2.3 Tujuan Pengaturan Tempat Duduk
Menurut Moh. Sholeh Hamid, S.Pd. 2012 pengaturan tempat duduk dilakukan untuk memenuhi empat tujuan pembelajaran yaitu :
a. aksesibilitas yang membuat siswa mudah menjangkau alat atau sumber belajar yang tersedia.
b. mobilitas yang membuat siswa dan guru mudah bergerak dari satu bagian ke bagian lain dalam kelas
c. interaksi yang memudahkan terjadinya komunikasi antara guru dengan siswa maupun antar siswa.
d. memungkinkan siswa untuk bekerjasama secara perorangan, berpasangan dan berkelompok.
2.4 Hal yang Harus Diperhatikan dalam Mengatur Tempat Duduk
Ada 6 hal yang harus diperhatikan oleh guru dalam mengatur tempat duduk Wiyani, 2013 :
a. ukuran dan bentuk kelas b. bentuk serta ukuran tempat duduk dan meja siswa
c. banyaknya siswa di kelas d. jumlah kelompok kelas
e. jumlah peserta didik dalam setiap kelompok kelas
Universitas Sumatera Utara
f. komposisi peserta didik dalam kelompok
2.5 Jenis – Jenis Formasi Pengaturan Tempat Duduk
Menurut Wiyani 2013 ada beberapa jenis formasi pengaturan tempat duduk yaitu:
a. Formasi tradisional : pada formasi ini peserta didik duduk berpasangan- pasangan dalam satu meja dengan satu kursi panjang atau dua kursi dimana
tempat duduk pada formasi ini berderet memanjang ke belakang. b. Formasi auditorium : formasi ini hampir sama dengan formasi tradisional
bedanya, pada formasi ini posisi tempat duduk peserta didik sederet memanjang ke samping bukan ke belakang seperti pada formasi tradisional.
c. Formasu chevron : pada formasi ini tempat duduk disusun memanjang kesamping dua kolom saja dengan posisi sedikit miring dari dalam keluar
sehingga hal ini memperkecil jarak antara peserta didik dan guru. d. Formasi kelas U Shape : formasi dimana tempat duduk disusun menjadi bentuk
huruf U yang terdiri dari dua kolom kursi yang disusun berbaris dari depan kebelakang dan dibelakang kedua kolom dihubungkan dengan sebaris kursi yang
telah disusun dari kiri ke kanan. e. Formasi meja pertemuan : formasi ini umumnya digunakan ditempat-tempat
pertemuan atau seminar dimana formasi ini dapat digunakan dengan cara membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok dan setiap kelompok
mempunyai meja pertemuannya masing-masing.
Universitas Sumatera Utara
f. Formasi konfrensi : formasi ini menggunakan meja panjang yang didekatkan saru per satu dalam bentuk memanjang sehingga membentuk kumpulan meja
berbentuk persegi panjang. Selanjutnya, peserta didik duduk di kursi yang mengelilingi meja-meja persegi panjang tersebut.
g. Formasi pengelompokkan terpisah : formasi ini membentuk kelompok- kelompok terpisah dengan meletekkan kelompok yang satu berjauhan dengan
kelompok yang lain dimana ada satu kelompok yang berada ditengah dalam formasi huruf U yang sedang dibimbing oleh guru.
h. Formasi tempat kerja : formasi ini cocok untuk di laboratorium karena peserta didik duduk pada satu tempat untuk mengerjakan tugasnya masing-masing.
i. Formasi kelompok untuk kelompok : formasi yang terdapat dalam beberapa kelompok yang duduk dalam satu meja persegi berukuran besar bisa juga dengan
membuat beberapa meja menjadi persegi besar sehingga setiap kelompok dapat saling berhadapan.
j. Formasi lingkaran : pengaturan tempat duduk yang disusun melingkar tanpa menggunakan meja dan kursi.
k. Formasi peripheral : pengaturan tempat duduk dimana meja berada dibelakang siswa dalam keadaan hampir melingkar dengan tujuan agar siswa dapat memutar
kursinya mengahadap guru saat ingin berdiskusi.
3. Pengaturan Tempat Duduk U Shape