Pengaturan Tempat Duduk U Shape

f. Formasi konfrensi : formasi ini menggunakan meja panjang yang didekatkan saru per satu dalam bentuk memanjang sehingga membentuk kumpulan meja berbentuk persegi panjang. Selanjutnya, peserta didik duduk di kursi yang mengelilingi meja-meja persegi panjang tersebut. g. Formasi pengelompokkan terpisah : formasi ini membentuk kelompok- kelompok terpisah dengan meletekkan kelompok yang satu berjauhan dengan kelompok yang lain dimana ada satu kelompok yang berada ditengah dalam formasi huruf U yang sedang dibimbing oleh guru. h. Formasi tempat kerja : formasi ini cocok untuk di laboratorium karena peserta didik duduk pada satu tempat untuk mengerjakan tugasnya masing-masing. i. Formasi kelompok untuk kelompok : formasi yang terdapat dalam beberapa kelompok yang duduk dalam satu meja persegi berukuran besar bisa juga dengan membuat beberapa meja menjadi persegi besar sehingga setiap kelompok dapat saling berhadapan. j. Formasi lingkaran : pengaturan tempat duduk yang disusun melingkar tanpa menggunakan meja dan kursi. k. Formasi peripheral : pengaturan tempat duduk dimana meja berada dibelakang siswa dalam keadaan hampir melingkar dengan tujuan agar siswa dapat memutar kursinya mengahadap guru saat ingin berdiskusi.

3. Pengaturan Tempat Duduk U Shape

Universitas Sumatera Utara Wiyani 2013 mengungkapkan bahwa formasi tempat duduk formasi kelas U Shape dapat ditemukan pada acara diktat maupun workshop khususnya workshop kepemimpinan, namun bukan berarti formasi ini tidak dapat diterapkan didalam sebuah kelas. Formasi ini justru sangat ideal, efektif, dan efesien untuk diterapkan di dalam sebuah kelas. Formasi tempat duduk U Shape ini sangat menarik dan mampu mengaktifkan para siswa atau peserta didik sehingga mampu membuat mereka antusias dalam belajar sehingga harapan keberhasilan kegiatan belajar-mengajar dapat tercapai. Pada formasi ini, guru merupakan yang paling aktif bergerak dinamis ke segala arah serta langsung berinteraksi dengan secara berhadap- hadapan dengan peserta didiknya. Gerakkan yang dapat dilakukan seperti gerakan maju ke tengah dan kembali lagi ke tempat semula serta gerakan menyamping ke kanan dan ke kiri kemudian melakukan gerakan maju-mundur. Hal yang harus diperhatikan adalah pada saat melakukan gerakan mundur kembali ke tempat semula guru pengajar tidak boleh berbalik kebelakang, tetapi harus berjalan mundur dan tetap memfokuskan pandangannya ke peserta didik. Formasi ini tepat dilakukan dalam kegiatan belajar yang dilakukan dengan diskusi, presentasi dan kerja tim. Pada formasi ini guru dapat memindahkan siswa yang ada di deretan bangku kanan ke deretan bangku kiri, dan sebaliknya. Dengan begitu, para siswa dapat lebih memaksimalkan potensi alat indra yang dimilikinya Universitas Sumatera Utara dalam kegiatan belajar mengajar dan mampu berinteraksi secara langsung sehingga akan mendapatkan respon dari guru secara langusng. Berdasarkan penejelasan diatas dapat disimpulkan bahwa pengaturan tempat duduk U Shape memiliki beberapa kelebihan yaitu : 1. Guru dapat melakukan gerakan kesegala arah mobilitas : Komunikasi merupakan hal penting yang harus diperhatikan dalam menyampaikan informasi kepada siswa. Ada 3 jenis komunikasi yang digunakan untuk mengembangkan interaksi dinamis antara guru dengan siswa Sudjana, 2010 yaitu : a. Komunikasi satu arah : dalam komunikasi ini guru berperan sebagai pemberi aksi dan siswa penerima aksi. b. Komunikasi dua arah : dalam komunikasi ini guru dan siswa memiliki peran yang sama yaitu pemberi dan penerima informasi. c. Komunikasi sebagai transaksi : komunikasi yang melibatkan interaksi dinamis antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa sehingga dapat menjadikan kegiatan belajar optimal sehingga terbentuk pembelajaran aktif. Wiyani 2013 menyatakan tempat duduk U Shape memungkinkan guru bergerak ke segala arah dan tepat digunakan untuk kegiatan diskusi, presentasi dan kerja tim. Oleh karena itu dapat disimpulkan, dengan desain tempat duduk U Shape guru memiliki kebebasan untuk bergerak kesegala arah untuk Universitas Sumatera Utara berkomunikasi dan berinterasksi dengan siswanya begitu juga dengan siswa memiliki kesempatan yang sama serta guru dapat menjangkau siswa agar tetap fokus dan tidak menimbulkan kebisingan sehingga kegiatan belajar mengajar menjadi lebih aktif dan efektif. 2. Memaksimalkan potensi alat indera yang dimiliki siswa Menurut Wiyani 2013 pengaturan tempat duduk U Shape dapat mengoptimalkan alat indra siswa serta guru dapat berhadapan langsung dengan siswa, sehingga dapat disimpulkan dengan pengaturan tempat duduk U Shape dapat mengoptimalkan siswa dalam menjangkau informasi secara visual dan auditori dengan baik dan tidak ada penghalang terhadap pandangan siswa baik ke guru yang memberikan pengajaran berupa suara ataupun peragaan dan ke papan tulis berupa informasi visual. Hal ini didukung oleh Margaret 2005 dimana dalam memproses informasi, hal utama yang diperlukan adalah fungsi alat indera yang optimal. Hal ini ditunjukkan dari tiga tahap dalam memproses informasi yaitu sensory – short term memory – long term memory. Alat indera merupakan pintu masuknya informasi dan alat indera yang utama digunakan dalam memproses informasi ialah alat penglihatan Visual dan pendengaran Auditory. Ketika informasi berupa stimulus dari penglihatan maupun suara dikenali oleh alat indera maka proses sensori mentransformasikan dan mengorganisasikan informasi mentah tersebut dengan menggunakan sensory reseptor. Informasi yang ditangkap melalui alat indera diproses oleh sensory receptor yang berupa saraf- Universitas Sumatera Utara saraf yang menghantarkan informasi tersebut ke bagian otak yaitu temporal lobe hearing, advanced visual processing dan occipetal lobe vision. Selain itu, menurut Moh. Sholeh Hamid 2011, formasi kelas dengan tempat duduk U Shape ini sangat ideal untuk memberikan materi pelajaran dalam bentuk apapun sehingga formasi ini menjadi formasi yang multifungsi. Berdasarkan pembahasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa pengaturan tempat duduk U Shape merupakan penataan tempat duduk berbentuk huruf U yang terdiri dari baris kiri yang menghadap ke kanan, baris kanan yang menghadap ke kiri dan baris tengah ke depan sehingga seluruh siswa dapat memiliki porsi yang sama untuk melihat ketengah ruangan, yang dapat digambarkan sebagai berikut : Gambar 1. Sketsa Pengaturan Tempat Duduk U Shape Melihat guru dan papan tulis secara langsung, mendengar dan berkomunikasi secara langsung Interaksi antar siswa Interaksi antar siswa Papan Tulis Guru Universitas Sumatera Utara

4. DINAMIKA PENGATURAN TEMPAT DUDUK U SHAPE DAN

Dokumen yang terkait

VARIASI PENGATURAN TEMPAT DUDUK SISWA DALAM UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN MOTIVASI BELAJAR Variasi Pengaturan Tempat Duduk Siswa Dalam Upaya Meningkatkan Minat Dan Motivasi Belajar Pada Mata Pelajaran IPA Kelas IV Di SD Negeri 1 Sawahan Tahun Ajaran 2014/

1 1 13

VARIASI PENGATURAN TEMPAT DUDUK SISWA DALAM UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN MOTIVASI BELAJAR Variasi Pengaturan Tempat Duduk Siswa Dalam Upaya Meningkatkan Minat Dan Motivasi Belajar Pada Mata Pelajaran IPA Kelas IV Di SD Negeri 1 Sawahan Tahun Ajaran 2014/

0 3 17

PERBEDAAN POLA TEMPAT DUDUK “U” DAN LINGKARAN DENGAN PENERAPAN STRATEGI INSTANT ASSESMENT TERHADAP Perbedaan Pola Tempat Duduk “U” Dan Lingkaran Dengan Penerapan Strategi Instant Assesment Terhadap Hasil Belajar Biologimateri Jaringan Pada Tumbuhan Siswa

0 2 18

PERBEDAAN POLA TEMPAT DUDUK “U” DAN LINGKARAN DENGAN PENERAPAN STRATEGI INSTANT ASSESMENT TERHADAP Perbedaan Pola Tempat Duduk “U” Dan Lingkaran Dengan Penerapan Strategi Instant Assesment Terhadap Hasil Belajar Biologimateri Jaringan Pada Tumbuhan Siswa

0 2 15

6. Denah Tempat Duduk Peta Siswa

0 0 2

23. DENAH TEMPAT DUDUK SISWA

3 17 24

PENGARUH PENATAAN TEMPAT DUDUK TERHADAP

2 5 5

BAB II LANDASAN TEORI 1. KONSENTRASI BELAJAR - Pengaruh Pengaturan Tempat Duduk U Shape Terhadap Konsentrasi Belajar Siswa

0 1 21

BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG - Pengaruh Pengaturan Tempat Duduk U Shape Terhadap Konsentrasi Belajar Siswa

1 1 10

Pengaruh Pengaturan Tempat Duduk U Shape Terhadap Konsentrasi Belajar Siswa

1 4 10