Pemeriksaan Kadar Air Pemeriksaan Gradasi Butiran Analisis Ukuran Butiran

39 c. Abu sekam padi Abu sekam padi adalah bahan anorganik hasil dari pembakaran sekam padi yang biasa digunakan dalam pembuatan batu bata, tembikar dan keramik.

3.7.2 Pembuatan Benda Uji

Pembuatan benda uji dilakukan untuk pengujian-pengujian sesuai dengan penelitian yang dilaksanakan di laboratorium. Jumlah dan macamnya tergantung pada jenis penelitiannya. Untuk benda uji sampel tanah terganggu yang dicampur dengan campuran semen dan abu sekam padi dengan proporsi 3:2 tiga untuk semen dan dua untuk abu sekam padi dengan persentase penambahan yaitu sebesar 0 , 8, dan 16 dari berat kering tanah ekspansif. Pada setiap campuran tersebut mempergunakan kadar air optimum yang diperoleh dari hasil tes pemadatan sampel tanah kemudian diperam selama 4 hari.

3.7.3 Cara Pelaksanaan di Laboratorium

Adapun cara pelaksanaan di laboratorium, antara lain:

3.7.3.1 Pemeriksaan Kadar Air

Tujuan : Menghitung persentase air yang dikandung oleh tanah Peralatan : a. Oven dengan temperatur 105 ° C-110 ° C b. Cawan c. Timbangan dengan ketelitian 0,01 gram untuk berat tanah sampel 50 gram, 0,1 gram untuk berat 50-500 gram dan 1,0 gram untuk berat tanah lebih besar dari 500 gram d. Desikator Benda uji : Sampel tanah yang digunakan merupakan sampel tanah tidak terganggu Pelaksanaan: a. Cawan dibersihkan dan ditimbang beratnya b. Tanah yang akan diperiksa ditempatkan dalam cawan yang sudah 40 diketahui beratnya. Kemudian cawan beserta isinya ditimbang Dalam keadaan terbuka cawan yang berisi tanah di oven selama 16-24 jam c. Cawan kemudian didinginkan dalam desikator, setelah dingin kemudian ditimbang

3.7.3.2 Pemeriksaan Gradasi Butiran Analisis Ukuran Butiran

Analisis ukuran butiran dilakukan dengan dua cara, yaitu: A. Analisis tanah berbutir kasar Tujuan :Untuk menentukan pembagian butiran tanah dengan memakai saringan Peralatan: a. Satu set saringan No. 10, No. 20, No. 40, No. 60, No. 140, No. 200 b. Timbangan dengan ketelitian 0,01 gram. c. Mat penggerak ayakan mekanis d. Oven e. Talam, sikat baja, sendok, kuas Pelaksanaan: a. Benda uji yang telah disiapkan dioven dengan suhu 105 ° C-110 ° C atau suhu kamar sampai beratnya tetap. b. Saring benda uji dengan saringan yang telah disusun sesuai dengan ukuran di atas c. Saringan digoyang dengan mesin penggerak ayakan selama ± 15 menit. d. Timbang berat tanah yang tertahan di atas masing-masing saringan dihitung terhadap berat total benda uji. 41 B. Analisis hidrometri untuk tanah yang berbutir halus Tujuan: Untuk menentukan pembagian butiran tanah yang lewat saringan No.200 Peralatan: a. Ayakan No.200 b. Hidrometer c. Mixer d. Water Glass e. Oven f. Timbangan g. Stop watch h. Air suling, pipet, talam Pelaksanaan: a. Contoh tanah yang lewat saringan no.10 ditimbang seberat lebih kurang 50 gram, kemudian dicampur dengan air suling yang telah dicampur dengan reagen Water Glass dan didiamkan kurang lebih 16 jam b. Setelah perendaman campuran dituang ke dalam mixer dan dikocok selama kurang lebih 10 menit agar butir-butimya terpisah. c. Setelah pengocokan selesai, campuran dimasukkan ke dalam gelas ukur dan ditambahkan air suling sampai mencapai 1000 ml. kemudian tutup bagian atas tabung dengan sumbat dari karet dan dikocok dengan cara membolak-balikannya. d. Setelah dikocok selama 30 detik masukan tabung ke dalam bak perendam yang suhu airnya konstan, kemudian hydrometer dimasukkan ke dalam suspensi dan siapkan stopwatch. e. Dilakukan pembacaan hydrometer pada waktu 15 detik, 30 detik, 1 menit, 2 menit tanpa memindahkan hidrometer. f. Untuk pembacaan selanjutnya, hidrometer dimasukkan tepat sebelum pembacaan dimulai yang dilakukan pada waktu 5, 15, 30, 60, 120, 240, dan 1440 menit. Setiap perubahan tempratur pada setiap suspensi dicatat. 42 g. Setelah pembacaan terakhir, suspensi dituang ke dalam saringan No.200 dan cuci dengan air sampai air yang lewat saringan jernih, kemudian tanah yang tertahan di atas saringan No. 200 dioven dan dilakukan analisis saringan. Perhitungan: a. Faktor air higroskopis yaitu perbandingan antara berat contoh tanah yang dioven berat contoh tanah kering udara yang dihitung terlebih dahulu. b. Berat kering oven contoh tanah yang digunakan untuk tes hidrometer dengan mengalikan berat tanah kering udara dengan faktor air higroskopisnya . c. Berat total contoh tanah yang diwakili oleh contoh tanah yang dites dihitung dengan membagi berat kering oven contoh tanah dengan persentase bagian yang lewat saringan kemudian dikalikan 100 d. Persentase tanah yang tertinggal dalam suspensi dapat dihitung dengan rumus: P’ = x 100 hydrometer type 152 H 3.1 P = Persentase berat tanah yang tinggal dalam suspensi R = Pembacaan hidrometer yang telah dikoreksi W = Berat total contoh tanah kering yang diperiksa a = Angka koreksi e. Diameter butir tanah dihitung dengan rumus: D = 3.2 K = Harga konstan berdasarkan temperatur suspensi dan berat jenis tanah L = Jarak vertikal dan kedalaman dimana berat jenis suspensi diukur yang dipengaruhi oleh hidrometer, ukuran silinder dan berat jenis suspensi T = Waktu pembacaan terhadap waktu mulainya sedimentasi dalam menit 43

3.7.3.3 Pemeriksaan Berat Jenis Gs