44 f.
Piknometer  dikosongkan  dan  dibersihkan  kemudian  diisi  dengan air sampai penuh dan tutup. Bagian luar dikeringkan dengan kain
kemudian piknometer penuh air ditimbang.
3.7.3.4 Pemeriksaan Berat Volume Tanah
Tujuan  :  Untuk  menentukan  berat  volume  tanah.  Berat  volume  tanah merupakan  perbandingan  antara  berat  tanah  basah  dengan
volumenya Peralatan :
a. Cincin uji
b. Pisau pemotong contoh
c. Timbangan dengan ketelitian 0,01 gram
Benda  uji:  Sampel  tanah  yang  digunakan  merupakan  sampel  tanah  tidak terganggu
Pelaksanaan: a.
Cincin dalam keadaan bersih ditimbang b.
Benda  uji  disiapkan  dengan  menekan  cincin  pada  tabung  contoh sampai cincin terisi penuh
c. Ratakan kedua permukaan dan bersihkan cincin sebelah luar.
d. Cincin  dan  contoh  ditimbang  dengan  ketelitian
timbangan 0,01 gram e.
Volume tanah dihitung dengan mengukur ukuran dalam cincin
3.7.3.5 Pemeriksaan Batas Cair
Tujuan: Untuk menentukan batas cair tanah. Peralatan :
a. Cawan porselen
b. Spatula
c. Mat batas cair Cassagrande
d. Alat pembarut grooving tool
e. Saringan no.40
45 f.
Penumbuk berkepala karet g.
Air suling h.
Alat-alat pemeriksa kadar air Benda Uji :
a. Contoh  tanah  yang  perlu  disediakan  untuk  pemeriksaan  ini
sebanyak ± 100 gram dan disaring lewat saringan no.40. b.
Bila tanah berbutir kasar, mula-mula dikeringkan dalam suhu udara secukupnya sampai dapat disaring.
c. Gumpalan-gumpalan  tanah  dipecahkan  dengan  cara  ditumbuk
dalam  mortar  dengan  penumbuk  berkepala  karet  sehingga  butir- butimya tidak rusak.
Pelaksanaan : a.
Tanah  diletakan  dalam  porselen  dan  dicampur  secara  merata dengan air suling kira-kira 15-20 ml
b. Tanah yang telah dicampur tadi diletakan pada cawan cassagrande
sedemikian  rupa  sehingga  permukaan  tanah  rata  dan  dibuat mendatar  dengan  ujung  terdepan  tepat  pada  ujung  terbawah
mangkok. Dengan demikian tebal tanah terdalam akan setebal 1 cm c.
Pada garis tengah mangkok dibuat alur dengan pembarut sehingga terpisah menjadi dua bagian simetris.
d. Dengan  bantuan  alat  pemutar,  cawan  diangkat  dan  diturunkan
dengan  kecepatan  2  putaran  per  detik  sampai  kedua  bagian  tanah bertemu  sepanjang  kira-kira  12,7  mm.  Jumlah  pukulan  yang
diperlukan dicatat. Sebagian contoh diambil untuk diperiksa kadar airnya.
e. Pada percobaan pertama,  jumlah pukulan  yang diperlukan antara
30-40 kali pukulan, air ditambahkan sedikit demi sedikit dan aduk. Percobaan  di  atas  diulangi  beberapa  kali  sehingga  4  buah  data
hubungan antara kadar air dan jumlah pukulan. f.
Dari data tersebut dibuat grafik, dimana kadar air sebagai ordinat dan  jumlah  pukulan  sebagai  absis.  Garis  lurus  ditarik  sebagai
penghubung dari titik-titik yang diperoleh. Batas cair tanah adalah
46 kadar air tanah yang diperoleh dan perpotongan garis penghubung
tersebut dengan garis vertikal 25 kali pukulan.
3.7.3.6 Pemeriksaan Batas Plastis
Tujuan: Untuk mengetahui batas plastis tanah. Peralatan :
a. Cawan porselen
b. Spatula
c. Pelat kaca
d. Saringan No.40
e. Batang pembanding berupa kawat 0 3 mm
f. Alat-alat pemeriksaan kadar air
Benda Uji :
a. Contoh  tanah  yang  perlu  disediakan  untuk  pemeriksaan  ini
sebanyak ± 8 gram. b.
Apabila  contoh  tanah  mengandung  butir¬butir  kasar  mula-mula dikeringkan  terlebih  dahulu  kenudian  baru  dipecahkan  dengan
penumbuk lalu disaring Pelaksanaan :
a. Contoh  tanah  diletakan  pada  cawan  porselen  ditambahkan  air
sedikit demi sedikit b.
Contoh tanah yang sudah homogeny diambil ±8 gram dan dibuat gulungan  tanah  di  atas  pelat  kaca  sampai  terbentuk  batangan-
batangan  dengan  diameter  3  mm.  Bila  belum  menunjukan  retak- retak maka tanah terlalu basah dan perlu dikeringkan dengan cara
didiamkan atau diaduk-aduk dalam cawan pencampur. c.
Contoh tanah yang sudah menunjukan retak-retak pada diameter 3mm menandakan tanah tersebut dalam keadaan plastis.
d. Contoh tanah tersebut diambil dan periksa kadar airnya.
47
3.7.3.7 Pemeriksaan Batas Susut