32 Tabel 2.7
Analisa saringan
Nomor Saringan Presentase yang Lewat
4 10
20 30
40 60
80 100
200 100
95 86
71 64
45 25
15 6
2.9 Semen
Dalam  Mulyono  2003  dijelaskan  bahwa  semen  merupakan  hasil  industri yang sangat kompleks, dengan campuran serta susunan  yang berbeda-beda.
2.10.1 Jenis-jenis Semen
Semen dapat dibedakan menjadi 2 kelompok, yaitu:
a. Semen Non-hidrolik
Semen non-hidrolik tidak dapat mengikat dan mengeras di dalam air, akan tetapi dapat mengeras di udara. Contoh utama dari semen hidrolik adalah kapur.
Kapur  dihasilkan  oleh  proses  kimia  dan  mekanis  alam.  Kapur  telah digunakan  selama  berabad-abad  lamanya  sebagai  bahan  adukan  dan  plesteran
untuk  bangunan.  Hal  tersebut  terlihat  pada  piramida-piramida  di  Mesir  yang dibangun 4500 tahun sebelum masehi. Kapur digunakan sebagai bahan pengikat
selama  zaman  Romawi  dan  Yunani.  Orang-orang  Romawi  menggunakan  beton untuk  membangun  Colleseum  dan  Parthenon,  dengan  cara  mencampur  kapur
dengan  abu  gunung  yang  mereka  peroleh  didekat  Pozzuoli,  Italia  dan  mereka namakan Pozollan.
Pondasi  jalan  pada  zaman  Romawi,  termasuk  jalan  Via  Appia,  merupakan tanah  yang  distabilkan  dengan  kapur.  Kini  kapur  digunakan  dalam  bidang
pertanian,  industri  kimia,  industri  karet,  industri  kayu,  industri  farmasi,  industri baja, industri gula, industri semen.
33
b. Semen Hidrolik
Semen  hidrolik  mempunyai  kemampuan  untuk  mengikat  dan  mengeras  di dalam air. Contohnya antara lain:
- Kapur Hidrolik
Sebagian besar 65-75 bahan kapur hidrolik terbuat dari batu gamping, yaitu  kalsium  karbonat  beserta  bahan  pengikutnya  berupa  silika,  alumina,
magnesia dan oksida besi. -
Semen Pozollan Pozzolan  adalah  sejenis  bahan  yang  mengandung  silisium  atau
aluminium,  yang  tidak  mempunyai  sifat  penyemenan.  Butirannya  halus  dan dapat bereaksi dengan kalsium hidroksida pada suhu ruang serta membentuk
senyawa-senyawa yang mempunyai sifat semen Semen pozollan adalah bahan ikat yang mengandung silika amorf, yang
apabila  dicampur  dengan  kapur  akan  membentuk  benda  padat  yang  keras. Bahan  yang  mengandung  pozollan  adalah  teras,  semen  merah,  abu  terbang,
dan bubukan terak tanur tinggi. -
Semen Terak Semen  Terak  adalah  semen  hidrolik  yang  sebagian  besar  terdiri  dari
suatu  campuran  seragam  serta  kuat  dari  terak  kapur  tanur  tinggi  dan  kapur tohor.Campuran ini biasanya tidak dibakar.
- Semen Alam
Semen  Alam  dihasilkan  melalui  pembakaran  batu  kapur  yang mengandung  lempung  pada  suhu  lebih  rendah  dari  suhu  pengerasan.Hasil
pembakaran kemudian di giling menjadi serbuk halus. Kadar silika, alumina dan  oksida  besi  pada  serbuk  cukup  untuk  membuatnya  bergabung  dengan
kalsium  oksida  sehingga  membentuk  senyawa  kalsium  silikat  dan  aluminat yang dapat dianggap mempunyai sifat hidrolik
- Semen Portland
Semen  Portland  adalah  bahan  konstruksi  yang  paling  banyak digunakan  dalam  pekerjaan  beton.  Menurut  ASTM  C-150,  1985,  semen
Portland didefinisikan sebagai semen hidrolik, yang umumnya mengandung
satu  atau  lebih  bentuk  kalsium  sulfat  sebagai  bahan  tambahannya  yang
34 digiling bersama-sama dengan bahan utamanya. Kandungan utama penyusun
semen Portland adalah :
Tabel 2.8 Kandungan utama penyusun semen portland
No Komposisi
Persen
1. 2.
3. Kalsium Oksida CaO
Silikon Dioksida SiO
2
Aluminuim  Oksida  Al
2
O
3
dan  Besi Oksida Fe
2
O
3
60-65 20-25
7-12
- Semen Putih
Semen putih adalah semen Portland yang kadar oksida besinya rendah, kurang dari 0,5. Bahan baku yang digunakan harus kapur murni, lempung
putih  yang  tidak  mengandung  oksida  besi  dan  pasir  silika.  Semen  putih digunakan  untuk  membuat  siar  ubin  keramik  dan  benda  yang  lebih  banyak
nilai seninya, tetapi biasanya tidak digunakan untuk bangunan struktur. -
Semen Alumina Semen alumina dihasilkan melalui pembakaran batu kapur dan bauksit
yang  telah  digiling  halus  pada  temperature  1600
o
C.  Hasil  pembakaran tersebut  berbentuk  klinker  dan  selanjutnya  dihaluskan  hingga  menyerupai
bubuk. Jadilah semen alumina yang berwarna abu-abu.
2.10.2 Interaksi Semen dengan Tanah
Ada beberapa interaksi yang terjadi antara semen dan tanah yaitu:
a. Absorpsi Air Dan Reaksi Pertukaran Ion
Menurut  Herzog  dan  Mitchell  1963  dalam  Suardi  2005,  bahwa  partikel semen yang kering tersusun secara heterogen dan berisi kristal-kristal 3CaO.SiO2,
4CaO.SiO4,  3CaO.Al2O3  dan  bahan-bahan  yang  padat  berupa  4CaO. Al2O3Fe2O3. Bila semen ditambahkan pada tanah, ion kalsium Ca
+++
dilepaskan melalui  hidrolisa  dan  pertukaran  ion  berlanjut  pada  permukaan  partikel-partikel
lempung.  Dengan  reaksi  ini  partikel-partikel  lempung  menggumpal  sehingga mengakibatkan konsistensinya tanah menjadi lebih baik.
35
b. Reaksi Pembentukan Kalsium Silikat
Dari reaksi-reaksi kimia  yang berlangsung diatas, maka reaksi utama yang berkaitan  dengan  kekuatan  adalah  hidrasi  dari  A-lite  3CaO.SiO2  dan  B-lite
2CaO.SiO2  terdiri  dari  kalsium  silikat  dan  melalui  hidrasi  tadi  hidrat-hidrat seperti  kalsium  silikat  dan  aluminat  terbentuk.  Senyawa-senyawa  ini  berperan
dalam pembentukan atau pengerasan.
c. Reaksi pozzolan