Pemeriksaan Pemadatan Standar Cara Pelaksanaan di Laboratorium

48 dihitung. Volume cawan sama dengan berat air raksa dibagi berat jenisnya. c. Bagian dalam cawan diolesi dengan pelumas. Cawan diisi dengan tanah basah yang telah disiapkan kira-kira 13 volumenya dan diletakan ditengahnya. Cawan dipukul-pukulkan pada bidang kokoh sehingga tanah mengisi sudut-sudut cawan. Tanah ditambahkan sehingga terisi penuh sampai tepi atas, lalu diratakan dengan pisau perata dan tanah yang melekat di luar cawan dibersihkan sehingga volume tanah sama dengan volume cawan. d. Cawan yang berisi tanah basah kemudian ditimbang lalu dibiarkan tanah mengering di udara sampai berubah dari warna tua menjadi muda. Kemudian cawan berisi tanah dimasukkan dalam oven. Didinginkan dalam desikator dan setelah itu ditimbang. e. Volume tanah kering ditentukan dengan cara tanah kering dan cawan dikeluarkan dan celupkan dalam mangkok gelas berisi air raksa sampai melimpah. Mangkok ditempatkan dalam cawan porselen dan ditekan tanah dengan pelat gelas berpaku tiga secara hati-hati di atas mangkok dan berat air raksa tersebut dihitung. Volume tanah kering sama dengan berat air raksa dibagi berat jenisnya.

3.7.3.8 Pemeriksaan Pemadatan Standar

Tujuan : Untuk menentukan hubungan antara kadar air dan kepadatan tanah dengan jalan memadatkan dalam cetakan silinder yang berukuran tertentu dengan menggunakan alat penumbuk 2,5 kg dan tinggi jatuh 30 cm. Peralatan : a. Silinder pemadatan standar b. Penumbuk tanah standar c. Alat untuk mengeluarkan contoh tanah dari silinder d. Timbangan 49 e. Oven f. Pisau perata g. Saringan no 4 h. Alat-alat pemeriksaan kadar air i. Talam, alat pengaduk, sendok dan kantong plastik Benda Uji : a. Contoh tanah dikeringkan sampai kering, kemudian ditumbuk dengan palu karet sehingga menjadi gembur dan disaring dengan saringan no.4. kemudian bagian tertahan disingkirkan. Jumlah contoh tanah yang dipakai ±2 kg untuk setiap percobaan. b. Kemudian sampel tanah terganggu ditambahkan campuran semen dan abu sekam padi dengan perbandingan 3:2 tiga untuk semen dan dua untuk abu sekam padi dengan persentase penambahan yaitu sebesar 0, 4, 8, 12, 16, dan 20 dari berat kering tanah ekspansif . Setelah dicampur barulah diberikan air dengan kadar yang berbeda-beda kemudian diperam dengan jalan memasukkannya ke dalam kantong plastik selama 16-24 jam Pelaksanaan : a. Alat silinder pemadatan yang akan digunakan dibersihkan, kemudian ditimbang dan dicatat beratnya. b. Pelat alas dan silinder sambungan dipasang dan dikelem. c. Sejumlah tanah lembab yang telah disiapkan dimasukkan ke dalam silinder pemadat selapis demi selapis. Tanah dipadatkan dalam 3 lapis dan tiap-tiap lapisan dipadatkan dengan 25 kali tumbukan. d. Setelah selesai pemadatan lepas silinder sambungan, kemudian tanah dipotong dengan pisau perata sehingga tanah rata dengan permukaan silinder. Bagian yang berlubang ditambal dan diratakan kembali dengan pisau perata. e. Pelat dasar dilepaskan, kemudian silinder ditimbang beserta tanahnya dan dicatat beratnya, sehingga didapatkan berat tanah dalam keadaan basah. Tanah di dalam silinder dikeluarkan dan diambil bagian atas, tengah dan bawah untuk diperiksa kadar 50 airnya. Kadar air yang dipergunakan dalam perhitungan adalah kadar air rata-rata dari ketiganya.

3.7.3.9 Pemeriksaan Kuat Tekan Bebas UCT