48
Berdasarkan grafik pada Gambar 20, dapat dilihat perbedaan yang signifikan energi celah pita material TiO
2
AgCl pada berbagai variasi perak dalam Tabel 7. Tabel 7. Energi Celah Pita TiO
2
AgCl pada berbagai Variasi Perak Sampel
Energi celah pita eV TiO
2
AgCl 0 V
1
3,14 -
TiO
2
AgCl 0,5 V
2
3,04 -
TiO
2
AgCl 1,5 V
3
3,03 1,94
TiO
2
AgCl 3 V
4
2,97 2,24
TiO
2
AgCl 5 V
5
3,02 1,99
Berdasarkan Tabel 7 dapat terlihat bahwa sampel tanpa penambahan AgCl V
1
memiliki energi celah pita 3,14 eV, sedangkan sampel TiO
2
dengan penambahan AgCl mengalami penurunan energi celah pita. Penurunan energi
celah pita menunjukkan aktivitas fotokatalitik yang baik pada sampel. Aktivitas fotokatalitik sampel yang baik terjadi pada daerah tampak. Sampel yang
mengalami pergeseran ke daerah tampak terjadi pada sampel yang memiliki dua energi celah pita yaitu pada sampel V
3
-V
5
.
3. Uji Aktivitas Antiburam TiO
2
-tersensitifkan AgCl TiO
2
AgCl
Pengujian antiburam dilakukan dengan mengukur sudut kontak antara cairan akuades dengan substrat kaca preparat yang telah dilapisi oleh
nanopartikel TiO
2
AgCl pada berbagai variasi perak untuk menentukan sifat hidrofilitasnya suka terhadap air. Langkah awal untuk melakukan uji ini adalah
membuat sampel TiO
2
AgCl. Berat tiap sampel yang ditimbang yaitu 0,025 gram, kemudian dicampurkan dengan akuades sampai volumenya 25 mL.
Campuran dihomogenkan hingga membentuk suspensi menggunakan magnetic
49
stirrer . Konsentrasi campuran sampel yang diperoleh adalah 1000 ppm. Satu kaca
preparat steril tanpa pencelupan dan satu kaca preparat yang dilapisi suspensi sampel V
1
-V
5
disiapkan dengan teknik dipcoating yaitu pencelupan cepat. Kaca preparat yang telah kering ditetesi akuades dan dilakukan pengambilan gambar
foto setiap 4 menit sekali dalam rentang waktu 0-40 menit. Sampel V
1
-V
5
dilakukan pengukuran sudut kontak menggunakan paparan sinar matahari tidak langsung di dalam ruangan dan paparan sinar ultraviolet. Pengukuran sudut
kontak dilakukan dengan cara mengambil gambar foto kaca preparat yang terlapisi sampel V
1
-V
5
dan tertetesi satu tetes air diatasnya. Hasil gambar tersebut foto selanjutnya diukur sudut kontaknya menggunakan aplikasi Corel Draw
pada komputer dengan memilih toolbar freehand tools dimention, kemudian
menarik garis lurus antara kaca preparat dengan garis lengkung pada air sehingga akan muncul besarnya sudut kontak.
Penurunan sudut kontak sampel V
1
-V
5
dilakukan dengan membuat grafik hubungan antara besarnya nilai sudut kontak terhadap waktu. Sampel yang
mengalami penurunan sudut kontak tajam memiliki selisih penurunan sudut kontak awal dan akhir tinggi menunjukkan aktivitas antiburam yang baik pada
material itu. Aktivitas Antiburam dapat terjadi karena material tersebut mudah menyerap air di permukaan sehingga permukaan air yang semula cembung
menjadi melebar. Adanya aktivitas Antiburam tinggi pada kaca preparat memperlihatkan bahwa material tersebut tidak mudah buram, memiliki daya serap
tinggi, memiliki sifat hidrofilik tinggi suka terhadap air. Proses penurunan sudut kontak air secara sederhana ditunjukkan pada Gambar 21.
50
a b
Gambar 21. Penurunan Sudut Kontak Akuades pada Kaca Preparat tanpa Lapisan TiO
2
AgCl saat a t=0 menit b t= 40 menit.
Informasi gambar penurunan sudut kontak masing-masing sampel dengan paparan sinar ultraviolet dan sinar matahari tidak langsung dapat dilihat pada
Lampiran 7. Berdasarkan data penurunan sudut kontak Lampiran 8 dialirkan grafik hubungan antara waktu dan sudut kontak dengan paparan sinar ultraviolet
Gambar 22 dan paparan sinar matahari tidak langsung Gambar 23.
Gambar 22. Grafik Penurunan Sudut Kontak Air pada Kaca Preparat tanpa
Lapisan TiO
2
AgCl a dan dilapisi sampel V
1
-V
5
untuk b-f pada Paparan Sinar Ultraviolet.
10 15
20 25
30 35
40
10 20
30 40
Su d
u t
Ko n
tak d
e raja
t
Waktu Menit
a b
c d
e f
51
Gambar 23. Grafik Penurunan Sudut Kontak Air pada Kaca Preparat tanpa Lapisan TiO
2
AgCl a dan dilapisi sampel V
1
-V
5
untuk b-f pada Paparan Matahari Tidak Langsung.
Penurunan sudut kontak air pada kaca preparat terlihat jelas pada Gambar 22 dan Gambar 23. Pada waktu 0 menit, tetesan akuades berbentuk lebih cembung
dengan ukuran sudut yang besar dan mengalami penurunan sudut kontak hingga pada waktu 40 menit. Hal ini dapat dilihat dari selisih sudut kontak pada menit ke
0 dan ke 40 pada masing sampel yang ditunjukkan dengan Gambar 24 berikut ini.
a b
Gambar 24. Selisih Sudut Kontak Air pada Menit ke-0 dan Menit ke-40 pada Paparan a Sinar Ultraviolet b Sinar Matahari Tidak Langsung.
18 23
28 33
38 43
10 20
30 40
S u
d u
t K
o n
tak d
e rajat
Waktu Menit
a b
c d
e f
16,33 22,02
27,8 18,35
15,3 14,81
tanpa pencelupan V1 0
V2 0,5 V3 1,5
V4 3 V5 5
18,35 18,81
23,78 25,36
21,4 19,6
tanpa pencelupan V1 0
V2 0,5 V3 1,5
V4 3 V5 5
52
Penurunan sudut kontak menunjukkan sifat hidrofilitas suatu material, semakin besar penurunan sudut maka semakin bersifat hidrofilik. Gambar 24 menunjukkan
material yang memiliki selisih sudut kontak terbesar di daerah ultraviolet adalah sampel V
2
sebesar 27,8
o
sedangkan pada sinar matahari tidak langsung selisih sudut kontak terbesar adalah sampel V
3
sebesar 25,36
o
. Sudut kemiringan garis singgung slope penurunan sudut kontak juga
menunjukkan sifat hidrofilitas. Slope yang semakin besar semakin bersifat hidrofilik. Slope dapat diperoleh dengan mengalirkan grafik hubungan antara
sudut kontak dan waktu pada masing-masing sampel. Grafik yang diperoleh disinggungkan dengan garis lurus linear, kemudian diukur besarnya sudut
kemiringan penurunan sudut kontak dengan aplikasi Corel Draw. Slope dilakukan pada sampel tanpa pencelupan dan sampel dengan pencelupan V
1
-V
5
. Berdasarkan Lampiran 9 dapat diketahui sudut kemiringan garis singgung
penurunan sudut kontak air pada paparan sinar ultraviolet dan sinar matahari tidak langsung yang dialirkan Gambar 25.
a b
Gambar 25. Sudut Kemiringan Garis Singgung Penurunan Sudut Kontak pada Paparan a Sinar Ultraviolet b Sinar Matahari Tidak Langsung.
41,63 44,6
45 44,34
36,76 39,27
tanpa pencelupan V1 0
V2 0,5 V3 1,5
V4 3 V5 5
36,45 38,66
44,82 45,95
42,82 41,83
tanpa pencelupan V1 0
V2 0,5 V3 1,5
V4 3 V5 5
53
Gambar 25 diatas menunjukkan bahwa sudut kemiringan garis singgung penurunan sudut kontak terbesar pada sinar ultraviolet sebesar 45
o
pada sampel V
2
sedangkan pada sinar matahari tidak langsung sebesar 45,95
o
pada sampel V
3
. Slope
terbesar menunjukkan kemampuan aktivitas antiburam paling baik. Oleh karena itu, sampel V
2
dan V
3
memiliki aktivitas antiburam yang baik. Slope besar menunjukkan bahwa sampel tersebut memiliki luas permukaan air yang lebar
terhadap kaca preparat sehingga sudut kontak antara kaca preparat kecil. Permukaan air yang luas menyebabkan air tersebar merata di permukaan kaca dan
mengabsorbsi kontaminan yang ada di permukaan sehingga kaca menjadi bersih dan bersifat antiburam.
54
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan pembahasan yang telah diuaraikan maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Penambahan perak pada TiO
2
-tersensitifkan AgCl memunculkan fasa baru fasa AgCl sedangkan sampel kontrol hanya berisi fasa anatas dan rutil.
Penambahan perak yang semakin tinggi menyebabkan semakin banyaknya fasa AgCl yang terbentuk dan ukuran kristal fasa rutil meningkat namun
ukuran kristal fasa anatas menurun. Hasil analisa DR-UV menunjukkan bahwa sampel 0 dan 0,5 memilki satu energi celah pita secara berturut-
turut 3,14 eV dan 3,04 eV sedangkan sampel 1,5; 3; dan 5 memiliki dua energi celah pita pada rentang 1,94-3,02 eV.
2. Aktivitas antiburam terbaik pada paparan sinar ultraviolet adalah TiO
2
- tersensitifkan 0,5 perak dan aktivitas antiburam terbaik pada paparan sinar
matahari tidak langsung adalah sampel TiO
2
-tersensitifkan 1,5 perak.