Penentuan Struktur TiO Penentuan Energi Celah Pita dan Absorbansi TiO Uji Aktivitas Antiburam TiO

30

F. Teknik Analisa Data

1. Penentuan Struktur TiO

2 AgCl Hasil Sintesis dengan X-Ray Diffraction XRD Penentuan difraktogram TiO 2 AgCl, XRD direkam dengan difraktometer sinar-X Rigaku Multiflex dengan radiasi Cu K α λ= 1,5406 pada tegangan 32 kV, arus 20 mA, dan rentang 2 θ = 20 o -80 o serta nikel sebagai filter. Berdasarkan hasil difraktogram XRD, akan ditunjukkan tipe kristal TiO 2 AgCl. Metode ini dapat digunakan untuk menentukan ukuran kristal dengan menggunakan persamaan scherrer pada Persamaan 6 berikut ini. D = ..............................................6 dimana : λ = panjang gelombang sinar-X yang digunakan 0,15406 nm k = konstanta Scherrer 0,9 β = puncak pada setengah tinggi intensitas FWHM= Full Width a Half Maximum , β= FWHM x π180 o rad θ = sudut difraksi Hasil XRD dianalisa lebih lanjut dengan U-FIT untuk menentukan parameter kisi a,b,c dan volume masing-masing sampel sesuai dengan bentuk strukturnya.

2. Penentuan Energi Celah Pita dan Absorbansi TiO

2 AgCl Hasil Sintesis dengan Diffuse Reflectance UV DR-UV. TiO 2 AgCl yang telah disintesis dapat diketahui besarnya energi celah pita yang dihasilkan dengan menggunakan metode spektrofotometer diffuse 31 reflektance UV-Vis. Data Spektrum diffuse reflektance UV-Vis berupa kurva hubungan antara reflektansi R dengan panjang gelombang λ atau absorbansi A dengan panjang gelombang λ. Energi celah pita dapat ditentukan dengan menggunakan grafik hubungan antara energi foton hv dengan FR’ hv 2 yang terdapat pada Persamaan 3. Grafik yang diperoleh disinggungkan dengan garis linear untuk mengetahui besar energi celah pitanya. Penentuan absorbansi dan panjang gelombang pada masing-masing sampel V 1 -V 5 dapat dilakukan dengan melihat hasil spektrum absorbansi yang terdapat di Lampiran 6.

3. Uji Aktivitas Antiburam TiO

2 AgCl Hasil Sintesis Teknik analisa data uji antiburam adalah dengan melakukan pengukuran sudut kontak. Pengukuran sudut kontak dilakukan dengan cara mengambil gambar foto kaca preparat yang terlapisi sampel V 1 -V 5 dan tertetesi satu tetes air diatasnya. Hasil pengambilan gambar foto kemudian diolah dalam aplikasi Corel Draw pada komputer dengan memilih toolbar freehand tools dimention, kemudian menarik garis lurus antara kaca preparat dengan garis lengkung pada air sehingga akan muncul besarnya sudut kontak. Selanjutnya, untuk pengukuran penurunan sudut kontak sampel V 1 -V 5 dilakukan dengan membuat grafik hubungan antara besarnya nilai sudut kontak terhadap waktu. Semakin cepat penurunan sudut kontak maka material tersebut semakin suka terhadap air hidrofilik dan semakin baik untuk diaplikasikan sebagai antiburam. 32 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Preparasi dan Karakterisasi Prekusor