Pengertian Nasabah Pengertian Bank

commit to user berhubungan erat dengan kontrak , menurut pasal 1313 kitab Undang- Undang Hukum Perdata Kontrak atau perjanjian adalah kesepakatan antara dua orang atau lebih mengenai hal tertentu yang disetujui oleh mereka. Dalam melakukan sebuah kontrak dan transaksi harus sesuai dengan ketentuan syarat-syarat kontrak yang diatur dalam pasal 1320 KUHP Perdata.

B. Pengertian Nasabah

Menurut peraturan Bank Indonesia No. 77PBI2005 Jo No. 1010PBI2008 tentang penyelesaian pengaduan nasabah Pasal 1 angka 2 yang dimaksud dengan nasabah ialah pihak yang menggunakan jasa bank, termasuk pihak yang tidak memiliki rekening, namun memanfaatkan jasa bank, untuk melakukan transaksi keuangan walk-in customer. Di dalam UU No. 10 tahun 1998 tentang Perbankan dimuat tentang jenis dan juga pengertian dari nasabah. Dalam pasal 1 angka 17 disebutkan bahwa pengertian nasabah yaitu pihak yang menggunakan jasa dari bank. Sedangkan jenis-jenis dari nasabah ada dua, yaitu : 1. Nasabah Penyimpan, yaitu nasabah yang menempatkan dananya di bank dalam bentuk simpanan berdasarkan perjanjian bank dengan nasabah yang berkaitan. commit to user 2. Nasabah Debitur, yaitu nasabah yang memperoleh fasilitas kredit pembiayaan berdasarkan prinsip syariah atau yang dipersamakan dengan itu berdasarkan perjanjian bank dengan nasabah yang bersangkutan. Dari praktek-praktek perbankan, setidaknya dikenal tiga macam nasabah, yaitu : 1. Nasabah Deposan, yaitu nasabah yang menyimpan dananya pada suatu bank, misalnya dalam bentuk deposito atau tabungan lainnya. 2. Nasabah yang memanfaatkan fasilitas kredit perbankan, misalnya kredit usaha kecil, kredit kepemilikan rumah, dan sebagainya. 3. Nasabah yang melakukan transaksi dengan pihak lain melalui bank. Misalnya antara importer sebagai pembeli dengan eksportir diluar negeri. Untuk transaksi semacam ini biasanya importer membuka Letter of Credit LC pada suatu bank untuk kelancaran dan keamanan pembayaran.

C. Pengertian Bank

Kata „‟ bank ‟‟ berasal dari bahasa Italia „‟ banca ‟‟ yang berarti tempat penukaran uang. Secara umum pengertian bank adalah sebuah lembaga intermediasi keuangan, umumnya didirikan dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan menerbitkan promes atau yang dikenal sebagai bank note. Sedangkan pengertian bank menurut Undang- Undang Negara Republik Indonesia No. 10 tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang perbankan, yang dimaksud dengan bank ialah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya commit to user kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Pengertian bank menurut UU Negara Republik Indonesia No. 10 tahun 1998 diatas dapat disimpulkan bahwa usaha perbankan meliputi tiga kegiatan, yaitu menghimpun dana, menyalurkan dana, dan memberikan jasa bank lainnya. Kegiatan menghimpun dana, berupa mengumpulkan dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan giro, tabungan, dan deposito. Biasanya sambil diberikan balas jasa yang menarik, seperti bunga dan hadiah sebagai rangsangan bagi masyarakat supaya lebih senang menabung. Kegiatan menyalurkan dana, berupa pemberian pinjaman kepada masyarakat. Sedangkan jasa-jasa perbankan lainnya diberikan untuk mendukung kelancaran kegiatan utama tersebut. Menurut A. Abdurrachman dalam buku Ensiklopedia dan Perdagangan menjela skan bahwa, „‟ Bank adalah suatu jenis lembaga keuangan yang melaksanakan berbagai macam jasa, seperti memberikan pinjaman, mengedarkan mata uang, pengawasan terhadap mata uang, bertindak sebagai tempat penyimpanan barang-barang berharga, membiayai usaha perusahaan- perusahaan dan lain-lain. Sedangkan menurut Prof. G.M. Verryn Stuart dalam bukunya Bank Politik mengatakan, „‟ Bank adalah suatu badan yang bertujuan untuk memuaskan kebutuhan akan kredit, baik dengan alat-alat pembayarannya sendiri atau dengan uang yang diperolehnya dari orang lain, maupun dengan jalan memperedarkan alat- alat penukaran baru berupa uang giral „‟. commit to user Definisi bank menurut UU No. 141967 pasal 1 tentang pokok-pokok perbankan adalah, „‟ lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit dan jasa- jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang „‟. Menurut H. Malayu S.P. Hasibuan, bank yaitu : 1. Bank umum adalah lembaga keuangan, pencipta uang, pengumpul dana dan penyalur kredit, pelaksana lalu lintas pembayaran, stabilisator moneter serta dinamisator pertumbuhan perekonomian. 2. Bank adalah lembaga keuangan berarti : Bank adalah badan usaha yang kekayaannya terutama dalam bentuk aset keuangan financial assets serta bermotifkan profit dan juga sosial, jadi bukan hanya mencari keuntungan profit saja. 3. Bank selaku pelaksana lalu lintas pembayaran, berarti bank menjadi pelaksana penyelesaian pembayaran transaksi komersial atau finansial dari pembayaran ke penerima. 4. Bank selaku stabilisator moneter, yang artinya bank mempunyai kewajiban ikut serta menstabilkan nilai tukar uang, nilai kurs atau harga barang-barang relatif stabil atau tetap, baik secara langsung maupun melalui mekanisme giro wajib minimum bank. a. Jenis-jenis Bank Dilihat dari segi fungsi, bank dibedakan menjadi 4 jenis yaitu : 1. Bank Sentral, yaitu bank yang dapat bertindak sebagai bankers , bank pimpinan, penguasa moneter, mendorong dan mengarahkan semua jenis bank yang ada. commit to user 2. Bank umum, yaitu bank milik negara, swasta, maupun koperasi, baik pusat maupun daerah yang dalam pengumpulan dananya terutama menerima simpanan dalam bentuk giro, deposito serta tabungan dan dalam usahanya terutama memberikan kredit jangka pendek. 3. Bank Tabungan, yaitu bank milik negara, swasta, maupun koperasi yang dalam pengumpulan dananya terutama menerima simpanan dalam bentuk tabungan, sedangkan usahanya terutama memperbungakan dananya dalam kertas berharga. 4. Bank Pembangunan, yaitu bank baik milik negara, swasta, maupun koperasi baik pusat ataupun daerah yang dalam pengumpulan dananya terutama menerima simpanan dalam bentuk deposito, dan atau mengeluarkan kertas berharga jangka menengah dan panjang dibidang pembangunan. Dilihat dari segi kepemilikannya, ada 4 jenis bank sebagai berikut : 1. Bank Milik Negara 2. Bank Milik Pemerintah Daerah 3. Bank Milik Swasta baik dalam negeri maupun luar negeri 4. Bank Koperasi Segi penciptaan uang giral, dikenal ada 2 jenis bank yaitu : 1. Bank Primer, yaitu bank yang dapat menciptakan uang giral, yang dapat bertindak sebagai bank primer adalah bank umum. 2. Bank Sekunder, yaitu bank-bank yang tidak dapat menciptakan uang melalui simpanan masyarakat yang ada padanya, bank ini hanya commit to user bertugas sebagai perantara dalam menyalurkan kredit. Umumnya bank yang bergerak pada bank sekunder adalah bank tabungan dan bank pembangunan. 1. Sumber Hukum Perbankan Sumber hukum perbankan dapat dibedakan atas sumber dalam arti formal dan sumber hokum dalam arti materil. Sumber hukum dalam arti materil adalah sumber hukum yang menentukan isi hukum itu sensiri dan itu tergantung dari sudut mana dilakukan peninjauannya, apakah dari sudut pandang ekonomi, sejarah, sosiologi, filsafat, dsb. Seorang ahli perbankan cenderung akan menyatakan bahwa kebutuhan-kebutuhan terhadap lembaga perbankan dalam suatu masyarakat itulah yang menimbulkan isi hukum yang bersangkutan. Sumber hukum formal adalah tempat ditemukannya ketentuan hukum dan perundang-undangan, baik yang tertulis maupun tidak tertulisMuhammad Djumhan. 2000:5. Sumber hukum perbankan adalah tempat ditemukannya ketentuan hukum dan perundang-undangan perbankan yang dimaksud adalah hukum positif, yaitu ketentuan perbankan yang sedang berlaku pada saat ini. Ketentuan yang secara khusus mengatur atau yang berkaitan dengan perbankan tersebut dapat ditemukan dalam : a. UU No. 10 tahun 1998 tentang perbankan b. UU N O. 23 tahun 1999 tentang Bank Indonesia c. UU No. 24 tahun 1999 tentang Lalu lintas devisa dan Sistem nilai tukar commit to user d. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata , buku II dan III mengenai hukum jaminan dan perjanjian e. UU tentang Perseroan Terbatas f. UU tentang Pasar Modal g. UU tentang Hak Tanggungan Atas Tanah beserta Benda-benda yang berkaitan dengan tanah. 2. Asas-asas Hukum Perbankan Didalam melaksanakan kemitraan antara bank dengan nasabahnya, untuk terciptanya sistem perbankan yang sehat, kegiatan perbankan perlu dilandasi dengan beberapa asas hukum yaitu : a. Asas Demokrasi Ekonomi Asas demokrasi ekonomi ditegaskan dalam Pasal 2 UU Perbankan yang diubah. Pasal tersebut menyatakan bahwa perbankan Indonesia dalam melakukan usahanya berasaskan demokrasi ekonomi dengan menggunakan prinsip kehati-hatian. Ini berarti fungsi dan usaha perbankan diarahkan untuk melaksanakan prinsip-prinsip yang terkandung dalam demokrasi ekonomi berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. b. Asas Kepercayaan Asas kepercayaan adalah suatu asas yang menyatakan bahwa usaha bank dilandasi oleh hubungan kepercayaan antara bank dengan nasabahnya. c. Asas Kerahasiaan commit to user Asas kerahasiaan adalah asas yang mengharuskan atau mewajibkan bank merahasiakan segala sesuatu yang berhubungan dengan keuangan dan lain-lain dari nasabah bank yang menurut kelaziman dunia perbankan wajib dirahasiakan. Kerahasiaan ini adalah untuk kepentingan bank itu sendiri, karena bank memerlukan kepercayaan masyarakat yang menyimpan uangnya di bank. d. Asas Kehati-hatian Asas kehati-hatian adalah suatu asas yang menyatakan bahwa bank dalam menjalankan fungsi dan kegiatan usahanya wajib menerapkan prinsip kehati-hatian dalam rangka melindungi dana masyarakat yang dipercayakan kepadanya. 3. Tujuan Bank Tujuan bank secara filosofis tercermin dalam Pasal 4 Undang- Undang No. 10 tahun 1998 yang menjelaskan “ Perbankan Indonesia bertujuan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan, pertumbuhan ekonomi, dan stabilitas nasional ke arah peningkata n kesejahteraan rakyat banyak “. 4. Manfaat dan Fungsi Bank Manfaat dari bank yaitu : a. Sebagai model investasi, yang berarti transaksi derivatif dapat dijadikan sebagai salah satu model berinvestasi. Walaupun pada umumnya merupakan jenis investasi jangka pendek. commit to user b. Sebagai cara lindung nilai, yang artinya transaksi derivatif dapat berfungsi sebagai salah satu cara untuk menghilangkan risiko dengan jalan lindung nilai hedging , atau disebut juga sebagai risk management. c. Informasi harga, yang berarti transaksi derivatif dapat berfungsi sebagai sarana mencari atau memberikan informasi tentang harga barang komoditi tertentu dikemudian hari price discovery . d. Sebagai fungsi spekulatif, yang artinya transaksi derivatif dapat memberikan kesempatan spekulatif terhadap perubahan nilai pasar dari transaksi derivatif itu sendiri. e. Fungsi manajemen produksi berjalan dengan baik dan efisien, yang artinya transaksi derivatif dapat memberikan gambaran kepada manajemen produksi sebuah produsen dalam menilai suatu permintaan dan kebutuhan pasar di masa yang akan datang. Secara umum fungsi dari bank adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat untuk berbagi tujuan atau sebagai financial intermediary . Secara lebih spesifik bank dapat berfungsi sebagai agent of trust, agen of development, dan agen of services. a. Agen of trust Dasar utama kegiatan perbankan adalah kepercayaan trust , baik dalam hal penghimpunan dana ataupun dalam hal menyalurkan dana. commit to user b. Agen of development Kegiatan perekonomian masyarakat pada sektor moneter dan pada sektor riil tidak dapat dipisahkan. Kedua sektor tersebut selalu berinteraksi dan saling mempengaruhi. Sektor riil tidak akan dapat bekerja dengan baik apabila sektor moneter tidak bekerja dengan baik. Kegiatan bank berupa penghimpunan dan penyaluran dana sangat diperlukan bagi lancarnya kegiatan perekonomian di sektor riil. c. Agen of services Disamping melakukan kegiatan penghimpunan dana dan penyaluran dana, bank juga memberikan penawaran jasa perbankan yang lain kepada masyarakat. Jasa yang ditawarkan bank ini erat kaitannya dengan kegiatan perekonomian masyarakat secara umum. Jasa ini dapat berupa jasa pengiriman uang, penitipan barang berharga, pemberian jaminan bank, dan penyelesaian tagihan.

D. Pengertian Bank Perkreditan Rakyat BPR