Direktorat Pembinaan SMK 2013
33 7
b. Format blok pada VDU
Gambar 14.2 Format blok a pada lembar kerja dan b. pada panel kontrol mesin
Dengan media format blok antara lembar kerja dan VDU, akan membantu siswa lebih cepat menguasai teknik pemasukan data program CNC ke kontrol mesin. Di
bagian atas masing-masing alamat dilengkapi dengan lampu indikator LED = Light Emulsion Display yang berfungsi memberitahukan bahwa alamat yang
aktif adalah alamat di bawah lampu yang menyala. Contoh:
Ketika moda CNC diaktifkan, lampu alamat yang sedang menyala pada VDU adalah lampu di atas alamat N Nomor Blok, dan pada VDU terbaca angka 00,
artinya kontrol siap menerima data pada blok N00. Untuk masuk ke alamat G, tekan tombol
INP atau tombol
, lampu di atas alamat G menyala, itu berarti alamat G siap di isi dengan kata yang dikehendaki. Jika yang dikehendaki adalah
misalnya kata 01, tekan angka 0 dan angka 1, lalu tetapkan dengan tombol INP,
selanjutnya lampu di atas alamat X akan menyala.
,
14.1 Pelayanan Absolut – Inkremental
Sesuai dengan penjelasan terdahulu bahwa metoda pemprograman ada dua yakni absolut dan inkremental. Kedua metoda ini dapat dilayani kontrol mesin
sesuai kebutuhan. Pada waktu mesin baru dihidupkan, pada VDU monitor akan terbaca salah
satu tulisan ”INCR, singkatan dari increment , lihat Gambar 14.3 b, artinya mesin siap dioperasikan langsung secara inkremental dalam moda Manual
Direktorat Pembinaan SMK 2013
33 8
Hand operation = , lihat Gambar 14. 3 a. Moda CNC aktif bila tombol
operasi CNC ditekan a.
b
Gambar 14.3 Tombol Manual dan tombol CNC Tombol HC
Jika ingin masuk ke moda operasi CNC, tekan tombol HC, dan mau kembali
ke moda manual, tekan kembali tombol HC.
Pada moda operasi CNC, alamat G diisi dengan kata 90 atau 92, maka pada VDU akan terbaca ABS, singkatan dari absolut, artinya bahwa program CNC
disusun dengan metoda absolut. Dalam blok G25 dan 27, sajiaannya akan menghilang, karena komputer hanya
mengenal notasi-notasi tersebut dalam program berjalan.
14.2 Mode Pelayanan Metrik – Inci
Mode pelayanan satuan metris dan inci dapat dipilih melalui sakelar pemilih. Karena negara Republik Indonesia biasanya bekerja dalam satuan metrik,
maka sebaiknya sakelar pilih diposisikan pada posisi metrik. Jika antara satuan program dengan satuan pada kontrol mesin tidak selaras, akan
tertayang alaram ”A13”. Jadi pada monitor harus terbaca 0.01 mm, artinya
mesin sudah ditetapkan dalam moda satuan metrik dengan SPD 1100 mm.
Direktorat Pembinaan SMK 2013
33 9
14.3 Sistem Persumbuan Tegak – Datar
Pada monitor, simbol tegak atau datar dapat dilihat, tergantung sakelar pilihan yang ditetapkan. Sakelar pilihan tegak atau datar ini menyatu dengan sakelar
pilih satuan, lihat Gambar 14.4
Gambar 14. 4 Sakelar pilihan tegak atau datar dan simbol persumbuan aktif
14.4 Memasukkan Program CNC
Berikut ini akan disajikan lembar program, dengan program CNC
sesuai dengan Gambar 14.5 di samping.
Gambar 14.5 Lintasan pisau frais
Format blok Lembar kerja untuk Gambar 14.15
N G
M X
I D
Y J
S Z
K F
LTH
00 00
3000 01
00 –2000
Indikator system
sumbu
Tegak datar
Sakelar pilihan satuan dan system
sumbu
Program mulai Program berakhir
Direktorat Pembinaan SMK 2013
34
02 M30
2500 03
1. Hidupkan sakelar utama: Lampu kontrol suplai arus dan lam-pu
indikator manual menyala.
2. Tekan tombol HC:
Aktifkan mode pelayanan CNC, dan lampu alamat N menyala. Pada VDU
terbaca angka 00.
3. Tekan tombol INP:
Dengan tombol INP, komputer akan
mencatat N00, dan selanjutnya lampu indikator alamat G menyala.
4. Ketikkan Informasi G:
Melalui papan ketik yang terdapat pada panel kontrol, ketikkan kombinasi angka
0 dan 0, sehingga pada alamat G tertayang angka 00.
5. Tekan tombol INP:
Setelah menekan tombol INP, lampu indikator alamat
X akan menyala. Dan
alamat ini siap untuk diisi data. 6. Masukkan nilai
3000 pada alamat X.
7. Tekan tombol INP:
Sajian melompat ke alamat
Y, pada
alamat ini terbaca kata untuk alamat Y= 0. karena data alamat Y memang harus
nol, anda langsung bisa menerimanya.