a.Keterangan Korban
1.Investor yang dalam pengalihan hak atau saat tanah nya di agunkan Vadian datang kerumah
NO Nama
korban Cara menarik
investor Ketertarikan
berinvestasi Barang yang
di Investasikan
Modus pengalihan hak
atau agunan Keuntungan yang
diterima Akibat
Tindakan 1
Yusuf Zumanto
Menawarkan hasil 2 juta
perbulan Tergiur dengan hasil
yang di tawarkan Vadian yaitu 2 juta
perbulan Sertifikat
rumah dan
sertifikat tanah kosong
Menandatangani akta jual beli
Keuntungan selama 2009-2012 adalah
50 juta Pada bulan maret 2012 tanahnya
di sita bank dan sudah atas nama orang lain
Mengumpulkan korban lapor polisi
2 Slamet
Surur Menawarkan
hasil 2 juta perbulan
Tergiur dengan hasil yang di tawarkan
Vadian yaitu 2 juta perbulan
Tanah kosong atas nama
Slamet Menandatangani
akta jual beli Keuntungan selama
2009-2012 adalah
30 juta Pada bulan maret 2012 Tanah
Slamet akan disita bank dan sudah berates nama oranglain
Bersama korban lain lapor polisi
3 Heriyati
Menawarkan hasil 2 juta
perbulan Tergiur dengan hasil
yang di
tawarkan Vadian yaitu 2 juta
perbulan Sebidang
tanah kososng atas nama
Heriyati Menandatangani
akta jual beli Keuntungan selama
2009-2012 adalah
50 juta Pada bulan maret 2012 Tanah
nya akan disita oleh bank dan sudah atas nama orang lain
Bersama korban lain lapor polisi
4 Suhardi
Menawarkan hasil 2 juta
perbulan Tergiur dengan hasil
yang di tawarkan Vadian yaitu 2 juta
perbulan Sertifikat
rumah pribadi Menandatangani
surat agunan tanah
Keuntungan selama 2009-2012 adalah
dihitung Sekitar 50 juta
Pada maret 2012 Tanah nya akan di sita oleh bank karena
tunggakan kredit Tidak lapor polisi
hanya memasrahkannya
kepada Yusuf Zumanto
5 Roni
Susanto Menawarkan
hasil 2 juta perbulan
Tergiur dengan hasil yang di tawarkan
Vadian yaitu 2 juta perbulan
Sertifikat tanah pribadi
Menandatangani surat agunan
tanah Keuntungan selama
2009-2012 adalah 40 juta
Pada maret 2012Tanah nya akan disita oleh bank karena
tunggakan kredit Bersama korban lain
lapor polisi
6 Heri
Susanto Menawarkan
hasil 2 juta perbulan
Tergiur dengan hasil yang di tawarkan
Vadian yaitu 2 juta perbulan
Sertifikat tanah pribadi
Menandatangani surat agunan
tanah Keuntungan selama
2009-2012 adalah 40 juta
Tanah nya akan disita karena tunggakan kredit
Bersama korban lain lapor polisi
7 Fandi
Rahardja Menawarkan
hasil 2 juta perbulan
Tergiur dengan hasil yang di tawarkan
Vadian yaitu 2 juta perbulan
Sertifikat tanah pribadi
Menandatangani surat agunan
tanah Keuntungan selama
2009-2012 adalah 30 juta
Pada bulan maret 2012 Tanah nya akan disita karena
tunggakan kredit Bersama korban lain
lapor polisi
9 Darmono Menawarkan
hasil 2 juta perbulan
Tergiur dengan hasil yang di tawarkan
Vadian yaitu 2 juta perbulan
Sertifikat tanah pribadi
Menandatangani akta jual beli
Keuntungan selama 2009-2012 adalah
40 juta Pada bulan maret 2012
Tanahnya akan di sita bank dan sudah atas nama orang lain
Bersama korban lain lapor polisi
Tabel 1 tersebut jika dijelaskan maka: 1.
Nama: Yusuf Zumanto Dukuh Cabean Keterangan pak Yusuf:
41
Untuk mengajak Yusuf Zumanto menginvestasikan tanah kepada Vadian.Vadian datang kerumah menawari investasi dengan penghasilan yang besar yaitu 2 juta perbulan karena
tergiur dengan penghasilan yang besar.Yusuf Zumanto akhirnya menginvestasikan Sertifikat rumah dan sertifikat tanah kosong miliknya. Maka dari itu kedua surat tanah itu
diberikan kepada Vadian untuk di investasikan. Pada bulan pertama Vadian datang lagi kerumah Yusuf Zumanto bersama untuk memberikan hasil dari investasi nya yaitu 2 juta
lalu Yusuf menandatangani sesuatu yang Vadian bilang adalah perjanjian bisnis.tetapi saat akan di baca Vadian melarangnya dengan alasan terburu-buru. Ternyata belakangan
diketahui bahwa yang di tandatangani Yusuf Zumanto adalah perjanjian jual beli. Keuntungan Yusuf Zumanto selama berinvestasi kepada Vadian tidak pasti karena
selama hamper 3 tahun setiap bulan nominalnya berubah-ubah hanya awalnya saja yang sesuai perjnjian yaitu dua juta setelah itu tidak pasti terkadang 1 juta, terkadang 800 ribu,
bahkan pernah sampai 300 ribu saja. Tetapi bukan hanya penghasilan saja yang tidak sesuai dengan perjanjian bahkan rumah Yusuf Zumanto di datangi oleh pihak bank yang
akan menyita rumah tersebut karena tunggakan kredit padahal Yusuf merasa tidak pernah mengagunkan tanahnya dan bahkan tidak pernah menjual rumahnya. setelah itu Yusuf
mendatangi Vadian dan ternyata telah pergi berserta seluruh keluarganya dan setelah Yusuf cek di bank bahkan sertifikat tanahnya berubah atas nama anak buah Vadian.
41
Wawancara Yusuf Zumanto dukuh,cabean Salatiga 4 november 2015 pukul 18.00
karena merasa di tipu Yusuf Zumanto mengumpulkan korban dan membentuk posko untuk setiap Korban yang merasa ditipu oleh Vadian dan bersama sama lapor polisi.
2. SlametSurur Desa Jombor Tuntang kabupaten Semarang
Keterangan pak Slamet:
42
untuk mengajak SlametSurur bergabung dalam investasinya, Vadian datang kerumah Slametdan bilang bahawa dia adalah orang sukses dan ingin mengajak SlametSurur untuk
sukses juga. Vadian menjelaskan tentang sitematika pada perusahaannya yaitu hanya dengan memeberikan sertifikat tanah sebagai modal usaha maka akan diberikan bunga
sebesar 2 juta perbulan. Maka dari itu Slamet memberikan sertifikat tanah kosong atas namanya sendiri kepada Vadian sebagai modal investasi.Setelah satu bulan Vadian
datang lagi membawa uang hasil dari investasinya tersebut sambil menyodorkan sebuah kertas untuk di tandatangani sebagai tanda terima. Vadian tidak memperboleh kanSlamet
membacanya denga berpurapura terburu-buru. Karena Slamet terlalu senang mendapatkan hasil dari investasinya maka Slamet tidak membacanya dan langsung
menandatanganinya. Keuntungan Slamet selama berinvestasi juga tidak pasti karena dalam memberikan penghasilan Vadian tidak pasti terkadang 2 juta terkadang 1 juta
bahkan sampai 800 ribu tetapi menurut nya penghasilannya sekitar 30 juta. Dan bukan hanya penghasilannya yang tidak sesuai perjanjian.bahkan rumah Slamet di datangi bank
untuk di sita karena tidak membayar uang tunggakan kredit. Setelah itu Slamet mendatangi bankdan ternyata benar tanahnya telah disita oleh bank dan bahkan telah
beratas nama orang lain. Lalu Slamet mendatangi Vadian tetapi ternyata Vadian telah pergi berserta seluruh keluarganya dan setelah itu Slamet bersama Yusuf Zumanto dan
korban lain melaporkan Vadian ke kantor polisi
42
Wawancara SlametSurur, Desa Jombor Tuntang kabupaten Semarang, 20 juli 2016 pukul 19.00
3. Heriyati Dukuh Cabean
Keterangan Heriyati:
43
untuk mengajak Heriyati bergabung dalam investasinya, Vadian datang kerumah Heriyati menjelaskan tentang sitematika pada perusahaan dan pendapatan yang akan di
peroleh Heriyati yaitu 2 juta perbulan. Vadian mengatakan jika tidak ada uang cash maka sertifikat tanah dapat dipergunakan sebagai modal usaha.karena melihat Vadian sukses
Maka Heriyati memberikan sertifikat tanah kosong atas namanya sendiri kepada Vadian sebagai modal investasi. Setelah satu bulan Vadian datang lagi membawa uang hasil dari
investasinya tersebut sambil menyodorkan srbuah kertas untuk di tandatangani. Vadian tidak memperboleh kanHeriyati membacanya denga berpurapura terburu-buru. Karena
Heriyati terlalu senang mendapatkan hasil dari investasinya ditambah Vadian adalah teman sejak kecil dari Heriyati makaHeriyati tidak membacanya dan langsung
menandatanganinya. Keuntungan Heriyati selama berinvestasi juga tidak pasti karena dalam memberikan penghasilan Vadian tidak pasti tetapi menurut nya sekitar 50 juta.Dan
bukan hanya penghasilannya yang tidak sesuai perjanjian.bahkan rumah Heriyati di datangi bank untuk di sita karena tidak membayar uang agunan. Setelah itu Heriyati
mendatangi bank dan ternyata benar tanahnya telah disita oleh bank dan bahkan telah beratas nama orang lain. Lalu Heriyati mendatangi Vadian tetapi ternyata Vadian telah
pergi berserta seluruh keluarganya dan setelah itu Heriyati bersama Yusuf Zumanto dan korban lain melaporkan Vadian ke kantor polisi
4. SuhardiDukuh cabean
Keterangan Suhardi:
44
43
Wawancara Heriyati, Dukuh,Cabean,Salatiga 4 november 2015 pukul 13.30
44
Wawancara Suhardi Dukuh,Cabean,Salatiga tanggal 4 November 2015 pukul 14.00
untuk mengajak Suhardi bergabung dalam Investasinya, Vadian datang kerumah Suhardi yang merupakan pamannya menawari sebuah usaha dengan penghasilan yang besar yaitu
2 juta rupiah akhirnya Suhardi mau menanamkan modalnya yang berupa sertifikat rumah pribadi. Saat menyerahkan surat tanah nya Suhardi di sodori oleh Vadian sebuah kertas
yang di sebut Vadian sebagai perjanjian kerja. Karena Suhardi menganggap Vadian adalah keponakan sendiri maka tanpa membaca dan tanpa mempertanyakan Suhardi mau
menandatangani nya.Penghasilan yang diterima Suhardi selama berinvestasi dengan Vadian adalah sekitar 50 juta karena tidak pastinya penghasilan yang di berikan oleh
Vadian.namun tiba-tiba rumahnya akan disita oleh bank lalu Suhardi datang kerumah Vadianuntuk menanyakannya tetapi Vadian dan seluruh keluarganya telah pergi. Lalu
rumah Suhardi di datangi korban korban lain untuk mempertanyakan keberadaan Vadian tetapi Suhardi tidak tahu karena dia sendiri juga adalah seorang korban. Pada kasus
Suhardi ini tidak ada pengalihan hak tetapi Suhardi merasa tidak pernah mengaggunkan tanahnya.Dalam kasus ini Suhardi tidak mengambil langkah hukum tetapi hanya
menebus rumahnya dengan uangnya sendiri. 5.
Roni Susanto Dukuh Cabean keterangan roni:
45
untuk mengajak Roni Susanto bergabung dalam investasinya, Vadian datang kerumah Roni yang merupakan sahabat Vadian sejak kecil mengajak Roni untuk bergabung dalam
investasi yang di adakan oleh nya. Roni di iming-imingi dengan penghasilan besar yaitu 2 juta tanpa perlu bekerja cukup Vadian saja yang berkerja.Karena Roni sudah mengenal
Vadian sejak lama dan bahkan mengaggap Vadian sebagai sahabat di tambah lagi dengan penghasilan yang besar akhirnya Roni tertarik untuk berinvestasi.Roni menginvestasikan
45
Wawancara roni Dukuh,cabean,Salatiga 4 november 2015 pukul 14.30
sertifikat tanah miliknya Setelah satu bulan investasi berjalan Vadian datang lagi kerumah Roni sambil membawa uang sebesar 2 juta yang di bilang merupakan uang hasil
dari investasi dan menyodorkan sebuah kertas untuk di tandatangani.Vadian bilang bahwa kertas tersebut merupakan tanda terima uang hasil investasi dan tidak usah di baca
karena Vadian terburu-buru.keuntungan yang diterima Roni adalah sekitar 40 juta karena setiap bulannya tidak pasti berapa saja yang diberikan. Tetapi setelah hampir 3 tahun
berjalan tiba tiba rumah Roni di datangi pihak bank yang akan menyita rumah milik nya. Lalu dia pergi ke bank untuk menanyakan kebenaran tentang hal ini tetapi memang betul
bahwa surat tanah Roni akan di lelang karena adanya tunggakan. Karena merasa Vadianlah yang memegang surat tanah miliknya roni datang kerumah Vadian tetapi nyata
nya Vadian sudah pergi bersama keluarganya. Lalu Roni bersama Yusuf dan korban lainnya melaporkan kejadian ini kepolisi.
6. Heri Susanto Dukuh Cabean
Pengakuan Heri:
46
untuk mengajak Heri Susanto bergabung dalam investasinya, Vadian datang kerumah Heri setelah sebelumnya heri menanyakan mengenai usaha yang dilakukan Vadian. pada
awalnya Heri tertarik karena melihat investor lain yang mendapatkan hasil besar tanpa beranjak dari rumah lalu Heri berbicara kepada Vadian mengenai usaha yang dilakukan
Vadian. lalu Vadian datang kerumah untuk menawarinya ikut berinvestasi karena melihat investor lain yang mendapatkan hasil besar dan melihat sosok Vadian yang di anggap
pengusaha sukses maka heri bergabung dengan Vadian dengan sertifikat tanah nya menjadi barang investasi nya. Setelah satu bulan Vadian datang kerumah heri membawa
46
Wawancara Heri susanto,dukuh,cabean 5 november 2015 pukul 12.00
uang hasil investasinya sebesar 2 juta dan menyuruh heri untuk menandatangani kertas yang kata Vadian adalah surat tanda terima. Keuntungan yang didapat Heri Susanto
dalam investasi ini adalah sekitar 30 juta karena penghasilan yang diberikan Vadian setiap bulannya tidak pasti sama. lalu setelah beberapa bulan malah rumah Heri di
datangi oleh bank dan akan di lelang karena merasa ada yang aneh heri datang ke rumah Vadian. ternyata Vadian sudah pergi dan Heri di datangi oleh Yusuf dan Yusuf
menerangkan bahwa apa yang menerima mereka adalah penipuan. bersama sama dengan korban lain heri melaporkan kejadian ini ke polres Salatiga.
7. Fandi Rahardja Dukuh cabean
Pengakuan Fandi:
47
untuk mengajak Fandi Rahardja bergabung dalam investasinya, Vadian datang kerumah fandi menawarkan investasi dengan iming iming hasil yang besar yaitu 2 juta perbulan.
Karena tergiur dengan hasil itu di tambah dengan nama Nadian yang sudah terkenal sebagai pengusaha sukses akhirnya Fandi tertarik untuk ikut. Fandi menyerahkan
sertifikat tanah kepada Vadian sebagi investasi.Satu bulan kemudian Vadian datang dengan membawa hasil dari investasi sebesar 2 juta rupiah dengan menyodorkan kertas
untuk di tandatangani.Hasil yang fandi terima sekitar 30 jutan karena hasil yang di berikan Vadian tidak pasti. Setelah itu malah rumah Fandi di datangi pihak bank yang
akan menyita rumah Fandi karena tunggakan hutang. Lalu fandi bersama korban lain lapor polisi
8. Darmono Dukuh,Cabean
Keterangan Darmono:
48
47
Wawancara Fandi Rahardja, Dukuh Cabean 5 november 2015 pukul 14.00
48
Wawancara Darmono, cabean, 24 juli 2016 pukul 13.00
untuk mengajak Darmono bergabung dalam investasinya, Vadian datang kerumah Darmono berbicara bahwa akan membuat sebuah usaha di bidang komputer tetapi tidak
memiliki modal, lalu dia meyakinkan darmono dengan embel embel hasil yang besar hanya dengan sertifikat rumah. Karena Darmono sudah mengenal Vadian sejak lama
makaDarmono ikut dalam investasinya.dengan bermodalkan sertifikat tanah pribadi sebagai barang investasi.Setelah satu bulan Vadian kembali kerumah Darmono dan
memberikan uang hasil investasi sambil menyodorkan kertas yang dibilang Vadian adalah perjanjian tanda terima.Keuntungan Darmono selama mengikuti investasi ini
adalah sekitar 40 juta. Tetapi setelah beberapa waktu bank mendatangi rumah Darmono dan akan menyita rumanya. Setelah Darmono mengecek ke bank ternyata tanahnya di
agunkan ke bank dan bahkan surat tanah tersebut sudah berates namakan orang lain. Mengetahui hal itu Darmono berinisiatif untuk mencari korban lain ternyata korban lain
juga mengalami hal yang sama. setelah itu Darmono bersama korban lain melaporkan perbuatan Vadian ke kantor polisi.
2.Investor yang dalam pengalihan hak atau saat tanahnya di agunkan datang kekantor Vadian karena tertarik investor lain maupun yang tertarik karena di tawari oleh sales Vadian
NO Nama korban
Cara menarik investor
Ketertarikan berinvestasi
Barang yang di Investasikan
Modus pengalihan hak atau agunan
Keuntungan yang diterima
Akibat Tindakan
1 Bejo Santoso
Lewat investor lain yang sudah lebih
dahulu ikut Bejo santoso tertarik lalu
pada
bulan September
2009 Bejo
santoso datang
sendiri kekantor
Vadian untuk ikut sambil
membawa sertifikat tanah
Tergiur dari kesuksesan
investor lain dan janji Vadian yaitu
penghasilan yang tinggi 2 juta
perbulan 2 buah sertifikat
milik pribadi Menandatangani
perjanjian jual beli Keuntungan selama
2009-2012 adalah30 juta
Pada bulan September 2012
Tanah nya akan disita oleh bank dan
sudah berates nama anak buah Vadian
Bersama korban lain lapor polisi
2 Nur Eko
Handrianto sales Vadian
datang kerumah nur Eko
menawarkan sebuah bisnis
investasi mudah hanya
denganmemberikan sertifikat tanah
sebagai modal investasi dan nanti
setiap bulannya akan di berikan
hasil sebesar 2 juta perbulan dan
nantinya surat akan di kembalikan
sesuai tanggal perjanjian
Tergiur hasil besar yaitu 2 juta
perbulan yang di tawarkan anak
buah Vadian Sertifikat tanah
pribadi Menandatangani
perjanjian jual beli Keuntungan selama
2009-2012 adalah30 juta 20 juta
Pada juli 2012Tanah nya
akan disita oleh bank dan ternyata
sertifikat sudah atas nama orang lain
Bersama korban lain lapor polisi
Tabel 2 jika dijelaskan maka 1.
Bejo Santoso Tuntang, Kabupaten Semarang Keterangan Bejo Santoso:
49
Bejo santoso bergabung dengan investasi Vadian karena di ajak oleh temanya yang sudah terlebih dahulu ikut dalam investasi Vadian yang
ternyata mendapat penghasilan yang tinggi. ditambah lagi dengan Maka dari itu Bejo ikut dengan menginvestasikan 2 sertifikat tanah milik nya kepada
Vadian.Bejo datang kekantor Vadian sambil membawa sertifikat tanah. Ternyata di dalam kantorVadian terebut sudah ada Notaris. Setelah
memberikan sertifikat tanah Bejo disuruh untuk menandatangani suatu kertas untuk perjanjian kerja. Karena sudah dibutakan dengan angan angan akan
menjadi orang kaya maka Bejo langsung menandatangi tanpa membacanya. Keuntungan yang di dapatkan Bejo selama berinvestasi dengan Vadian adalah
sekitar 30 juta an. Tetapi setelah beberapa bulan ternyata rumanya akan disita oleh bank karena tunggakan hutang setelah di cek ternyata kedua surat tanah
yang di investasikan Bejo sudah akan dilelang bank dan sudah beratas nama anak buah Vadian. setelah itu Bejo datang untuk menanyakan kebenaran
tentang hal itu tetapi ternyata di depan rumah Vadian sudah banyak orang yang mengaku adalah korban dari Vadian. lalu Bejo bersama Yusuf Zumanto
dan korban lain melaporkan pada polisi 2.
Nur Eko Handrianto Singojayan, tingkir
49
Wawancara Bejo Santoso, Tuntang, Kabupaten Semarang tanggal 20 juli 2016 pukul 18.00
Keterangan Nur Eko :
50
Nur ikut investasi ini karena ditawari oleh salah satu sales Vadian.dengan hasil yang besar yaitu 2 juta dia tertarik untuk bergabung. Lalu di temani oleh
sales Vadian tersebut nur datang ke kantor Vadian untuk menyerahkan sertifikat dan untuk menandatangani perjanjian bisnis. keuntungan yang di
dapatkan Nur selama berinvestasi adalah sekitar 20 juta. Tetapi stelah hampir 3 tahun usaha berjalan tiba tiba dia didatangi pihak bank untuk menyita rumah
yang dimilikinya karena merasa bingung Nur datang ke bank untuk bertanya tentang kebenaran akan hal ini tetapi ternyata hal itu memang benar dan
malah sertifikat nya berubah atas nama orang lain. Karena merasa di tipu nur datang ke rumah Vadian untuk meminta kejelasan akan hal tersebut. Tetapi
malah Vadian dan keluarganya telah pergi. Nur bersama Yusuf dan korban lainnya melaporkan hal terbut ke polisi
Dari informasi yang di dapat penulis lewat wawancara diatas ternayata dapat diketahui ada dua jenis korban terhadap tindakan yang dilakukan Vadian yang
pertama adalah korban yang surat tanahnya di agunkan dan dilelang bank tetap atas nama korban. Dan yang kedua adalah korban yang surat tanahnya diagunkan dan
dilelang bank tetapi sudah bukan atas nama korban lagi. Dari 10 orang yang penulis wawancarai 6 diantaranya tanahnya di agunkan dan di alihkan kepemilikannya dan 4
yang lainnya hanya di agunkan oleh Vadian.
50
Wawancara Nur Eko Handrianto,singojayan, Tingkir 19 juli pukul 15.00
Dalam kasus ini berdasarkan informasi yang penulis dapat saat mewawancarai para korban.Modus yang dilakukan Vadian adalah setelah sertifikat dibawa oleh
Vadian satu bulan kemudian Vadian datang membawa uang hasil investasi dan selembar kertas untuk di tandatangani dan dengan berpura-pura terburu-buru Vadian
memperdaya korban sehingga tidak sempat membaca perjanjian.Menurut korban yang terjerat dengan modus ini mereka percaya saja dan langsung menandatangani
karena mereka percaya terhadap sosok Vadian karena sudah saling kenal sejak lama.Yang kedua adalah Vadian datang kerumah para korban berserta Notaris dengan
membawa uang yang diakui oleh Vadian merupakan hasil dari investasi yang dilakukan oleh investor dan menyuruh korban untuk menandatangani sesuatu yang
vadian bilang aadalah perjanjian bisnis.Menurut penuturan para korban yang terpikat dengan modus ini mereka tidak sempat berfikir karena fikirannya telah teralihkan
dengan perasaan senang karena hasil dari usaha investasi nya akhirnya menuai hasil. Dari 54 buah sertifikat yang dilelang bank dan hanya beberapa saja yang
dapat di miliki kembali oleh beberapa korban itupun korban harus membayar hutang dari hasil agunan tanah yang dilakukan Vadian dan sisanya telah di sita oleh bank dan
sudah dilelang.Dalam kasus ini laporan polisi yang dilakukan oleh korban tidak membuahkan hasil dan malah Vadian kini hilang keberadaan nya.
Dalam kasus ini Vadian tidak turun sendiri untuk menarik investor dalam menanamkan modal ke dalam perusahaaannya.Vadian memiliki anak buah yang
bertugas untuk mencari investor-investor baru. Setelah kejadian pihak bank datang kerumah-rumah para korban untuk menyita rumah rumah korban ternyata ada
beberapa rumah yang telah berubah kepemilikannya atas nama anak buah Vadian. disini anak buah Vadian sendiri juga tidak mengetahui tentang hal itu dan bahkan
merasa tidak pernah melakukan tanda tangan jual beli.
51
Dari semua sertifikat tanah korban yang berubah hak kepemilikannya semuanya atas nama anak buah Vadian. Tidak ada satupun sertifikat yang mengarah
kepada Vadian atau atas nama Vadian dan untuk hasil dari tanah korban yang di agunkan tersebut para anak buah Vadian merasa tidak menikmati atau mendapatkan
hasil dari uang tersebut. Penulis juga menanyai penduduk di sekitar toko tempat Vadian berjualan komputer.menurut kesaksian mereka toko tersebut jarang buka
bahkan sering tutup untuk berminggu-minggu. Menurut kesaksian para anak buah Vadian, mereka tidak mengetahui hal ini karena mereka bertugas di lapangan dan
kalaupun mendapatkan investor baru mereka memberikan laporan di rumah Vadian.
b.Keterangan Polisi