dilindungi oleh hukum pidana adalah kepentingan umum, sehingga kedudukan Negara dengan alat penegak hukumnya menjadi dominan.
b.Tujuan Hukum Pidana
Setiap hukum diciptakan memiliki tujuan begitu juga dengan hukum pidana. Para ahli hukum pidana memiliki pandangan yang berbeda mengenai tujuan hukum
pidana, tetapi perbedaan itu mengarah kepada kecenderungan yang sama yaitu menyamakan antara tujuan hukum pidana dan tujuan penjatuhan pidana atau
pemidanaan.
21
sasaran yang hendak dituju oleh hukum pidana adalah melindungi kepentingan masyarakat dan perseorangan dari tindakan-tindakan yang tidak
menyenangkan akibat adanya suatu pelanggaran oleh seseorang. Dalam teori hukum pidana sendiri tujuan hukum pidana dibedakan menjadi
tiga aliran yaitu aliran klasik,aliran modern dan aliran neo klasik. Menurut aliran klasik tujuan hukum pidana adalah untuk melindungiindividu dari penguasa atau
negara
22
.Aliran klasik menitikberatkan pada perbuatan pelaku kejahatan. Sepanjang dalam realitas terdapat orang yang melakukan tindak pidana, maka orang tersebut
harus di jatuhi sanksi pidana tanpa melihat latar belakang dan motivasi yang mendorongnya melakukan tindak pidana. Singkatnya, yang diperhatikan bukan pada
orang yang melakukan tindak pidana, tetapi pada perbuatannya.
23
21
Mohamad Taufik Makaro, pembaruan hukum pidana studi tentang bentuk bentuk pidana khususnya pidana cambuk sebagai suatu bentuk pemidanaan, Yogyakarta: kreasi wacana, 2005, hlm.
50
22
Bambang Poernomo, ASAS-ASAS HUKUM PIDANA, Yogyakarta:Ghalia Indonesia, hlm 18
23
Mahrus ali.,op.,cit., hlm 16
Menurut aliran modern tujuan hukum pidana adalah melindungi masyarakat terhadap kejahatan.
24
Titik sentral pemikiran aliran modern adalah pada diri pelaku kejahatan.ketika terjadi suatu tindak pidana, maka tidaklah otomatis pelakunya
dijatuhi sanksi pidana tertentu sesuai dengan ketentuan hukum pidana. Yang pertama kali harus dilakukan adalah pembuktian terlebih dahulu apa yang sesungguhnya
menjadi latar belakang dan moyivasi dari pelaku saat melakukan tindak pidana, sehingga akhirnya dari pembuktian tersebut bisa dipastikan bahwa pelaku memang
patut dicela atas tindak pidana yang telah dilakukannya itu.
25
Aliran neo
klasik berkembang
selama abad
XIX dan
mulai mempertimbangkan kebutuhan adanya pembinaan individual terhadap pelaku tindak
pidana.Aliran neoklasik berpangkal dari aliran klasik yang dalam perkembangannya kemudian dipengaruhi aliran modern.Karena aliran neoklasik merupakan modifikasi
dari aliran klasik dan di pengaruhi juga oleh aliran modern, maka tema sentral pemikirannya adalah pada aspek perbuatan pidana dan pelaku dari perbuatan pidana
secara seimbang. Suatu pidana haruslah di dasarkan atas pertimbangan-pertimbangan secara matang dan seimbang antara fakta berupa telah terjadinya tindak pidana yang
dilakukan seseorang maupun kondisi subjektif dari pelaku tindak pidana khususnya saat ia berbuat. Gabungan anatara keduanya harus bisa melahirkan keyakinan bahwa
orang tersebut memang pelaku sebenarnya dan tindak pidana yang terjadi dan untuk itu ia memang patut dicela, yaitu dalam bentuk pengenaan pidana kepadanya.
26
c.Tindak Pidana Dan Unsur-Unsurnya