d.Unsur-Unsur Delik 1.pengertian dan unsur-unsur penggelapan.
Penggelapan sendiri dalam bahasa belanda disebut verduistering Penggelapan sendiri diatur dalam Pasal 372-377 Kitab Undang Undang Hukum
Pidana KUHP Penggelapan adalah kejahatan yang hampir sama dengan pencurian dalam Pasal 362 Kitab Undang Undang Hukum Pidana KUHP, hanya bedanya
dalam pencurian barang yang di ambil untuk dimiliki itu belum berada di tangan si pelaku, sedangkan dalam tindak pidana penggelapan barang yang diambil untuk
dimiliki itu sudah berada di tangannya si pelaku tidak dengan jalan kejahatan atau sudah di percayakan kepadanya.
31
Pengertian penggelapan menurut para ahli adalah: a.
Lamintang :menurut lamintang tindak pidana penggelapan adalah
penyalahgunaan hak atau penyalahgunaan kepercayaan oleh seseorang yang mana kepercayaan tersebut diperoleh tanpa adanya unsure melawan hukum.
Menurut lamintang dengan penyebutan
penyalahgunaan hak atau penyalahgunaan kepercayaan akan memberikan kemudahan bagi setiap orang
untuk mengetahui perbuatan apa sebenarnya yang dilarang dan diancam dengan hukuman pidana dalam ketentuan tersebut
32
b. R.Soesilo
: penggelapan adalah kejahatan yang hamper sama dengan pasal 362 bedanya adalah pada pencurian barang yang dimilikiitu belum ada
di tangan pencuri dan masih harus “diambilnya” sedangkan pada penggelapan waktu dimilikinya barang itu sudah berada ditangan si pembuat tidak dengan
jalan kejahatan.
33
31
R.sughandi KUHP dan penjelasannya, Surabaya: usaha nasional hlm 390
32
Lamintang dan djisman samosir .op.,cit hlm 174
33
R.soesilo, Kitab Undang-undang hukum Pidana KUHP Berserta Komentar-komentar nya pasal demi pasal, bogor:politea, 1991 ,hlm258
Menurut Cleiren, inti delik penggelapan ialah penyalahgunaan kepercayaan. Selalu menyangkut secara melawan hukum memiliki suatu barang yang dipercayakan
kepada orang yang menggelapkan itu.delik penggelapan adalah delik dengan berbuat gedragsdelicten atau delik komisi. Waktu dan tempat terjadinya penggelapan ialah
waktu dan tempat dilaksanakannya kehendak yang sudah nyata.
34
Kitab Undang Undang Hukum Pidana sendiri membedakan penggelapan menjadi empat jenis berdasarkan Bab XXIV Pasal 372 sampai dengan Pasal 377:
a. Penggelapan Biasa
Yang dinamakan penggelapan biasa adalh penhggelapan yang diatur dalam Pasal 372 Kitab undang-undang hukum pidana. Yang menyatakan bahwa:
“barang siapa dengan sengaja memiliki dengan melawan hak sesuatu barang yang sama sekali atau sebagiannya termasuk kepunyaan orang lain dan barang
itu ada dalam tangannya bukan karena kejahatan, dihukum karena penggelapan, dengan hukuman penjara selama-
lamanya empat tahun” Bagian inti dari delik Pasal 372 Kitab Undang Hukum Pidana KUHP
adalah: Sengaja
1. Melawan hukum
2. Memiliki suatu barang
3. Yang seluruhnya atau kepunyaan orang lain
34
Jur. Andi Hamzah, delik-delik tertentu special delicten di dalam KUHP, Jakarta: sinar grafika, 2009 107
4. Yang ada dalam kekuasaanya bukan karena kejahatan
Penggelapan sendiri dalam bahasa inggris memiliki klasifikasi sendiri. Dalam bahasa inggris penggelapan uang disebut dengan Embezzelement,
sedangkan penggelapan barang dalam bahasa inggris diartikan sebagai Obscuration
35
. Dan ada lagi dalam bahasa belanda yaitu stellionaat yang berarti penggelapan barang barang tetap.
b. Penggelapan ringan
Penggelapan ringan adalah penggelapan yang diatur dalam Pasal 373 Kitab Undang Undang Hukum Pidana KUHP
“Perbuatan yang dirumuskan dalam Pasal 372, apabila yang digelapkan bukan ternak dan harganya tidak lebih dari dua ratus limapuluh rupiah dikenai sebagi
penggelapan ringan, pidana penjara paling lama tiga bulan atau denda paling banyak enampuluh rupiah”
Secara singkat dapat di simpulkan penggelapan ringan adalah penggelapan dimana yang digelapkan itu bukan hewan dan harganya tidak lebih dari 250
rupiah. c.
Penggelapan dengan Pemberatan Penggelapan yang diatur dalam Pasal 374 Kitab Undang Undang Hukum
Pidana KUHP “Penggelapan yang dilakukan oleh orang yang penguasaanya terhadap barang
disebabkan karena ada hubungan kerja atau karena pencariannya atau karena mendapat upah untuk itu, diancam dengan pidana penjara pa
ling lima tahun”
35
Yan pramadya puspa, kamus Hukum lengkap,semarang: aneka ilmu hlm197
Dapat di simpulkan penggelapan dengan pemberatan adalah penggelapan yang disebabkan karena hubungan kerja antara dua orang atau lebih.”
d. Penggelapan dalam kalangan keluarga
Penggelapan ini diatur dalam Pasal 375 Kitab Undang Undang Hukum Pidana KUHP
“penggelapan yang dilakukan oleh orang yang karena terpaksa diberi barang untuk disimpan, atau yang dilakukan oleh wali, pengampu, pengurus atau
pelaksana surat wasiat, pengurus lembaga sosial atau yayasan terhadap baranag sesuatu yang di kuasainya selaku demikian, diancam dengan pidana
paling lama enam tahun” Penggelapan dalam lingkungan keluarga yakni penggelapan yang dilakukan
oleh orang yang terpaksa disuruh menyimpan barang itu, atau wali, curator, pengurus, orang yang menjalankan wasiat atau pengurus balai derma, tentang
suatu barang yang ada di tangannya karena jabatan Unsur-unsur dari tindak pidana penggelapan sendiri berdasarkan rumusan Pasal 372
Kitab Undang-Undang Hukum Pidana KUHP menurut lamintang adalah: 1.
Unsur-unsur objektif:
36
i.
menguasai untuk diri sendiri atau zich toeeigenen
ii.
suatu benda atau eenig goed
iii.
yang seluruhnya atau sebagtian adalah kepunyaan milik orang lain atau dat geheel of ten deele aan een ander toebehort
iv.
yang ada di dalam kekuasaanya tidak karena kejahatan atau dat hij anders door misrijf onder zich heft
2. unsur subjektif:
37
36
Lamintang dan djisman samosir, delik-delik khusus kejahatan yang ditunjukan terhadap hak milik dan lain-lain hak yang timbul dari hak milik, bandung: tarsito ,1979, hlm 177
37
Lamintang dan djisman., op,.cit hlm 178
dalam unsur subjektif lamintang hanya mencantumkan “dengan sengaja atau opzettelijk
” Dari unsur-unsur tersebut dapat dijelaskan sebagai:
Unsur objektif 1.menguasai untuk diri sendiri
Pengertian menguasai dalam KBBI adalah berkuasa atas sesuatu atau memegang kekuasaan atas sesuatu untuk diri sendiri maksudnya adalah untuk dipergunakan atau
dimanfaatkan demi kepentingan diri sendiri
2.suatu benda atau eenig goed Benda dalam pengertian ini adalah benda bergerak. Benda bergerak adalah yang
dapat berpindah atau dapat dipindahkan 3.
Yang seluruhnya atau sebagtian adalah kepunyaan milik orang lain
Maksud dari unsur ini adalah sesuatu benda yang dimiliki bukan olehnya atau milik orang lain maupun yang sebagian miliknya tetapi sebagian lagiu milik orang lain.
4.
Yang ada di dalam kekuasaanya tidak karena kejahatan
Maksud dari unsur ini adalah suatu barang tersebut tidak didapatnya karena tindak kejahatan seperti pencurian. Tetapi memang di pasrah kana tau diberikan sementara
kepadanya
Unsur subjektif Dengan sengaja atauopzettelijk maksudnya adalah dengan kehendak nya sendiri
2.Pengertian dan unsur-unsur penipuan
Penipuan berasal dari kata tipu yang berarti perbuatan atau perkataan yang tidak jujur atau bohong, palsu dan sebagainya dengan maksud untuk menyesatkan,
mengakali atau mencari keuntungan pribadi atau kelompok. Tindakan penipuan merupakan suatu tindakan yang merugikan orang lain sehingga termasuk kedalam
tindakan yang dapat dikenakan hukuman pidana. Menurut R. Soeghandi “penipuan
adalah tindakan seseorang denga tipu muslihat, rangkaian kebohongan, nama palsu, dan keadaan palsu dengan maskud menguntungkan diri sendiri dengan tiada hak.
Rangkaian kebohongan ialah susunan kalimat kalimat bohong yang tersusun demikian rupa yang merupakan cerita sesuatu yang seakan-akan benar.
Kejahatan penipuan atau bedrog itu diatur di dalam buku ke II bab ke XXV kitab Undang-Undang Hukum pidana dari Pasal 378 sampai dengan Pasal 395. Di
dalam Bab ke XXV tersebut dipergunakan perkataan “penipuan” atau “bedrog”, karena sesungguhnya di dalam Bab tersebut di atur sejumlah perbuatan-perbuatan
yang ditunjukan terhadap harta-benda, dalam mana oleh si pelaku telah dipergunakan perbuatan-perbuatan yang bersifat menipu atau dipergunakan tipu muslihat.
Kejahatan penipuan di dalam bentuknya yang pokok diatur dalam pasal 378 Kitab Undang Undang Hukum Pidana KUHP yang berbunyi:
“Barangsiapa dengan maksud hendak menguntungkan diri sendiri atau orang lain dengan melawan hak, baik dengan memakai nama palsu atau keadaan palsu, baik
dengan akal dan tipu muslihat, maupun dengan karangan perkataan-perkataan bohong, membujuk orang supaya memberikan suatu barang, membuat utang atau
menghapuskan piutang, dihukum karena penipuan, dengan hukuman penjara selama-
lamanya empat tahun” Dari rumusan undang-undang tersebut dapat diperoleh sejumlah unsur-unsur yang
dapat dibagi menjadi unsur objektif dan unsur subjektif a.
Unsur objektif
38
1. Menggerakan atau bewegen
2. Orang lain atau iemand
3. Untuk menyerahkan suatu benda atau tot de afgifte van eenig goed
38
Lamintang dan djisman op.,cit hlm 263
4. Untuk mengadakan perjanjian hutang atau tot het aangaan van eene
schuld 5.
Untuk mengadakan suatu piutang atau het te nietdoen van eene inschuld
6. Dengan mempergunakan upaya berupa:
i. mempergunakan nama palsu atau het aane men van een valse
naam ii.
mempergunakan tipu muslihat atau listige kuntsgrepen iii.
mempergunakan sifat palsu atau een valse hoedingheid iv.
mempergunkan susunan kata-kata bohong atau een zamenweefsel van verdichtsels
b. Unsur-unsur subjektif:
39
1. Dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain
Secara melawan hak
Dari pengertian unsur unsur tersebut dapat dijelaskan sebagai:
40
a. Menggerakan orang lain
Pengertian “menggerakan orang lain” dalam delik penipuan berbeda dengan
perkataan menggerakan orang lain yang tercantum dalam Pasal 55 ayat 1 Kitab Undang Hukum Pidana KUHP. Perbuatan menggerakan orang lain
menurut Pasal 55 ayat 1 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana KUHP oleh si pelaku di isyaratkan telah dipergunakan upaya-upaya berupa pemberian,
janji penyalahgunaan kakuasaan atau kepandangan, ancaman kekerasan atau dengan mempergunakan kekerasan ataupun dengan memberikan kesempatan,
sarana atau keterangan. Sedangkan untuk perbuatan menggerakan orang lain menurut Pasal 378 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana KUHP ini tidak
diisyaratkan
dipakainya upaya-upaya
diatas, melainkan
dengan mempergunakan tindakan tindakan , baik berupa perbuatan perbuatan ataupun
perkataan perkataan yang bersifat menipu. Sifat hakikat dari kejahatan penipuan itu adalah maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain
secara melawan hak, menggerakkan orang lain untuk menyerahkan atau berbuat seperti yang disebutkan secara limitative di dalam Pasal 378 Kitab
Undang Undang Hukum Pidana KUHP. Jadi secara singkat pengertian menggerakan atau membujuk ialah
menanamkan pengaruh demikian rupa terhadap orang, sehingga orang yang dipengaruhinya mau berbuat sesuatu sesuai dengan kehendaknya, padahal
apabila orang itu mengetahui duduk soal yang sebenarnya tidak akan mau melakukan perbuatan itu.
39
Lamintang dan djisman op.,cit hlm 263
40
Lamintang dan djisman op.,cit hlm 264-280
b. Untuk menyerahkan suatu benda
Yang dimaksud dengan benda di dalam pasal ini, sama halnya dengan pengertian benda di dalam kejahatan pencurian dan penggelapan. Adalah
benda yang berwujud dan bergerak atau “lichamelijk en roerend goed”. penyerahan benda yang menjadi objek dari kejahatan penipuan ini tidak lah
diisyaratkan, bahwa benda tersebut harus diserahkan langsung oleh orang yang tertipu kepada si penipu, melainkan juga dapat diserahkan oleh orang
yang tertipu kepada orang suruhan penipu, dengan permintaan supaya benda tersebut diserahkan kepada orang yang telah menggerakan dirinya untuk
melakukan penyerahan tersebut.
c. Untuk mengadakan perjanjian hutang atau meniadakan hutang
Pengertian hutang disini adalah sama dengan pengertian hutang di dalam kejahatan pemerasan, hutang adalah kewajiban utuk melakukan sesuatu.
d. Mempergunakan nama palsu.
Yang penting di ketahui menganai nama palsu adalah kenyataan yang banyak dijumpai sehari-hari, yaitu bahwa disamping nama sehari-hari yang dikenal
oleh umum, orang sering mempergunakan nama tambahan ataupun pada segolongan penduduk tertentu ada pula yang disamping mempunyai nama
keluarga yang dikenal oleh umum, orang itu juga mempunyai nama kecil atau voornam. Apabila kini seseorang menggunakan nama tambahan ataupun nama
kecil yang memang resmi menjadi bagian dari namanya, apakah mempergunakan nama semacam itu dapat dikategorikan sebagai perbuatan
memakai nama palsu? Apabila nama tambahan ataupun nama kecil tersebut tidak dikenal umum, maka penggunaan nama-nama semacam itu di anggap
sebagai mempergunakan nama palsu. Lain halnya apabila nama tambahan ataupun nama kecil itu memang telah dikenal oleh umum, maka penggunaan
nama-nama semavam itu, bukanlah merupakan perbuatan menggunakan nama nama palsu.
e. Mempergunakan sifat palsu.
Yang dimaksud mempergunakan sifat palsu ini tidaklah perlu orang itu mengaku-ngaku bahwa ia adalah misalnya seorang anggota polisi, jaksa dan
sebagainya, dan tidak perlu pula orang itu mengaku sebagai direktur suatu CV dan sebagainya , akan tetapi juga apabila ia mengatakan bahwa dirinya berada
dalam suatu keadaan tertentu, dimana ia mempunyai hak-hak karenanya, maka perbuatan tersebut sudah dapat dikatakan sebagai mempergunakan sifat
palsu.
f. Mempergunakan tipu muslihat
Yang dimaksud tipu muslihat disini bukanlah terdiri dari kata-kata, melainkan terdiri dari perbuatan perbuatan yang demikian rupa, sehingga perbuatan
perbuatan itu menimbulkan suatu kepercayaan pada orang lain atau denga perkataan lain, bahwa pada orang yang digerakan itu timbul kesan yang sesuai
dengan kebenaran yang sah dan benar. Yang menjadi persoalaan adalah berkenaan dengan rumusan unsur ini dimana dinyatakan, bahwa tipu muslihat
itu merupakan perbuatan yang dilakukan lebih dari satu kali.Sebagaimana diketahui didalam rumusan dalam bahasa belanda unsur tipu muslihat ini
disebut dengan perkataan “listige kunstgrepen”, jelas bahwa tipu muslihat itu bukan perbuatan tunggal. Bagaimana jika seseorang untuk menggerakan
orang lain supaya orang itu menyerahkan suatu benda, hanya digunakan satu macam tipu muslihat saja. Jawabnya adalah walaupun disitu hanya
dipergunakan hanya satu macam tipu muslihat atau satu “listige kunstgrepen” saja, perbuatan tersebut telah memenuhi rumusan kejahatan penipuan
menurut Pasal 378 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana.
g. Mempergunakan susunan kata-kata bohong
Yang dimaksud dengan kata kata bohong atau verdichtsels adalah kata kata dusta atau leugenechtige opgaven atau kata kata yang bertentangan dengan
kebenaran. Sedangkan yang dimaksud susunan kata kata bohong atau zamenweefsel van veridichtsels itu adalah susunan kata kata yang terjalin
demikian rupa, sehingga kata kata itu jika dihubungkan antara yang satu dengan yang lain, akan memberikan kesan seolah-olah yang satu
membenarkan yang lain atau kata kata yang satu memperkuat kata kata yang lainnya.
h. Dengan maksudoogmerk
Oogmerk disini haruslah ditafsirkan sebagai opzet dalam arti yang sempit, sehingga ia haruslah diartikan sebagai opzet als oogmerk
i. Untuk menguntungkan diri sendiri ataupun orang lain.
Yang dimaksud dengan menguntungkan diri sendiri adalah kegiatan menambah harta kekayaan seseorang daripada harta kekayaan semula.
B.Hasil Penelitian
1.Temuan
PT.Global Transmedia Indonesia yang dikelola oleh Vadian Laskita Kusuma merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang jual beli komputer berlokasi
di jalan merak no 5 kelaseman Salatiga. Untuk mendapatkan modal, perusahaan tersebut membuka diri untuk menerimainvestasi yang di tanamkan kepadanya.Sistem
Penanaman modalnya dapat berupa tanah maupun uang. Tanah yang di investasikan diberikan kepada Vadiand dengan batas waktu tertentu dan akan dikembalikan
kepada para investor di tambah dengan pendapatan dari hasil investasi setiap bulan.
Hasil yang dijanjikan Vadian kepada para investor tidak menggunakan sistem persentase tetapi hanya dijanjikan nominal sebesar 2 juta dalam satu bulan.Dengan
iming-iming ini Vadian berhasil mendapatkan 48 investor yang berasal dari Salatiga dan sekitarnya.Kebanyakan investoryang mau bergabung atau meanamkan modal
kepada Vadian adalah tetangga, teman dekat dan bahkan keluarga. Orang-orang tertarik karena sudah lama kenal dengan Vadian dan percaya
dengan Vadian ditambah dengan dijanjikanya penghasilan yang besar.Bahkan ada juga investor yang bergabung karena tertarik dengan kesuksesan Vadian dan ada juga
orang di luar lingkungan Vadian atau yang tidak mengenal Vadian tetapi tertarik untuk menanamkan modalnya kepada Vadian.orang orang tersebut tertarik karena di
tawari oleh sales-sales Vadian dengan janji janji yang sama seperti yang dijanjikan Vadian dan dari investor yang sudah lebih dahulu ikut. Melihat janji yang
meyakinkan dan mendengar testimoni dari investor yang sudah lebih dahulu ikut ternyata membuat orang-orang tertarik untuk menginvestasikan uang nya kepada
Vadian. Namun dalam kasus ini Vadiand tidak menepati janji nya dan malah 54 buah
sertifikat tanah yang dimiliki oleh 48 orang investor sudah dilelang bank dan ada sebagian sertifikat sudah atas nama orang lain yaitu anak buah Vadiand. Modus yang
dilakukan vadian dalam menjalankan aksinya adalah Modus pertama Vadian dalam menjalankan aksinya adalah setelah Vadian
mendapatkan surat tanah sebagai barang investasi satu bulan kemudian Vadian
datang ke rumah investor bersama Notaris sambil membawa hasil uang yang di akui sebagai hasil dari investasi dan menyuruh korban menandatangani sesuatu yang di
bilang oleh Vadian adalah surat tanda terima uang dan ternyata surat tersebut adalah akta jual beli. Ada beberapa korban juga terkena dengan modus ini tetapi tidak ada
pemindahan hak atas tanah tetapi tanah tersebut hanya di agunkan oleh Vadian padahal korban merasa tidak pernah menandatangani atau bahkan mengaggunkan
tanahnya. Modus yang kedua adalah Selain Vadian datang sendiri ternyata Vadian
memilik sales-sales yang bertugas untuk menarik investor. Sales Vadian hanya bertugas untuk menarik siapa saja yang mau berinvestasi tetapi untuk bergabung
harus bertemu dengan Vadian yaitu dengan di datangi kerumah investor atau investor sendiri yang di datangkan ke kantor. investor yang mau ikut dalam investasi yang
diselenggarakan Vadian di suruh Vadian untuk datang kekantor nya. Setelah sampai di kantor ternyata di kantor sudah ada Vadiand dan seorang Notaris. Dengan berpura
terburu-buru Vadiand menyuruh menandatangani surat yang di sodorkan oleh Vadiand dan Notaris. Para investor membacanya namun Vadian
d mengatakan “tidak usaha di baca saya terburu buru” karena para investor percaya kepada Vadiand maka
investor menandatanganinya tanpa membacanya.Dalam modus ini ada investor yang surat tanahnya berpindah nama dan ada juga yang hanya di agunkan tanpa adanya
perpindahan hak milik. Berdasarkan informasi yang penulis dapat sesuai janji setelah surat tanah
korban dibawa oleh Vadiand, Vadiand memberikan uang yang di janji kan selama 1
bulan sebesar 2 juta walupun terkadang jumlah yang diberikan setiap bulanya kurang dari itu. Tetapi setelah itu Vadiand tidak pernah memberikan uang hasil investasi
tersebut dan malah para korban di datangi pihak bank yang akan menyita rumah tersebut yang sudah beratas nama anak buahVadiand. Dan saat investor beramai
ramai datang ke rumah Vadiand untk mencari kebenaran mengenai investasi yang di lakukan ternyata Vadiand beserta keluarganya telah pergi.
a.Keterangan Korban