Deskripsi Data Perusahaan HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

b. Dokumen yang digunakan Dokumen yang digunakan pada Souvenir Jogja adalah kuitansi pembayaran Nota Penjualan. Apabila pesanan sudah diterima dan pelanggan melakukan pelunasan, maka bagian penjualan mengeluarkan dokumen berupa nota penjualan yang telah dicap lunas oleh perusahaan. Nota penjualan berfungsi sebagai bukti pembayaran total atas transaksi barang pesanan pelanggan. 3. Prosedur Sistem Informasi AkuntansiPenerimaan Kas pada Souvenir Jogja Sistem yang diterapkan pada Souvenir Jogja dalam prosedur penerimaan kas masih menggunakan sistem yang manual. Proses pemasukan data dilakukan dengan menggunakan formulir, kuitansi dan laporan yang dibuat berkolom. Dalam mengelola dan menjalankan usaha, Souvenir Jogja melakukan berbagai prosedur pesanan penjualan. Prosedur-prosedur yang dimaksud antara lain: a. Prosedur Order Penjualan Prosedur ini dimulai dari bagian penjualan. Bagian penjualan melakukan transaksi penjulan dengan pelanggan yang dapat memesan melalui telepon, e-mail maupun datang langsung ke gerai Souvenir Jogja. Kemudian bagian penjualan mencatat pada catatan pemesanan.Bagian penjualan membuat kuitansi pembayaran uang mukauntukdiserahkan pada pelanggan. Jika produk siap diserahkan pada pelanggan, bagian penjualan membuat nota penjualan dibuat rangkap 2 dengan catatan bahwa nota penjualan pertama diberikan kepada pelanggan, sedangkan nota penjualan yang kedua akan disimpan bagian penjualan sebagai arsip. b. Prosedur Penerimaan Kas Prosedur penerimaan kas terjadi ketika bagian penjualan menerima pembayaran dari pelanggan baik yang berasal dari pembayaran uang muka maupun dari pelunasan. c. Prosedur Pencatatan Transaksi Setelah transaksi penjualan selesai dilaksanakan, maka bagian penjualan melakukan fungsi administrasi yang mencatat setiap transaksi yang terjadi. 4. Sistem Pengendalian Internal pada Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas pada Souvenir Jogja Unsur pengendalian intern sistem informasi akuntansi penerimaan kas yang terdapat pada Souvenir Jogja masih sangat sederhana, antara lain: a. Orgnisasi Pada level organisasi, hampir belum ada sistem pengendalian intern. Ini dikarenakan kurangnya karyawan yang ada Souvenir Jogja sehingga banyak fungsi pokok yang saling tumpang tindih. Sehingga rawan terjadinya penggunaan kas untuk kepentingan pribadi. b. Sistem Otorisasi Sistem otorisasi belum diterapkan sama sekali pada Souvenir Jogja. Oleh karena itu sistem otorisasi belum berjalan dan tidak sesuai dengan teori. c. Praktik yang Sehat Souvenir Jogja belum menerapkan praktik yang sehat dalam bagian penjualan, karena dokumen belum tertata dengan urut dan rapi dan hanya ditumpuk dijadikan satu pada tempat tertentu. d. Pengendalian Aset Pada Souvenir Jogja sistem dalam pengendalian aset belum diterapkan secara optimal. Souvenir Jogja masih bercampur dengan asset pribadi pemilik. 5. Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas Berbasis Web Pada Souvenir Jogja Sistem informasi penerimaan kas dari penjualan tunai pada Souvenir Jogja mempunyai beberapa kelemahan yang berhubungan dengan pengendalian internal, kecepatan dan ketepatan informasi, dan dokumen yang teerkait dengan penerimaan kas. Informasi penerimaan kas menjadi tidak efektif dikarenakan tidak berjalannya sistem pencatatan transaksi yang baik. Perancangan sistem informasi akuntansi penerimaan kas berbasis web pada Souvenir Jogja dimaksudkan untuk mempermudah proses penjualan produk serta pencatatan penerimaan kas supaya dapat berjalan dengan baik.