Kerangka Konseptual Hipotesis Metode Penelitian Batasan Operasional Defenisi Operasional

26 dengan metode deskriptif, pada tingkat persepsi menggunakan skala likert dan untuk melihat hubungan sosio-ekonomi terhadap persepsi masyarakat setempat tentang pembukaan pertambangan emas di Kawasan Hutan Batang Toru dengan menggunakan korelasi Spearman Rank. Jumlah sampel sebanyak 80 KK. Pengumpulan data dengan menggunakan kuisioner, wawancara, observasi dan studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masyarakat Desa Aek Pining dan Desa Napa belum memiliki pengetahuan yang cukup baik tentang pertambangan dan hutan. Masyarakat juga memandang positif keberadaan pertambangan di Kecamatan Batang Toru karena mampu meningkatkan pendapatan masyarakat, mengurangi pengangguran meskipun hal tersebut baru dirasakan sebagian masyarakat.

2.7 Kerangka Konseptual

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual PT. Agincourt Resources  Pendapatan Masyarakat  Penyerapan Tenaga  Kemiskinan  Pendidikan  Kesehatan Universitas Sumatera Utara 27

2.8 Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini adalah “Keberadaan PT. Agincourt Resources berdampak positif dan berpengaruh terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat di Kecamatan Batang Toru”. Universitas Sumatera Utara 28 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Kecamatan Batang Toru Kabupaten Tapanuli Selatan Provinsi Sumatera Utara. Dimulai sejak bulan juni sampai dengan oktober 2014.

3.2 Metode Penelitian

Metode yang digunakan untuk menganalisis dampak suatu proyek adalah dengan cara membandingkan keadaan sebelum dan sesudah adanya proyek. Keadaan sebelum proyek adalah keadaan masyarakat di Kecamatan Batang Toru sebelum adanya PT.Agincourt Resources. Sebaliknya keadaan sesudah proyek adalah keadaan masyarakat di Kecamatan Batang Toru pada waktu sekarang saat penelitian dilakukan. Dalam penelitian ini yang menjadi responden adalah masyarakat di Kecamatan Batang Toru. 3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi Sulistyo-Basuki 2006: 182 mengemukakan populasi adalah keseluruhan objek yang akan diteliti. Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat di Kecamatan Batang Toru yang terdiri dari 29 desakelurahan, dimana cakupan pertambangan emas meliputi 11 desa, yaitu: Kelurahan WE I, WEK II, WEK III, WEK IV, Telo, Napa, Kelurahan Perkebunan Batang Toru, Aek Pining, Desa Sumuran, Batu Hula, dan Huta Godang. Universitas Sumatera Utara 29

3.3.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari sebuah populasi yang dianggap dapat mewakili dari populasi tersebut. Sampel dalam penelitian ini ditentukan sebanyak 5 orang setiap desa, sehingga jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 55 orang. Metode penentuan sampel menggunakan metode acak sederhana simple random sampling. Menurut Masri dan Sofian 1985 dalam Wilda 1997, pembatasan waktu dan tempat tinggal merupakan ciri homogen dari populasi. Jumlah sampel diusahakan representatif, dengan memerhatikan saran dari parel et al 1973, bahwa ukuran sampel sebaiknya kurang dari 30 dan disesuaikan dengan keterbatasan biaya, tenaga dan waktu. Berdasarkan pertimbangan diatas, dan dilihat dari informasi dan data lapangan yang relatif homogen terkait kondisi sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat, sistem pertanian, kearifan lokal, keadaan pendidikan dan kesehatan masyarakat di Kecamatan Batang Toru, maka dalam penelitian ini ditentukan jumlah sampel sebanyak 55 orang.

3.4 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:

3.4.1 Data Primer

Data primer diperoleh dengan wawancara langsung dengan responden menggunakan daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan terlebih dahulu dan pengamatan langsung di lapangan. Universitas Sumatera Utara 30

3.4.2 Data Sekunder

Data sekunder diperoleh melalui dokumentasi dan studi literatur yang berkaitan dengan tujuan penelitian. Seperti data dari pihak PT.Agincourt Resources, Kantor Badan Pusat Statistik Sumatera Utara, BAPEDDA kabupaten tapanuli selatan, jurnal, skripsi, internet, dan dari instansi-instansi yang terkait lainnya. 3.5. Analisis dan Pembahasan 3.5.1. Analisis uji beda rata-rata Dampak keberadaan PT.Agincourt Resources terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat di Kecamatan Batang Toru maka yang dianalisis ada lima indikator, yaitu: pendapatan, penyerapan tenaga kerja, kemiskinan, kesehatan, dan pendidikan. Analisis dilakukan melalui uji beda rata-rata dari kesejahteraan masyarakat sebelum dan sesudah adanya PT.Agincourt Resources. Sebagai berikut: t = Dimana: = rata-rata kondisi kesejahteraan masyarakat sebelum kehadiran PT.Agincourt Resources PT.Agincourt Resources mulai melakukan kegiatan secara aktif sejak awal 2003 di Batang Toru = rata-rata kondisi kesejahteraan masyarakat sesudah kehadiran PT.Agincourt Resources = Varians gabungan Universitas Sumatera Utara 31 n = banyak sampel Selanjutnya nilai t-hitung dibandingkan dengan nilai t-tabel pada 5 .

3.5.2. Uji t Uji Parsial

Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh variabel independen secara parsial individual menerangkan variasi dependen. Kriteria pengujiannya adalah : a. H : β i = 0 artinya variabel independen secara parsial tidak berpengaruh positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. b. H a : β i ≠ 0 artinya secara parsial terdapat pengaruh yang secara signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Ketentuan: H diterima jika t hitung t tabel pada α = 5 Ha diterima jika t hitung t tabel pada α = 5

3.6. Batasan Operasional

Untuk mengarahkan dan menghindari salah pengertian dalam pelaksanaan penelitian ini, maka dibuat batasan operasional. Khusus untuk dampak sebelum dan sesudah keberadaan dari PT.Agincourt Resources, yang dibatasi pada lima indikator, yaitu: pendapatan, penyerapan tenaga kerja, kemiskinan, kesehatan, dan pedidikan. Universitas Sumatera Utara 32

3.7. Defenisi Operasional

1. Pendapatan masyarakat X 1 adalah penghasilan yang diperoleh masyarakat setiap bulan dalam jumlah rupiah. 2. Penyerapan tenaga kerja X 2 adalah menghimpun orang atau tenaga kerja disuatu lapangan usaha, untuk dapat sesuai dengan kebutuhan usaha itu sendiri. 3. Kemiskinan X 3 adalah keadaan terjadinya ketidakmampuan memenuhi kebutuhan dasar. 4. Kesehatan X 4 adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dansosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. 5. Pendidikan X 5 adalah lamanya masyarakat menuntut ilmu bersekolah dari mulai masuk sampai tamat dalam hitungan tahun. Tabel 3.1 Defenisi Operasional Variabel No. Variabel Defenisi Operasional Indikator Pengukuran 1. Dampak sebelum Perubahan pertumbuhan ekonomi dan sosial ditengah masyarakat sebelum adanya aktivitas pertambangan 1. Pendapatan masyarakat 2. Penyerapan tenaga kerja 3. Kemiskinan 4. Kesehatan 5. Pendidikan. Skala Interval 1-5 2. Dampak sesudah Perubahan pertumbuhan ekonomi dan sosial ditengah masyarakat sesudah adanya aktivitas pertambangan 1. Pendapatan masyarakat 2. Penyerapan tenaga kerja 3. Kemiskinan 4. Kesehatan 5. Pendidikan. Skala Interval 1-5 3. Kesejahtera- an masyarakat Kegiatan pembangunan yang dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat 1. Ekonomi 2. Sosial Skala Interval 1-5 Universitas Sumatera Utara 33

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum

4.1.1. Keadaan Geografis

Kabupaten Tapanuli Selatan terletak pada garis 0 ̊ 58’35’-2̊ 07’33” Lintang Utara dan 98 ̊ 42’50’’ - 99̊ 34’16’’ Bujur Timur. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli Tengah dan Kabupaten Tapanuli Utara. SebelahTimur berbatasan dengan Kabupaten Padang Lawas dan Kabupaten Padang Lawas Utara serta Kabupaten Labuhan Batu. Sedangkan sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Mandailing Natal. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Mandailing Natal dan Samudra Indonesia. Luas wilayah kabupaten Tapanuli Selatan adalah 4.444,82 Sedangkam ketinggiannya berkisar antara 0 – 1.985 m diatas permukaan laut. Curah hujan di Kabupaten Tapanuli Selatan cenderung tidak teratur di sepanjang tahunnya. Pada bulan November terjadi curah hujan tertinggi 3,99 mm dan terendah di bulan Juli 52 mm. Sedangkan hari hujan terbanyak terjadi pada bulan November 24 hari sebaliknya hari hujan paling sedikit terjadi di bulan Juli yaitu 9 hari. Kabupaten Tapanuli Selatan tediri dari 14 Kecamatan, dengan luas wilayah masing-masing kecamatan adalah sebagai berikut Tabel 4.1 Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Analisis Dampak Keberadaan PT.Agincourt Resources Terhadap Tingkat Kesejahteraan Masyarakat Batang Toru Kabupaten Tapanuli Selatan

2 36 107

Analisis Dampak Keberadaan PT. Agincourt Resources Terhadap Tingkat Kesejahteraan Masyarakat Batang Toru Kabupaten Tapanuli Selatan

0 43 85

Studi Mengenai Konflik Antara Masyarakat Kecamatan Batang Toru dan Kecamatan Muara Batang Toru Dengan PT Agincourt Resources Martabe di Kecamatan Batang Toru

1 80 144

Analisis Dampak Pertambangan Emas Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Di Kecamatan Batang Toru Kabupaten Tapanuli Selatan

40 204 117

Dampak Kehadiran PT Agincourt Resources Dalam Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Sumuran Kecamatan Batangtoru Kabupaten Tapanuli Selatan

0 0 2

Dampak Kehadiran PT Agincourt Resources Dalam Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Sumuran Kecamatan Batangtoru Kabupaten Tapanuli Selatan

0 0 26

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Degradasi Lingkungan 2.1.1. Pengertian Degradasi Lingkungan - Analisis Dampak Keberadaan PT.Agincourt Resources Terhadap Tingkat Kesejahteraan Masyarakat Batang Toru Kabupaten Tapanuli Selatan

0 0 19

KATA PENGANTAR - Analisis Dampak Keberadaan PT.Agincourt Resources Terhadap Tingkat Kesejahteraan Masyarakat Batang Toru Kabupaten Tapanuli Selatan

0 4 18

Analisis Dampak Keberadaan PT. Agincourt Resources Terhadap Tingkat Kesejahteraan Masyarakat Batang Toru Kabupaten Tapanuli Selatan

0 0 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Pertambangan - Analisis Dampak Keberadaan PT. Agincourt Resources Terhadap Tingkat Kesejahteraan Masyarakat Batang Toru Kabupaten Tapanuli Selatan

0 0 20