21 Kepada diri manusia ini harus dibangkitkan kesadaran bahwa kepadanya
diberi kesempatan yang adil dan serupa untuk mengolah sumber alam memperoleh hidup yang bermartabat, kebutuhan fisik pokoknya dapat dipenuhi,
kebutuhan sosial pokoknya dapat dikembangkan dan dirinya menjadi unsur penting dalam pengembangan lingkungan hidup yang berimbang.
Ini bisa dicapai apabila mereka disertakan dalam program yang membuka kesempatan kerja dan sekaligus mengembangkan lingkungan hidup. Pada
dasarnya diperlukan kelompok penduduk yang relatif mampu untuk dibina sebagai pendukung dari pengembangan kesejahteraan sosial agar kelompok
masyarakat yang terganggu kemampuannya dapat hidup wajar ditengah-tengah masyarakat, melalui penyelenggaraan pembangunan yang sekaligus juga
mengembangkan lingkungan hidup sebagai langkah usaha jangka panjang dalam membina masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan kemanusiaan yang adil,
beradab, dan berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat.
2.5 Masyarakat Sekitar Pengelolaan Sumberdaya Alam
Masyarakat desa didefinisikan sebagai sekumpulan orang yang hidup dan bertempat tinggal di wilayah pedesaan. Masyarakat desa menurut Soedjatmoko
sebagaimana dikutip dalam Sulto 2011, yang dicirikan sebagai masyarakat yang memiliki ikatan yang relatif kuat karena adanya rasa memiliki satu sama lain.
Pada umumnya masyarakat desa memiliki karakteristik sebagai masyarakat yang homogen dari segi pekerjaan, agama, adat istiadat dan hubungan yang terjalin
menganut sistem kekeluargaan sehingga cenderung tanpa pamrih.
Universitas Sumatera Utara
22 Didalam suatu kehidupan bermasyarakat terdapat berbagai macam aspek
yang dapat mempengaruhi pola kehidupan sehingga membentuk kondisi social yang berbeda dari desa satu dan desa yang lainnya. Untuk memahami memahami
mengenai kondisi sosial, terlebih dahulu kita harus tahu apa pengertian sosial itu sendiri, dimulai dari pengertian sosial dalam ilmu sosial menunjuk pada objeknya
yaitu masyarakat. Sedangkan pada departemen sosial menunjukkan pada kegiatan yang
ditunjukkan untuk mengatasi persoalan yang dihadapi oleh masyarakat dalam bidang kesejahteraan yang ruang lingkup pekerjaan dan kesejahteraan sosial.
Selain itu untuk dapat mengetahui atau memahami tentang kondisi social yang tidak dapat dipisahkan dengan masalah- masalah social, pertama kita harus
mengetahui keadaan dari msalah social dalam berinteraksi. Berdasarkan pendapat menurut soekanto 1982, interaksi sosial
dikategorikan ke dalam dua bentuk, yaitu asosiatif dan disosiatif dimana Interaksi
asosiatif, akan diuraikan sebagai berikut:
1. Interaksi sosial yang bersifat asosiatif,
merupakan bentuk interaksi social yang menguatkan ikatan sosial, jadi bersifat mendekatkan atau positif
yang mengarah kepada bentuk-bentuk asosiasi hubungan atau gabungan
seperti : a.
Kerja sama adalah suatu usaha bersama antara orang perorangan atau kelompok untuk mencapai tujuan bersama.
Universitas Sumatera Utara
23 b.
Akomodasi adalah suatu proses penyesuaian sosial dalam interaksi antara pribadi dan kelompok-kelompok manusia untuk meredakan
pertentangan. c.
Asimilasi adalah proses sosial yang timbul bila ada kelompok masyarakat dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda, saling
bergaul secara intensif dalam jangka waktu lama, sehingga lambat laun kebudayaan asli mereka akan berubah sifat dan wujudnya membentuk
kebudayaan baru sebagai kebudayaan campuran. d.
Akulturasi adalah proses sosial yang timbul, apabila suatu kelompok masyarakat manusia dengan suatu kebudayaan tertentu dihadapkan
dengan unsur- unsur dari suatu kebudayaan asing sedemikian rupa sehingga lambat laun unsur- unsur kebudayaan asing itu diterima dan
diolah ke dalam kebudayaan sendiri, tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian dari kebudayaan itu sendiri.
2. Interaksi sosial yang bersifat disosiatif, merupakan bentuk interaksi yang
merusak ikatan sosial, bersifat menjauhkan atau negatif dan
yang mengarah kepada bentuk - bentuk pertentangan atau konflik,
seperti : a.
Persaingan adalah suatu perjuangan yang dilakukan perorangan atau kelompok social tertentu, agar memperoleh kemenangan atau hasil
secara kompetitif, tanpa menimbulkan ancaman atau benturan fisik dipihak lawannya.
b. Kontravensi adalah bentuk proses sosial yang berada di antara
persaingan dan pertentangan atau konflik. Wujud kontravensi antara
Universitas Sumatera Utara
24 lain sikap tidak senang, baik secara tersembunyi maupun secara
terang-terangan yang ditujukan terhadap perorangan atau kelompok atau terhadap unsur - unsur kebudayaan golongan tertentu. Sikap
tersebut dapat berubah menjadi kebencian akan tetapi tidak sampai menjadi pertentangan atau konflik.
c. Konflik adalah proses sosial antar perorangan atau kelompok
masyarakat tertentu, akibat adanya perbedaan paham dan kepentingan yang sangat mendasar, sehingga menimbulkan adanya semacam gap
atau jurang pemisah yang mengganjal interaksi sosial di antara mereka yang bertikai tersebut.
2.6. Penelitian Terdahulu