39
3.1.1.4 Refleksi
Sesuai dengan prosedur penelitian yang telah disebutkan diatas, refleksi pada siklus I digunakan sebagai acuan untuk melakukan perbaikan terhadap
proses pembelajaran yang akan dilakukan pada siklus II. Pada tahap ini peneliti melakukan analisis terhadap hasil tes, hasil observasi, hasil jurnal, dan hasil
wawancara yang dilakukan. Dari hasil analisis inilah akan diketahui perilaku siswa selama proses pembelajaran, kekurangan dan kelemahan dari pembelajaran
yang diterapkan sehingga dilakukan perbaikan pada pembelajaran siklus II.
3.1.2 Prosedur Tindakan pada Siklus II
Prosedur pembelajaran yang dilakukan pada siklus II pada dasarnya hampir sama dengan yang pembelajaran yang dilakukan pada siklus I. Hanya saja pada
siklus II akan dilakukan revisi atau perbaikan terhadap kekurangan yang terjadi pada pembelajaran siklus I. Selengkapnya proses pembelajaran siklus II akan
diuraikan sebagai berikut.
3.1.2.1 Perencanaan
Siklus II merupakan kegiatan untuk melakukan perbaikan pembelajaran dari siklus I. Peneliti mencari kekurangan dan kelebihan pada pembelajaran
menulis naskah drama satu babak pada siklus I. Kelebihan yang ada pada siklus I dipertahankan pada siklus II, sedangkan kekurangannya diperbaiki. Berdasarkan
hasil pada siklus I, kelemahan siswa terletak pada pengembangan konflik. Siswa masih kesulitan dengan media foto yang diberikan pada siklus I karena belum
40
menonjolkan konflik. Pada siklus II ini, peneliti mengganti media foto lama dengan media foto yang baru, media foto yang menonjolkan konflik. Peneliti
memperbaiki rencana pelaksanaan pembelajaran RPP berdasarkan siklus I. Peneliti juga menyiapkan pedoman wawancara, pedoman observasi, pedoman
jurnal, dan dokumentasi untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menulis naskah drama saru babak dengan media foto.
3.1.2.2 Tindakan
Langkah tindakan yang dilakukan pada siklus II dimulai dengan 1 guru memberi apersepsi pada siswa dengan melakukan tanya jawab, 2 guru
menjelaskan manfaat dan tujuan pembelajaran menulis naskah drama satu babak. Tahap pelaksanaan dimulai dengan 1 guru mendiskusikan kesulitan yang
terjadi pada siklus I, 2 guru menjelaskan kembali unsur naskah drama secara sekilas dan menjelaskan kembali prosedur kerja menulis naskah drama satu babak
dengan menggunkan media foto, 2 siswa kemudian dikelompokkan, satu kelompok terdiri dari 4-5 siswa, 3 guru membagikan media baru pada masing-
masing kelompok, 4 guru meminta siswa menulis naskah drama satu babak dengan media foto tersebut secara individu, 5 guru meminta siswa
mengumpulkan hasil pekerjaan kemudian guru menunjuk beberapa siswa untuk membacakan naskah drama satu babak drama yang telah dibuat, 6 guru
memberikan penguatan.
41
Tahap penutupan dilakukan dengan 1 guru menyimpulkan pembelajaran pada hari itu, 2 guru membantu siswa merefleksi pembelajaran menulis nskah
drama satu babak dengan media foto.
3.1.2.3 Observasi
Hampir sama dengan tahap observasi pada siklus I. Pada siklus II ini guru juga mengamati, a Antusias siswa dalam kegiatan pembelajaran, b Perhatian
siswa terhadap penjelasan yang diberikan guru, c Keseriusan siswa dalam kegiatan pembelajaran, d Keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran, e
Respon atau sikap siswa selama mengikuti pembelajaran, f Komentar yang diberikan siswa selama pembelajaran menulis naskah drama satu babak
berlangsung. Setelah kegiatan pembelajaran selesai, guru kembali memberikan jurnal
kepada siswa untuk mengetahui kesan, tanggapan dan saran siswa terahadap pembelajaran yang baru saja dilakukan, serta terhadap materi maupun cara
pembelajarannya.
3.1.2.4 Refleksi