31
1 Mudah dimanfaatkan dalam kegiatan belajar-mengajar. Media foto ini praktis, tanpa memerlukan perlengkapan apa-apa.
2 Harganya relatif lebih murah dibanding jenis-jenis media pembelajaran lainnya, dan cara memperolehnya pun mudah tanpa perlu mengeluarkan
biaya banyak, dengan memanfaatkan kalender bekas, majalah, surat-kabar dan bahan-bahan grafis lainnya.
3 Gambar fotografi bisa dipergunakan dalam banyak hal, untuk berbagai jenjang pembelajaran dan berbagai disiplin ilmu. Mulai dari TK sampai
dengan perguruan tinggi, dari ilmu-ilmu sosial sampai ilmu-ilmu eksakta.
4 Gambar fotografi dapat menerjemahkan konsep atau gagasan yang abstrak menjadi lebih realistik.
2.2.5 Keterampilan Menulis Naskah Drama Satu Babak dengan Media Foto
Menulis naskah drama satu babak merupakan kegiatan bersastra dari aspek ekspresi. Kegiatan ini dijadikan tempat untuk menuangkan ide, imajinasi,
pemaknaan tentang kehidupan serta pandangan seseorang yang dituangkan dalam dialog-dialog. Dalam pembelajaran di kelas, inspirasi dalam menulis naskah
drama satu babak sering terhambat. Hal ini disebabkan tidak adanya rangsangan untuk memperoleh inspirasi. Rasa tidak tertarik dan tidak termotivasi dalam
pembelajaran juga menjadi kendala untuk meningkatkan keterampilan menulis naskah drama satu babak. Media foto dalam pembelajaran menulis naskah drama
satu babak dapat dijadikan solusi dari pemasalahan ini. Media foto merupakan
32
media yang berupa gambaran nyata dari situasi yang terjadi dalam kehidupan. Media ini akan memudahkan, memotivasi, dan merangsang siswa agar lebih
terampil menulis naskah drama satu babak. Penggunaan media foto dalam pembelajaran menulis naskah drama satu
babak adalah dengan penerapan secara langsung. Siswa diberi beberapa media foto. Antara media foto yang satu dengan yang lain merupakan rangkaian suatu
kejadian. Siswa kemudian menuliskan dialog-dialog yang mungkin terjadi dalam kejadian tersebut. Dialog yang dituliskan merupakan gambaran imajinasi dan
kreatifitas siswa dalam mencermati media foto.
2.3 Kerangka Berpikir
Keterampilan menulis merupakan keterampilan yang bersifat produktif. Keterampilan ini memerlukan latihan yang berulang untuk mendapatkan hasil
yang memuaskan. Tanpa latihan dan kemauan yang keras, kemampuan menulis tidak akan meningkat. Begitu pula dengan menulis naskah drama satu babak,
tanpa latihan yang teratur akan sulit membuat naskah drama satu babak yang bermutu.
Beberapa pembelajaran menulis di tingkat SMP masih terkesan monoton. Hal ini mengakibatkan kejenuhan dalam proses pembelajaran menulis. Suasana
dan pemilihan media atau metode yang menarik tentu dapat mengubah kejenuhan menjadi sesuatu yang menyenangkan. Hal tersebut dapat membangkitkan
kecintaan siswa dalam menulis yang selama ini terkesan membosankan.