Peranan Sistem Informasi Pada Bagian Perencanaan Sumber Daya Manusia dan Sosial Budaya Bappeda Sumatera Utara

(1)

TUGAS AKHIR

PERANAN SISTEM INFORMASI PADA BAGIAN PERENCANAAN SUMBER DAYA MANUSIA DAN SOSIAL BUDAYA BAPPEDA

SUMATERA UTARA

Diajukan Oleh : MUTIA ARDA

082103028

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KESEKRETARIATAN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN


(2)

(3)

(4)

KATA PENGANTAR

Penulis mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan berkah-Nya kepada saya sehingga dapat menyelesaikan penulisan tugas akhir ini dengan judul : ” Peranan Sistem Informasi Pada Bagian

Perencanaan Sumber Daya Manusia dan Sosial Budaya Bappeda Sumatera Utara “.

Saya banyak menerima bantuan dari berbagai pihak dalam penyelesaian tugas akhir ini, Oleh karena itu saya mengucapakan terima kasih atas bantuan yang diberikan dalam bentuk sumbangan pikiran, tenaga, waktu dan materi yang tidak dapat diukur. Dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang telah banyak memberikan motivasi dan dukungannya kepada saya.

2. Ibu Dr. Beby Karina Fawzeea Sembiring, SE., MM, selaku Ketua Program Studi D-III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dan selaku dosen pembimbing yang telah banyak membantu dan memberikan masukan kepada saya menyelesaikan tugas akhir ini.

3. Seluruh Dosen Pengajar dan Staf pegawai Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

4. Teristimewa kepada Orang Tua yang saya cintai dan sayangi Hj.Dewi Andriany, SE, MM (Mama) dan Ferry Suheri (Ayah) yang telah membesarkan saya dengan cinta dan kasih sayang yang sangat besar. Serta tiada henti-hentinya mendoakan saya agar dapat mencapai keberhasilan. Terima kasih atas semua yang terbaik yang telah diberikan kepada sayasehingga dapat menyeleseikan pendidikan pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

5. Keluarga besar yang telah memberikan semangat dan perhatian kepada saya agar dapat menyelesaikan segala sesuatunya dengan baik.


(5)

6. Sahabat-sahabat saya yaitu Devi Adniaty, Ivada Batubara, Noor Azlia, dan Zulfiyana. Terima kasih atas dukungan yang kalian berikan selama ini. Kalian takkan terganti. Semoga kita dapat terus bersahabat sampai tua kelak.

7. Terima Kasih yang Spesial kepada Muhammad Arief Fachrozi yang telah mendukung, memberi semangat, membantu dan memberikan motivasi kepada saya. Semoga kita selalu bersama. Amin

8. Teman-teman D-III Kesekretariatan stambuk 2008. Terima kasih atas dukungan dan saran-saran yang telah diberikan selama ini.

9. Teman-teman Magang Grub tiga (3) Gelombang ke tiga (3) stambuk 2008 yaitu Tia, Agustiana, Fauzi, Tefi, dan Rizka. Terima kasih atas dukungan dan kerjasamanya yang telah diberikan selama ini.

10.Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah memberikan bantuan dan dukungan dalam penyelesaian Tugas Akhir ini.

Saya menyadari Tugas Akhir ini masih memiliki banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Namun harapan saya semoga Tugas Akhir ini bermanfaat kepada seluruh pembaca. Semoga kiranya Allah selalu memberikan taufik dan rahmatnya kepada kita semua. Amin.

Medan, Juni 2011 Penulis


(6)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI iii

DAFTAR TABEL iv

DAFTAR GAMBAR v

BAB I PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang 1

B. Perumusan Masalah 5

C. Tujuan Penelitian 5

D. Manfaat Penelitian 5

E. Jadwal Kegiatan 6

F. Sistematika Penulisan 6

BAB II PROFIL PERUSAHAAN 8

A.Sejarah Ringkas Bappeda Sumatera Utara 8

B. Struktur Organisasi 10

C. Job Description 15

D.Jaringan Usaha / Kegiatan 19

E. Kinerja Usaha Terkini 20

F. Rencana Kegiatan 21

BAB III PEMBAHASAN 22

A. Pengertian Sistem Informasi 22

B. Pengembangan Sistem Informasi Untuk Sarana Pengelolaan Informasi pada Bagian Perencanaan Sumber Daya Manusia dan

Sosial BudayaBappeda Sumatera Utara 24

C. Tujuan Pengembangan Sistem Informasi Pada Bagian Perencanaan Sumber Daya ManusiaDan Sosial Budaya

Bappedasu 28

D. Dampak Kemajuan Sistem Informasi Pada Bagian Perencanaan

Sumber Daya Manusia Dan Sosial Budaya Bappedasu 29

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 32


(7)

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman

Tabel 1.1 jadwal kegiatan... 6 Tabel 2.1 struktur organisasi bappeda sumatera utara ... 13


(8)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Halaman

Gambar 2.1 struktur organisasi bappeda sumatera utara ... 12 Gambar 2.2 struktur organisasi SDM dan sosial budaya bappedasu ... 14


(9)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Informasi merupakan hal yang tidak terpisahkan dalam kehidupan bisnis dan organisasi, sehingga informasi merupakan variabel yang penting dalam operasi organisasi/perusahaan, disamping sumber daya alam, modal dan manusia. Selain itu keterbatasan kapasitas manusia untuk mampu mengolah data dan informasi yang begitu cepat berubah mendorong manusia untuk memanfaatkan secara optimal teknologi dan sistem informasi yang pada zaman ini sudah menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia dan kegiatan sehari – hari.

Informasi dibutuhkan untuk menyusun strategi yang dipakai dalam pencapaian tujuan organisasi/perusahaan, baik dalam perencanaan maupun pengawasan kegiatan organisasi/perusahaan. Sistem pengawasan yang efektif diperlukan dalam kegiatan operasi organisasi/perusahaan agar dapat berjalan dengan baik. Dengan demikian dapat membantu organisasi/perusahaan dalam mencapai tujuan yang diharapkan serta meningkatkan produktivitas karyawan.

Agar informasi dapat bermanfaat bagi organisasi/perusahaan dan pengguna – pengguna lainnya, informasi haruslah relevan dan akurat sehingga tidak menimbulkan kesalahan fatal dalam pengambilan keputusan. Informasi yang disajikan juga harus lengkap dan cepat secara periodik sehingga dalam pengambilan keputusan dalam pekerjaan dapat dilakukan secara menyeluruh dan tepat pada waktunya.

Dalam dunia yang serba cepat dan penuh kompetisi dibutuhkan organisasi/perusahaan yang mampu menampung dan menyaring informasi sebanyak mungkin. Kekuatan bisnis saat ini sangat bergantung pada informasi yang dapat diolah menjadi keunggulan kompetitif bagi dirinya.

Kemajuan pesat dibidang teknologi, menuntut perubahan total dalam orientasi pimpinan organisasi terhadap peranan informasi dalam mengambil keputusan. Telah diketahui bersama bahwa sebagai obyek studi dan penelitian


(10)

ilmiah. Dengan kata lain, di negara-negara yang sudah maju, informasi dengan segala aspek penanganannya telah mulai menuju kearah berkembangnya ilmu informasi, yang biasanya dikenal dengan nama “informatika”.

Dalam hubungannya dengan pengambilan keputusan, maka informasi dapat berfungsi untuk Sedarmayanti (2009:38):

1. Menggambarkan (describe), informasi yang deskriptif membantu pimpinan untuk menentukan apakah sesuatu itu akan salah atau apakah kondisi lingkungan itu akan mengalami perubahan.

2. Menjelaskan/menerangkan (to explain), informasi yang menjelaskan, akan sangat berhubungan dengan kemampuan seseorang untuk meyusun atau merancang model. Dengan model yang ada maka akan dapat memperjelas apa yang dimaksud serta bagaimana hubungan – hubungan yang ada.

3. Memperkirakan (to predict), informasi perdiktif sangat membantu pimpinan untuk memprediksi dan mengestimasi keadaan pada masa yang akan datang dihubungkan dengan keadaan pada masa lampau. 4. Mengevaluasi (to evaluate), informasi yang evaluatif membantu

pimpinan untuk mengadakan evaluasi periodik mengenai kerja dan aktivitas penting lainnya, baik yang nampak sekarang maupun yang akan terjadi pada masa yang akan datang.

5. Mengadakan pembaharuan (to innovate), informasi yang inovatif adalah hal – hal yang berupa ide –ide atau gagasan – gagasan baru, rancangan – rancangan dan hipotesa – hipotesa yang dirasakan akan dapat membantu mempercepat usaha pengembangan dan pembangunan.

Komputer telah menambah teknologi baru dan canggih pada sistem informasi. Akibatnya sebuah sistem informasi dengan menggunakan komputer akan lebih mempunyai manfaat yang besar. Sesungguhnya pentingnya informasi


(11)

manusia yang hidup berorganisasi, sejak saat itu pula informasi telah selalu diperlukan oleh pimpinan organisasi untuk membantunya melakukan tugasnya selaku pimpinan organisasi.

Perkembangan era informasi sekarang ini pun tidak sedikit organisasi/perusahaan, terutama yang kecil yang masih mengolah informasi yang dibutuhkannya secara manual/mekanik. Akan tetapi karena komputer dan perangkat lunak pendukungnya yang terdapat di pasaran relatif makin murah dan memiliki kemampuan yang makin besar, makin banyak pula organisasi yang melakukan komputerisasi.

Setidaknya menurut Situmorang (2008:216) ada lima faktor yang sangat mempengaruhi, yaitu:

1. Pertumbuhan internet dan teknologi (internet growth and technology

convergence). Ditandai dengan munculnya teknologi seperti VOIP, Wireless, komputer yang semakin cepat dan semakin murah, banyak situs

– situs bisnis.

2. Perubahan lanskap bisnis (transformation of the business enterprise), banyak perusahaan yang telah merubah lanskap bisnisnya dari konvensional menjadi digital.

3. Pertumbuhan globalisasi ekonomi (growth of a globally connected

economy), Ledakan informasi dan pengetahuan yang berbasis ekonomi

(growth of knowledge and information-based economies). Hal ini ditandai dengan globalisasi ekonomi yang semakin meningkat, dan munculnya ide – ide baru (produk dan service) di lingkungan bisnis.

4. Ledakan informasi dan pengetahuan yang berbasis ekonomi (growth of knowledge and information –based ekonomies). Hal ini ditandai dengan (a) globalisasi ekonomi yang semakin meningkat, (b) munculnya ide – ide baru dibidang bisnis.

5. Munculnya perusahaan – perusahaan digital (emergence of the digital

firm), hal ini ditandai dengan banyaknya bisnis berbasis digital.

Menurut Williams dan Sawyer (2009:www.anneahira.com) teknologi informasi adalah teknologi yang menggabungkan komputansi (komputer) dengan


(12)

jalur komunikasi kecepatan tinggi yang dan dapat dimanfaatkan untuk konsolidasi, koordinasi dan kolaburasi yang mampu menghasilkan tindakan-tindakan dengan pertimbangan keuntungan bagi pihak-pihak yang terkait.

Banyak istilah yang berhubungan dengan informasi karena banyaknya perubahan dan tidak adanya kesepakatan istilah yang sering digunakan. Beberapa istilah yang sering digunakan adalah sistem informasi manajemen, sistem informasi manajemen berbasis komputer, teknologi informasi(TI), teknologi komputer, manajemen informasi dan sistem informasi.

Pemanfaatan sistem informasi untuk mendukung kegiatan operasional suatu organisasi baik dalam sekala kecil maupun besar, berkembang menjadi kebutuhan mendasar dalam menghadapi era globalisasi.

Pemanfaatan sistem informasi dalam suatu organisasi atau perusahaan juga berkaitan dengan keunggulan kompetitif untuk meningkatkan kualitas informasi, pengawasan kinerja organisasi atau perusahaan menggunakan sistem informasi baik sebagai alat bantu maupun strategi yang tangguh untuk bersaing dengan organisasi/perusahaan lain.

Pemanfaatan sistem informasi akan melibatkan semua pegawai dalam organisasi yang dioperasikan secara rutin oleh staf administrasi dan bagian sistem informasi.

Untuk menghadapi perubahan terhadap era globalisasi, diperlukan kesadaran personal lainnya terhadap manfaat sistem informasi bagi dirinya dan kemudahan penggunaannya secara bertahap akan memberikan motivasi untuk meningkatkan kemampuan mereka.

Berdasarkan urain diatas dapat dilihat pentingnya perkembangan sistem informasi untuk meningkatkan efesiensi waktu dan mendukung kegiatan opersional sehingga penulis memilih judul “Peranan Sistem Informasi Pada

Bagian Perencanaan Sumber Daya Manusia dan Sosial Budaya Bappeda Sumatera Utara”.


(13)

B. Perumusan Masalah

Dari uraian diatas, maka dapat dibuat perumusan pokok masalah agar materi yang akan dibahas tidak menyimpang dari pokok pembahasan dan sesuai dengan kebutuhan yang diharapkan. Adapun perumusan masalah yang dapat dibahas dalam penulisan tugas akhir adalah “ Bagaimana peranan dan pemanfaatan

sistem informasi pada bagian perencanaan sumber daya manusia dan sosial budaya Bappeda Sumatera Utara? ”.

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari tugas akhir ini adalah untuk mengetahui Peranan dan Pemanfaatan teknologi informasi pada bagian perencanaan sumber daya manusia dan sosial budaya Bappeda Sumatera Utara.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat tugas akhir ini adalah : 1. Bagi Penulis

a) Menambah pengetahuan penulis dalam bidang yang diteliti baik secara teoritis maupun aplikasi.

b) Sebagai bahan referensi bagi penulis – penulis lain yang tertarik pada objek yang sama.

c) Agar penulis lebih memahami pengembangan sistem informasi untuk peningkatan kinerja pegawai.

2. Bagi Instansi

a) Sebagai masukan untuk meningkatkan pemanfaatan teknologi informasi untuk membantu efesiensi pekerjaan pada bagian Perencanaan Sumber Daya Manusia dan Sosial Budaya Bappeda Sumatera Utara, sesuai dengan hasil dan analisa penulis untuk bahan kepentingan Tugas Akhir ini.

3. Bagi Penulis yang Akan Datang


(14)

E. Jadwal Kegiatan

Penelitian ini dilakukan di Bappeda Sumatera Utara Jl. Pangeran Diponegoro 21-A PO Box.1054 Medan 20152. Untuk lebih jelasnya jadwal kegiatan ini dapat dilihat pada Tabel 1.1 dibawah ini :

Tabel I.1 Jadwal Kegiatan

NO KEGIATAN MINGGU KE

I II III dan IV

1 Persiapan 2 Pengumpulan

Data 3 Penulisan

Laporan

Sumber : Penulis (2011)

Pada tahap penyusunan draft Tugas Akhir, dimulai dari pencarian buku – buku referensi mengenai sistem informasi pada tanggal 2 Mei sampai dengan 8 Mei 2011. Kemudian pada tahap pengumpulan data dilakukan dengan melakukan survei di Bappeda Sumatera Utara pada tanggal 9 Mei sampai dengan 14 Mei 2011. Setelah semua informasi dapat dikumpulkan, penulis kemudian melakukan penyusunan laporan Tugas Akhir pada tanggal 16 Mei sampai dengan 1 Juni 2011.

F. Sistematika Penulisan

Agar pembahasan Tugas Akhir ini dilaksanakan secara sistematis dan terarah maka penulis membagi luas pembahasan Tugas Akhir ini dalam empat (4) bab. Adapun uraiannya adalah sebagai berikut :


(15)

BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bab ini diuraikan tentang latar belakang, permasalahan, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan rencana yang terdiri dari jadwal survey/observasi dan sistematika penulisan.

BAB II : PROFIL INSTANSI

Dalam bab ini penulis menguraikan tentang sejarah singkat instansi, struktur organisasi dan personalia, job description, jaringan usaha/kegiatan, kinerja usaha terkini dan rencana kegiatan Bappeda Sumatera Utara.

BAB III : PEMBAHASAN

Dalam bab ini penulis mencoba untuk menguraikan mengenai pengertian, fungsi, tujuan dan manfaat teknologi informasi pada bagian perencanaan sumber daya manusia dan sosial budaya Bappeda Sumatera Utara.

BAB IV : PENUTUP

Dalam bab ini penulis akan memberikan kesimpulan berdasarkan uraian terdahulu dan memberikan saran-saran yang bertitik tolak dari pengumpulan data dan pembahasan yang dilakukan dimana diharapkan dapat memberikan masukan yang bermanfaat bagi Bappeda Sumatera Utara dimasa mendatang.


(16)

BAB II

PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Ringkas Bappeda Sumatera Utara

Bappeda (Badan Perencana Pembangunan Daerah) Propinsi Sumatera Utara telah menorehkan sejarah panjang dalam pengabdiannya kepada masyarakat Sumatera Utara, terutama dalam kaitannya dengan perencanaan pembangunan di daerah ini.

Kiprah Bappeda Propinsi Sumatera Utara diawali pada tahun 1963 di mana pada masa itu di Pemerintah Propinsi Sumatera Utara dibentuk suatu Badan Koordinasi Pembangunan Sumatera Utara (BKPDSU) yang langsung di ketuai Gubernur KDH Tingkat I Sumatera Utara dan Sekretaris Residen P.R.Telambanua yang merupakan Badan yang mengkoordinir pembangunan di daerah yang selanjutnya diganti menjadi BAKOPASU (Badan Koordinasi Pembangunan Daerah Sumatera Utara) yang merupakan badan yang pertama sekali mengkoordinir Perencanaan Pembangunan di Daerah Sumatera Utara diketuai oleh Ir. M. Sipahutar dan Sekretaris oleh Netap Bukit. Setelah melalui beberapa kali perubahan dan pergantian kepepemimpinan maka sesuai dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 185 Tahun 1980 pembentukan Bappeda Tingkat I Sumatera Utara selanjutnya ditetapkan dengan Peraturan Daerah Propinsi Daerah Tingkat I Sumatera Utara (PERDASU) No.2 Tahun 1981 tentang susunan Organisasi dan Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Derah Tingkat I Sumatera Utara dan disahkan Menteri Dalam Negeri dengan No. 061.134.2281 tanggal 20 April 1981. Banyak hal dalam perencanaan pembangunan yang masih menjadi kendala, masalah ketertinggalan Pantai Barat dari Pantai Timur, pengangguran yang makin meningkat, penyediaan sarana dan prasarana terutama di bidang transportasi, pendidikan, kesehatan merupakan tugas yang terus menjadi prioritas dalam perencanaan pembangunan di Sumatera Utara.


(17)

Bappeda Sumatera Utara berada pada Jl. Pangeran Diponegoro 21-A PO Box.1054 Medan 20152.

Visi Bappeda Sumatera Utara

Visinya adalah "MENJADI BADAN PERENCANA YANG BERKUALITAS DALAM PENINGKATAN PEMBANGUNAN DAERAH".

Hakekat yang terkandung dalam visi dimaksud sebagai berikut : • Menjadi : Cita - cita yang ingin dicapai dan sifatnya selalu

mengarah yang lebih baik/sempurna.

• Badan : Lembaga yang struktur organisasinya telah tersusun baik dan dijalankan oleh orang yang propesional dengan tujuan di bidang perencanaan.

• Perencana : Badan yang menyalurkan hasil perencanaan dibidang pembangunan.

• Berkualitas : Pintar, bijak, bermoral, bermutu, berbobot dan berguna serta relevan dengan masa waktu.

• Dalam : Yang menyangkut atau yang berhubungan. • Peningkatan : Adanya perobahan yang positip.

• Pembangunan : Suatu proses kegiatan/perubahan yang mengarah kepada yang lebih baik.

• Daerah : Wilayah Propinsi Sumatera Utara.

Misi Bappeda Sumatera Utara

Bappedasu dalam rangka mewujudkan perencana yang lebih dan inovatif adalah melalui :

• Mewujudkan Perencanaan Pembangunan Daerah yang berkualitas dengan memperhatikan keperdulian terhadap kesejahteraan masyarakat dan berwawasan lingkungan.


(18)

• Mengembangkan Perencanaan Pembangunan Daerah termasuk mengurangi kesenjangan antar wilayah/daerah melalui peningkatan profesionalitas aparat dan inovasi.

Misi tersebut diatas dapat dijelaskan pengertiannya sebagai berikut: • Perencanaan Pembangunan Daerah yang berkualitas menyandang

arti perencanaan yang akurat, relevan independen, terpadu, sinergis, bertanggung jawab, transparan, partisipatif, akuntabel dan dapat dipertanggung jawabkan, yang akhirnya berdampak pada pemanfaatan sumber daya daerah secara berdaya guna dan berhasil guna untuk kesejahteraan masyarakat.

• Perencanaan Pembangunan Daerah yang professional dan inovatif mengandung arti system dan prosedur perencanaan berbasis pada kinerja dan bersifat berkelanjutan.

B. Struktur Organisasi

Struktur Organisasi diperlukan untuk membedakan batas-batas wewenang dan tanggung jawab secara sistematis yang menunjukkan adanya hubungan/keterkaitan antara setiap bagian untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Struktur organisasi berfungsi untuk menyelenggarakan tugas dengan tujuan yang diinginkan. Dengan struktur organisasi masing-masing pegawai tahu akan tugas, wewenang, dan tanggung jawab sehingga pegawai tersebut dengan sendirinya mengerjakan tugas yang dibebankan kepadanya dengan baik dan tanggung jawab akan lancar hendaknya pegawai ditempatkan pada tempat dan tugas yang sesuai dengan bakat, pendidikan, pengalaman, dan keahlian fisiknya.

Demi tercapainya tujuan umum suatu instansi diperlukan suatu wadah untuk mengatur seluruh aktivitas maupun kegiatan instansi tersebut.Pengaturan ini dihubungkan dengan pencapaian instansi yang telah diteapkan sebelumnya.Wadah


(19)

tersebut disusun dalam suatu struktur organisasi dalam instansi. Melalui struktur organisasi yang baik, pengaturan pelaksanaan dapat diterapkan, sehingga efisiensi dan efektivitas kerja dapat diwujudkan melalui kerja sama dengan koordinasi yang baik sehingga tujuan perusahaan dapat dicapai.

Suatu instansi terdiri dari berbagai unit kerja yang dapat dilaksanakan persorangan, maupun kelompok kerja yang berfungsi melaksanakan serangkaian kegiatan tertentu dan memncakup tata hubungan secara vertikal melalui saluran tunggal.

Struktur organisasi Bappeda Provinsi Sumatera Utara terdiri dari Kepala, Wakil Kepala, Sekretaris dan Kepala Bidang Bappeda Provinsi Sumatera Utara diangkat oleh Gubernur Sumatera Utara.Kepala kesatuan kerja dan pegawai lainnya diangkat oleh Kepala Bappeda.


(20)

Gambar 2.1

STRUKTUR ORGANISASI BAPPEDA SUMATERA UTARA

Sumber : Website Bappeda Provinsi Sumatera Utar

KEPALA BAPPEDA PROVSU SEKRETARIS BAPPEDA PROVSU SUB BAGIAN PROGRAM SUB BAGIAN KEUANGAN SUB BAGIAN UMUM KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL BIDANG PENGENDALIAN DANEVALUASI BIDANGTATA RUANGDAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN BIDANG PERENCANAAN SARANA &PRASARANA BIDANG PERENCANAAN SDM/SOSIAL BUDAYA BIDANG PERENCANAAN EKONOMI DANKEUANGAN SUB BIDANG STATISTIK DAN PENGENDA-LIAN SUB BIDANG EVALUASI SUB BIDANGTATA RUANG& PENGEMBANGAN WILAYAH SUB BIDKELESTARIAN LINGK. HIDUP& KEANEKARAGAMAN HAYATI SUB BIDANG PERHUBUNGAN SUB BIDANG SUMBER DAYA AIR SUB BIDANG PEMERINTAHAN UMUM SUB BIDANG KESEJAH -TERAAN RAKYAT SUB BIDANG EKONOMI DAN KEUANGAN SUB BIDANG PRODUKSI


(21)

Tabel 2.1

STRUKTUR ORGANISASI BAPPEDA SUMATERA UTARA

Jabatan Nama Pejabat

Kepala Bappeda Ir.H.Riadil Akhir Lubis, Msi

Sekretaris Dra.Hj Hasni Anggraini, MAP

Sub Bag. Umum Sub Bag. Keuangan Sub Bag. Program

Tri wibowo, MAP

R. Beni Pandapotan, BBA Drs. Surya Damli

Bidang Perencanaan Ekonomi dan Keuangan

Sub Bidang Produksi

Sub Bidang Ekonomi dan Keuangan

Drs. Azmi Lubis, MSi Ir. Ardiston, MAP Ir. Effendi Ritonga

Bidang Perencanaan SDM dan Sosial Budaya

Sub Bidang pemerintahan umum Sub Bidang kesejahteraan rakyat

Drs. H.Junaidi Muslim, MSi Drs. Hendra Yudi, M.Kes Ir.SK Ambaritta

Bidang Perencanaan Sarana dan Prasarana

Sub Bidang Perhubungan Sub Bidang Sumber Daya Air

Ir. Lauren Gultom, MSi Ir. Abdul Haris Lubis, MSi Ir. Tetty Maghdalena, MSi

Bidang Tata Ruang dan Pengelolaan Lingkungan

Sub Bidang Tata Ruang dan Pengembangan wilayah

Sub Bidang Kelestarian Lingkungan Hidup dan Keanekaragaman hayati

Ir. Mulyadi Simatupang, MM.

Ir. Poppy Pasaribu, MSi

Ir.Panusunan Harahap

Bidang Pengendalian, Evaluasi dan Monitoring

Sub Bidang Statistik dan Pengendalian Sub Bidang Evaluasi

Drs. Mariod Sormin, MSi

Ir. Primawati Pangaribuan, MSi Ir. Zaelani


(22)

Gambar 2.2

STRUKTUR ORGANISASI SDM & SOSIAL BUDAYA BAPPEDASU

Sumber : Website Bappedasu(2011)

KEPALA

BIDANG SDM & SOSBUD (DRS.H.JUNAIDI MUSLIM, MSI)

KASUBBID PEMERINTAHAN UMUM (DRS.HENDRA YUDI, M.Kes)

KASUBBID KESEJAHTERAAN RAKYAT (IR SALMON KERLEN AMBARITA)

1. DRS.ZAINI ALAMSYAH 2. BUHANUDDIN SH, M.Si 3. DRA. SYAFIRAH SALHA 4. LAKSMIWATY, SH 5. DRA. INDRIATI SIAGIAN 6. IWAN SUTANI SGR, SSTP, Msi 7. BORIS PARLINDUNGAN,

S.Kom

8. LENY RINAWATY, S.Sos 9. AHMAD TAUFIQ SIMAMORA 10. ADITIYA WARMAN, S.IP

1. DRA. ASNA ZAINAB 2. ABDUL HALIM HRP, S.Sos 3. ASNAWI, S.Sos

4. ANTONI SIAHAAN 5. SITI AISYAH

6. YUNI ELVINA HSB, S.Kom 7. EKA SUWARTRI, SHI. MH 8. BAYU SOGARA SIREGAR, SE 9. MUNIR


(23)

C. Job Description

Berikut ini adalah Job Description dari setiap unit pada bagian Perencanaan Sumber Daya Manusia dan Sosial Budaya Bappeda Sumatera Utara yang tediri dari :

1. Bidang Perencanaan Sumber Daya Manusia dan Sosial Budaya (pasal 7)

Tugasnya adalah :

1) Kepala Bidang Perencanaan Sumber Daya Manusia dan Sosial Budaya mempunyai tugas membantu Kepala Badan di Bidang Perencanaan Sumber Daya Manusia dan Sosial Budaya.

2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini, Kepala BidangPerencanaan Sumber Daya Manusia danSosialBudaya, menyelenggarakan fungsi :

a. Pengkoordinasian Penyempurnaan dan Penyusunan Standar Pelaksanaan Perencanaan dan Standar Pelaksanaan Peningkatan Kapasitas Perencanaan di Bidang Kesehatan, Kependudukan, Tenaga Kerja, Pemberdayaan Perempuan, Pendidikan, Pembinaan Mental Spiritual danBudaya, Kesehatan dan Kesejahteraan Masyarakat, Sosialisasi serta Pembangunan Anak, Evaluasi dan Pengendalian atas Pelaksanaannya.

b. Pengkoordinasian Perumusan Rencana Pembangunan Jangka Panjang,Menengah dan Tahunan serta melakukan Kajian dan Studi Pembangunan di bidang Kependudukan, Tenaga Kerja, Pemberdayaan Perempuan, Pemerintahan Umum, Informasi dan Komunikasi, Pendidikan, Pembinaan Mental Spiritual dan Budaya, Kesehatan dan Kesejahteraan Masyarakat, sesuai standar yang ditetapkan.

c. Pelaksanaan Evaluasi Hasil-hasil Pembangunan Daerah di bidang Sumber Daya Manusia dan Sosial Budaya, sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan.


(24)

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan, sesuai bidang tugas dan fungsinya.

e. Memberikan masukan yang perlu kepada Kepala Badan melalui Sekretaris Badan, sesuai bidang tugas dan fungsinya.

f. Pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas dan fungsinya kepada Kepala Badan, sesuai standar yang ditetapkan. 3) Untuk melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) danayat (2) pasal ini Kepala Bidang Perencanaan Sumber Daya Manusia dan Sosial Budaya mempunyai uraian tugas :

a. Menyelenggarakan, mengkoordinasikan penyempurnaan dan penyusunan standar pelaksanaan perencanaan dan peningkatan kapasitas program pembangunan jangka menengah dan tahunan dibidang kesehatan, kependudukan, tenaga kerja, pemberdayaan perempuan, pendidikan, pembinaan mental dan spiritual dan budaya, kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, bidang pemerintahan, melakukan kajian dan studi pembangunan serta pengendalian atas pelaksanaannya.

b. Menyelenggarakan hasil - hasil pembangunan daerah dibidang kesehatan, kependudukan, tenaga kerja, pemberdayaan perempuan, pendidikan, pembinaan mental dan spiritual dan budaya, kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, bidang pemerintahan, sesuai dengan ketentuan dan standar yang ditetapkan.

c. Menyelenggarakan perencanaan pengkoordinasian perumusan rencana pembangunan jangka menengah, tahunan serta melakukan kajian dan studi pembangunan dibidang kesehatan, kependudukan, tenaga kerja, pemberdayaan perempuan, pendidikan, pembinaan mental dan spiritual dan budaya, kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, serta bidang pemerintahan.

d. Menyelenggarakan tugas – tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan,sesuai dengan bidang dan fungsinya.


(25)

e. Menyelenggarakan dan memberi masukan kepada Kepala Badan, sesuai dengan bidang dan fungsinya.

f. Menyelenggarakan pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas kepada Kepala Badan melalui sekretariat Badan, sesuai standar yang ditetapkan

4) Untuk melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), (2) dan ayat(3) pasal ini Kepala Bidang Perencanaan Sumber Daya Manusia dan Sosial Budaya,dibantu oleh :

1. Kepala Sub Bidang Pemerintahan Umum 2. Kepala Sub Bidang Kesejahteraan.

2. Sub Bidang Pemerintahan Umum (pasal 8)

Tugasnya adalah :

1) Untuk membantu Kepala Bidang Sumber Daya Manusia dan Sosial Budaya sebagaimana dimaksud pada pasal7 ayat (3)/(4) Kepala Sub Bidang Pemerintahan Umum, mempunyai tugas:

a. Melaksanakan, mengumpulkan, mengolah dan menyajikan bahan/data untuk penyusunan dan penyempurnaan standar pelaksanaan Peningkatan Kapasitas Perencanaan di bidang Pemerintahan Umum meliputi Pemerintahan, Otonomi Daerah, Organisasi dan Ketatalaksanaan, Hukum, Sekretriat Dewan serta Pengawasan, Pendidikan dan Pelatihan, Penelitian dan pengembangan, Kesatuan dan Perlindungan Masyarakat, Kepegawaian Daerah, serta Informasi dan Komunikasi.

b. Melaksanakan, Meneliti dan Menyiapkan Bahan/data untuk perumusan rencana pembangunan jangka menengah dan tahunan dibidang Pemerintahan Umum meliputi Pemerintahan, Otonomi Daerah, Organisasi dan Ketatalaksanaan, Hukum, Sekretriat Dewan serta Pengawasan, Pendidikan dan Pelatihan, Penelitian dan pengembangan, Kesatuan dan Perlindungan Masyarakat,


(26)

Kepegawaian Daerah, serta Informasi dan Komunikasi sesuai standar dan ketentuan yang ditetapkan.

c. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang, sesuai bidang tugasnya.

d. Memberikan masukan yang perlu kepada Kepala Bidang, sesuai bidang tugasnya.

e. Melaporkan dan mempertanggung-jawabkan pelaksanaan tugasnya kepada Kepala Bidang, sesuai standar yang ditetapkan.

3. Sub Bidang Kesejahteraan Rakyat (pasal 8)

Tugasnya adalah :

1) Untuk membantu Kepala Bidang Sumber Daya Manusia dan Sosial Budaya sebagaimana dimaksud pada pasal 7 ayat (3)/(4) Kepala Sub Bidang Kesejateraan Rakyat, mempunyai tugas:

a. Mengumpulkan, mengolah dan menyajikan bahan/data untuk Penyusunan dan Penyempurnaan Standar Pelaksanaan Perencanaan dan Standar Pelaksanaan Peningkatan Kapasitas Perencanaan di bidang Kesejahteraan Rakyat meliputi Pendidikan, Kesehatan, Sosial, Pemberdayaan Masyarakat dan Gender, Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Kepemudaan dan Olah Raga, serta Perpustakaan dan Arsip Daerah, Penelitian, Kepegawaian serta Diklat.

b. Meneliti dan menyiapkan bahan/data untuk Perumusan Rencana Pembangunan Jangka Panjang, Menengah dan Tahunan di bidang Kesejahteraan, sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan.

c. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang, sesuai bidang tugasnya.

d. Memberikan masukan yang perlu kepada Kepala Bidang, sesuai bidang tugasnya.

e. Melaporkan dan mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugasnya kepada Kepala Bidang, sesuai standar yang ditetapkan.


(27)

D. Jaringan Usaha/Kegiatan

Bappeda adalah instansi pemerintah yang bertugas untuk membantu Gubernur Sumatera Utara dalam menentukan kebijaksanaan dibidang perencanaan pembangunan daerah Sumatera Utara serta penilaian atas pelaksanaannya.

Badan ini berada dan bertanggung jawab kepada Gubernur Provinsi Sumatera Utara melalui sekretaris daerah sesuai dengan Perda no. 4 tahun 2001 dan SK Gubernur Provinsi Sumatera Utara no. 061.1-433 tahun 1980. Untuk melaksanakan tugas – tugas diatas maka diperlukan sistem organisasi dan manajemen yang sangat mantap.

Kedudukan Bappedasu

1. Bappedasu adalah badan staf yang langsung berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur Sumatera Utara.

2. Bappedasu dipimpin oleh seorang kepala.

3. Dalam melaksanakan tugasnya, dibantu oleh seorang wakil yang bertanggung jawab kepada kepala.

Tugas Bappedasu

Pembinaan kepegawaian Bappedasu ditetapkan oleh Menteri Dalam Negeri, Kepala, Wakil Kepala, Sekretaris dan Kepala Bidang Bappedasu diangkat oleh Gubernur Kepala Provinsi Sumatera Utara, demikian juga kepala kesatuan kerja dan pegawai lainnya Bappedasu diangkat oleh Gubernur Sumatera Utara.

Jelaslah bahwa pegawai kantor Bappedasu diangkat oleh Gubernur Sumatera Utara, oleh sebab itu dikatakan Bappedasu merupakan staf gubernur dan didalam pengawasan kegiatan tersebur, Gubernur dibantu oleh Kepala, Wakil Kepala, Sekretaris, Kepala Bidang dan Kepala Sub Bidang dan Sub Bagiannya.


(28)

Fungsi Bappedasu

Instansi Bappedasu ini merupakan lembaga yang bergerak dibidang perencanaan pembangunan daerah Sumatera Utara. Adapun fungsi kantor Bappedasu adalah :

a. Menyusun pola dasar pembangunan

b. Menyusun program tahunan sebagai pelaksanaan rencana pembangunan yang dibiayai oleh pemerintah daerah yang disusun pemerintah pusat untuk dimasukkan tahunan nasional.

c. Menyusun Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN), Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Sumatera Utara bekerjasama dengan biro keuangan daerah, instansi – instansi dengan koordinasi sekretariat daerah Provinsi Sumatera Utara.

d. Menyusun Rencana Pembangunan Lima Tahun (REPELITA) Provinsi Sumatera Utara.

e. Memonitor pelaksanaan pembangunan daerah.

f. Melakukan koordinasi perencanaan diantara dinas – dinas organisasi lain dalam melakukan pemerintah daerah vertikal, daerah – daerah kabupaten /kota yang bersangkutan.

g. Melakukan kegiatan lain dalam rangka perencanaan sesuai dengan petunjuk Gubernur Sumatera Utara.

h. Melaksanakan koordinasi dan mengadakan penelitian untuk kepentingan perencanaan pembangunan daerah provinsi dan kabupaten /kota.

E. Kinerja Usaha Terkini

Bappeda Sumatera Utara mempunyai visi dan misi yang harus dijalankan sesuai dengan tujuan pemerintah, butuh waktu untuk mencapai itu semua begitu juga pada Bidang Perencanaan Sumber Daya Manusia dan Sosial budaya Bappedasu, terus berupaya agar tujuan yang telah digariskan oleh Bappedasu dapat terwujud. Tidak mudah dalam mewujudkan itu semua karena membutuhkan kerja keras yang tinggi dan disiplin dan loyalitas dalam bekerja pastinya untuk


(29)

mendorong mencapai hasil yang maksimal diperlukan kinerja yang bermutu dan tepat. Jadi kinerja usaha terkini yang dijalankan perusahaan adalah

• Menyelesaikan Rencana Pembangunan jangka menengah daerah untuk bidang sosial budaya yang sektor – sektornya terdiri dari Pendidikan, Kesehatan, Dinas Sosial, Dinas Tenaga Kerja, Dinas Kearsipan Daerah, Dinas Badan Pemberdayaan Masyarakat, BAKESBANGUNMAS, Biro Otonomi Daerah, Biro Hukum, Biro Pemerintahan, Biro Bina Sosial.

• Menyusun RPJPD (Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah), RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah), Renstra (Rencana Strategis), RKPD (Rencana Kerja Pemerintah Daerah) dan Rencana Kerja untuk bidang sosial budaya yang sektor – sektornya terdiri dari Pendidikan, Kesehatan, Dinas Sosial, Dinas Tenaga Kerja, Dinas Kearsipan Daerah, Dinas Badan Pemberdayaan Masyarakat, BAKESBANGUNMAS, Biro Otonomi Daerah, Biro Hukum, Biro Pemerintahan, Biro Bina Sosial.

F. Rencana Kegiatan

Rencana kegiatan bidang Perencanaan Sumber Daya Manusia dan Sosial Budaya Bappeda Sumatera Utara yang paling utama adalah menyusun Anggaran Pembelanjaan Belanja Daerah (APBD) untuk tahun 2012. Selain itu, Bidang Perencanaan Sumber Daya Manusia dan Sosial Budaya Bappeda Sumatera akan merumuskan rencana pembangunan jangka menengah, tahunan serta melakukan kajian dan studi pembangunan dibidang kesehatan, kependudukan, tenaga kerja, pemberdayaan perempuan, pendidikan, pembinaan mental dan spiritual dan budaya, kesehatan dan kesejahteraan masyarakat, serta bidang pemerintahan.


(30)

BAB III PEMBAHASAN A. Pengertian Sistem Informasi

Sistem Informasi adalah proses yang menjalankan fungsi mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk kepentingan tertentu.

Berbagai definisi sistem informasi:

1. Menurut Nash (1995:http://solid.cz.cc/?p=73) dalam La Midjan danAzhar Susanto, menyatakan bahwa Sistem Informasi adalah sistem yang merupakan kombinasi dari manusia, fasilitas atau alat teknologi, media, prosedur dan pengendalian yang bermaksud menata jaringan komunikasi yang penting, proses atas transaksi-transaksi tertentu dan rutin, membantu manajemen dan pemakai intern dan ekstern dan menyediakan dasar pengambilan keputusan yang tepat.

2. Menurut Lucas (1993:http://solid.cz.cc/?p=73) dalam Jogiyanto, menyatakan bahwa Sistem Informasi adalah suatu kegiatan dari prosedur-prosedur yang diorganisasikan, bilamana dieksekusi akan menyediakan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan dan pengendalian di dalam organisasi.

3. Menurut Cushing (2005:14) dalam Jogiyanto, menyatakan bahwa sistem informasi adalah kumpulan dari manusia dan sumber – sumber daya modal di dalam suatu organisasi yang bertanggung jawab mengumpulkan dan mengolah data untuk menghasilkan informasi yang berguna untuk semua tingkatan di dalam kegiatan perencanaan dan pengendalian.

Dari ketiga pengertian sitem informasi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa Sistem Informasi menyediakan informasi untuk membantu pengambilan keputusan manajemen, operasi perusahaan dari hari ke hari dan informasi yang layak untuk pihak luar perusahaan.


(31)

Penjelasan atas dua sistem informasi yang mendasari teknologi informasi adalah sebagai berikut.

a. Teknologi komputer

Teknologi komputer adalah teknologi yang berhubungan dengan komputer, termasuk peralatan-peralatan yang berhubungan dengan komputer seperti printer, pembaca sidik jari, dan bahkan CD-ROM. Komputer adalah mesin serbaguna yang dapat dikontrol oleh program, digunakan untuk mengolah data menjadi informasi. Program adalah deretan instruksi yang digunakan untuk mengendalikan komputer sehingga komputer dapat melakukan tindakan sesuai yang dikehendaki pembuatnya. Data adalah bahan mentah bagi komputer yang dapat berupa angka maupun gambar, sedangkan informasi adalah bentuk data yang telah diolah sehinnga dapat menjadi bahan yang berguna untuk pengambilan keputusan.

b. Teknologi komunikasi

Teknologi komunikasi adalah teknologi yang berhubungan dengan komunikasi jarak jauh. Termasuk dalam kategori teknologi ini adalah telepon, radio, dan televisi.

Perlu diperhatikan bahwa komputer tidak harus berupa seperti PC yang anda jumpai dirumah atau kantor, tetapi juga bisa berupa peralatan-peralatan yang lain seperti mesin pembuat kopi, oven mikro gelombang (microwave), remote untuk TV, televisi, ponsel dan CD Player. Peralatan-peralatan seperti itu pada masa kini bergantung pada komputer dalam bentuk cip (chip) yang disebut mikroprosesor.

Mengingat keadaan seperti ini, banyak yang berpendapat bahwa istilah komputer kurang tepat. Komputer tidak sekedar untuk melaksanakan komputerisasi seperti yang tersirat pada namanya. Sebagaimana dikatakan oleh Jhon Von Neuman, pelopor teknologi komputer, bahwa yang disebut


(32)

komputer itu seharusnya tidak namakan seperti itu, tetapi lebih tepat kalau dipanggil ‘mesin serbaguna’, Williams dan Sawyer (2009:www.anneahira.com).

Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) mencakup dua aspek, yaitu Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi. Teknologi Informasi, meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi. Teknologi Komunikasi merupakan segala hal yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya. Karena itu, Teknologi Informasi dan Teknologi Komunikasi adalah suatu padanan yang tidak terpisahkan yang mengandung pengertian luas tentang segala kegiatan yang terkait dengan pemrosesan, manipulasi, pengelolaan, dan transfer/pemindahan informasi antar media. Dari pembahasan diatas tersirat bahwa teknologi informasi tidak harus secara spesifik berupa komputer yang terhubung ke komputer lain malalui alat komunikasi, tetapi juga dapat berupa peranti seperti ponsel ataupun peralatan elektronika lain yang berhubungan dengan penyajian informasi (misalnya televisi). Hal yang terpenting adalah bahwa teknologi informasi itu melibatkan komputer dan telekomunikasi.

B. Pengembangan Sistem Informasi Untuk Sarana Pengelolaan Informasi Pada Bagian Perencanaan Sumber Daya Manusia dan Sosial Budaya Bappeda Sumatera Utara

Bappeda adalah instansi pemerintah yang bertugas untuk membantu Gubernur Sumatera Utara dalam menentukan kebijaksanaan dibidang perencanaan pembangunan daerah Sumatera Utara serta penilaian atas pelaksanaannya.Agar tercapainya optimalisasi tata kerja instansi diperlukan pengembangan system informasi dengan mengandalkan teknologi modern untuk sarana pengelolaan informasi, sehingga Bagian Perencanaan Sumber Daya Manusia dan Sosial Budaya dapat berjalan sesuai dengan fungsi dan tugasnya. Adapun rincian tugas Bagian Perencanaan Sumber Daya Manusia dan Sosial Budaya adalah :


(33)

a) Pengkoordinasian Penyempurnaan dan Penyusunan Standar Pelaksanaan Perencanaan dan Standar Pelaksanaan Peningkatan Kapasitas Perencanaan di Bidang Kesehatan, Kependudukan, Tenaga Kerja, Pemberdayaan Perempuan, Pendidikan, Pembinaan Mental Spiritual dan Budaya, Kesehatan dan Kesejahteraan Masyarakat, Sosialisasi serta Pembangunan Anak, Evaluasi dan Pengendalian atas Pelaksanaannya. b) Pengkoordinasian Perumusan Rencana Pembangunan Jangka Panjang,

Menengah dan Tahunan serta melakukan Kajian dan Studi Pembangunan di bidang Kependudukan, Tenaga Kerja, Pemberdayaan Perempuan, Pemerintahan Umum, Informasi dan Komunikasi, Pendidikan, Pembinaan Mental Spiritual dan Budaya, Kesehatan dan Kesejahteraan Masyarakat, sesuai standar yang ditetapkan.

c) Pelaksanaan Evaluasi Hasil-hasil Pembangunan Daerah di bidang Sumber Daya Manusia dan Sosial Budaya, sesuai ketentuan dan standar yang ditetapkan.

d) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Badan, sesuai bidang tugas dan fungsinya.

e) Memberikan masukan yang perlu kepada Kepala Badan melalui Sekretaris Badan, sesuai bidang tugas dan fungsinya.

f) Pelaporan dan pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas dan fungsinya kepada Kepala Badan, sesuai standar yang ditetapkan.

Kegiatan perencanaan diperlukan barang-barang pendukung pekerjaan, agar efektifitas kerja dapat terlaksana. Begitu pula pada Bagian Perencanaan Sumber Daya Manusia dan Sosial Budaya Sumatera Utara, diperlukan peralatan penunjang kerja, agar pekerjaan yang dilakukan bagian perencanaan Sumber Daya Manusia dan Sosial Budaya dapat berjalan lancar. Peralatan dan perlengkapan kantor Bagian Perencanaan Sumber Daya Manusia dan Sosial Budaya disesuaikan


(34)

dengan pekerjaan kualitas pegawai yang mengerjakan, metode dan prosedur yang dipergunakan dalam pekerjaan. Pimpinan Bagian Perencanaan Sumber Daya Manusia dan Sosial Budaya juga pandai memilih yang terbaik, karena fasilitas harus yang cukup memadai akan memberikan efisiensi yang bisa bagi kantor itu sendiri. Peralatan dan perlengkapan kantor sangat dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan Bagian Perencanaan Sumber Daya Manusia dan Sosial Budaya agar berjalan dengan lancar. Untuk menjadikan teknologi bukan sekedar alat, atau bahkan memperalat kehidupan manusia, seyogyanya kita harus menyadari hubungan antara manusia dan teknologi itu sendiri.

Bagian Perencanaan Sumber Daya Manusia dan Sosial Budaya tidak dilengkapi dengan peralatan dan perlengkapan yang memadai, mungkin saja Bagian Perencanaan Sumber Daya Manusia dan Sosial Budaya akan menghadapi hambatan dalam pelaksanaan tugasnya. Selain itu, pekerjaan yang dibantu peralatan dan perlengkapan kantor dalam pengerjaannya akan tampak baik, bermutu, dan professional. Bila standar peralatan dan perlengkapan Bagian Perencanaan Sumber Daya Manusia dan Sosial Budaya disebut dapat dipenuhi pada setiap meja, maka akan dapat dihindari terjadinya peminjaman alat-alat Bagian Perencanaan Sumber Daya Manusia dan Sosial Budaya antara pegawai yang lainnya karena bila terjadi peminjaman alat-alat tersebut maka akan mengakibatkan terjadi gangguan pada pegawai yang meminjamkan alat tersebut. Akibat lainnya juga akan mengurangi efisiensi kerja dari pegawai tersebut, karena itu harus meminta kembali alat-alat tata usaha yang dipinjam pegawai lain, ini berarti pemborosan dari segi waktu.

Setiap meja di bagian Bagian Perencanaan Sumber Daya Manusia dan Sosial Budaya harus tersedia lengkap semua peralatan dan perlengkapan, maka setiap pegawai kantor tersebut akan dapat bekerja dengan tenang dan tidak terganggu. Beberapa peralatan modern yang ada dan digunakan dalam kegiatan Bagian Perencanaan Sumber Daya Manusia dan Sosial Budaya Bappeda Sumatera Utara antara lain :

1. Komputer 2. Printer


(35)

3. Faximilie 4. Laptop 5. Internet 6. Televisi

Penggunaan teknologi modern ini belum digunakan secara optimal, disebakan karena pegawai dan karyawan yang bekerja pada Bagian Perencanaan Sumber Daya Manusia dan Sosial Budaya masih kurang memahami cara penggunaannya. Selain juga karena kurangnya pemahaman akan penggunaan peralatan tersebut, peralatan yang digunakanpun masih sering ada kerusakan sehingga menyebabkan pekerjaan tidak dapat dilakukan dengan baik.

Sistem yang terdapat dan biasa digunakan oleh bagian Perencanaan Sumber Daya Manusia dan Sosial budaya Bappedasu adalah:

Program peningkatan kapasitas perencanaan daerah, dengan kegiatan : 1. Koordinasi dan pembinaan Program Pembangunan Daerah Tertinggal

(PDT)

2. Koordinasi Program Pengentasan Kemiskinan di Provinsi Sumatera Utara

3. Koordinasi Program dan Kegiatan Pembangunan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dan Instansi Vertikal di bidang Sumber Daya Manusia dan Sosial Budaya

4. Koordinasi Program Nasional Pembangunan Masyarakat dan Program Penanggulangan Kemiskinan Perkotaan (P2KP)

5. Pembinaan Pengembangan Infrastruktur Ekonomi Wilayah (PISEW) 6. Pembinaan Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Khusus


(36)

7. Koordinasi Pembinaan Kelangsungan Hidup Perlindungan Perkembangan Ibu dan Anak (KHPPIA)

8. Dan koordinasi dengan SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) atau mitra dari Bidang Sumber Daya Manusia dan Sosial Budaya yaitu :

• Dinas Pendidikan • Dinas Kesehatan • Dinas Sosial

• Dinas Tenaga Kerja • Sekretariat Dewan

• Badan Infokom (Informatika dan Komunikasi) • Badan Arsip dan Perpustakaan

• Badan Kesatuan Bangsa (Bakesbang) Pol dan Perlindungan Masyarakat (Linmas)

• BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional)

• Biro Pemerintahan Sekretariat Daerah Provinsi Sumatera Utara (Setdaprovsu)

• Biro Hukum Sekretariat Daerah Provinsi Sumatera Utara (Setdaprovsu)

• Biro PPKB dan Anak Sekretariat Daerah Provinsi Sumatera Utara (Setdaprovsu)

• Biro Otonomi Daerah (Otda) Setdaprovsu dan • Biro Organisasi dan Tata Laksana Setdaprovsu.


(37)

C. Tujuan Pengembangan Sistem Informasi Pada Bagian Perencanaan Sumber Daya Manusia dan Sosial Budaya Bappedasu

Tujuan Pengembangan Sistem Informasi dan Komunikasi Pada Bagian Perencanaan Sumber Daya Manusia dan Sosial Budaya yaitu agar para pegawai dapat dan terbiasa menggunakan perangkat Teknologi Informasi dan Komunikasi secara tepat dan optimal untuk mendapatkan dan memproses informasi dalam kegiatan tata usaha, bekerja, dan aktifitas lainnya sehingga pegawai mampu berkreasi, mengembangkan sikap imaginatif, mengembangkan kemampuan eksplorasi mandiri, dan mudah beradaptasi dengan perkembangan baru di lingkungannya.

Melalui pemanfaatan Teknologi Informasi yang modern diharapkan pegawai dapat terlibat pada perubahan pesat dalam kehidupan yang mengalami penambahan dan perubahan dalam penggunaan beragam produk teknologi informasi dan komunikasi. Pegawai menggunakan perangkat Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk mencari, mengeksplorasi, menganalisis, dan saling tukar informasi secara efisien dan efektif.

Dengan menggunakan Sistem Informasi dan Komunikasi, pegawai akan dengan cepat mendapatkan ide dan pengalaman dari berbagai kalangan. Penambahan kemampuan pegawai karena penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi akan mengembangkan sikap inisiatif dan kemampuan belajar mandiri, sehingga pegawai dapat memutuskan dan mempertimbangkan sendiri kapan dan dimana penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi secara tepat dan optimal, termasuk apa implikasinya saat ini dan dimasa yang akan datang.

Secara khusus, tujuan memanfaatkan Sistem Informasi dan Komunikasi adalah :


(38)

1. Menyadarkan pegawai akan potensi perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang terus berubah sehingga pegawai dapat termotivasi untuk mengevaluasi dan mempelajari Sistem Informasi dan Komunikasi.

2. Memotivasi kemampuan pegawai untuk bisa beradaptasi dan mengantisipasi perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi, sehingga pegawai bisa melaksanakan dan menjalani aktifitas kehidupan sehari-hari secara mandiri. 3. Mengembangkan kompetensi pegawai dalam menggunakan Teknologi

Informasi dan Komunikasi untuk mendukung kegiatan belajar dan bekerja. 4. Mengembangkan kemampuan berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi,

sehingga proses pekerjaan Bidang Perencanaan Sumber Daya Manusia dan Sosial Budaya dapat lebih optimal.

D. Dampak Kemajuan Sistem Informasi Pada Bagian Perencanaan Sumber Daya Manusia dan Sosial Budaya Bappedasu

Dampak dari Kemajuan Sistem Informasi pada bagian perencanaan Sumber Daya Manusia dan Sosial Budaya, sebagai contoh misalnya tentang potret sebuah kantor yang telah dilengkapi dengan peralatan/ fasilitas penyajian media. Para pegawai juga dilatih tentang cara-cara merancang dan mengembangkan suatu pekerjaan ke dalam media tertentu, seperti computer. Selanjutnya, melakukan pemanfaatan teknologi modern dalam kegiatan setiap pekerjaan di Departemen (lini).

Konteks kegiatan pekerjaan yang demikian ini, seorang pegawai dapat menghemat sebagian dari waktu (lebih efisien) yang disediakan untuk kegiatan pekerjaan di samping menghemat energi dalam melaksanakan suatu pekerjan.


(39)

tidaknya pegawai mamperlihatkan bahwa dirinya sudah mulai memahami makna dan pentingnya pemanfaatan Teknologi Informasi dalam kegiatan bagian perencanaan Sumber Daya Manusia dan Sosial Budaya. Tidak hanya sekedar memahami tetapi pegawai juga telah mulai menerapkan pemanfaatan Teknologi Informasi dalam kegiatan pekerjaannya.

Beberapa sampel potret kegiatan Bagian Perencanaan Sumber Daya Manusia dan Sosial Budaya yang telah dikemukakan di atas, ada makna penting yang dapat ditarik, yaitu:

1. Pegawai lebih efisien dalam mengelola kegiatan Perencanaan Sumber Daya Manusia dan Sosial Budaya

2. Pegawai lebih aktif bekerja mengerjakan tugas sehingga kegiatan kerja menjadi lebih menarik dan tidak membosankan

Perubahan kemajuan Sistem Informasi ini melanda semua aspek kehidupan manusia, termasuk pendidikan/ pembelajaran. Pendapat Rosenberg (2001: http://sendy2.wordpress.com/) dalam Muhammad Surya mengemukakan bahwa pergeseran paradigma dalam proses pembelajaran adalah :

a. Dari pelatihan ke penampilan

b. Dari ruang kelas ke di mana dan kapan saja, c. Dari kertas ke “online” atau saluran

d. Dari fasilitas fisik ke fasilitas jaringan kerja e. Dari waktu siklus ke waktu nyata


(40)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan dan penerapan di atas, maka dapat diambil beberapa kesimpulan :

1. Adapun beberapa peranan pokok Bagian Perencanaan Sumber Daya Manusia dan Sosial Budaya, antara lain :

a. Melayani pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan operatif Bagian Perencanaan Sumber Daya Manusia danSosial Budaya.

b. Menyediakan keterangan-keterangan bagi pimpinan kepala bidang perencanaan sumber daya manusia dan sosial budaya untuk membuat keputusan/melakukan tindakan yang cepat terhadap suatu permasalahan yang terjadi.

c. Membantu kelancaran perkembangan bagian perencanaan sumber daya manusia dan sosial budaya sebagai suatu keseluruhan.

2. Bidang Perencanaan Sumber Daya Manusia dan Sosial Budaya mempunyai peranan yang sangat penting maka dari itu sangat diperlukan sekali fasilitas yang berteknologi modern demi kelancaran pelaksanaan pekerjaan secara efisien dan efektif. Karena Bagian Perencanaan Sumber Daya Manusia dan Sosial Budaya merupakan pusat pemerintahan umum dan kesejahteraan rakyat bagi Bappedasu.

3. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan Bidang Perencanaan Sumber Daya Manusia dan Sosial Budaya Bappeda Sumatera Utara antara lain : pengolahan data, korespondensi, pengelolaan arsip, melaksanakan urusan rapat dinas di lingkungan Bappeda, pemantauan dan evaluasi kegiatan di lingkungan Bappeda dan lain-lain.


(41)

B. Saran

Berdasarkan pembahasan dan penerapan diatas, maka dapat dikemukakan beberapa saran yang mungkin bermanfaat Bagian Perencanaan Sumber Daya Manusia dan Sosial Budaya Bappeda Sumatera Utara, yaitu :

1. Dengan mengingat pentingnya Pengembangan Sistem Informasi pada Bagian Perencanaan Sumber Daya Manusia dan Sosial Budaya Bappeda Sumatera Utara, maka sebaiknya fasilitas yang digunakan sebaiknya berteknologi tinggi agar pelaksanaan kegiatan dapat dilakukan dengan baik dan benar, agar efektifitas kerja dapat dicapai secara efektif dan mudah.

2. Melihat pentingnya peralatan penunjang kerja, maka sebaiknya peralatan kerja setiap bidang/karyawan dapat terpenuhi, agar efektifitas kerja dan efisiensi waktu tidak terganggu.

3. Karena Bidang Perencanaan Sumber Daya Manusia dan Sosial Budaya merupakan satu kesatuan pekerjaan yang melibatkan semua bidang secara umum, maka sebaiknya koordinasi setiap bidang terpelihara dengan baik, sehingga setiap bidang dapat bekerja sesuai dengan tugasnya masing-masing, agar kinerja Bappedasu secara keseluruhan dapat terlaksana dengan baik.


(42)

DAFTAR PUSTAKA

HM, Jogiyanto. 1993. Analisis dan Desain Sistem Informasi :

PendekatanTerstruktur. http : // Solid.cz.cc/?p=73, diakses 30-5-2011.

HM, Jogiyanto. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi : Pendekatan

Terstruktur Teori dan Praktik Aplikasi Bisnis. Yogyakarta : Andi.

Midjan, La dan Susanto, Azhar. 1995. Sistem Informasi Akuntansi I :

Pendekatan Manual Praktik Penyusunan Metode dan Prosedur. http : //

Solid.cz.cc/?p=73, diakses 30-5-2011.

Sedarmayanti. 2009. Dasar – Dasar Pengetahuan Tentang Manajemen

Perkantoran.Bandung : Mandar Maju.

Situmorang, Syafrizal Helmi. 2008. Bisnis Perencanaan dan Pengembangan. Medan : USU Press.

Surya, Muhammad. 2001. Pergeseran Paradigma Dalam Proses Pembelajaran. http://sendy2.wordpress.com/, diakses 30-5-2011.

Williams, Brian dan Sawyer, Stacey. 2009. Teknologi Informasi. http : // 2011.


(43)

(44)

34 34


(1)

tidaknya pegawai mamperlihatkan bahwa dirinya sudah mulai memahami makna dan pentingnya pemanfaatan Teknologi Informasi dalam kegiatan bagian perencanaan Sumber Daya Manusia dan Sosial Budaya. Tidak hanya sekedar memahami tetapi pegawai juga telah mulai menerapkan pemanfaatan Teknologi Informasi dalam kegiatan pekerjaannya.

Beberapa sampel potret kegiatan Bagian Perencanaan Sumber Daya Manusia dan Sosial Budaya yang telah dikemukakan di atas, ada makna penting yang dapat ditarik, yaitu:

1. Pegawai lebih efisien dalam mengelola kegiatan Perencanaan Sumber Daya Manusia dan Sosial Budaya

2. Pegawai lebih aktif bekerja mengerjakan tugas sehingga kegiatan kerja menjadi lebih menarik dan tidak membosankan

Perubahan kemajuan Sistem Informasi ini melanda semua aspek kehidupan manusia, termasuk pendidikan/ pembelajaran. Pendapat Rosenberg (2001: http://sendy2.wordpress.com/) dalam Muhammad Surya mengemukakan bahwa pergeseran paradigma dalam proses pembelajaran adalah :

a. Dari pelatihan ke penampilan

b. Dari ruang kelas ke di mana dan kapan saja, c. Dari kertas ke “online” atau saluran

d. Dari fasilitas fisik ke fasilitas jaringan kerja e. Dari waktu siklus ke waktu nyata


(2)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan dan penerapan di atas, maka dapat diambil beberapa kesimpulan :

1. Adapun beberapa peranan pokok Bagian Perencanaan Sumber Daya Manusia dan Sosial Budaya, antara lain :

a. Melayani pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan operatif Bagian Perencanaan Sumber Daya Manusia danSosial Budaya.

b. Menyediakan keterangan-keterangan bagi pimpinan kepala bidang perencanaan sumber daya manusia dan sosial budaya untuk membuat keputusan/melakukan tindakan yang cepat terhadap suatu permasalahan yang terjadi.

c. Membantu kelancaran perkembangan bagian perencanaan sumber daya manusia dan sosial budaya sebagai suatu keseluruhan.

2. Bidang Perencanaan Sumber Daya Manusia dan Sosial Budaya mempunyai peranan yang sangat penting maka dari itu sangat diperlukan sekali fasilitas yang berteknologi modern demi kelancaran pelaksanaan pekerjaan secara efisien dan efektif. Karena Bagian Perencanaan Sumber Daya Manusia dan Sosial Budaya merupakan pusat pemerintahan umum dan kesejahteraan rakyat bagi Bappedasu.

3. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan Bidang Perencanaan Sumber Daya Manusia dan Sosial Budaya Bappeda Sumatera Utara antara lain : pengolahan data, korespondensi, pengelolaan arsip, melaksanakan urusan rapat dinas di lingkungan Bappeda, pemantauan dan evaluasi kegiatan di lingkungan Bappeda dan lain-lain.


(3)

B. Saran

Berdasarkan pembahasan dan penerapan diatas, maka dapat dikemukakan beberapa saran yang mungkin bermanfaat Bagian Perencanaan Sumber Daya Manusia dan Sosial Budaya Bappeda Sumatera Utara, yaitu :

1. Dengan mengingat pentingnya Pengembangan Sistem Informasi pada Bagian Perencanaan Sumber Daya Manusia dan Sosial Budaya Bappeda Sumatera Utara, maka sebaiknya fasilitas yang digunakan sebaiknya berteknologi tinggi agar pelaksanaan kegiatan dapat dilakukan dengan baik dan benar, agar efektifitas kerja dapat dicapai secara efektif dan mudah.

2. Melihat pentingnya peralatan penunjang kerja, maka sebaiknya peralatan kerja setiap bidang/karyawan dapat terpenuhi, agar efektifitas kerja dan efisiensi waktu tidak terganggu.

3. Karena Bidang Perencanaan Sumber Daya Manusia dan Sosial Budaya merupakan satu kesatuan pekerjaan yang melibatkan semua bidang secara umum, maka sebaiknya koordinasi setiap bidang terpelihara dengan baik, sehingga setiap bidang dapat bekerja sesuai dengan tugasnya masing-masing, agar kinerja Bappedasu secara keseluruhan dapat terlaksana dengan baik.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

HM, Jogiyanto. 1993. Analisis dan Desain Sistem Informasi : PendekatanTerstruktur. http : // Solid.cz.cc/?p=73, diakses 30-5-2011. HM, Jogiyanto. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi : Pendekatan

Terstruktur Teori dan Praktik Aplikasi Bisnis. Yogyakarta : Andi.

Midjan, La dan Susanto, Azhar. 1995. Sistem Informasi Akuntansi I : Pendekatan Manual Praktik Penyusunan Metode dan Prosedur. http : // Solid.cz.cc/?p=73, diakses 30-5-2011.

Sedarmayanti. 2009. Dasar – Dasar Pengetahuan Tentang Manajemen Perkantoran.Bandung : Mandar Maju.

Situmorang, Syafrizal Helmi. 2008. Bisnis Perencanaan dan Pengembangan. Medan : USU Press.

Surya, Muhammad. 2001. Pergeseran Paradigma Dalam Proses Pembelajaran. http://sendy2.wordpress.com/, diakses 30-5-2011.

Williams, Brian dan Sawyer, Stacey. 2009. Teknologi Informasi. http : // 2011.


(5)

(6)

34 34