Zulfirman Tanjung : Perancangan Sistem E-Learning Amik Harapan Medan, 2010.
2.12 Macromedia Dreamweaver
Dreamweaver merupakan program professional editor HTML visual yang digunakan untuk mengelola situs dan menata layout halaman web. Saat ini versi terbaru dari
dreamweaver yang dikeluarkan oleh macromedia adalah versi 8. pada versi ini, tampilannya mengalami perubahan yang kaya akan warna dan area kerjanya menjadi
lebih ringkas dan efisien. Hal ini dapat dilihat dengan peletakan tombol-tombol dan panel-panel yang dapat di-minimize disembunyikan untuk menghemat area kerja.
Di samping itu, masih banyak terdapat penambahan fasilitas-fasilitas lainnya yang membuat dreamweaver lebih powerful, seperti kemampuan menangani penyuntingan
kode dengan lebih baik, menangani dokumen-dokumen baru seperti XHTML, kemampuan validasi dan debug di browser, serta fasilitas penanganan berbagai database,
dan masih banyak lagi. Karena itu, dreamweaver menjadi pilihan utama yang direkomendasikan oleh pakar desainer web di seluruh dunia Siti Mutmainah, 2005.
2.13 E-LEARNING
Istilah e-Learning dapat didefinisikan sebagai sebuah bentuk teknologi informasi yang diterapkan di bidang pendidikan dalam bentuk sekolah maya. Definisi e-Learning sendiri
sebenarnya sangatlah luas bahkan sebuah portal yang 24menyediakan informasi tentang suatu topik dapat tercakup dalam lingkup e-learning ini. Namun, istilah e-learning lebih
tepat ditujukan sebagai usaha untuk membuat sebuah transformasi proses belajar
Zulfirman Tanjung : Perancangan Sistem E-Learning Amik Harapan Medan, 2010.
mengajar yang ada di sekolah ke dalam bentuk digital yang dijembatani oleh teknologi internet.
Harus diakui bahwa fokus e-learning lebih pada efisiensi proses belajar-mengajar, carapengajaran maupun materi ajar masih dapat mengacu pada kurikulum. Siswa lebih
pasif dan berposisi sebagai konsumen pengetahuan. Guru dan dosen sebagai ototritas yang pengetahuan yang didukung oleh sistem perpustakaan dan metode penyampaiannya.
Pada tingkat lanjut, filosofy e-learning tidak lagi digunakan. Konsep Knowledge Management, belajar mandiri yang berbasis pada kreativitas
siswa dan mendorong siswa melakukan analisa hingga sintesa pengetahuan menghasilkan tulisan,informasi dan pengetahuan sendiri menjadi fokus yang lebih mengarah ke masa
depan. Siswa tidak lagi dibombardir dengan doktrin ilmu pengetahuan, tetapilebih dirangsang untuk meng-eksplorasi pengetahuan dan menjadi bagian integral proses
pemurnian pengetahuan itu sendiri. Dalam Teknologi e-Learning, semua proses belajar mengajar hanya dilakukan
didepan komputer yang terhubung ke internet dan semua fasilitas yang biasanya ada pada suatu sekolah konvensional telah digantikan dengan aplikasi-aplikasi yang terdapat pada
sistem E-learning. Rasanya pantas jika dikatakan sekolah terasa lebih mudah dan menyenangkan, karena semua dapat dilakukan dengan hanya meng-klik mouse pada
menu-menu yang ada, para murid dan instruktur dapat melakukan proses belajar mengajar.
E-learning juga mencakup banyak hal di luar lingkup teknologi internet itu sendiri. Istilah e-learning digunakan sebagai istilah untuk segala teknologi yang
digunakan untuk mendukung usaha-usaha pengajaran lewat teknologi internet. Meskipun
Zulfirman Tanjung : Perancangan Sistem E-Learning Amik Harapan Medan, 2010.
demikian e-learning memerlukan perencanaan yang sangat matang, layaknya membangun sebuah sekolahkonvensional.
E-learning mulai diperkenalkan pada dunia pendidikan sejak tahun 1996, dan hingga sekarang terus disempurnakan ke tingkat yang lebih efektif dan bahkan akan
melebihi dari sekolah yang konvensional. Melalui pemanfaatan e-learning ini akan dapat diperoleh beberapa keuntungan yang cukup besar, yaitu dintaranya adalah keuntungan
secara finasial, salah satu contoh faktanya adalah dengan teknologi e-learning ini maka sebuah instansi pendidikan tidak harus mempunyai sebuah gedung, seperti pada sekolah-
sekolah konvensional umumnya. Kentungan lainnya juga diperoleh dari biaya yangdiperlukan untuk meng-implementasikan sistem sepenuhnya akan jauh lebih sedikit
apabila dibandingkan dengan biaya yang dibutuhkan dengan suatu sekolah konvensional umumnya. Disamping itu dari sisi peserta, biaya yang diperlukan untuk mengikuti
sekolah konvensional, misalnya transportasi, buku-buku, dan sebagainya dapat dikurangi, namun sebagai gantinya adalah biaya akses internet.Pada pola belajar lama para siswa
dapat berinteraksi dengan pengajar dengan dua cara yaitu dalam bentuk komunikasi verbal dan komunikasi tulis, pada komunikasi verbal para siswa dapat langsung bertanya
jawab dengan pengajar yang bersangkutan. Sedangkan untuk komunikasi tulis adalah dengan menggunakan kertas, seperti misalnya dengan kumpulkan tugas, tes kecil, atau
kuis. Pada E-learning jenis-jenis komunikasi tersebut juga dapat dipakai, dengan
bantuan aplikasi-aplikasi telekomunikasi, yaitu: a. Komunikasi Verbal : Video Conferencing dan tele conferencing.b. Komunikasi Tulis : Mailing List, Chatting, dan E-
mail.Selain fasilitas komunikasi pada E-Learning dibutuhkan juga fasilitas lainnnya yaitu:
Zulfirman Tanjung : Perancangan Sistem E-Learning Amik Harapan Medan, 2010.
a Aplikasi untuk mengatur mata kuliah Manage Course,baik upload maupun download materi kuliah.
b Aplikasi untuk mengatur mahasiswa atau murid yang mengikuti E-Learning Manage Student, mulai dari pendaftaran sampai melihat statistik login dari murid yang
bersangkutan. c Aplikasi untuk melakukan backup file oleh user.
d Aplikasi untuk menyimpan dan menampilkan profile dari mahasiswa ataupengajar yang bersangkutan Portfolio.
e Aplikasi untuk tes online dan tugas online, termasuk untuk melihat nilai dari tugas dan tes yang telah diberikan.
Zulfirman Tanjung : Perancangan Sistem E-Learning Amik Harapan Medan, 2010.
BAB 3
SEKILAS TENTANG AMIK HARAPAN MEDAN
3.1 Identitas Perguruan Tinggi