Prosedur Simulasi .1 Permodelan Mekanisme Motor Bakar Satu Silinder

33 3.6 Prosedur Simulasi 3.6.1 Permodelan Mekanisme Motor Bakar Satu Silinder Karena keterbatasan software MSc.visualNastran 4D 2004 dalam hal permodelan, maka proses permodelan akan menggunakan bantuan software SolidWorks 2007. Program ini mampu membuat permodelan tiga dimensi dan mampu berkomunikasi dengan software MSc.visualNastran 4D 2004, sehingga hasil permodelan dengan Software SolidWorks 2007 akan mampu diterjemahkan secara baik oleh MSc.visualNastran 4D 2004, baik dimensi maupun goemetri objeknya. Gambar 3.4 Tampilan Layar Pembuka Software SolidWorks 2007 Proses permodelan dimulai dengan membuat permodelan bagian-bagian mekanisme motor bakar meliputi: 1 Piston; 2 Connecting rod; 3 Pin piston; 4 Crank Pin; dan 5 Crankshaft. 34 Gambar 3.5 Hasil Permodelan Komponen dengan Software SolidWorks 2007 Setelah semua bagian terbentuk, kemudian elemen-elemen tersebut disatukan dengan menggunakan perintah ”mate” untuk membentuk sebuah asembling dari mekanisme kerja motor bakar. Hasil assembly dapat dilihat pada gambar 3.6. Gambar 3.6 Hasil Asembling dengan Software SolidWorks 2007 1 2 3 4 5 35

3.6.2 Simulasi Motor Bakar Satu Silinder Dengan Msc Nastran

Hasil asembling pada gambar 3.6, kemudian di “export” ke Software simulasi. Simulasi dilakukan dengan menggunakan software komputer MSc.visualNastran 4D 2004, dimana software program ini mampu melakukan analisis pembebanan statis dan dinamis, analisa temperatur temperatur, deformasi, defleksi, tegangan pada truss, dan sebagainya. Pada gambar 3.7 merupakan tampilan awal MSc.visualNastran 4D 2004. Gambar 3.7 Tampilan Pembuka MSc.VisualNastran 4D 2004 1. Proses Import Mekanisme Hasil proses modeling objek dengan software SolidWorks 2007, kemudian di kirim ke MSc.visualNastran 4D 2004 untuk dilakukan simulasi kerja motor bakar satu silinder. Proses import dilakukan dengan mengklik VisualNastran Connect. Proses import dapat dilihat pada gambar 3.8. 36 Gambar 3.8 Proses Import Mekanisme 2. Pemodelan Pegas Pada crankshaft akan dipasang pegas untuk mengetahui nilai displacement yang terjadi ketika simulasi berjalan. Pegas akan dipasangkan pada ujung crankshaft menggunakan constraint spring dengan mengatur koordinat masing- masing pegas pada sudut 90 O dan panjang 50 mm. Gambar 3.9 Pemodelan Pegas 37

3. Mendefenisikan Type of Joint

Setiap sambungan joint didefenisikan satu persatu agar makanisme dapat berjalan sebagaimana mestinya. Langkahnya adalah dengan mengklik Contraint Navigator pilih sambungan Move Contraint Properties defenisikan jenis sambungannya. Dalam kasus ini terdapat 2 buah sambungan berbeda yaitu: 1 Rigid Joint untuk sambungan crank dengan pena engkol dan sambungan piston dengan pena piston, 2 Revolute Joint untuk sambungan connecting rod dengan pena engkol dan pena piston. 3 Bushing untuk sambungan crankshaft dengan pegas. a b c d e f Gambar 3.10 Proses Type of Joint, 38 a Bushing Pada Crank dengan Pegas; b Rigid Joint Pada Crank-pin dengan Crank-1; c Revolute Joint Pada Crank-pin dengan Conrod; d Revolute Joint Pada Conrod dengan Piston-pin; e Rigid Joint Pada Crank-pin dengan Crank-2; f Rigid Joint Pada Piston dengan Piston pin 3. Mendefenisikan Material Properties Langkah selanjutnya adalah menentukan properties dari Pegas. Langkah mendefenisikan material properties adalah: Klik kanan objek Properties SpringDamper Natural Length Spring Force Apply Gambar 3.11 Memasukkan Material Properties

4. Menentukan Jenis Analisa

Software MSc.visualNastran 4D 2004 memiliki beberapa kemampuan analisa, oleh karena itu harus didefenisikan jenis analisa yang akan dikerjakan 39 yaitu dengan cara: Klik menu “World” Simulation Setting FEA Analisis type Vibration Displacements Gambar 3.12 Kotak Dialog Tipe Analisis 6. Menentukan Pembebanan Load Besar nilai pembebanan telah dipoleh dari perhitungan sub-bab 3.4. Pembebanan yang terjadi adalah akibat gaya tekan pada permukaan piston. Untuk memasukkan nilai pembebanan dilakukan dengan cara : Klik Force Letakkan titik pembebanan pada permukaan piston Masukkan nilai F = 2800 N. Gambar 3.13 Memasukkan Nilai Pembebanan Load 40 Pada gambar 3.14 menampilkan simulasi mekanisme motor bakar dengan menggunakan software MSc.visualNastran 4D 2004. Gambar. 3.14 Simulasi Mekanisme Motor Bakar Dengan Menggunakan Software MSc.visualNastran 4D 2004.

7. Penampilan hasil

Hasil analisa dengan MSc.visualNastran 4D 2004 meliputi, hasil berupa alat ukur analisa kinematika tabel dan grafik posisi, kecepatan, percepatan dan juga hasil FEA. Untuk menampilkan hasil dilakukan dengan cara: Klik menu “insert” pilih “meters” Pilih jenis meter. Dalam software MSc.visualNastran 4D 2004 , terdapat fitur pengukuran. Fungsi dari masing-masing fitur pengukuran dapat dilihat pada tabel 3.3 41 Tabel 3.3 Fungsi fitur pengukuran pada MSc.visualNastran 4D 2004 Bagian Yang Dipilih Jenis Pengukuran Koordinat Displacement Gaya Sumber: Menu “Help” pada MSc.visualNastran 4D 2004 42

BAB IV HASIL SIMULASI DAN DISKUSI