Persamaan Posisi, Kecepatan, dan Percepatan Analisa Gaya-Gaya Pada Motor Bakar Satu Silinder Dengan Metode Massa Terkonsentrasi

11 Secara matematis hubungan antara tekanan gas dan gaya tekan dapat dituliskan sebagai berikut: Ap P F . − = 2.1 dimana: P = Tekanan Gas, Pascal F = Gaya Tekan, Newton Ap = Luas Permukaan Piston = 2 4 D π D = diameter piston Untuk menghitung tekanan gas rata-rata yang terjadi pada siklus Otto dapat dihitung dengan menggunakan rumus: P rata-rata = .a.n.i V 450000 x Ne d 2.2 dimana: Ne = Daya Efektif PS ; n = Putaran crankshaft rpm P rata-rata = Tekanan Efektif rata-rata kgcm 2 V d = Volume Silinder cm 3 , i = Jumlah silinder a = Jumlah siklus perputaran = ½ untuk motor 4 langkah

2.3 Persamaan Posisi, Kecepatan, dan Percepatan

Seperti yang didiskusikan Mabie dan Reinholtz[1], perpindahan x dari peluncur torak Batang 4 dimulai dari Titik Mati Atas TMA, Top Dead Center 12 TDC dapat dihitung dari gambar 2.2: cos cos 2 φ θ L R L R x + − + = cos 1 cos 1 2 φ θ − + − = L R 2.3 Dapat dilihat juga bahwa, 2 sin sin θ φ R L = 2 sin sin θ φ L R = 2.4 Dengan menggunakan rumus identitas trigonometri dari φ φ 2 sin 1 cos − = dan mensubsitusikan persamaan 2.4 ke persamaan 2.3, perpindahan x dapat ditulis kembali dengan:               − − + − = 2 2 2 2 sin 1 1 cos 1 θ θ L R L R x 2.5 Persamaan 2.5 dapat disederhanakan untuk memudahkan perhitungan dengan mengganti 2 2 2 sin 1 θ       − L R dengan deret binomial dari: ..... 8 . 6 . 4 . 2 5 . 3 . 1 6 . 4 . 2 3 . 1 4 . 2 2 1 1 1 8 6 4 2 2 1 2 ± − ± − ± = ± B B B B B Dimana 2 sin θ       = L R B . Pada penggunaan secara umum, ketelitian yang cukup dapat diperoleh dengan menggunakan dua orde pertama dari deret binomial tersebut. Dengan menerapkan deret ini ke persamaan 2.5 menghasilkan: [1,hal 19] 13                       − − + − = 2 2 2 2 sin 2 1 1 1 cos 1 θ θ L R L R x 2 2 2 2 sin 2 cos 1 θ θ     + − = L R R 2.6 Dengan t . 2 2 ω θ = dimana 2 ω adalah konstan, dari hasil turunan pertama dan turunan kedua dari persamaan x terhadap waktu, maka kecepatan dan percepatan peluncur torak diperoleh: [1,hal 20]     + − = = 2 2 2 2 sin 2 sin θ θ ω L R R dt dx v 2.7     + − = = 2 2 2 2 2 2 2 cos cos θ θ ω L R R dt x d a 2.8

2.4 Analisa Gaya-Gaya Pada Motor Bakar Satu Silinder Dengan Metode Massa Terkonsentrasi

Pada gambar 2.4 diperlihatkan mekanisme sebuah motor bakar satu silinder dengan pendekatan massa terkonsentrasi ekivalen batang hubung. Salah satu massa, M B3 , berlokasi pada pena piston, dan yang lain terkonsentrasi di pena engkol, M A3 . Kemudian, beban dinamis batang hubung diwakili oleh vektor gaya inersia F B3 dan F A3 , besar gaya F B3 = M B3 . A B dan F A3 = M A3 . A A . Untuk semua fase mekanisme, garis aksi F B3 berada sepanjang garis bolak-balik pada pena piston, dan F A3 selalu mengarah keluar dari sumbu engkol secara seragam. 14 B 4 1 y P x h 1 F cw M cw o 2 F 14 F 04 F B3 T s F A3 F 12 M B3 M A3 3 rd A g3 d 2 2 ω 2 θ φ Gambar 2.4 Gaya-gaya yang bekerja pada mekanisme motor bakar dari Mabie dan Reinholtz[1] 15 Sesuai gambar 2.4, sudah merupakan hal umum untuk menambahkan massa M cw pada massa pengimbang counterweight engkol yang kemudian akan membangkitkan F