F. Fit and Proper Test
Fit and proper test adalah penilaian kemampuan dan kepatutan yang
dilaksanakan dalam rangka penempatan seseorangSDM pada tempat yang tepat dan sesuai. Ini sesuai dengan sebuah slogan “right man in the right place” atau
“orangSDM yang tepat pada tempatjabatan yang tepat”. fit and proper test dilakukan dengan tujuan, agar suatu institusi ataupun perusahaan dapat memperoleh
SDM yang mempunyai kompetensi dan integritas dalam melaksanakan tugasnya pada suatu jabatan dalam institusi atau perusahaan tersebut.
Fit and proper test sangat erat kaitannya dengan perwujudan tata kelola
perusahaan yang baik atau Good Corporate Governace. Secara logika semua manajer ingin menjadikan institusi ataupun perusahaannya memiliki tata kelola yang
baik, karena hal tersebut akan berdampak pada kinerja dan kestabilan dari institusi ataupun perusahaan tersebut
29
. Fit and proper test merupakan instrument yang terdapat control terhadap manajemen perusahaan, yang berfungsi sebagai alat seleksi
untuk menentukan SDM professional yang nantinya akan mengurus perusahaan tersebut. Melalui uji kemampuan dan kepantasan fit and proper test yang dilihat
dari kompetensi dan integritas pengurus yang memiliki kompetensi dan integritas akan berusaha menjalankan komitmen awal yang disepakati. Uji ini dilakukan secara
berkala, sehingga selaku pengurus yang tidak tidak lulus uji ini akan terancam
29
Coffee, J.C., JR., 1991, Liquidity Versus Control: The Institutional Investor as corporate Monitor
, Columbia Law Review, October, 1277-1368.
posisinya. Oleh karena itu uji ini dapat efektif untuk mencegah tindakan yang merugikan pemilik perusahaan.
30
Dalam sebuah Hadits disebutkan bahwa jika suatu pekerjaan dilakukan oleh orangSDM yang tidak mempunyai integritas dan keahlian di bidang tersebut, maka
hasil pekerjaannya akan buruk dan hanya menimbulkan kemudharatan bagi pihak
yang terkait. Dalam sebuah Hadist Rasul SAW menyatakan:
ْ أ ةﺮْﺮه
لﺎ ﺎ ْ
ا ﻰ
ا ْ
و ْ
ثﺪ مْﻮ ْا
ءﺎ اﺮْ أ
لﺎ ﻰ
ﺔ ﺎ ا ﻰ
لﻮ ر ا
ﻰ ا
ْ و
ثﺪ لﺎ
ْ مْﻮ ْا
ﺎ لﺎ
ﺮﻜ ﺎ
لﺎ لﺎ و
ْ ﻬ ْ ْ
ْ ْ ْ
ﻰ اذإ
ﻰ ﺪ
لﺎ ْأ
ارأ ﺎ ا
ْ ﺔ ﺎ ا
لﺎ ﺎه
ﺎ أ ﺎ
لﻮ ر ا
” لﺎ
اذﺈ ْ
ﺔ ﺎ ﺄْا ْﺮﻈ ْﺎ
ﺔ ﺎ ا لﺎ
ْآ ﺎﻬ ﺎ إ
لﺎ اذإ
ﺪ و ﺮْ ﺄْا
ﻰ إ ﺮْ
ْهأ ْﺮﻈ ْﺎ
ﺔ ﺎ ا ”
يرﺎ ا اور
Rasulullah SAW bersabda, ”Jika suatu amanah telah disia-siakan, maka tunggulah saat kehancurannya.” Beliau ditanya, bagaimanakah bentuk menyia-nyiakan
amanah itu? Beliau menjawab, ”Jika suatu pekerjaan diserahkan kepada orang yang bukan ahlinya, maka tunggulah saat kehancurannya.”
hadits riwayat Imam Bukhari
31
Salah satu persyaratan terciptanya tata kelola yang baik adalah apabila bank tersebut dikelola oleh sumber daya manusia yang memiliki integritas yang tinggi,
30
Bathala, CT., Moon, KP., Rao, RP., 1994, Managerial Ownership, Debt Policy, and The Impact of Institutional Holding: An Agency Perspective
, Financial Management, Vol 23, No. 3. hal. 38-50.
31
al-maktabah al- syâmilah
, Sha hih Bukha ri
, juz 1 ha l 103.
kompetensi yang memadai, dan memiliki reputasi keuangan yang baik. Sedangkan ukuran keberhasilan tata kelola yang baik adalah jika perbankan menghasilkan
kinerja yang memuaskan para pihak berkepentingan, untuk itu diperlukan sumber daya manusia yang berkualitas. Untuk memperoleh sumber daya manusia yang
memenuhi persyaratan tersebut, maka Bank Indonesia menetapkan uji kepatutan dan kelayakan sebagai bagian dari pelaksanaan fungsi pengawasan bank.
32
G. Al - jarh wa Al - ta’dîl