Kerangka Konseptual Landasan Hukum Penerapan Fit and Proper Test pada Promosi Jabatan di

‘alangkah jeleknya golongan orang itu atau alangkah jeleknya keturunan orang itu.’ Namun ketika orang itu duduk, Nabi SAW. Berwajah ceria dan menanggapi orang itu dengan baik. Oleh karena itu ketika orang itu beranjak pergi, ‘Aisyah bertanya kepada Nabi SAW. tentang orang itu “Hai. Rasulullah Ketika anda melihat seorang laki-laki, anda berkata bahwa oarng itu adalah golongan yang tidak baik atau keturunan yang tidak baik. Kemudian anda bermuka ceria dan menanggapi orang itu dengan baik?”, Rasulullah SAW. balik bertanya kepada ‘Aisyah, “Hai ‘Aisyah, kapan engkau membicarakan kepadaku sesuatu yang jelek itu? Sesungguhnya sejelek- jeleknya kedudukan manusia di sisi ALLAH SWT. pada hari kiamat adalah orang yang ditinggalkan orang lain karena jelek pembicaraannya.” 38

H. Kerangka Konseptual

38 al-maktabah al- syâmilah, Shahih Bukhari, juz 1 kitab 8, hal 457. Fit a nd Pro p e r Te st Ja rh wa Ta ’d il Te o ri Pe ne litia n krite ria p e nila ia n Fit a nd Pro p e r Te st Pe rb a nd ing a n Ting ka t ke a kura ta n Ja rh wa Ta ’d il Ting ka t ke a kura ta n Fit a nd Pro p e r Te st krite ria p e nila ia n Ja rh wa Ta ’d il Pe rsa m a a n d a n p e rb e d a a n Se le sa i Flowchart Penelitian BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN

A. Landasan Hukum Penerapan Fit and Proper Test pada Promosi Jabatan di

Bank Syariah Bank Indonesia memiliki tugas dalam hal pengadaan fit and proper test terutama bagi dunia perbankan untuk memilih pemegang saham pengendali PSP, pengurus yang mencakup komisaris dan direksi, serta pejabat eksekutif bank. 39 Fit and proper test menurut Bank Indonesia adalah proses evaluasi secara berkala atau setiap waktu apabila diperlukan oleh Bank Indonesia terhadap: 40 1. Integritas dan kelayakan keuangan pihak-pihak yang akan maupun telah menjadi Pemegang Saham Pengendali. 2. Integritas dan kompetensi serta reputasi keuangan pihak-pihak yang akan maupun telah menjadi pengurus dan pejabat eksekutif bank. Adapun yang menjadi landasan hukum pelaksanaan fit and proper test adalah Peraturan Bank Indonesia, yakni Peraturan Bank Indonesia Nomor 223PBI2000 tanggal 6 November 2000 tentang Penilaian Kemampuan dan Kepatutan Fit and Proper Test yang telah diperbarui Peraturan Bank Indonesia Nomor 525PBI2003 tanggal 10 November 2003 tentang Penilaian Kemampuan dan Kepatutan Fit and Proper Test . 39 Sunarso, dkk. Penyesuaian Aplikasi fit and proper test sesuai dengan SE No.831Intern tanggal 29 Juli 2006 , Jakarta: Bank Indonesia, 2007, hal.4 40 Sunarso, dkk. Penyesuaian Aplikasi fit and proper test sesuai dengan SE No.831Intern tanggal 29 Juli 2006, hal.4 Dalam Peraturan Bank Indonesia Nomor 223PBI2000 tanggal 6 November 2000 tentang Penilaian Kemampuan dan Kepatutan Fit and Proper Test, 41 dalam pelaksanaannya memilki tujuan sebagai berikut: 1. Usaha untuk me-restrukturisasi perbankan, selain ditempuh dengan cara melakukan perbaikan-perbaikan kondisi keuangan perbankan, juga ditempuh dengan cara memantapkan sistem perbankan yang mengarah pada praktek perbankan yang sehat good corporate governance serta pemenuhan prinsip kehati-hatianasas prudential. 2. Ketahanan sistem perbankan yang mantap dan stabil perlu didukung dengan sumber daya manusia yang berkualitas. Oleh karena itu, sebagai suatu lembaga kepercayaan maka lembaga perbankan perlu dimiliki dan dikelola oleh pihak- pihak yang mempunyai integritas yang tinggi dan kompetensi yang memadai. Pelaksanaan penilaian kemampuan dan kepatutan yang dilaksanakan oleh Bank Indonesia selama ini merupakan upaya menciptakan sumber daya manusia perbankan yang memiliki integritas dan kompetensi yang tinggi. Penilaian kemampuan dan kepatutan dilakukan terhadap sumber daya manusia perbankan yang selama ini telah aktif di lembaga perbankan serta didasarkan atas hasil pengawasan dan pemeriksaan yang dilakukan Bank Indonesia. Kemudian dalam perkembangannya, Peraturan Bank Indonesia Nomor 223PBI2000 direvisi menjadi Peraturan Bank Indonesia Nomor 525PBI2003 41 Peraturan Bank Indonesia Nomor 223PBI2000 tanggal 6 November 2000 tentang Penilaian Kemampuan dan Kepatutan Fit and Proper Test tanggal 10 November 2003 tentang Penilaian Kemampuan dan Kepatutan Fit and Proper Test , telah diatur tentang pelaksanaan Penilaian Kemampuan dan Kepatutan Fit and Proper Test . Peraturan tersebut telah mewajibkan bagi setiap bank untuk melaksanakan penilaian kemampuan dan kepatutan fit and proper test terhadap calon pengurus bank, termasuk calon pemimpin kantor perwakilan bank asing. 42 Sebagaimana diatur dalam Peraturan Bank Indonesia tentang pelaksanaan Penilaian Kemampuan dan Kepatutan Fit and Proper Test, penilaian kemampuan dan kepatutan dilakukan oleh Bank Indonesia terhadap 43 : 1. Penilaian kemampuan dan kepatutan terhadap calon Pengurus Bank, termasuk calon Pemimpin Kantor Perwakilan Bank Asing, dilakukan dalam rangka menilai apakah yang bersangkutan memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan yang dilakukan melalui penelitian administratif dan wawancara. 2. Penilaian kemampuan dan kepatutan tidak dilakukan terhadap calon Pejabat Eksekutif Bank. Adapun bagi Pejabat Eksekutif Bank dan Pemimpin Kantor Perwakilan Bank Asing yang sedang menjabat, penilaian kemampuan dan kepatutan hanya dilakukan dalam hal terdapat indikasi bahwa yang bersangkutan memiliki peranan dalam pelanggaran atau penyimpangan dan penentuan keputusan kebijakan negatif dalam operasional perbankan. 42 Peraturan Bank Indonesia Nomor 525PBI2003 tanggal 10 November 2003 tentang Penilaian Kemampuan dan Kepatutan Fit and Proper Test 43 Surat Edaran untuk Semua Bank Umum Di Indonesia No. 6 15 DPNP. Bank Indonesia: Jakarta, 31 Maret 2004 Adapun peserta penilaian fit and proper test terhadap calon pengurus bank, wajib diikuti oleh: 44 1. Calon pengurus bank bersangkutan. 2. Pihak yang telah menjadi komisaris dan diusulkan menjadi anggota direksi. 3. Direktur yang beralih jabatan menjadi direktur kepatuhan pada bank yang sama. 4. Calon pemimpin kantor perwakilancabang dari bank yang berkedudukan di luar negeri. 5. Pihak yang menurut pertimbangan bank Indonesia perlu mengikuti penilaian fit and proper test Pengurus adalah komisaris dan direktur perusahaan atau bank, atau yang setara dengan itu termasuk antara lain tim pengawas dan tim pengelola bank dalam penyehatan. Sedangkan pejabat eksekutif bank adalah pejabat yang bertanggung jawab langsung kepada direksi atau mempunyai pengaruh kebijakan dan operasional perusahaan atau bank, antara lain pemimpin kantor cabang dan Kepala Satuan Kerja Audit Intern. 45 44 Sunarso, dkk. Penyesuaian Aplikasi fit and proper test sesuai dengan SE No.831Intern tanggal 29 Juli 2006 , Jakarta: Bank Indonesia, 2007, hal.5 45 Sunarso, dkk. Penyesuaian Aplikasi fit and proper test sesuai dengan SE No.831Intern tanggal 29 Juli 2006 ,hal.4-6 Adapun pedoman pelaksanaan dan penilaian fit and proper test bagi calon pengurus bank, tertuang dalam Surat Edaran Intern Bank Indonesia. Dimana singkatnya adalah sebagai berikut: 46 1. Tahap penilaian administratif yang berbobot 50 dan wawancara dengan bobot 50 2. Aspek penilaian meliputi integritas dan kelayakan keuangan 3. Tahap administrasi dilakukan dengan cara menilai a Pra-administratif; bebas DTL integritas, DKM, kelayakan keuangan b Kelengkapan dokumen c Informasi berbagai sumber 4. Tahap wawancara dilakukan melalui penggalian informasi dan konfirmasi atas aspek integritas dan kelayakan keuangan.

B. Sejarah Penerapan Al jarh wa At ta’dil dalam Penilaian Rawi