pengungkapan dalam laporan keuangan untuk mengelabui pemakai laporan keuangan, 2 salah saji yang timbul dari perlakuan tidak semestinya terhadap aktiva
seringkali disebut dengan penyalahgunaan atau penggelapan berkaitan dengan pencurian aktiva entitas yang berakibat laporan keuangan tidak disajikan sesuai
dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, SPAP, Seksi 316 2001.
Variabel kecurangan akuntansi ini diukur dengan menggunakan 5 lima indikator yang dikembangkan dari SPAP, Seksi 316 2001, yaitu: 1. Kecendrungan
untuk melakukan manipulasi, pemalsuan, atau perubahan catatan akuntansi atau dokumen pendukungnya; 2. Kecendrungan untuk melakukan penyajian yang salah
atau penghilangan peristiwa, transaksi, atau informasi yang signifikan dari laporan keuangan; 3. Kecendrungan untuk melakukan salah menerapkan prinsip akuntansi
secara sengaja; 4. Kecendrungan untuk melakukan penyajian laporan keuangan yang salah akibat pencurian penyalah-gunaanpenggelapan terhadap aktiva yang
membuat entitas membayar barangjasa yang tidak diterima; 5. Kecendrungan untuk melakukan penyajian laporan keuangan yang salah akibat perlakuan yang
tidak semestinya terhadap aktiva dan disertai dengan catatan atau dokumen palsu dan dapat menyangkut satu atau lebih individu diantara manajemen, karyawan, atau
pihak ketiga.
5. Perilaku tidak Etis
Perilaku tidak etis terdiri dari kecendrungan seseorang untuk berperilaku tertentu terhadap objek. Variabel perilaku tidak etis ini diukur dengan 4 indikator
dari Tang
et al.
, 2003yaitu: 1. Perilaku yang menyalahgunakan kedudukanposisi;
Universitas Sumatera Utara
2. Perilaku yang menyalahgunakan kekuasaan; 3. Perilaku yang menyalahgunakan sumber daya organisasi; 4. Perilaku yang tidak berbuat apa-apa.
Berdasarkan uraian tersebut maka definisi operasional dan pengukuran variabel dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut:
Tabel 4.1 Definisi Operasional dan Metode Pengukuran Variabel
No Variabel
Penelitian Definisi
Operasional Indikator
Skala Penelitian
1 Pengendalian Internal
Suatu cara
untuk mengarahkan,
mengawasi, dan
mengukur sumber daya suatu organisasi.
1.Penerapan wewenang dan tanggung jawab;
2.Pencatatan transaksi; 3.Pengendalian fisik;
4.Sistem akuntansi; 5.Pemantauan dan evaluasi.
Interval
2 Kesesuaian
Kompensasi Penghargaanganjaran
pada para pekerja yang telah
memberikan kontribusi
dalam mewujudkan
tujuannya, melalui
kegiatan yang disebut bekerja.
1.Kompensasi keuangan; 2.Pengakuan perusahaan atas
keberhasilan dalam melaksanakan tugas;
3. Promosi; 4.Penyelesaian tugas;
5.Pencapaian sasaran; 6.Pengembangan pribadi.
a. Interval
3 Komitmen Organisasi
Sikap yang
merefleksikan loyalitas karyawan
pada organisasi dan proses
berkelanjutan dimana
anggota organisasi
mengekspresikan perhatiannya terhadap
organisasi dan
keberhasilan serta
kemajuan yang
berkelanjutan. 1.Kebanggaan menjadi
bagian organisasi; 2.Keinginan untuk bekerja
lebih demi organisasi; 3.Sikap peduli dengan
organisasi; 4. Keinginan kuat untuk tetap
sebagai anggota organisasi tersebut;
5. Keinginan untuk berusaha keras sesuai keinginan
organisasi; 6.Organisasi adalah inspirasi;
7.Keyakinan tertentu dan Interval
Universitas Sumatera Utara
penerimaan nilai dan tujuan organisasi.
4 Kecurangan Akuntansi 1Salah
saji yang
timbul dari kecurangan pelaporan
keuangan yaitu salah saji atau
penghilangan secara
sengaja jumlah atau pengungkapan
dalam laporan
keuangan untuk
mengelabui pemakai
laporan keuangan
2Salah saji
yang timbul dari perlakuan
tidak semestinya
terhadap aktiva
seringkali disebut
dengan penyalahgunaan
atau penggelapan berkaitan
dengan pencurian
aktiva entitas
yang berakibat
laporan keuangan
tidak disajikan sesuai dengan
prinsip akuntansi yang berlaku
umum di
Indonesia. 1.Kecendrungan
untuk melakukan
manipulasi, pemalsuan, atau perubahan
catatan akuntansi
atau dokumen pendukungnya;
2.Kecendrungan untuk
melakukan penyajian yang salah
atau penghilangan
peristiwa, transaksi,
atau informasi yang signifikan dari
laporan keuangan; 3.
Kecendrungan untuk
melakukan salah menerapkan prinsip
akuntansi secara
sengaja; 4.
Kecendrungan untuk
melakukan penyajian laporan keuangan yang salah akibat
pencurian penyalah-
gunaanpenggelapan terhadap aktiva yang membuat entitas
membayar barangjasa yang tidak diterima;
5.
Kecendrungan untuk
melakukan penyajian laporan keuangan yang salah akibat
perlakuan yang
tidak semestinya terhadap aktiva
dan disertai dengan catatan atau dokumen palsu dan dapat
menyangkut satu atau lebih individu diantara manajemen,
karyawan, atau pihak ketiga. Interval
5 Perilaku tidak Etis
Kecendrungan seseorang
untuk berperilaku
tertentu terhadap objek.
1.Perilaku yang menyalahgunakan
kedudukanposisi; 2.Perilaku yang
menyalahgunakan kekuasaan; 3.Perilaku yang
menyalahgunakan sumber daya organisasi;
4.Perilaku yang tidak berbuat apa-apa
Interval
Universitas Sumatera Utara
4.6. Metode Analisis Data 4.6.1 Uji Reliabilitas
Reliabilitas menyangkut ketepatan alat ukur, Ikhsan 2008. Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel
atau konstruk. Suatu instrumen dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.
Teknik yang digunakan adalah koefisien alpha dari Cronbach. Teknik ini digunakan untuk mencari realibilitas instrument yang skornya bukan 0-1, tetapi
merupakan rentangan antara beberapa nilai, misalnya 0-10 atau 0-100, atau bentuk skala 1-3, 1-5, atau 1-7, dan seterusnya Umar:2003. Menurut Nunally 1960
dalam Ghozali 2006:46, suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha 0,60.
4.6.2 Uji Validitas
Validitas dalam hal ini merupakan akurasi temuan penelitian yang mencerminkan kebenaran sekalipun responden yang dijadikan objek pengujian
berbeda. Validitas dalam penelitian ditentukan oleh proses pengukuran yang akurat. Suatu instrumen pengukur dikatakan valid jika instrumen tersebut mengukur apa
yang seharusnya diukur, Ikhsan 2008. Uji validitas dilakukan untuk mengetahui tingkat kevalidan dari instrumen
kuisioner yang digunakan dalam pengumpulan data yang diperoleh dengan cara mengkorelasi setiap skor variabel jawaban responden dengan total skor masing-
masing variabel, kemudian hasil korelasi dibandingkan dengan nilai kritis pada
Universitas Sumatera Utara
taraf signifikan 0,05. Tinggi rendahnya validitas instrumen akan menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang
variabel yang dimaksud.
4.6.3 Uji Asumsi Klasik
Sebelum dilakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu dilakukan pengujian mengenai ada tidaknya pelanggaran terhadap asumsi-asumsi klasik. Hasil pengujian
hipotesis yang baik adalah pengujian yang tidak melanggar. Uji ini meliputi : uji normalitas, uji multikolinearitas, uji autokolerasi, dan uji heteroskedastisitas.
1. Uji Normalitas