Isolasi Senyawa Flavonoida secara Kromatografi Kertas KKt Preparatif Uji Kemurnian Isolat

dijenuhkan, lalu dielusi sampai garis tanda. Kertas diangkat dan dikeringkan, lalu disemprot dengan penampak bercak aluminium klorida 5 bv, uap amoniak, dan FeCl 3 1 bv dan diamati di bawah sinar lampu UV 366 nm. Hasil kromatogram masing-masing ekstrak dengan berbagai fase gerak dapat dilihat pada Lampiran 7, halaman 66.

3.9 Isolasi Senyawa Flavonoida secara Kromatografi Kertas KKt Preparatif

Esktrak etilasetat dilakukan pemisahan secara KKt preparatif secara menaik dengan fase gerak terbaik dari hasil pengamatan KKt kualitatif dan fase diam kertas Whatmann No. 3 yang berukuran 20 x 20 cm. Cara kerja : Esktrak etilasetat yang telah diencerkan ditotolkan pada kertas berupa pita, kemudian dimasukkan ke dalam bejana kromatografi berisi fase gerak yang telah dijenuhkan. Lalu dielusi sampai garis tanda, kertas diangkat dan dikeringkan, diamati di bawah sinar lampu UV 366 nm. Bagian tengah kertas ditutup dengan kaca yang bersih sedangkan pada sisi kanan dan kiri kertas disemprot dengan penampak bercak FeCl 3 1 bv dan dikeringkan, lalu diamati di bawah sinar lampu UV 366 nm, kemudian bercak diberi tanda dan digunting menjadi potongan-potongan kecil, direndam dalam metanol selama 24 jam dan sekali-kali dikocok lalu disaring. Proses perendaman dan pelarutan diulangi hingga 3 kali sampai semua senyawa flavonoida tersari sempurna, selanjutnya filtrat dikumpulkan dan diuapkan hingga diperoleh isolat kental. Hasil kromatografi kertas preparatif dapat dilihat pada Lampiran 8, halaman 81. Universitas Sumatera Utara

3.10 Uji Kemurnian Isolat

Uji kemurnian isolat dilakukan secara kromatografi kertas KKt dua arah menggunakan sistem fase gerak dua terbaik dari hasil KKt kualitatif. Cara kerja: Isolat ditotolkan pada kertas Whatmann No. 1 berukuran 20 x 20 cm, kemudian dimasukkan ke dalam bejana kromatografi yang telah jenuh dengan uap fase gerak I, lalu dielusi sampai garis tanda. Kertas dikeluarkan dan dikeringkan, selanjutnya dielusi kembali dengan arah yang berbeda 90 o memakai fase gerak II. Kertas dikeluarkan dan dikeringkan. Hasilnya dilihat di bawah sinar lampu UV 366 nm dan dideteksi dengan penampak bercak FeCl 3 1 bv dan dilihat kembali di bawah sinar lampu UV 366 nm, kemudian dihitung harga Rf-nya Markham, 1988. Hasil uji kemurnian isolat dapat dilihat pada Lampiran 9, halaman 82. 3.11 Analisis Jenis Flavonoida secara Spektrofotometri Ultraviolet-Visible Menggunakan Pereaksi Geser shift reagent Analisis jenis flavonoida dilakukan secara spektrofotometri UV-Vis menggunakan pereaksi geser shift reagent Markham, 1988. Cara kerja: 1. Isolat dilarutkan dalam metanol, dimasukkan ke dalam kuvet lalu diukur spektrumnya, kemudian ditambahkan 3 tetes natrium hidroksida 2 N ke dalam kuvet dan diukur spektrumnya. Spektrum diukur kembali setelah 5 menit. 2. Larutan isolat ditambahkan 6 tetes pereaksi aluminium klorida 5 bv, dicampur, lalu diukur spektrumnya, selanjutnya ditambahkan 3 tetes asam klorida 6 N, dicampur dan diukur spektrumnya. Universitas Sumatera Utara 3. Larutan isolat ditambahkan serbuk natrium asetat hingga 2 mm lapisan natrium asetat pada dasar kuvet, dicampur lalu diukur spektrumnya. Spektrum natrium asetat diukur kembali setelah 5 menit. Serbuk asam borat ditambahkan 1 mm ke dalam kuvet, dicampur, kemudian diukur spektrum natrium asetatasam borat. Hasil spektrum UV-Vis menggunakan pereaksi geser dapat dilihat pada Lampiran 10, halaman 86.

3.12 Analisis Gugus Fungsi Flavonoida secara Spektrofotometri Fourier Transform Infra Red FTIR