Metode Ekstraksi TINJAUAN PUSTAKA

glikosidanya, karena hanya pigmen dalam bentuk glikosida yang dapat bergerak pada kromatografi kertas dalam pengembang air Harborne, 1987. O Gambar 11. Struktur khalkon 10. Auron Auron berupa pigmen kuning emas yang terdapat dalam bunga tertentu dan briofita. Dalam larutan basa senyawa ini berwarna merah ros dan tampak pada kromatografi kertas berupa bercak kuning, dengan sinar ultraviolet warna kuning kuat berubah menjadi merah jingga bila diberi uap amonia Harborne, 1987. O C H O Gambar 12. Struktur auron

2.3 Metode Ekstraksi

Ekstraksi adalah suatu kegiatan penelitian kandungan kimia yang dapat larut sehingga terpisah dari bahan yang tidak dapat larut sehingga menggunakan pelarut cair. Universitas Sumatera Utara Ada beberapa cara ekstraksi menggunakan pelarut antara lain: 1. Cara dingin a. Maserasi Maserasi adalah proses pengekstraksian simplisia menggunakan pelarut dengan beberapa kali pengadukan dan pendiaman pada temperatur ruangan. Sedangkan remaserasi adalah pengulangan penambahan pelarut setelah dilakukan penyaringan maserat pertama dan seterusnya Ditjen POM, 1979. b. Perkolasi Perkolasi adalah ekstraksi menggunakan pelarut yang selalu baru sampai sempurna yang umumnya dilakukan pada temperatur ruangan, serbuk simplisia yang akan diperkolasi tidak langsung dimasukkan kedalam bejana perkolator, tetapi dibasahi atau dimaserasi terlebih dahulu dengan cairan penyari sekurang- kurangnya 3 jam. Bila serbuk simplisia tersebut langsung dialiri dengan cairan penyari, maka cairan penyari tidak dapat menembus ke seluruh sel dengan sempurna Ditjen POM, 1979. 2. Cara panas a. Refluks Refluks adalah ekstraksi menggunakan pelarut pada temperatur titik didihnya selama waktu tertentu dan jumlah pelarut terbatas yang relatif konstan dengan adanya pendingan balik Ditjen POM, 1979. b. Sokletasi Sokletasi adalah ekstraksi menggunakan pelarut yang selalu baru, mumnya dilakukan dengan alat khusus sehingga terjadi ekstraksi kontinu dan Universitas Sumatera Utara jumlah pelarut relatif konstan dengan adanya pendingin balik Ditjen POM, 1979. c. Digesti Digesti adalah maserasi kinetik dengan pengadukan kontinu pada temperatur yang lebih tinggi dari temperatur ruangan kamar yaitu secara umum dilakukan pada temperatur 40-50 C Ditjen POM, 1979. d. Infus Infus adalah ekstraksi dengan pelarut air pada temperatur penangas air bejana infus tercelup dalam penangas air mendidih, temperatur terukur 96-98 C selama waktu tertentu 15-20 menit Ditjen POM, 1979. e. Dekok Dekok adalah infus pada waktu yang lebih lama ≥ 30 C dan temperatur sampai titik didih air Ditjen POM, 1979.

2.4 Kromatografi