dilakukan responden secara keseluruhan bukan berarti dianggap tidak penting yaitu item nomor 1 dilakukan oleh 28 orang 93,3 yang tidak melakukan 2 orang 6,7, item
nomor 4 dilakukan oleh 22 orang responden 73,3 , yang tidak melakukan 8 orang responden 26,7. Sehingga berdasarkan item tersebut dapat dikategorikan tindakan
responden dalam melakukan tindakan prosedur cuci tangan dapat dilihat pada Tabel 5.3 di bawah
Tabel 5.3. Distribusi kategori tindakan responden dalam hal prosedur cuci tangan diwilayah
kerja puskesmas Tembung Medan 2013
Kategori Prosedur cuci tangan Frekuensi
Persentase
Benar Tidak benar
19 11
61,3 35,5
Jumlah 30
100
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui, kategori tindakan dalam hal melakukan prosedur cuci tangan dengan benar oleh responden menunjukkan bahwa sebagian besar
dengan kategori tindakan benar yaitu 19 orang 61,3.
B. Pemakaian Sarung Tangan
Penggunaan sarung tangan sama hal nya dengan tindakan cue tangan, yaitu merupakan komponen kunci dalam meminimalkan penularan penyakit serta
mempertahankan lingkungan bebas infeksi. Dengan demikian alasan yang sangat menunjang pentingnya memakai sarung tangan yaitu: mengurangi resiko petugas terkena
infeksi, mencegah penularan flora kulit petugas kepada pasien, seita mengurangi kontaminasi silang. Berdasarkan penelitian yang dilakukan untuk menilai tindakan
responden dalam melakukan tindakan pemakaian samng tangan dapat diketahui melalui
Universitas Sumatera Utara
item observasi yang telah disediakan sebagai tolak ukur dalam memberikan kategori penilaian benar dan tidak benar. untuk lebih jelasnya dapat kita lihat pada tabel berikut:
Tabel 5.4. Dstribusi item observasi tindakan responden untuk Pencegahan Infeksi
pada proses pertolongan persalinan dalam hal pemakaian sarung tangan di Wilayah kerja Puskesmas Tembung Medan 2013
No Item Observasi Tindakan
Dila kukan
Tida k
Dilakukan Ju
mlah
1 Sarung tangan yang akan
digunakan kembai telah melewati proses dekontaminasi, pencucian
dan pembilaasan, serta DTT sterilisasi
27 90
3 10
30 100
2 Petugas menggunakan sarung
tangan pada saat menghisap lendir pada dari jalan nafas bayi
30 100
30 100
3 Petugas menggunakan sarung
tangan pada saat memegang dan membersihkan peralatan
terkontaminasi
21 70
9 30
30 100
4 Petugas menggunakan sarung
tangan pada saat memegang sampah terkontaminasi
24 80
6 20
30 100
5 Petugas menggunakan
sarung tangan pada saat membersihkan
percikan darah cairan tubuh
21 70
9 30
30 100
Berdasarkan tabel 5.4 dapat diketahui bahwa tindakan pencegahan infeksi yang dilakukan responden dalam melakukan tindakan pemakaian sarung tangan, dapat di nilai
berdasarkan tolak ukur yang disediakan dalam bentuk item observasi nomor 1,5 bahwa ketika responden melakukan Sarung tangan yang akan digunakan kembai telah melewati
proses dekontaminasi, pencucian dan pembilaasan, serta DTT sterilisasi, Petugas
Universitas Sumatera Utara
menggunakan sarung tangan pada saat membersihkan percikan darah cairan tubuh yang tidak melakukan 3 orang responden 10. Sehingga berdasarkan item tersebut dapat
dikategorikan tindakan responden dalam melakukan tindakan pemakaian sarung tangan dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 5.5. Distribusi kategori tindakan responden dalam pemakaian sarung tangan di
wilayah kerja puskesmas Tembung Medan 2013
Kategori Pemakaian sarung tangan
Frekuensi Persentase
Benar Tidak benar
14 16
45,2 51,6
Jumlah 30
100
Berdasarkan label 5.5 dapat dilihat, bahwa distribusi kategori tindakan dalam melakukan tindakan pemakaian sarung tangan oleh responden menunjukkan bahwa
sebagian besar dengan kategori tindakan benar yaitu 14 orang 45,2.
C. Pengelolaan cairan antiseptik