37
Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan dalam penelitian ini menggunakan skala likert dengan 4 kategori jawaban yang diberi sekor
sebagai berikut. 1
Sangat Tidak Setuju STS = 1
2 Tidak Setuju TS
= 2 3
Setuju S = 3
4 Sangat Setuju SS
= 4 Modifikasi skala likert dari 5 kategori menjadi 4 kategori jawaban dengan
meniadakan kategori jawaban ditengah berdasarkan alasan sebagai berikut: Hadi 1991: 20
1. Kategori ditengah mempunyai arti ganda, biasanya diartikan belum
dapat memutuskan sesuatu atau belum dapat memberi jawaban, atau bahkan ragu-ragu.
2. Tersedianya jawaban ditengah akan menimbulkan kecenderungan
menjawab ktengah, bagi mereka yang ragu atas arah kecenderungan jawabannya. 3.
Untuk melihat kecenderungan jawaban responden kearah setuju, sehingga tidak mengurangi banyaknya informasi yang dapat dijaring dari para responden.
3.6 Pengujian Instrument
3.6.1 Uji Validitas
Validitas didefinisikan sebagai ukuran seberapa akurat suatu alat tes melakukan fungsi ukurannya. Instrument dikatakan valid apabila mapu megukur apa
yang dinginkan, dan dapat menggunakan data dari yah diteliti secara tepat. Validitas menunjuka sejauh man alat itu mengukur yang diukur. Tinggi rendahnya validitas
instrument sejauh mana data terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang diteliti. Dengan menggunakan validitas instrument maka otomatis
penelitian akan menjadi valid. Apabila validitas yang didapatkan semakin tinggi, maka tes tersebut akan
semakin mngenai sasaran dan semakin menunjukan apa yang seharusnya ditunjukan.
38
Pengujian validitas ini dilakukan dengan interval validity, dimana kriteria yang dipakai berasal dalam alat tes itu sendiri dan masing- masing item tiap variabel
dikolerasi dengan nilai total yang diperoleh dari koefisien korealasi product moment. Apabila koefisien korelaasi rendah dan tidak signifikan, maka item yang
bersangkutan gugur. Dalam pengujian ini digunakan asumsi bahwa nilai korelasi dengan metode pearson product moment tinggi maka dikatakan valid. Kriteria
validitas setiap item atau butir penyataan adalah jika r koefisien korelasi antara skor butir pertanyaan dengan total skor lebih besar dari 0,30 berarti item atau butir
pertannyaan tersebut dikatakan valid Sugiono, 2000:115. Cara pengujian validitas instrument adalah menghitung korelasi antara
masing- masing iten pernyataan dengan menggunakan rumus tekhnik korelasi poduct moment Umar, 2004:133.
Rumus:
Dimana: r = koefisien korelasi
x = skor total pernyataan responden nilai variabel bebas y = skor total variabel pernyataan pada kuisioner nilai variabel terikat
n = jumlah data responden atau sampel
3.6.2 Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah istilah yang dipakai untuk menunujukan sejauh mana suatu hasil pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran dilakukan dua kali atau lebih
Umar, 2003:167. Reliabilitas dapat dikatakan menunjukan kekonsistenan disuatu alat didalam mengukur gejala yang sama. Makin kecil kesalahan pegukuran, maka
alat pengukuran semakin relibel, dan begitu pila sebaliknya. Uji reliabiltas adalah indeks yang menunjukan suatu alat ukur dapat dipercaya atau diandalkan.
39
Uji Reliabilitas alat ukur menggunakan Cronbach Apha dengan menggunakn bentuk skala likert dengan rumus sebagai berikut: Singrimbun dan effendi, 1995:
143
Dimana: α = koefisien Reliabilitas
r = kofisien rata-rata korelasi antar varibel k = jumlah varibel dalam persamaan
Menurut Santoso 2002:200 jika jumlah butir pertanyaan untuk masing- masing variabel kurang dari sepuluh item, maka angka kriteria untuk mengukur
reliabilitas instrumen adalah 0,20. Jadi keputusan yang digunakan untuk menguji reliabilitas ini adalah:
1. Jika nilai Cronbach Alfa 0,20, maka seluruh butir pertanyaan adalah reliabel. Dengan kata lain instrumen layak dan dapat digunakan.
2. Jika nilai Cronbach Alfa 0,20, maka seluruh butir pertanyaan adalah tidak reliabel.
3.7 Metode Analis Data