22 6. Starter.
Starter diperlukan untuk mempercepat proses perombakan bahan organik hingga menjadi biogas. Starter merupakan mikroorganisme perombak yang
telah dijual komersial. Bisa juga menggunakan lumpur aktif organik atau isi rumen.
2.5. Limbah Cair Industri Tahu
Limbah industri tahu terdiri dari dua jenis, yaitu limbah cair dan padat. Dari kedua jenis limbah tersebut, limbah cair merupakan bagian terbesar dan berpotensi
mencemari lingkungan. Sebagian besar limbah cair yang dihasilkan bersumber dari cairan kental yang terpisah dari gumpalan tahu pada tahap proses penggumpalan dan
penyaringan yang disebut air dadih atau whey. Sumber limbah cair lainnya berasal dari proses sortasi dan pembersihan, pengupasan kulit, pencucian, penyaringan,
pencucian peralatan proses dan lantai. Jumlah limbah cair yang dihasilkan oleh industri pembuatan tahu sebanding dengan penggunaan air untuk pemrosesannya.
Secara umum, skema proses pembuatan tahu dapat dilihat pada Gambar 2.7.
Universitas Sumatera Utara
23
Kedelai
Sumber : Santoso, 1993; Bapedal, 1994 dan BPPT, 1997a
Gambar 2.6. Bagan Proses Pembuatan Tahu Tahu
Perebusan Air
air rebusan Pencetakanpengepresanpemotongan
Air tahu Penggumpalan
Batu tahu Asam Asetat
atau Whey Limbah cair
BOD, TSS
Penyaringan Air tahu whey
TSS, BOD Pengupasan Kulit
Air Kulit kedelai
Limbah Cair BOD, TSS
Perendaman Air
Sortasi dan pembersihan Air
Kotoran Limbah Cair
3 – 12 jam
Pencucian Air
Limbah cair 30-40 menit
Penggilingan Air
- Air hangat 8 : 1 Pemasakan bubur kedelai
Air – air hangat, 100
o
C, 15 – 30 menit
FILTRAT Penyaringan
Air Ampas tahu
air hangat
30 menit
80
o
C
Universitas Sumatera Utara
24 Menurut Nuraida 1985 jumlah kebutuhan air proses dan jumlah limbah cair
yang dihasilkan dilaporkan berturut-turut sebesar 45 dan 43,5 liter untuk tiap kilogram bahan baku kacang kedelai. Pada beberapa industri tahu, sebagian kecil
dari limbah cair tersebut khususnya air dadih dimanfaatkan kembali sebagai bahan penggumpal Dhahiyat, 1990. Perincian pengggunaan air dalam setiap tahapan
proses dapat dilihat pada Tabel 2.5. Tabel 2.5. Perkiraan kebutuhan air pada pengolahan tahu dari 3 kg kedelai
Tahap Proses Kebutuhan Air Liter
• Pencucian 10
• Perendaman 12
• Penggilingan 3
• Pemasakan 30
• Pencucian ampas 50
• Perebusan 20
Jumlah 135 Sumber : Nuraida 1985
Limbah cair industri tahu mengandung bahan-bahan organik kompleks yang tinggi terutama protein dan asam-asam amino EMDI
─ Bapedal, 1994 dalam bentuk padatan tersuspensi maupun terlarut BPPT, 1997a. Adanya senyawa-
senyawa oeganik tersebut menyebabkan limbah cair industri tahu mengandung BOD, COD dan TSS yang tinggi Tay, 1990; BPPT, 1997a; dan Husin, 2003 yang apabila
Universitas Sumatera Utara
25 dibuang ke perairan tanpa pengolahan terlebih dahulu dapat menyebabkan
pencemaran.
2.6. Karakteristik Limbah Cair Industri Tahu