sakit initial assesment, selama klilen dirawat secara terus menerus ongoing
assesment, serta
pengkajian ulang
untuk menambahmelengkapi data re-asessment Sigit, 2010.
Tujuan Pengumpulan Data
a. Memperoleh informasi tentang keadaan kesehatan klien
b. Untuk menentuks\an masalah keperawatan dan kesehatan klien.
c. Untuk menilai keadaan kesehatan klien.
d. Untuk membuat keptusuan yang tepat dalam menentukan langkah-
langkag berikutnya.
Tipe Data : a.
Data Subjektif
Data yang didapatkan dari klien sebagi suatu pendapat terhadap suatu situasi dan kejadian. Informasi tersebut tidak dapar
ditentukan oleh perawat, mencakup persepsi, ide klien status kesehatannya, misalnya tenyang nyeri, perasaan lemah, ketakutan,
kecemasan, frustasi, mual, perasaan malu.
b. Data Objektif
Adalah data yang dapat diobservasi dan diukur, dapat diperoleh menggunakan panca indera lihat, cium, dengar, sentuhraba
selama pemeriksaan fisik. Misalnya frekuensi nadi, pernafasan, tekanan darah, berat badan, dan tingkat kesadaran.
3. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan mengidentifikasi perubahan kesejajaran tubuh dan mobilisasi yang aktual dan potensial berdasarkan pengumpulan
data yang selama pengkajian. Analisa menampilkan kelompok data yang mengidentifikasikan ada atau resiko terjadi masalah. Saat
mengidentifikasi diagnosa keperawatan, perawat menyusun strategi keperawatan untuk mengurangi atau mencegah bahaya berhubungan
dengan kesejajaran tubuh buruk atau gangguan mobilisasi potter perry, 2006.
Diagnosa keperawatan untuk klien yang mengalami nyeri atau ketidaknyamanan adalah nyeri akut dan nyeri kronis. Terdapat
beberapa diagnosis berhubungan dengan masalah nyeri sigit,2010, diantara nya:
1. Nyeri berhubungan dengan cedera fisik atau trauma.
2. Nyeri kronik yang berhubungan dengan jaringan parut dan kontrol
nyeri yang tidak adekuat. 3.
Ansietas berhubungan dengan nyeri yang tidak hilang. 4.
Gangguan mobilisasi fisik yang berhubungan dengan nyeri muskuloskeletal dan nyeri insisi.
5. Gangguan pola tidur yang berhubungan dengan nyeri punggung
bagian bawah.
4. Perencanaan
Perencanaan yang dibuat untuk klien nyeri diharapkan beriorientasi untuk memenuhi hal hal sebagai berikut:
1. Klien melaporkan adanya penurunan rasa nyeri.
2. Klien melaporkan adanya peningkatan rasa nyaman.
3. Klien mampu mempertahankan fungsi fisik dan psikologis yang
dimiliki. 4.
Klien mampu menjelaskan faktor-faktor penyebab nyeri. 5.
Klien mampu menggunakan terapi yang diberikan untuk mengurangi nyeri saat dirumah.
Berikut ini merupakan contoh rencana tindakan pada beberapa masalah keperawatan sigit, 2010:
Nyeri Akut :
1. Kaji terhadap faktor yang menyebabkan nyeri.
2. Kurangi atau hilangkan faktor-faktor yang dapat meningkatkan
nyeri. 3.
Kolaborasikan dengan individu untuk menjelaskan metode- metode apa saja yang dapat digunakan untuk menurunkan rasa
nyerinya. 4.
Kolaborasikan dengan individu untuk memulai tindakan mengurangi nyeri secara non
-invasif yang cocok. 5.
Berikan analgesik pada penurunan rasa nyeri yang optimal. 6.
Kaji respon terhadap tindakan penurunan rasa sakit. 7.
Berikan penyuluhan kesehatan sesuai indikasi. 8.
Diskusikan dengan individu dan keluarga tentang tindakan untuk mengurangi rasa nyeri no-invasifrelaksasi, distraksi,
masase 9.
Ajarkan beberapa teknik pilihan pada klien dan keluarga.
Nyeri Kronik:
1. Kaji pengalaman nyeri individu gambarkan intensitasnya.
Minta klien untuk merentangkan nyerinya dengan skala nyeri. 2.
Kaji faktor-faktor yang menyebabkan nyeri. 3.
Kurangi atau hilangkan faktor-faktor yang dapat meningkatkan nyeri
4. Kaji efek nyeri kronik terhadap kehidupan individu, dengan
menggunakan individu dan keluarga. 5.
Bantu keluarga dan individu untuk menetukan metode yang dapat digunakan untuk mengurangi nyerinya.
6. Diskusikan dengan individu untuk menentukan metode yang
dapat digunakan untuk mengurangi nyerinya. 7.
Kolaborasikan dengan individu untuk memulai tindakan mengurangi rasa nyeri non-invasif yang cocok.
8. Berikan penurunan nyeri dengan obat analgesik yang
diresepkan. 9.
Tingkatkan mobilisasi optimal.
5. Implementasi