Dilatasi pupil Penurunan motilitas saluran cerna
Respon parasimpatik Pucat
Ketegangan otot Penurunan denyut jantung atau
tekanan darah Pernafasan cepat dan tidak tertur
Mual dan muntah Kelemahan dan kelelahan
d. Respon Perilaku
Respon perilaku terhadap nyeri yang biasa dilanjutkan oleh pasien antara lain: merubah posisi tubuh, mengusap bagian yang sakit,
menggeretakan gigi,
menunjukan ekspresi
wajah meringis,
mengerutkan alis, ekspresi verbal menangis, mengaduh, menjerit, meraung Sigit, 2010
e. Respon Afektif
Respon afektif juga perlu diperhatikan oleh seorang perawat didalam melakukan pengkajian terhadap pasien dengan gengguan rasa nyeri.
Ansietas kecemasan perlu digali dengan menanyakan pada pasien seperti:”Apakah pada saat ini anda merasaka cemas?”. Selain itu juga
adanya depresi, ketidaktertarikan pada aktivitas fisik dan perilaku menarik diri lingkungan perlu diperhatikan Sigit, 2010.
f. Pengaruh Nyeri Terhadap Kehidupan Klien
Klien yang merasa nyeri setiap hari akan mengalami gangguan dalam kegiatan sehari-harinya, pengkajian pada perubahan aktivitas ini
bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan klien dalam berpartisipasi terhadap kegiatan-kegiatan sehari-hari, sehingga perawat
juga mengetahui sejauh mana dia dapat membantu dalam program aktivitas pasien Sigit, 2010.
g. Persepsi Klien Tentang Nyeri
Dalam hal ini perawat perlu mengkaji persepsi klien terhadap nyeri, bagaimana klien menghubungkan antara nyeri yang ia alami dengan
proses penyakit atau hal lain dalam diri atau lingkungan disekitarnya Sigit,2010.
h. Mekanisme Adaptasi Klien Terhadap Nyeri
Terkadang individu memiliki cara masing-masing dalam beradaftasi terhadap nyeri. Perawat dalam hala ini perlu mengkaji cara-cara apa
saja yang biasa klien gunakan untuk menurunkan nyeri yang ia alami, mengkaji keefektifan cara tersebut dan apakah bisa digunakan saat
klien menjalani perawatan dirumah sakit. Apabila cara tersebut dapat digunakan, perawat dapat mamasukannya dalam rencana tindakan
Sigit, 2010.
2. Analisa Data