5. Implementasi
Tindakan perawat untuk mengurangi rasa nyeri ada 3 sigit, 2010: 1.
Tindakan farmakologis Merekomendasikan
petunjuk untuk
pengibatan, WHO
mengombinasikan penggunaan obat-obatan analgesik dan obat-obatan adjuvan yang efektif untuk mengontrol nyeri.
2. Tindakan non-invasif
Tindakan pengontrolan nyeri non-invasif digunakan untuk mendukung terapi farmakologis yang sudah diberikan. Jenis
tindakan non-invasif antara lain: 1.
Membangun terapiutik perawat-klien 2.
Bimbingan antisipasi 3.
Relaksasi 4.
Imajinasi terbimbing 5.
Distraksi 6.
Akupungtur 7.
Biofeedback 8.
Stimulasi kutaneus 9.
Akupresur 10.
Psikoterapi 3.
Tindakan invasif atau pembedahan Tindakan invasif merupakan komplemen dari tindakan-
tindakan lainnya dalam upaya membebaskan nyeri, seperti tindakan perilaku-kognitif, fisik maupun terapi farmakologis.
Tindakan ini dilakukan apabila dengan tindakan-tindakan non- invasif tidak dapat untuk membebaskan nyeri.klien perlu
diberikan pengetahuan tentang implikasi setelah tindakan pembedahan untuk pengontrol nyeri. Beberapa kasus
pembedahan antara lain: 1.
Cordotomy
2. Neurectomy
3. Symphatectomy
4. Rhizotomy
6. Evaluasi
Evaluasi keperawatan terhadap pasien masalah nyeri dilakukan dengan menilai kemampuan dalam merespon rangsangan nyeri, diantaranya:
klien melaporkan
adanya penurunan
rasa nyeri,
mampu mempertahankan fungsi fisik dan psikologis yang dimiliki, mampu
menggunakan terapi yang diberikan untuk mengurangi rasa nyeri
Sigit, 2010
B. Asuhan Keperawatan Kasus 1. Pengkajian
PROGRAM DIII KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN USU
FORMAT PENGKAJIAN PASIEN DI LINGKUNGAN IX KELURAHAN HARJOSARI MEDAN AMPLAS
I. BIODATA IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn.R
Jenis kelamin : laki-laki
Umur : 71 Tahun
Status Perkawinan : Menikah
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Berladang
Alamat : Jl. Panca. Kec.Medan Amplas
Tanggal masuk Rs : -
No. Register : -
Ruangkamar : -
Golongan darah : O
Tanggal pengkajian : 18 Mei 2015
Tanggal operasi : -
Diagnosa Medis : BPH
II. KELUHAN UTAMA
Klien mengatakan nyeri pada saat melakukan aktivi