Kane, Markus 2002:97 menjelaskan pengertian saham biasa adalah “kepemilikan atas hak sekuritas oleh pemilik modal perusahaan akan
diumumkan kepada masyarakat. Pemilik berhak menentukan apakah akan menerima dividen atau menduduki posisi di dalam perusahaan”.
2 Saham preferen
Saham preferen memiliki hak untuk didahulukan dalam pembagian laba dan sisa aset dalam likuidasi dibandingkan dengan saham biasa.
Perbedaannya dengan saham biasa adalah saham preferen yang memiliki dividen yang tetap, namun seperti halnya saham, saham
preferen tidak memiliki tanggal jatuh tempo. Menurut Fakhrudin 2001:12 “saham preferen merupakan saham yang memiliki
karakteristik gabungan antara obligasi dan saham biasa, karena bisa menghasilkan pendapatan tetap seperti bunga dan obligasi, tetapi
juga bisa mendatangkan hasil yang dikehendaki investor.”
2. Earning Per Share
Ukuran kemampuan peusahaan dalam menghasilkan laba akan membuat investor tertarik untuk menanamkan modalnya pada perusahaan, karena hal itu
mencerminkan kemampuan perusahaan dalam memberikan keuntungan kepada pemegang sahamnya yang dapat dilihat dari Earning Per Share EPS.
Earning per share menunjukkan pendapatan untuk tiap lembar saham biasa. Pada saat saham preferen untuk menentukan jumlah yang akan dibagikan
kepada pemegang saham biasa. Apabila tidak terdapat dividen saham preferen, maka earning per share dihitung dengan membagi laba bersih setelah
Universitas Sumatera Utara
dikurangi pajak dan saham preferen dengan jumlah saham biasa yang beredar. Earning per share adalah indikator yang baik untuk menilai kinerja operasi
perusahaan. Makin tinggi nilai earning per share perusahaan, menunjukkan bahwa saham perusahaan mempunyai keuntungan yang besar untuk tiap
lembar sahamnya. Rasio earning per share merupakan bagian dari rasio profitabilitas yang
merupakan ikhtisar dari data informasi akuntansi yang berisi informasi yang bermanfaat. Menurut Aliminsyah dan Padji 2005:62, “Earning per share
adalah angka yang merupakan salah satu indikator tentang nilai perusahaan. Angka ini dihitung sebagai laba bersih dibagi dengan jumlah lembar saham
yang beredar.” EPS dirumuskan sebagai berikut: x 100
Pada rumus di atas, dapat dikemukakan bahwa perhitungan menggunakan bagian laba khusus untuk pemegang saham biasa. Apabila tidak terjadi
perubahan jumlah saham beredar maka sebagai penyebut dalam persamaan tersebut adalah jumlah lembar saham biasa pada akhir tahun. Namun, apabila
terdapat penerbitan saham baru, pemecahan saham maka jumlah saham biasa sebagai penyebut adalah rata-rata tertimbang jumlah saham beredar. Earning
per share memiliki arti sangat penting bagi perusahaan karena menyangkut laba yang diperoleh oleh tiap pemegang saham dalam perusahaan tersebut.
Kebanyakan perusahaan menampilkan earning per share pada halaman depan laporan keuangannya untuk menarik perhatian calon investor dan juga agar
Universitas Sumatera Utara
investor yang telah terlebih dahulu menanamkan modalnya di perusahaan tersebut tidak berpindah ke perusahan lain.
3. Dividend Per Share