Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Mahasiswa merupakan salah satu bagian dari sumber daya manusia Indonesia dan sekaligus merupakan aset bangsa yang kelak akan menjadi generasi penerus dalam membangun bangsa. Disisi lain, mahasiswa merupakan insan yang memiliki berbagai dimensi yaitu sebagai bagian dari civitas akademika dan bagian dari generasi muda yang terlatih sebagai pelaku sejarah yang ikut berperan dan menentukan sejarah perkembangan bangsa Indonesia. Mengingat mahasiswa merupakan aset nasional dan sumber daya insani yang strategis maka perlu diberi peluang dan kesempatan seluas-luasnya untuk mengaktualisasikan diri secara utuh dan bertanggung jawab. Sebagai civitas akademika dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni dan sekaligus merupakan mitra dosen dalam proses belajar mengajar yang dialogis. Dalam proses pengembangan diri mahasiswa, para pembimbing kemahasiswaan senantiasa menunjukkan sikap ulur tangan dan sedikit mungkin campur tangan. Demikian pula dalam menata organisasi kemahasiswaan di perguruan tinggi senantiasa berpegang pada prinsip “dari, oleh dan untuk mahasiswa”. Sebagai unsur terpelajar dari generasi muda, mahasiswa diharapkan senantiasa peka terhadap masalah yang berkembang di tengah-tengah masyarakat dan diberi peluang untuk turut serta dalam pembangunan nasional. Adanya kerja sama dan Universitas Sumatera Utara komunikasi dua arah antara mahasiswa dan staf petugas dapat lebih mempermudah adanya suatu hubungan yang sejalan seperti sistem pelayanan kemahasiswaan yang baik. Sebagai warga negara yang telah dewasa mahasiswa memilki hak dan kewajiban yang sama dengan warga negara yang lainnya. Berdasarkan pokok-pokok pikiran tersebut diatas, maka pengembangan kemahasiswaan merupakan tugas nasional yang pelaksanaannya menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah, swasta dan masyarakat. Dalam catatan sejarah bangsa Indonesia memperlihatkan pada kita bahwa mahasiswa sebagai generasi muda yang setidaknya mempunyai dua kedudukan yang penting di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pertama, mahasiswa sebagai generasi muda intelektual. Keduduka n ini memberikan mahasiswa dalam posisi penting dan terhormat di dalam kehidupan masyarakat, sebab bagaimana pun juga mahasiswa sebagai mahluk yang terpelajar dan diharapkan mampu memberikan sumbangsih yang nyata sesuai dengan kemampuan akademisnya. Kedudukan yang kedua, yaitu mahasiswa sebagai agent of change yang mana menjadi kunci pokok dalam pelaksanaan pengawasan kegiatan roda pemerintahan. Kedudukan yang kedua ini menempatkan mahasiswa sebagai bagian dari proses perubahan dan stabilitator sosial suatu wilayah dimana dia berada. Mahasiswa adalah agent of change yang merupakan salah satu kunci dari pola kehidupan suatu masyarakat. Berdasarkan uraian diatas terlihat jelas bahwa pelayanan kemahasiswaan mempunyai peranan yang sangat penting dalam mendukung instansi pemerintah mencapai tujuannya. Tetapi dalam hal ini belum sesuai dengan apa yang diharapkan dari sistem pelayanan yang baik bagi mahasiswa, dimana pelayanan Universitas Sumatera Utara yang diberikan saat ini oleh para staf petugas belum baik dan berkualitas, antara lain : - Pelayanan mahasiswa pada saat pengisian KRS secara online, dimana sks yang berada di online tidak sesuai dengan yang ada di KRS manual pada setiap semesternya. - Penerimaan beasiswa kepada mahasiswa yang sering tidak tepat sasaran, dikarenakan persyaratan beasiswa yang masih bersifat persyaratan umum, sehingga tidak terdapat spesifikasi khusus terhadap mahasiswa yang berprestasi dan kurang mampu, seperti penyertaan surat keterangan kurang mampu. - Pelayanan mahasiswa dalam mengurus transkrip nilai yang lamban, pembagian KRS dan KHS yang tidak efisien. - Penyampaian informasi yang tidak akurat dan sumber yang tidak jelas, membuat mahasiswa selalu menjadi salah dan bingung dalam bertindak dan melakukan sesuatu, baik dalam hal pendidikan, administrasi, dan kemahasiswaan serta adanya sumber pada setiap bagian organisasi dan departemen yang sangat sulit untuk diminta klarifikasi kebenaran dari informasi tersebut. Pelayanan yang dimaksud baik dan berkualitas adalah pelayanan yang cepat, menyenangkan, tidak mengandung kesalahan dan mengikuti prosedur yang telah ditetapkan. Adanya pelayanan yang kurang maksimal dari petugas yang akhirnya dapat mengakibatkan adanya pandangan yang negatif dari mahasiswa. Beberapa masalah yang menjadi tolok ukur kita dalam meningkatkan Universitas Sumatera Utara pelayanan kemahasiswaan yaitu diawali dengan fungsi organisasi, dan lemahnya pemahaman fungsionaris terhadap aturan organisasi. Dengan adanya reformasi yang terus berkembang, lembaga kemahasiswaan sendiri kurang memberikan respon yang dalam menjawab tuntutan reformasi tersebut. Dapat dilihat juga program yang dicanangkan, lembaga kemahasiswaan lemah dalam hal pengembangan kreativitas dan tidak memiliki tolok ukur yang jelas dalam menilai suatu keberhasilan sebuah program. Anggaran juga menjadi masalah dalam sistem pelayanan kemahasiswaan dimana minimnya anggaran untuk lembaga kemahasiswaan dan hal ini juga tidak terlepas dari peranan lembaga kemahasiswaan itu sendiri yang belum independen dalam mengelola anggaranya. Sehingga perlunya kesadaran yang tinggi dari para staf petugas untuk meningkatkan pelayanan bagi mahasiswa. Oleh karena itu, penulis terdorong untuk mengetahui mengenai sistem pelayanan kemahasiswaan, sehingga penulis tertarik untuk menulis mengenai sistem pelayanan kemahasiswaan. Adapun judul dari tugas akhir ini adalah “ Sistem Pelayanan Kemahasiswaan Pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara ”.

B. Permasalahan