Prof. Dr. Ade Fatma Lubis, MAFIS, MBA, Ak 3. Dra. Tapi Anda Sari Lubis, M.Si, Ak Pendapatan Asli Daerah PAD Dana Perimbangan

Telah diuji pada Tanggal 30 September 2010 PANITIA PENGUJI TESIS Ketua : Dr. Jonni Manurung, MS Anggota : 1. Drs. Hasan Sakti, M.Si

2. Prof. Dr. Ade Fatma Lubis, MAFIS, MBA, Ak 3. Dra. Tapi Anda Sari Lubis, M.Si, Ak

4. Drs. Firman Syarief, M.Si, Ak

pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se Ge t you r s n ow “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA Universitas Sumatera Utara PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis yang berjudul: “ ANALISIS PENGARUH REALISASI PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DAERAH STUDI PADA 8 KABUPATEN DAN KOTA DI SUMATERA UTARA”. Adalah benar hasil kerja saya sendiri dan belum dipublikasikan oleh siapapun sebelumnya. Sumber-sumber data dan informasi yang digunakan telah dinyatakan secara benar dan jelas. Medan, September 2010 Yang membuat pernyataan Zimroben Ompusunggu pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se Ge t you r s n ow “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA Universitas Sumatera Utara ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengetahui pengaruh realisasi pendapatan dan belanja daerah terhadap pertumbuhan ekonomi daerah dengan menggunakan empat variabel bebas dalam penelitian, yaitu realisasi pendapatan asli daerah, realisasi pendapatan transfer, realisasi lain-lain pendapatan yang sah dan realisasi belanja daerah. Sedangkan variabel terikat adalah pertumbuhan ekonomi daerah. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari delapan Kabupaten dan Kota di Sumatera Utara, yaitu Kota Sibolga, Kabupaten Tapanuli Tengah, Tapanuli Utara, Toba Samosir, Humbang Hasundutan, Samosir, Dairi dan Pakpak Bharat dengan jumlah observasi sebanyak 39 obyek. Untuk menguji pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara simultan digunakan uji F, sedangkan untuk menguji pengaruh secara parsial digunakan uji t. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa variabel bebas realisasi pendapatan asli daerah, realisasi pendapatan transfer, realisasi lain-lain pendapatan yang sah dan realisasi belanja daerah berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat pertumbuhan ekonomi daerah, baik secara simultan maupun secara parsial yang dapat dijelaskan oleh angka koefisien determinasi R 2 sebesar 0,9867. Hal ini berarti bahwa 98,67 persen variasi variabel terikat pertumbuhan ekonomi daerah PED pada model diterangkan oleh variabel bebas, sedangkan sisanya sebesar 1,33 persen dipengaruhi oleh variabel lain di luar model. Kata Kunci: Pertumbuhan Ekonomi Daerah, Realisasi Pendapatan Asli Daerah, Realisasi Pendapatan Transfer, Realisasi Lain-lain Pendapatan yang Sah dan Realisasi Belanja Daerah. pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se Ge t you r s n ow “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA Universitas Sumatera Utara ABSTRACT This study aims to analyze and know the effect of the realization of revenue and expenditure areas to local economic growth by using the four independent variables in the research, namely the realization of the region original income, transfer income realization, the realization of other legitimate income and the realization of regional expenditures. The dependent variable is the regional economic growth. The sample in this study consist of eight regencies and cities in Sumatera Utara, namely Sibolga City, Tapanuli Tengah, Tapanuli Utara, Toba Samosir, Humbang Hasundutan, Samosir, Dairi and Pakpak Bharat with the number of observations of 39 objects. To test the effect of independent variables on the dependent variable simultaneously F test was used, whereas to test the effect of partially used t test. The results of this study prove that the region original income, transfer income realization, the realization of other legitimate income and the realization of regional expenditures significantly influence to the regional economic growth, either simultaneously or which can be partially explained by the numerical coefficients of determination R 2 of 0.9867. This means that 98.67 percent of the variation of the dependent variable of regional economic growth PED on the model described by the independent variables, while the remaining balance of 1.33 percent is influenced by other variables outside the model. Keywords: Regional Economic Growth, The Realization of Region Original Income, Transfer Income Realization, The Realization of Other Legitimate Income, and The Realization of Regional Expenditure. pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se Ge t you r s n ow “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA Universitas Sumatera Utara KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala berkat dan kemurahan-Nya memberikan kesehatan dan kekuatan sehingga peneliti dapat menyusun tesis ini dengan judul “Analisis Pengaruh Realisasi Pendapatan dan Belanja Daerah terhadap Pertumbuhan Ekonomi Daerah Studi pada 8 Kabupaten dan Kota di Sumatera Utara”. Tesis ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan Program Pascasarjana pada Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara Medan. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada yang terhormat: 1. Bapak Rektor Universitas Sumatera Utara. Direktur dan Wakil Direktur Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara. 2. Prof. Dr. Ade Fatma Lubis, MAFIS, MBA, SE, Ak selaku Ketua Program Studi Magister Akuntansi Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara yang memfasilitasi penyusunan sekaligus sebagai pembanding dalam seminar serta penguji dalam ujian tesis ini. 3. Dr. Jonni Manurung, MS selaku Pembimbing I yang telah banyak memberikan bimbingan dan arahan dalam penyusunan tesis ini. 4. Drs. Hasan Sakti Siregar, M.Si, Ak selaku Pembimbing II yang juga telah memberikan bimbingan dan arahan dalam penyusunan tesis ini. pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se Ge t you r s n ow “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA Universitas Sumatera Utara 5. Ibu Dra. Tapi Anda Sari Lubis, M.Si, Ak sebagai Dosen Pembanding yang turut memberikan banyak masukan dalam penyempurnaan tesis ini. 6. Bapak Drs. Firman Syarief, M.Si, Ak sebagai Dosen Pembanding yang juga turut memberikan banyak saran dan masukan dalam penyempurnaan tesis ini. 7. Istri tercinta Dra. Rame Purba yang selalu setia memberikan segala motivasi dan dukungan moril dan materil, serta anak-anak tercinta Eklesi, Tioni, Nahum dan Rade Artorito, Ibunda beserta seluruh saudara kandung dan keluarga yang telah banyak memberikan dorongan dan doa restu sehingga peneliti dapat menyelesaikan tugas penelitian dan penyusunan tesis ini dalam rangka menyelesaikan studi pada Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara Medan. 8. Rekan-rekan penulis yang turut memberikan saran dan masukan serta berbagai dukungan lainnya sehingga penulisan tesis ini dapat terselesaikan. Penulis menyadari bahwa tesis ini masih kurang sempurna, oleh karena itu segala saran dan masukan untuk perbaikan sangat diharapkan, dan akhir kata bagaimanapun sederhananya hasil penelitian ini semoga bermanfaat adanya. Medan, Agustus 2010 Peneliti, ZIMROBEN OMPUSUNGGU pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se Ge t you r s n ow “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA Universitas Sumatera Utara RIWAYAT HIDUP NAMA LENGKAP : ZIMROBEN OMPUSUNGGU TEMPATTGL LAHIR : TAPANULI UTARA, 26 APRIL 1968 ALAMAT RUMAH : JL. LUKAS PASARIBU KOMPLEK HKI TANAH LAPANG DOLOKSANGGUL KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN SUMATERA UTARA AGAMA : KRISTEN PROTESTAN JENIS KELAMIN : LAKI-LAKI PENDIDIKAN : 1. SDN 173345 ARITONANG MUARA TAPANULI UTARA, LULUS TAHUN 1981 2. SMPN ARITONANG MUARA TAPANULI UTARA, LULUS TAHUN 1984 3. SMAN MUARA TAPANULI UTARA, LULUS TAHUN 1987 4. SARJANA EKONOMI, STIE OTTOW GEISSLER JAYAPURA, LULUS TAHUN 1994 PENGALAMAN PEKERJAAN : 1. DOSEN STIE OTTOW GEISSLER FAKFAK-IRIAN JAYA, 1994-2000. 2. KEPALA SEKSI TRANTIB KANTOR CAMAT DOLOKSANGGUL KAB. TAPANULI UTARA 2001-2003. 3. KEPALA UPT PASAR DAERAH DOLOKSANGGUL DINAS PENDAPATAN KAB. TAPANULI UTARA, 2003- 2006. 4. KEPALA SUB BAGIAN PENGEMBANGAN USAHA BAGIAN PEREKONOMIAN SETDAKAB HUMBANG HASUNDUTAN, 2006-2007. 5. KEPALA SUB BIDANG BELANJA PADA BIDANG ANGGARAN BPKD KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN, 2007-2009. 6. KEPALA SEKSI PERBENDAHARAAN DAN GAJI DINAS PENDAPATAN DAN PENGELOLAAN KEUANGAN KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN, 2009- SEKARANG. pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se Ge t you r s n ow “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA Universitas Sumatera Utara DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK……………………………………………………………………… ABSTRACT…………………………………………………………………….. KATA PENGANTAR…………………………………………………………. RIWAYAT HIDUP……………………………………………………………. DAFTAR ISI…………………………………………………………………… DAFTAR TABEL……………………………………………………………… DAFTAR GAMBAR………………………………………………………….. DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………….. i ii iii v vi ix x xi BAB I BAB II PENDAHULUAN………………………………………………… 1.1. Latar Belakang……………………………………………….. 1.2. Rumusan Masalah……………………………………………. 1.3. Tujuan Penelitian…………………………………………….. 1.4. Manfaat Penelitian……………………………………………. 1.5. Originalitas Penelitian………………………………………… TINJAUAN PUSTAKA…………………………………………… 2.1. Tinjauan Teori………………………………………………… 2.1.1. Teori-teori Pertumbuhan Ekonomi…….……………… 2.1.1.1. Teori Pertumbuhan Klasik….…………….. 2.1.1.2. Teori Pertumbuhan Neo-Klasik….………… 2.1.1.3. Teori Pertumbuhan Ekonomi Modern…..…. 1 1 8 8 9 9 12 12 12 12 13 14 pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se Ge t you r s n ow “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA Universitas Sumatera Utara BAB III BAB IV BAB V 2.1.2. Pertumbuhan Ekonomi Daerah………………………. 2.1.3. Komponen Pendapatan dan Belanja Daerah..……….. 2.1.4. Hubungan Realisasi Pendapatan dan Belanja Daerah dengan Pertumbuhan Ekonomi Daerah………………. 2.2. Tinjauan Peneliti Terdahulu …………………………………. KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS….…………………. 3.1. Kerangka Konsep….………………………………………… 3.2. Hipotesis….…………………………………………………. METODOLOGI PENELITIAN….……………………………… 4.1. Jenis Penelitian………………………………………………. 4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian…..…………………………….. 4.3. Populasi dan Sampel ………………………………………… 4.4. Metode Pengumpulan Data….………………………………. 4.5. Definisi Operasional dan Metode Pengukuran Variabel…..… 4.6. Metode Analisis Data…..……………………………………. 4.6.1. Model Analisis Data…..……………………………… 4.6.2. Kriteria Pengujian Hipotesis…..……………………… HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN…….……………. 5.1. Deskripsi Data…..…………………………………………… 5.1.1. Deskripsi Lokasi…..…………………………………. 5.1.2. Karakteristik Penelitian…..………………………….. 5.2. Analisis Data…………………………………………………. 5.2.1. Uji Normalitas………………………………………… 5.2.2. Uji Multikolinieritas…..……………………………… 5.2.3. Uji Autokorelasi…..…………………………………. 5.2.4. Pengujian Hipotesis dengan Uji F…………………… 15 19 25 29 32 32 37 38 38 38 39 40 41 44 44 47 50 50 50 58 61 64 65 66 67 pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se Ge t you r s n ow “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA Universitas Sumatera Utara 5.2.5. Pengujian Hipotesis dengan Uji t……………………..

5.2.6. Hasil Analisis Koefisien Determinasi R

2 …………… 68 69 BAB VI 5.3. Pembahasan Hasil Penelitian…………………………………. 5.3.1. Pengaruh Realisasi Pendapatan Asli Daerah terhadap Pertumbuhan Ekonomi Daerah……………………….. 5.3.2. Pengaruh Realisasi Pendapatan Transfer terhadap Pertumbuhan Ekonomi Daerah ……………………… 5.3.3. Pengaruh Lain-lain Pendapatan yang Sah terhadap Pertumbuhan Ekonomi Daerah………………………. 5.3.4. Pengaruh Realisasi Belanja Daerah terhadap Pertumbuhan Ekonomi Daerah….……………………. KESIMPULAN DAN SARAN…..………………………………. 6.1. Kesimpulan………………………………………….............. 6.2. Keterbatasan Penelitian………………………………………. 6.3. Saran…………………………………………………………. 69 73 75 76 76 79 79 81 81 DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………….. 84 pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se Ge t you r s n ow “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA Universitas Sumatera Utara DAFTAR TABEL Nomor Judul Halaman 1.1. 4.1. 5.1. 5.2. 5.3. 5.4. 5.5. Laju Pertumbuhan Ekonomi 8 Kabupaten Kota di Sumatera Utara Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000, Tahun 2004 – 2008………. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional..……………………… Struktur Ekonomi KabupatenKota di Wilayah Pantai Barat Sumatera Utara Menurut Lapangan Usaha Berdasarkan PDRB Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2008…………………………………… Peranan PDRB Kabupaten Kota di Wilayah Pantai Barat Sumatera Utara terhadap Pembentukan Total PDRB Sumatera Utara Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2008 Dalam Jutaan Rupiah…………… Hasil Analisis Data Variabel Bebas…………………………………. Nilai Residual Masing-masing Model Regresi Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Pendapatan Transfer, Lain-lain Pendapatan yang Sah dan Belanja Daerah terhadap Pertumbuhan Ekonomi pada 8 Kabupaten dan Kota di Sumatera Utara……………………………… Matrix Correlation.............................................................................. 5 43 59 60 63 65 66 pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se Ge t you r s n ow “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA Universitas Sumatera Utara DAFTAR GAMBAR Nomor Judul Halaman 3.1. 4.1. 5.1. 5.2. Kerangka Konsep Analisis Pengaruh Realisasi Pendapatan dan Belanja Daerah terhadap Pertumbuhan Ekonomi Daerah…………… Penentuan Adanya Gejala Autokorelasi Durbin-Watson….………… Hasil Analisis Autokorelasi Durbin Watson…………………………. Diagram Pertumbuhan Ekonomi Daerah 8 Kabupaten dan Kota di Wilayah Pantai Barat Sumatera Utara. Ket: PED = Pertumbuhan Ekonomi Daerah…………………………………………………….. 32 47 67 78 pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se Ge t you r s n ow “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA Universitas Sumatera Utara DAFTAR LAMPIRAN Nomor Judul Halaman I. II. Tabel Data Panel Variabel Bebas……………………………………… Output Analisis dengan Menggunakan Program Eviews……………… 87 90 pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se Ge t you r s n ow “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA Universitas Sumatera Utara ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengetahui pengaruh realisasi pendapatan dan belanja daerah terhadap pertumbuhan ekonomi daerah dengan menggunakan empat variabel bebas dalam penelitian, yaitu realisasi pendapatan asli daerah, realisasi pendapatan transfer, realisasi lain-lain pendapatan yang sah dan realisasi belanja daerah. Sedangkan variabel terikat adalah pertumbuhan ekonomi daerah. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari delapan Kabupaten dan Kota di Sumatera Utara, yaitu Kota Sibolga, Kabupaten Tapanuli Tengah, Tapanuli Utara, Toba Samosir, Humbang Hasundutan, Samosir, Dairi dan Pakpak Bharat dengan jumlah observasi sebanyak 39 obyek. Untuk menguji pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat secara simultan digunakan uji F, sedangkan untuk menguji pengaruh secara parsial digunakan uji t. Hasil penelitian ini membuktikan bahwa variabel bebas realisasi pendapatan asli daerah, realisasi pendapatan transfer, realisasi lain-lain pendapatan yang sah dan realisasi belanja daerah berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat pertumbuhan ekonomi daerah, baik secara simultan maupun secara parsial yang dapat dijelaskan oleh angka koefisien determinasi R 2 sebesar 0,9867. Hal ini berarti bahwa 98,67 persen variasi variabel terikat pertumbuhan ekonomi daerah PED pada model diterangkan oleh variabel bebas, sedangkan sisanya sebesar 1,33 persen dipengaruhi oleh variabel lain di luar model. Kata Kunci: Pertumbuhan Ekonomi Daerah, Realisasi Pendapatan Asli Daerah, Realisasi Pendapatan Transfer, Realisasi Lain-lain Pendapatan yang Sah dan Realisasi Belanja Daerah. pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se Ge t you r s n ow “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA Universitas Sumatera Utara ABSTRACT This study aims to analyze and know the effect of the realization of revenue and expenditure areas to local economic growth by using the four independent variables in the research, namely the realization of the region original income, transfer income realization, the realization of other legitimate income and the realization of regional expenditures. The dependent variable is the regional economic growth. The sample in this study consist of eight regencies and cities in Sumatera Utara, namely Sibolga City, Tapanuli Tengah, Tapanuli Utara, Toba Samosir, Humbang Hasundutan, Samosir, Dairi and Pakpak Bharat with the number of observations of 39 objects. To test the effect of independent variables on the dependent variable simultaneously F test was used, whereas to test the effect of partially used t test. The results of this study prove that the region original income, transfer income realization, the realization of other legitimate income and the realization of regional expenditures significantly influence to the regional economic growth, either simultaneously or which can be partially explained by the numerical coefficients of determination R 2 of 0.9867. This means that 98.67 percent of the variation of the dependent variable of regional economic growth PED on the model described by the independent variables, while the remaining balance of 1.33 percent is influenced by other variables outside the model. Keywords: Regional Economic Growth, The Realization of Region Original Income, Transfer Income Realization, The Realization of Other Legitimate Income, and The Realization of Regional Expenditure. pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se Ge t you r s n ow “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pertumbuhan ekonomi adalah merupakan indikator yang sangat penting untuk mengetahui dan mengevaluasi hasil pembangunan yang dilaksanakan oleh suatu negara khususnya dalam bidang ekonomi. Adanya data pertumbuhan ekonomi akan menunjukkan sejauhmana kinerja pemerintah pada berbagai sektor ekonomi dalam menghasilkan nilai tambah atau pendapatan masyarakat pada suatu periode tertentu. Adanya pertumbuhan yang positif menunjukkan adanya peningkatan kinerja perekonomian, dan sebaliknya bila negatif berarti menunjukkan adanya penurunan kinerja perekonomian. Dalam sistem perekonomian suatu negara, baik secara agregat maupun secara regional terdapat 3 tiga cakupan ekonomi makro yang menjadi konsep dasar yang perlu selalu mendapat perhatian serius, yaitu pertumbuhan ekonomi, masalah pengangguran dan inflasi, serta neraca pembayaran. Pertumbuhan ekonomi berasal dari akumulasi kapital dengan kondisi terdapatnya peningkatan yang proporsional antara pendapatan nasional, konsumsi, dan investasi. Dalam perencanaan pembangunan suatu daerah, ada 2 dua pokok permasalahan yang perlu selalu diperhatikan, yaitu: 1. Bagaimana mengusahakan agar pertumbuhan ekonomi dapat meningkatkan pendapatan masyarakat secara berkesinambungan. pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se Ge t you r s n ow “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA Universitas Sumatera Utara 2. Bagaimana mengupayakan agar distribusi peningkatan pendapatan dapat dinikmati secara merata oleh masyarakat. Dalam konsep perencanaan pembangunan, tersedianya dana untuk pembangunan, alokasi dana yang merata dan tepat sasaran, pengelolaan sumber- sumber pendapatan secara optimal, serta efisiensi dan efektivitas penggunaan anggaran belanja merupakan beberapa hal pokok yang harus selalu diprioritaskan. Prinsip pemerataan alokasi dana dalam sistem pemerintahan otonomi di Indonesia dewasa ini telah dilaksanakan dengan adanya sistem transfer pendapatan antar pemerintah. Secara substansial terdapat 3 tiga lingkup pemerintahan dalam Sistem Pemerintahan Republik Indonesia, yaitu Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, dan Pemerintah KabupatenKota. Pemerintahan yang lebih luas cakupannya memberi arahan kepada pemerintahan yang cakupannya lebih sempit. Adanya pemerintahan yang menghasilkan pendapatan pajak atau bukan pajak yang lebih besar mengakibatkan diselenggarakannya sistem bagi hasil, alokasi dana umum, hibah atau subsidi antar entitas pemerintah KSAP, 2005: 10. Amanat Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah adalah terciptanya kemandirian daerah dalam pengurusan daerahnya sendiri sebagai daerah otonom dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Untuk mewujudkan kemandirian daerah, maka setiap tahunnya Pemerintah Pusat mengalokasikan transfer dana ke daerah-daerah di seluruh Indonesia dalam bentuk Dana Bagi Hasil DBH, Dana Alokasi Umum DAU, Dana Alokasi Khusus DAK, Dana Otonomi Khusus dan Dana Penyesuaian. Transfer dana dari Pemerintah Pusat pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se Ge t you r s n ow “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA Universitas Sumatera Utara tersebut diharapkan dapat memacu Pemerintah Daerah untuk mencapai kemandiriannya dalam pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan, pembangunan dan pembinaan kemasyarakatan. Kewenangan yang diberikan oleh Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Daerah adalah meliputi kekuasaan pengelolaan keuangan daerah, azas umum dan struktur APBD, pelaksanaan APBD, perubahan APBD, pengelolaan kas, penatausahaan keuangan daerah, akuntansi keuangan daerah, pertanggungjawaban pelaksanaan APBD, pembinaan dan pengawasan pengelolaan keuangan daerah, kerugian daerah, dan pengelolaan keuangan BLUD. Dengan kewenangan yang dimiliki oleh daerah diharapkan akselerasi pembangunan dapat tercapai, di mana skala prioritas pembangunan baik infrastruktur maupun suprastruktur dapat direncanakan, diprogramkan, dan dilaksanakan sendiri oleh daerah yang bersangkutan. Dengan demikian penggalian potensi daerah dapat dioptimalkan yang pada gilirannya roda perekonomian suatu daerah dapat berputar dan berkembang dengan baik. Kota Sibolga, Kabupaten Tapanuli Tengah, Tapanuli Utara, Toba Samosir, Humbang Hasundutan, Samosir, Dairi dan Pakpak Bharat adalah 8 delapan daerah kabupatenkota di wilayah Pantai Barat Provinsi Sumatera Utara yang memiliki beberapa kesamaan antara lain: 1. Letak geografis yang berada pada arah Pantai Barat Provinsi Sumatera Utara dan memiliki topografi yang relatif sama, yaitu daerah pegunungan, lembah, dataran tinggi dan dataran rendah. pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se Ge t you r s n ow “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA Universitas Sumatera Utara 2. Potensi daerah yang relatif sama, di mana lapangan usaha yang dominan adalah sektor pertanian. 3. Sama-sama mempunyai peranan yang relatif rendah terhadap pembentukan total Produk Domestik Regional Bruto PDRB di Provinsi Sumatera Utara. Hal ini terlihat dari data peranan PDRB KabupatenKota atas dasar harga berlaku terhadap total PDRB KabupatenKota se-Provinsi Sumatera Utara Tahun 2008 misalnya, peranan kedelapan kabupatenkota tersebut hanya mencapai 0,12 – 1,48 . Angka 0,12 merupakan peranan PDRB Kabupaten Pakpak Bharat dan angka 1,48 adalah peranan PDRB Kabupaten Tapanuli Utara BPS Provinsi Sumatera Utara, 2009: 24. Berdasarkan survei yang dilaksanakan oleh peneliti, rata-rata laju pertumbuhan ekonomi pada kedelapan kabupatenkota tersebut dalam kurun waktu tahun 2004-2008 adalah sebagaimana ditunjukkan Tabel 1.1 berikut. Tabel 1.1. Laju Pertumbuhan Ekonomi 8 Kabupaten Kota di Sumatera Utara Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000 Tahun 2004 - 2008 Laju Pertumbuhan Ekonomi pada Tahun No. KotaKabupaten 2004 2005 2006 2007 2008 1. Sibolga 4,76 4,01 5,22 5,53 5,85 2. Tapanuli Tengah 5,70 5,36 5,68 6,23 5,76 3. Tapanuli Utara 4,74 5,04 5,44 6,03 5,74 4. Toba Samosir -16,04 4,95 5,17 5,53 5,60 5. Humbang Hasundutan 5,71 5,65 5,77 6,06 5,84 6. Samosir - 3,03 4,02 4,59 5,00 7. Dairi 5,83 5,34 4,28 5,03 4,59 8. Pakpak Bharat 6,66 5,92 5,66 5,95 5,86 Rata-rata Pertumbuhan 2,48 4,91 5,15 5,61 5,53 Pertumbuhan Ekonomi Sumatera Utara 5,74 5,48 6,20 6,90 6,39 Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,13 5,60 5,50 6,50 6,10 Sumber: Badan Pusat Statistik Propinsi Sumatera Utara, Data Diolah Angka Sementara; Angka Sangat Sementara. pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se Ge t you r s n ow “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA Universitas Sumatera Utara Berdasarkan data pada Tabel 1.1 dapat terlihat suatu fenomena bahwa dalam kurun waktu tahun 2004-2008 terjadi fluktuasi pertumbuhan ekonomi pada kedelapan daerah KabupatenKota tersebut yang cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Kecuali Kabupaten Pakpak Bharat, fluktuasi yang terjadi adalah cenderung menurun, di mana dalam 5 lima tahun terakhir sampai dengan tahun 2008 rata-rata penurunan mencapai 0,2 pertahun. Fenomena lain yang dapat dilihat adalah bahwa dalam kurun waktu tahun 2004-2008, walaupun trend pertumbuhan ekonomi daerah tersebut meningkat, namun rata-rata pertumbuhan ekonomi daerah dimaksud setiap tahun selalu berada di bawah tingkat pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara maupun pertumbuhan ekonomi nasional, sehingga keadaan ini mengindikasikan terjadinya ketertinggalan daerah tersebut dari segi pertumbuhan ekonomi. Sedangkan di sisi lain, fenomena yang terjadi pada kabupatenkota di Provinsi Sumatera Utara sejak terbitnya Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 yang kemudian direvisi dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah beserta rangkaian regulasi yang terkait dengan penyelenggaraan pemerintahan daerah adalah bahwa daerah kabupatenkota di Provinsi Sumatera Utara dihadapkan kepada berbagai kendala dalam pencapaian target kinerjanya terutama target kinerja keuangan yang meliputi realisasi pendapatan maupun realisasi belanja. Beberapa kendala yang sering dihadapi antara lain rendahnya kualitas dan kuantitas sumber daya aparatur, rendahnya kualitas layanan publik yang menyebabkan keengganan masyarakat untuk taat membayar pajak dan retribusi daerah serta belum diketahuinya potensi Pendapatan Asli Daerah yang mendekati kondisi riil. pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se Ge t you r s n ow “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA Universitas Sumatera Utara Kebijakan desentralisasi ditujukan untuk mewujudkan kemandirian daerah di mana pemerintah daerah otonom mempunyai kewenangan untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri sesuai aspirasi masyarakat. Kemandirian suatu daerah ditandai dengan adanya peningkatan yang cukup signifikan dalam pengelolaan sumber-sumber pendapatan daerah dan teralokasinya pendapatan tersebut ke dalam realisasi belanja program dan kegiatan yang dilaksanakan. Oleh karena itu beberapa indikator kinerja keuangan adalah meliputi realisasi Pendapatan Asli Daerah PAD, realisasi Pendapatan Transfer, realisasi Lain-lain Pendapatan yang Sah, realisasi Belanja Operasional, realisasi Belanja Modal dan realiasi Belanja Tak Terduga. Alokasi belanja operasional dan belanja modal diperuntukkan bagi pembangunan saranaprasarana dan infrastruktur, sedangkan alokasi belanja tak terduga dipergunakan untuk mengatasi keadaan darurat. Pada prinsipnya alokasi belanja tersebut adalah bermuara pada optimalnya fungsi-fungsi keuangan di berbagai sektor yang meliputi pertanian, pertambangan dan penggalian, industri dan pengolahan, listrik gas dan air bersih, bangunan, perdagangan, hotel dan restoran, pengangkutan dan komunikasi, keuangan, persewaan dan jasa perusahaan serta sektor jasa-jasa lainnya. Mankiw 2006, mengatakan bahwa dalam konsep dasar ekonomi makro, indikator yang digunakan dalam mengukur pertumbuhan ekonomi adalah Produk Domestik Bruto PDB, yaitu nilai pasar semua barang dan jasa akhir yang diproduksi dalam perekonomian selama kurun waktu tertentu. Perhitungan pertumbuhan ekonomi tersebut dalam sistem perekonomian terbuka digambarkan oleh persamaan: pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se Ge t you r s n ow “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA Universitas Sumatera Utara Y = C Y – T + I + G + X – M, di mana Y = Produk Domestik Bruto, C = konsumsi masyarakat, T = PajakPenerimaan Pemerintah, I = Investasi Sektor Swasta, G = PengeluaranBelanja Pemerintah, X = Ekspor dan M = Impor. Dalam konsep regional, Y dianalogikan sebagai Produk Domestik Regional Bruto PDRB, yaitu indikator ekonomi makro suatu daerah yang menggambarkan ada atau tidaknya perkembangan perekonomian daerah. Dari persamaan tersebut maka secara teoritis Y = f T dan f G, yang berarti bahwa pertumbuhan ekonomi suatu daerah yang diukur dengan PDRB dipengaruhi secara negatif oleh T pajakpenerimaan Pemerintah Daerah dan dipengaruhi secara positif oleh G PengeluaranBelanja Pemerintah Daerah. Teori tersebut bertentangan dengan hasil penelitian Saggaf 1999, yang menyimpulkan bahwa secara simultan dan parsial terdapat pengaruh positif yang signifikan pendapatan asli daerah terhadap pertumbuhan ekonomi daerah Kota Pekan Baru dalam kurun waktu 1989-1993, yang kemudian berbeda dengan hasil penelitian Hamzah 2009, yang menyimpulkan bahwa pendapatan asli daerah dan dana perimbangan baik secara langsung maupun tidak langsung tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi 38 kabupatenkota di Provinsi Jawa Timur. Dari segi variabel pengeluaranbelanja pemerintah daerah, teori tersebut sesuai dengan hasil penelitian Rahmansyah 2004, yang menyimpulkan bahwa dalam kurun waktu 1999-2003 pengeluaran pemerintah yang dialokasikan sebagai belanja daerah dalam APBD berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah 11 provinsi di Indonesia. pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se Ge t you r s n ow “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA Universitas Sumatera Utara Berdasarkan uraian di atas maka peneliti tertarik untuk mengkaji lebih dalam lagi tentang pertumbuhan ekonomi daerah dengan meneliti sejauhmana pertumbuhan ekonomi daerah tersebut dipengaruhi oleh realisasi pendapatan dan belanja daerah yang merupakan salah satu bentuk instrumen kebijakan fiskal yang ditempuh oleh pemerintah daerah.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang telah dijabarkan dalam latar belakang, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: “ Apakah realisasi pendapatan asli daerah, realisasi pendapatan transfer, realisasi lain- lain pendapatan yang sah dan realisasi belanja daerah mempunyai pengaruh yang signifikan, baik secara simultan maupun secara parsial terhadap pertumbuhan ekonomi daerah pada 8 delapan kabupatenkota di Sumatera Utara?”

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah realisasi pendapatan asli daerah, realisasi pendapatan transfer, realisasi lain-lain pendapatan yang sah dan realisasi belanja daerah mempunyai pengaruh yang signifikan, baik secara simultan maupun secara parsial terhadap pertumbuhan ekonomi daerah pada 8 delapan kabupatenkota di Sumatera Utara. pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se Ge t you r s n ow “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA Universitas Sumatera Utara

1.4. Manfaat Penelitian

Penelitian ini perlu dilaksanakan dan diharapkan hasilnya akan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Sebagai bahan referensi bagi peneliti dalam memahami realisasi indikator- indikator pendapatan dan belanja daerah dan mengetahui pengaruhnya terhadap pertumbuhan ekonomi daerah; 2. Sebagai bahan informasi, pertimbangan dan evaluasi bagi 8 delapan kabupatenkota di Sumatera Utara yang dapat dijadikan sebagai acuan dalam menyusun APBD sebagai instrumen kebijakan fiskal daerah serta memacu tingkat pencapaian realisasi kinerja keuangan daerah dalam rangka mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi daerah yang optimal; 3. Sebagai bahan referensi dalam pengembangan penelitian di bidang pengelolaan keuangan daerah dan pertumbuhan ekonomi daerah oleh peneliti-peneliti selanjutnya.

1.5. Originalitas Penelitian

Judul penelitian ini merupakan replikasi dari 3 tiga judul penelitian sebelumnya, yaitu: 1. Penelitian Nurlina 2004, Analisis Pengaruh Anggaran Belanja Rutin dan Anggaran Belanja Pembangunan terhadap Pertumbuhan Ekonomi Nanggroe Aceh Darussalam, Tesis Program Pascasarjana Magister Ekonomi Pembangunan pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se Ge t you r s n ow “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA Universitas Sumatera Utara USU Medan. Karena sejak berlakunya Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara tidak dikenal lagi pengelompokan belanja rutin dan belanja pembangunan, maka penulis mengganti variabelnya menjadi variabel belanja daerah. Dalam penelitian ini penulis tidak menjadikan keseluruhan kabupatenkota dalam satu provinsi menjadi sampel penelitian, tetapi hanya menetapkan 8 delapan kabupatenkota yang memiliki potensi ekonomi yang relatif sama sebagai sampel penelitian; 2. Penelitian Saggaf 1999, Analisa Pengaruh Pendapatan Asli Daerah terhadap Peningkatan Pertumbuhan Ekonomi di Kota Madya Pekanbaru, Tesis Program Pascasarjana USU Medan. Penulis menambah 2 dua lagi variabel sejenis, yaitu pendapatan transfer dan lain-lain pendapatan yang sah, dan satu variabel berbeda, yaitu variabel belanja daerah. Obyek penelitian ditambah dari hanya 1 satu kota menjadi 8 delapan kabupatenkota; 3. Penelitian Rahmansyah 2004, Analisis Pengaruh Pengeluaran Pemerintah Daerah terhadap Pertumbuhan Ekonomi Provinsi-Provinsi di Indonesia, Tesis Magister Ekonomi Pembangunan USU Medan. Penulis merubah nama variabel bebasnya menjadi belanja daerah dan menambah 3 tiga variabel pendapatan sebagai variabel penelitian, namun obyek penelitian hanya pada beberapa kabupatenkota di Sumatera Utara. Penelitian tentang pengaruh pendapatan dan belanja daerah terhadap pertumbuhan ekonomi pada 8 delapan kabupatenkota di wilayah arah Pantai Barat Sumatera Utara belum pernah dilakukan, oleh karena itu penulis merasa perlu dan pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se Ge t you r s n ow “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA Universitas Sumatera Utara tertarik mengkajinya ke dalam penelitian dengan judul: “Analisis Pengaruh Realisasi Pendapatan dan Belanja Daerah terhadap Pertumbuhan Ekonomi Daerah Studi pada 8 Kabupaten Kota di Sumatera Utara”. pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se Ge t you r s n ow “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA Universitas Sumatera Utara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tinjauan Teori

2.1.1. Teori-teori Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu proses, yang mencerminkan aspek dinamis dari suatu perekonomian yang mengambarkan bagaimana suatu perekonomian berkembang atau berubah dari waktu ke waktu. Dalam ilmu ekonomi terdapat beberapa teori pertumbuhan dimana para ekonom mempunyai pandangan yang berbeda tentang proses pertumbuhan suatu perekonomian. Teori-teori pertumbuhan ekonomi dapat dikelompokkan ke dalam tiga kelompok teori yaitu teori pertumbuhan klasik, teori pertumbuhan neo-klasik dan teori pertumbuhan ekonomi modern Nurlina, 2004: 20. 2.1.1.1. Teori pertumbuhan klasik Teori ini dinamakan teori pertumbuhan klasik oleh karena dikemukakan oleh para ahli yang dikenal sebagai penganut aliran klasik. Teori ini meliputi teori pertumbuhan dari Adam Smith, David Ricardo dan Thomas Robert Malthus Salam, 2008: 1. Adam Smith adalah ahli ekonomi klasik yang pertama kali mengemukakan pentingnya kebijaksanaan laisezfaire kebijaksanaan pajak dan zakat atas sistem dan mekanisme untuk memaksimalkan perkembangan ekonomi suatu masyarakat Yohana, 2010: 1. pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se Ge t you r s n ow “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA Universitas Sumatera Utara Adam Smith mengemukakan bahwa faktor manusia sebagai sumber pertumbuhan ekonomi adalah dengan melakukan spesialisasi dalam meningkatkan produktivitas. Smith dan Richardo percaya bahwa batas dari pertumbuhan ekonomi adalah ketersediaan tanah. Kaum klasik juga yakin bahwa pertumbuhan ekonomi dapat tercapai akibat adanya pembentukan akumulasi modal yang bersumber dari adanya surplus dalam ekonomi. Namun demikian David Ricardo pesimis bahwa tersedianya modal dalam jangka panjang akan tetap mendukung pertumbuhan ekonomi. Menurutnya, dengan hanya mengandalkan modal, pada jangka panjang perekonomian akan menuju kepada keadaan yang stationer, yaitu keadaan di mana pertumbuhan ekonomi tidak terjadi sama sekali. Menurut Ricardo, peranan teknologi akan dapat menghambat berjalannya the law of diminishing return karena teknologi adalah bersifat rigid kaku dan hanya dapat berubah dalam jangka panjang. Bagi kaum klasik, keadaan stasioner merupakan keadaan ekonomi yang sudah mapan di mana masyarakat sudah hidup sejahtera sehingga tidak diperlukan lagi pertumbuhan yang berarti.

2.1.1.2. Teori pertumbuhan neo-klasik

Teori ini diwakili oleh teori pertumbuhan Joseph Schumpeter, Alfred Marshal, Robert Solow dan Trevor Swan. Pendapat penganut aliran neo-klasik tentang perkembangan ekonomi dapat diikhtisarkan sebagai berikut: 1. Adanya akumulasi kapital yang merupakan faktor penting dalam pembangunan ekonomi; 2. Perkembangan merupakan proses gradual; pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se Ge t you r s n ow “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA Universitas Sumatera Utara 3. Perkembangan merupakan proses yang harmonis dan kumulatif; 4. Adanya pemikiran yang optimis terhadap perkembangan; 5. Aspek internasional merupakan faktor bagi perkembangan Suryana, 2000: 58. Menurut paham neo-klasik tingkat bunga dan tingkat pendapatan menentukan tingginya tingkat tabungan. Pada tingkat teknologi tertentu, tingkat bunga akan menentukan tingkat investasi. Apabila permintaan terhadap investasi berkurang maka tingkat bunga akan turun dan hasrat menabung turun. Dalam hal ini perkembangan teknologi merupakan salah satu faktor pendorong kenaikan pendapatan nasional.

2.1.1.3. Teori pertumbuhan ekonomi modern

Teori ini adalah meliputi teori pertumbuhan Rostow, Kuznet dan teori Harrod- Domar. Menurut Rostow pembangunan ekonomi adalah suatu transformasi dari suatu masyarakat tradisional menjadi masyarakat modern melalui tahapan sebagai berikut: 1. Masyarakat tradisional the traditional society; 2. Prasyarat lepas landas the precondition for take-off; 3. Lepas landas the take-off; 4. Tahap kematangan the drive to maturity; 5. Masyarakat berkonsumsi tinggi the age of high mass consumption Suryana, 2000: 60. Kuznet mendefinisikan pertumbuhan ekonomi sebagai kemampuan jangka panjang untuk menyediakan berbagai jenis barang ekonomi yang terus meningkat kepada masyarakat. Kemampuan ini tumbuh atas dasar kemajuan teknologi, institusional dan ideologi yang diperlukannya Suryana, 2000: 64. pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se Ge t you r s n ow “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA Universitas Sumatera Utara

2.1.2. Pertumbuhan Ekonomi Daerah

Data ekonomi merupakan sumber informasi sistematik untuk dapat mengukur sejauhmana perkembangan aktivitas ekonomi suatu negara. Suatu data yang akurat diharapkan dapat menggambarkan suatu kondisi statistik perekonomian. Statistik ini digunakan oleh para ahli ekonomi untuk mempelajari perekonomian dan oleh para pengambil keputusan untuk mengawasi pembangunan ekonomi dan merumuskan kebijakan-kebijakan yang tepat. Dalam konsep dasar ekonomi makro indikator yang digunakan dalam mengukur pertumbuhan ekonomi, adalah produk domestik bruto PDB. Produk Domestik Bruto PDB adalah nilai pasar semua barang dan jasa akhir yang diproduksi dalam perekonomian selama kurun waktu tertentu Mankiw, 2006: 19. Dalam konsep regional Produk Domestik Bruto dikenal sebagai Produk Domestik Regional Bruto PDRB. PDRB merupakan indikator ekonomi makro suatu daerah, yang menggambarkan ada atau tidaknya perkembangan perekonomian daerah. Dengan menghitung PDRB secara teliti dan akurat baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar harga konstan dapat diambil beberapa kesimpulan mengenai keberhasilan pembangunan di suatu daerah, yang memperlihatkan laju pertumbuhan ekonomi yang mewakili peningkatan produksi di berbagai sektor lapangan usaha yang ada Saggaf, 1999: 15. Berdasarkan rumusan pengertian di atas, maka dalam konsep regional, pertumbuhan ekonomi daerah adalah angka yang ditunjukkan oleh besarnya tingkat pertumbuhan produk domestik regional bruto suatu daerah yang diukur atas dasar pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se Ge t you r s n ow “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA Universitas Sumatera Utara harga konstan. Bagi suatu daerah provinsi, kabupatenkota gambaran PDRB yang mencerminkan adanya laju pertumbuhan ekonomi dapat dilihat dalam data sektor- sektor ekonomi yang meliputi pertanian, pertambangan dan penggalian, industri pengolahan, listrik gas dan air bersih, bangunan, perdagangan hotel dan restoran, pengangkutan dan komunikasi, keuangan persewaan dan jasa perusahaan dan jasa- jasa lainnya. Pertumbuhan ekonomi dapat dilihat dari data konsumsi rumah tangga, konsumsi pemerintah, pembentukan modal bruto, perubahan persediaan, ekspor dan impor. Sedangkan pertumbuhan ekonomi daearah dirumuskan sebagai berikut: PDRB t – PDRB t-1 PED = x 100 2.1 PDRB t-1 Di mana : PED = Pertumbuhan Ekonomi Daerah PDRB t = Produk Domestik Regional Bruto Periode Tertentu PDRB t-1 = Produk Domestik Regional Bruto Periode Sebelumnya Keseimbangan pendapatan nasional dirumuskan oleh persamaan: Y = C + I + G + X – M 2.2 Pengeluaran atau pembelian pemerintah G dibiayai oleh penerimaan pemerintah, yaitu pajak T setelah dikurangi transfer Tr. Penerimaan pajak oleh pemerintah akan mengurangi konsumsi C, namun pemberian transfer Tr akan menambah konsumsi, sehingga konsumsi merupakan fungsi dari pendapatan, pajak dan transfer, yaitu: C = C Y– T + Tr 2.3 pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se Ge t you r s n ow “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA Universitas Sumatera Utara Dan substitusi persamaan 2.2 ke 2.3 juga akan menghasilkan keseimbangan pendapatan nasional, yaitu: Y = C Y – T + Tr + I + G + X – M 2.4 Dampak belanja atau pembelian pemerintah G dan penerimaan pemerintah T serta pemberian transfer Tr terhadap pendapatan nasional ditunjukkan melalui proses multiplier belanja atau pembelian pemerintah dan penerimaan pemerintah, yaitu: Y = C Y - C T + CTr + I + G + X – M sehingga: d C d C dC d Y = . d Y - . d T + .d Tr + d G 2.5 d Y d Y d Y Diasumsikan investasi, ekspor, dan impor adalah konstan, karena analisis ditujukan untuk penerimaan, pembayaran transfer dan pengeluaran pemerintah. Dalam konsep ekonomi makro dCdY disebut Marginal Propensity to Consume MPC, sehingga: d Y = MPC. d Y - MPC. d T + MPC.d Tr + d G d Y - MPC. d Y = - MPC d T + MPC. d Tr + d G d Y 1 – MPC = - MPC d T + MPC.d Tr + d G sehingga: - MPC MPC 1 d Y = . d T + . d Tr + d G 2.6 1 - MPC 1 - MPC 1 - MPC pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se Ge t you r s n ow “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA Universitas Sumatera Utara Di mana 1 - MPC = MPS atau marginal propensity to save. Dari persamaan 2.6 ditunjukkan bahwa peningkatan penerimaan atau pendapatan pemerintah T akan menurunkan pendapatan nasional, akan tetapi sebaliknya peningkatan transfer dan peningkatan belanja atau pembelian pemerintah akan meningkatkan pendapatan nasional. Nilai dari - MPCMPS disebut multiplier penerimaan atau pendapatan pemerintah dan 1MPS disebut multiplier belanja atau pembelian pemerintah. Analog dengan keseimbangan pendapatan nasional, keseimbangan pendapatan regional daerah atau PDRB dipengaruhi oleh pendapatan pemerintah daerah dan belanja pemerintah daerah. Pendapatan daerah dibedakan menjadi Pendapatan Asli Daerah PAD, Pendapatan Transfer PT, Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah LPYS. Sedangkan belanja daerah BD adalah alokasi belanja yang bersumber dari pendapatan daerah yang diyakini langsung mempengaruhi PDRB. Sebagaimana diuraikan sebelumnya bahwa kinerja keuangan daerah digambarkan oleh realisasi pendapatan daerah dan realisasi belanja daerah. Dari rumusan pendapatan nasional diketahui bahwa peningkatan pendapatan daerah akan menurunkan PDRB, sehingga peningkatan realisasi PAD akan menurunkan PDRB. Sedangkan peningkatan realisasi anggaran belanja daerah akan meningkatkan PDRB. Dengan kata lain, jika realisasi pendapatan daerah lebih besar dari realisasi belanja maka PDRB turun. Sebaliknya jika realisasi pendapatan lebih rendah dari realisasi belanja daerah maka PDRB akan naik. Pengaruh tingkat capaian belanja daerah terhadap PDRB adalah positif, di mana realisasi belanja daerah yang makin tinggi pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se Ge t you r s n ow “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA Universitas Sumatera Utara teralokasi terhadap 9 sembilan sektor ekonomi akan dapat memacu pertumbuhan masing-masing sektor ekonomi tersebut.

2.1.3. Komponen Pendapatan dan Belanja Daerah

Secara garis besar pengelolaan keuangan daerah meliputi 2 dua bidang pokok, yaitu pengelolaan pendapatan daerah dan pengelolaan belanja daerah. Sumber-sumber pendapatan daerah meliputi Pendapatan Asli Daerah PAD, Pendapatan Transfer dan Lain-lain Pendapatan yang Sah. Sedangkan belanja daerah menurut sasaran alokasinya terdiri dari belanja operasi, belanja modal dan belanja tak terduga. Komponen-komponen Pendapatan Daerah adalah terdiri dari pendapatan asli daerah, dana perimbangan dan lain-lain pendapatan yang sah.

1. Pendapatan Asli Daerah PAD

Pendapatan Asli Daerah adalah penerimaan oleh Bendahara Umum Daerah BUD yang berasal dari potensi asli daerah yang bersangkutan sesuai kewenangan daerah tersebut. Penerimaan tersebut akan menambah ekuitas dana lancar dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan dan menjadi hak pemerintah daerah serta tidak perlu dibayar kembali. Sumber-sumber Pendapatan Asli Daerah berdasarkan Pasal 6 ayat 1 Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 terdiri dari pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan Lain-lain pendapatan asli daerah yang sah. Selanjutnya menurut Pasal 6 ayat 2 Undang- Undang tersebut di atas, lain-lain pendapatan asli daerah yang sah adalah meliputi hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan, jasa giro, pendapatan bunga, keuntungan selisih nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing, komisi potongan pdf M a chine - is a pdf w r it e r t h a t pr odu ce s qu a lit y PD F file s w it h e a se Ge t you r s n ow “ Thank you very m uch I can use Acrobat Dist iller or t he Acrobat PDFWrit er bu t I consider your pr oduct a lot easier t o use and m uch pr efer able t o Adobes A.Sar r as - USA Universitas Sumatera Utara ataupun bentuk lain sebagai akibat dari penjualan dan atau pengadaan barang dan atau jasa oleh daerah.

2. Dana Perimbangan

Dana perimbangan adalah penerimaan daerah dalam bentuk pendapatan transfer yaitu pendapatan yang diperoleh pemerintah daerah yang bersumber dari transfer pemerintah atasan yang diakui sebagai penambah nilai kekayaan bersih. Pendapatan ini meliputi Dana Bagi Hasil DBH pajak, Dana Bagi Hasil Sumber Daya Alam DBH-SDA, Dana Alokasi Umum DAU dan Dana Alokasi Khusus DAK.

3. Lain-lain Pendapatan yang Sah

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah (PAD), dan Dana Alokasi Umum (DAU) Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Pada Pemerintahan Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

7 86 98

Pengaruh Belanja Modal, Pendapatan Asli Daerah Dan Dana Alokasi Umum Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Pada Kabupaten Dan Kota Di Sumatera Utara

8 88 80

Pengaruh Belanja Modal dan Fiscal Stress Terhadap Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dengan Dana Bagi Hasil Pajak dan Bagi Hasil Bukan Pajak sebagai Variabel Moderating pada Pemerintah Kabupaten/Kota di Sumatera Utara

2 62 98

Pengaruh Tax Effort, Pertumbuhan Belanja Modal Dan Pendapatan Asli Daerah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Pada Kabupaten/Kota Di Sumatera Utara

7 76 100

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah Dan Belanja Modal Terhadap Indeks Pembangunan Manusia Pada Kabupaten/Kota Di Provinsi Sumatera Utara

5 66 78

Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dan Dana Alokasi Umum (DAU) Terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Pada Pemerintahan Kabupaten/Kota Di Propinsi Sumatera Utara

1 41 93

Analisis Pengaruh Belanja Modal Dan Pendapatan Asli Daerah Terhadap Belanja Pemeliharaan Dalam Realisasi Anggaran Pemerintahan Kabupaten Dan Kota Di Propinsi Sumatera Utara

1 33 98

Pengaruh Belanja Modal Dan Pendapatan Asli Daerah (Pad) Terhadap Pertumbuhan Ekonomi (Studi Pada Kabupaten Dan Kota Di Sumatera Utara)

1 39 97

Analisis Pengaruh Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Era Otonomi Daerah pada Kabupaten/Kota di Propinsi Bali.

3 4 120

Pengaruh DAU, PAD, Pertumbuhan Ekonomi dan Jumlah Penduduk Terhadap Belanja Daerah Kabupaten Kota Sumatera Utara

0 0 17