berfungsi untuk menjaga undulating membrane. Juga mempunyai axostyle yang terdapat pada sitoplasmanya yang berfungsi sebagai tulang Adriyani, 2006.
T.vaginalis adalah organisme anaerobik maka energi diproduksi melalui fermentasi gula dalam strukturnya yang dikenal sebagai hydrogenosome.
T.vaginalis memperoleh makanan melalui osmosis dan fagositosis.
Perkembangbiakannya adalah melalui pembelahan diri binary fision dan intinya membelah secara mitosis yang dilakukan dalam 8 hingga 12 jam pada kondisi
yang optimum. Trichomanas ini cepat mati pada suhu 50 C dan jika pada 0
C ia boleh bertahan sampai 5 hari. Masa inkubasi 4 – 28 hari serta pertumbuhannya
baik pada pH 4,9 – 7,5 Parija, 2004. Siklus hidup T.vaginalis boleh dilengkapkan dengan single host yaitu
sama ada wanita atau laki-laki. Transmisi infeksi yang sering adalah melalui hubungan seksual di mana wanita menjadi reservoir infeksi dari laki-laki. Pada
wanita, parasit tersebut akan mendapat nutrisinya dari permukaan mukosa vagina, serta dari bakteri dan eritrosit yang diingesti. Setelah itu ia berkembang biak
melalui longitudinal binary fission di mana dimulai dengan pembahagian nukleus diikuti apparatus neuromotor dan terakhir adalah pemisahan sitoplasma kepada
dua anak trofozoit. Trofozoit merupakan fase infektif parasit ini. Dan semasa kontak seksual, trofozoit ini akan ditransmisikan kepada laki-laki dan terlokasir
pada urethra atau kelenjar prostat dan mengalami replikasi yang sama seperti di vagina Handsfield, 2001.
2.1.3 Cara Penularan Trikomoniasis
Parasit ini bersifat obligat maka sukar untuk hidup di luar kondisi yang optimalnya dan perlu jaringan vagina, urethra atau prostat untuk berkembangbiak.
Trikomoniasis mempunyai beberapa faktor virulensi yaitu 1cairan protein dan protease yang membantu trofozoi adhere pada sel epital traktus genitourinaria;
2asam laktat dan asetat di mana akan menurunkan pH vagina lebih rendah dan sekresi vagina dengan pH rendah adalah sitotoksik terhadap sel epital serta
Universitas Sumatera Utara
3enzim cysteine proteases yang menyebabkan aktivitas haemolitik parasit Parija, 2004.
Trikomoniasis juga dapat ditularkan melalui penggunaan pakaian atau handuk basah yang mempunyai trofozoit parasit yang masih viable CDC, 2007.
Trichomonas akan lebih lekat pada mukosa epitel vagina atau urethra dan menyebabkan lesi superficial dan sering menginfeksi epital skuamous. Parasit ini
akan menyebabkan degenerasi dan deskuamasi epitel vagina. T.vaginalis merusakkan sel epitel dengan kontak langsung dan produksi bahan sitotoksik.
Parasit ini juga akan berkombinasi dengan protein plasma hostnya maka ia akan terlepas dari reaksi lytik pathway complemen dan proteinase host Parija, 2004.
2.1.4 Gejala Klinis Trikomoniasis
Trikomonas menyebabkan spektrum klinis yang berbeda pada wanita dan laki-laki. Laki-laki lebih bersifat asimptomatik sering terabaikan. Pada wanita
yang simptomatik, trikomoniasis dapat menyebabkan vulvo-vaginits dan urethritis. Gejala yang timbul pada wanita termasuklah pengeluaran sekret tubuh
berwarna kuning kehijauan dan berbau, menimbulkan iritasi atau rasa gatal, dispareunia dan disuria. Selain itu, juga terjadi pendarahan abnormal setelah
koitus atau nyeri abdomen. Jika terjadi urethritis maka gejala yang timbul adalah disuria dan frekuensi berkemih meningkat. Pada pemeriksaan epitel vulva dan
vaginal dengan spekulum, mukosa tampak hiperemis dengan bintik lesi berwarna merah dan ini dikenal sebagai “strawberry vaginitis” atau “colpitis macularis”
Adriyani, 2006. Trikomoniasis pada laki-laki yang simptomatik akan mengalami irritasi
penis, penegeluaran cairan atau perasaan terbakar setelah berkemih atau ejekulasi. Masa inkubasi adalah selama 10 hari namun boleh juga di antara 4-28 hari. Fase
akut penyakit boleh dari beberapa minggu ke bulan Adriyani, 2006.
2.1.5 Diagnosa Trikomoniasis