Diagnosa Trikomoniasis Penatalaksanaan Trikomoniasis Komplikasi Trikomoniasis

3enzim cysteine proteases yang menyebabkan aktivitas haemolitik parasit Parija, 2004. Trikomoniasis juga dapat ditularkan melalui penggunaan pakaian atau handuk basah yang mempunyai trofozoit parasit yang masih viable CDC, 2007. Trichomonas akan lebih lekat pada mukosa epitel vagina atau urethra dan menyebabkan lesi superficial dan sering menginfeksi epital skuamous. Parasit ini akan menyebabkan degenerasi dan deskuamasi epitel vagina. T.vaginalis merusakkan sel epitel dengan kontak langsung dan produksi bahan sitotoksik. Parasit ini juga akan berkombinasi dengan protein plasma hostnya maka ia akan terlepas dari reaksi lytik pathway complemen dan proteinase host Parija, 2004.

2.1.4 Gejala Klinis Trikomoniasis

Trikomonas menyebabkan spektrum klinis yang berbeda pada wanita dan laki-laki. Laki-laki lebih bersifat asimptomatik sering terabaikan. Pada wanita yang simptomatik, trikomoniasis dapat menyebabkan vulvo-vaginits dan urethritis. Gejala yang timbul pada wanita termasuklah pengeluaran sekret tubuh berwarna kuning kehijauan dan berbau, menimbulkan iritasi atau rasa gatal, dispareunia dan disuria. Selain itu, juga terjadi pendarahan abnormal setelah koitus atau nyeri abdomen. Jika terjadi urethritis maka gejala yang timbul adalah disuria dan frekuensi berkemih meningkat. Pada pemeriksaan epitel vulva dan vaginal dengan spekulum, mukosa tampak hiperemis dengan bintik lesi berwarna merah dan ini dikenal sebagai “strawberry vaginitis” atau “colpitis macularis” Adriyani, 2006. Trikomoniasis pada laki-laki yang simptomatik akan mengalami irritasi penis, penegeluaran cairan atau perasaan terbakar setelah berkemih atau ejekulasi. Masa inkubasi adalah selama 10 hari namun boleh juga di antara 4-28 hari. Fase akut penyakit boleh dari beberapa minggu ke bulan Adriyani, 2006.

2.1.5 Diagnosa Trikomoniasis

Diagnosa trikomoniasis boleh ditegakkan melalui gejala klinis namun menjadi sulit apabila pasiennya asimptomatik. Maka boleh dilakukan pemeriksaan Universitas Sumatera Utara mikroskopik yaitu secara langsung yang dilakukan dengan membuat sediaan dari sekret vagina. Sediaan vagina dengan pH lebih dari 5,0 dicampurkan dengan saline normal maka akam terlihat trokomonas yang motil dan predominan PMNs. Cara lain adalah melalui kultur sekret vagina atau urethra pada pasien akut atau kronik. Hasil kultur positif bila sel clue dan test bau amine positif, hapusan saline mount atau Gram akan menunjukkan perubahan flora bakteri vagina. Pemeriksaan serologi dan immnunologi juga boleh dijalankan namun belum cukup sensitif untuk mendiagnosis T.vaginalis Parija, 2004.

2.1.6 Penatalaksanaan Trikomoniasis

Trikomoniasis boleh diobati dengan Metronidazole 2 gr dosis tunggal, atau 2 x 0,5 gr selama 7 hari. Mitra seksual turut harus diobati. Pada neonatus lebih dari 4 bulan diberi metronidazole 5 mgkgBB oral 3 x hari selama 5 hari. Prognosis penyakit ini baik yaitu dengan pengambilan pengobatan secara teratur dan mengamalkan aktivitas seksual yang aman dan benar Slaven, 2007. Pencegahan bagi trikomoniasis adalah dengan penyuluhan dan pendidikan kepada masyarakat yang dimulai pada tahap persekolahan. Mendiagnosis dan menangani penyakit ini dengan benar. Pencegahan primer dan sekunder trikomoniasis termasuk dalam pencegahan penyakit menular seksual. Pencegahan primer adalah untuk mencegah orang untuk terinfeksi dengan trikomoniasis dan pengamalan perilaku koitus yang aman dan selamat. Pencegahan tahap sekunder adalah memberi terapi dan rehabilitasi untuk individu yang terinfeksi untuk mencegah terjadi transmisi kepada orang lain CDC, 2007.

2.1.7 Komplikasi Trikomoniasis

Komplikasi trikomoniasis tersering pada wanita adalah pelvic inflammatory disease PID dan pada wanita hamil yang terinfeksi sering mengalami ruptur membrane yang prematur, bayi lahir premature atau bayi lahir dengan berat badan rendah. Pada laki-laki pula komplikasi yang terjadi termasuk prostatitis, ependydimitis, striktur urethra dan infertilitas. Infeksi T.vaginalis turut Universitas Sumatera Utara meningkatkan resiko mendapat infeksi HIV, gonnorhoea dan Chlamydia Handsfield, 2001. Trikomoniasis merupakan penyakit menular seksual yang dapat diobati jika didiagnosa awal. Maka penting agar masryarakat umum untuk mengetahui tentang trikomoniasis agar komplikasi penyakit ini dapat dihindari dan mengurangkan resiko penularan HIV.

2.2 Trikomoniasis sebagai Penyakit Menular Seksual