adalah Pterygium, Pseudopterygium, Karsinoma sel skuamosa konjunctiva, Melanoma konjunctiva dan karsinoma sebasea.
20
Mengingat bahwa angka kebutaan nasional yang tinggi 1,5 yang sudah menjadi masalah sosial WHO, pemerintah Indonesia telah menyambut baik program Vision
2020 Right to Sight dan telah dicanangkan oleh Presiden Megawati Soekarnoputri tanggal 15 Februari 2000. Inti dari program tersebut mewujudkan hak setiap warga
negara untuk memperoleh penglihatan pada tahun 2020, sebagai bagian dari penegakan hak asasi manusia. Untuk itu peneliti merasa perlu dilakukan pemetaan penyebab
kebutaan disetiap daerah. Oleh karena keterbatasan, peneliti hanya meneliti kebutaan oleh karena kelainan kornea.
2.2 STRUKTUR GEOGRAFI DAN DEMOGRAFI KABUPATEN TAPANULI SELATAN
Kabupaten Tapanuli Selatan merupakan salah satu daerah yang berada dikawasan dataran tinggi Pegunungan Bukit Barisan. Secara geografis Kabupaten Tapanuli Selatan
berada 0 10
1
- 1 50
1
Lintang Utara, 98 50
1
– 100 10
1
Bujur Timur dan 0 – 1.915 m dari permukaan laut.
22
Kabupaten Tapanuli Selatan menempati area seluas 12.261,55 km
2
yang terdiri dari 12 kecamatan dan 503 desa. Area Kabupaten Tapanuli Selatan di sebelah Utara
berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli Utara dan Tapanuli Tengah, di sebelah Selatan berbatasan dengan Propinsi Sumatera Barat dan Kabupaten Madina, di sebelah Barat
berbatasan dengan Samudra Indonesia dan Kabupaten Madina, dan disebelah Timur berbatasan dengan Propinsi Riau dan Kabupaten Labuhan Batu. Berdasarkan luas daerah
Universitas Sumatera Utara
menurut kecamatan di Kabupaten Tapanuli Selatan, luas daerah terbesar adalah kecamatan Sipirok dengan luas 577,18 km
2
atau 13,22 persen diikuti Kecamatan Sayurmatinggi dengan luas 519,60 km
2
atau 11,90 persen. Sedangkan luas daerah terkecil adalah Kecamatan Arse dengan luas 143,67 km
2
atau 3,29 persen dari total luas wilayah Kabupaten Tapanuli Selatan.
22
Seperti umumnya daerah-daerah lain yang berada di kawasan Sumatera Utara, Kabupaten Tapanuli Selatan termasuk daerah beriklim tropis, sehingga seperti
kebanyakan Kabupaten lain di Sumatera Utara memiliki dua musim yaitu musim hujan dan musim kemarau. Jumlah Penduduk Kabupaten Tapanuli Selatan hingga keadaan 30
Juni 2007 berjumlah 261.781 jiwa dengan kepadatan penduduk sebesar 59,94 jiwa per km. Perkembangan jumlah penduduk tahun 2005, 2006, 2007 berkisar 261.664, 266.477,
261.781 jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Tapanuli Selatan pada tahun 2007 dibandingkan tahun 2005 adalah sebesar 1,83 .
22
Sarana kesehatan yang ada di Kabupaten Tapanuli Selatan adalah satu Rumah Sakit Umum RSU milik Pemerintah. Sedangkan Puskesmas yang ada berjumlah 16 unit
yang disertai Puskesmas Pembantu 57 unit dan Posyandu 547 unit yang tersebar ditiap Kecamatan.
22
Tenaga medis yang tersedia di Kabupaten Tapanuli Selatan baik negeri maupun swasta ada 43 Dokter Umum, 10 Dokter Gigi dan 1 Dokter Spesialis. Khusus pelayanan
mata belum ada Dokter Spesialis Mata.
22
Universitas Sumatera Utara
BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFENISI OPERASIONAL