Torak Bantalan dan Poros pada Kepala Batang Torak

Tinjau terhadap tegangan geser Z p k D Fp g . . . . 3 π τ = ....................................................................... lit.6 hal.297 Dimana: τ g = tegangan geser yang terjadi kgmm 2 Fp = gaya yang bekerja D 3 = diameter dalam ulir = 108,33 mm p = pitch = 3,175 mm Z = jumlah ulir = 10 k = tebal akar ulir = 0,84 Jadi, 10 175 , 3 84 , 83 , 108 6000 π τ = g τ g = 0,658 kgmm 2 Tegangan geser izin bahan selinder adalah 0,658 kgmm 2 . Karena yang terjadi lebih kecil, maka aman. Bahan untuk tutup selinder ditentukan sama dengan bahan silinder. Ulir yang ada pada tutup silinder merupakan pasangan dari ulir silinder. Ulir pada tutup selinder ini merupakan ulir dalam. Jika ditinjau gaya-gaya yang terjadi terhadap ulir selinder dan dibandingkan dengan kekuatan yang dimiliki bahan silinder, maka ulir pada tutup silinder ini, aman.

3.3.3. Torak

Pada torak bila ditinjau akibat adanya gaya yang bekerja yang dihasilkan fluida cair sehingga mendapat perlawanan dari gaya efektif yang bekerja pada Universitas Sumatera Utara batang torak. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya geser pada daerah kritisnya. Gambar 3.33. Torak Bahan yang dipilih untuk torak ini adalah perunggu fosfor cor dengan lambang PCB 2B .......................................................................................... lit.6 hal.337. Dipilihnya bahan ini adalah karena beberapa pertimbangan antara lain: - Diperlukan permukaan torak yang halus untuk mengurangi gesekan dengan dinding silinder - Torak akan lebih dahulu rusak dibandingkan komponen utama lainnya, jika terjadi pembebanan yang berlebihan. Kekuatan tarik bahan = 30 kgmm 2 Faktor keamanan = 4dipilih Jadi, Tegangan tarik ijin bahan, 5 , 7 4 30 2 mm kg t t = = = ν σ σ Tegangan geser ijin bahan, 5 , 7 6 , . 6 , = = t g σ σ π 5 , 4 2 mm kg = Universitas Sumatera Utara Gaya yang menyebabkan tegangan geser pada torak adalah bekerjanya tekanan fluida pada seluruh permukaan torak dan mendapat perlawanan dari gaya efektif yang bekerja pada batang torak. Tegangan geser yang terjadi, A F g = τ Dimana: F = gaya yang menyebabkan tegangan geser = p. π4.D 2 – d 2 = 1 π4100 2 – 78 2 = 3075,6 kg p = tekanan fluida = 1kgmm 2 D = diameter dalam selinder = 100mm d = diameter batang torak = 78mm A = luas bidang geser = π.d.t t = tebal minimum torakmm Tegangan geser yang terjadi dianggap sama dengan tegangan ijin bahan, sehingga F d t l g τ π . . ≤ 6 , 3075 50 , 4 78 π ≤ 36 , mm ≤ 8 , 2 mm t ≥ Berdasarkan pertimbangan keamanan, proses pembuatan dan umur pemakaian komponen tersebut, maka tebal kritis torak dibuat menjadi 40mm. Universitas Sumatera Utara

3.3.4. Bantalan dan Poros pada Kepala Batang Torak

Konstruksi untuk poros yang menahan sprocket dirancang seperti gambar 3.34. berikut. Gambar 3.34. Poros dudukan sprocket Titik A dan titik D merupakan kedudukan dari sprocket. Dari perhitungan terdahulu, telah diketahui bahwa beban yang didukung masing-masing sprocket adalah 2800 kg. Titik B dan titik C merupakan kedudukan dari bantalan yang mendukung poros. Reaksi yang terjadi pada bantalan adalah gaya radial yang besarnya 2800 kg, sedangkan gaya aksial tidak ada. P r = x.v.F r + y.F a Dalam hal ini, F r = 2800 kg F a = nol V = 1 untuk cincin dalam berputar Bantalan yang digunakan direncanakan adalah bantalan bola’mapan sendiri’ baris ganda, dengan ά = 30 o Sehingga, e = 0,80 .......................................................................... lit.6 hal.145 Untuk jenis bahan ini, berlaku: Jika, 78 , ; 1 : , . = = ≤ y x maka e F v F r a Universitas Sumatera Utara Jadi, P r = x.v.F r + y.F a = 112800 + 0,780 = 2800kg Faktor koreksi, fw = 1, sehingga : P = fw.Pr = 12800 = 2800kg Hubungan beban dan umur bantalan adalah: p p C n Lh     = . . 60 10 6 Dimana : Lh = umur bantalan = 5000 jam, direncanakan N = putaran bantalan = 50 rpm P = beban eqivalen dinamis = 2800 kg C = kapasitas dinamis p Lh n p C 1 6 10 . . 60     = 3 1 6 10 5000 50 60 2800     = = 6905,4 kg Dengan demikian, kapasitas dinamis yang terjadi pada bantalan tersebut adalah 67742 N. Dari standar bantalan yang ada, dapat diketahui nomor bantalan yang digunakan, yaitu MDJT 30 dengan data-data sebagai berikut: - Diameter poros bantalan : 30 mm - Diameter luar : 90 mm Universitas Sumatera Utara - Lebar : 36,51 mm - Berat : 1,10 kg - Kapasitas dinamis : 71000 N Perhitungan momen pada poros, M A = 0 M B = -F b .50 = -280050 = -140000 kgmm M C = F b .50 = 280050 = 140000 kgmm M D = 0 Jadi momen lengkunglentur maksimum adalah 140000 kgmm Momen tahanan lengkunglentur, W bt = π32.d 3 dengan, d = diameter poros pada titik B atau C = 30 mm = π32.30 3 = 2650,7 mm 3 Tegangan lengkung yang terjadi 8 , 52 7 , 2650 140000 2 mm kg M M bt b b = = = σ Tegangan geser yang terjadi A F g = τ ; dengan A = π 4 . 30 2 = 706,86 mm 2 86 , 706 2800 = = 3,96 kgmm 2 Dengan demikian terjadi tegangan kombinasi, 2 2 2 g b ge σ σ τ +       = Universitas Sumatera Utara 2 2 96 , 3 2 8 , 52 +       = ge τ = 26,7 kgmm 2 Bahan yang digunakan untuk poros ini adalah baja AISI 3130 dengan kekuatan tarik maksimum 137 kpsi = 96,22 kgmm 2 v maks t t σ σ = 24 4 22 , 96 2 mm kg = = t g σ τ . 6 , = 4 , 14 24 6 , 2 mm kg g = = τ Karena tegangan geser yang terjadi lebih kecil dari tegangan ijin bahan poros, maka bahan aman untuk digunakan.

3.3.5. Sprocket dan Rantai

Dokumen yang terkait

Perencanaan Elevator Penumpang Dengan Kapasitas Angkat 1000 Kg, Tinggi Angkat 32 Meter, Kecepatan Angkat 90 Meter/Menit Untuk Keperluan Gedung Bertingkat

28 153 189

Mesin Pemindah Bahan : Perencanaan Tower Crane Dengan Kapasitas Angkat 7 Ton, Tinggi Angkat 55 Meter, Radius 60 M, Untuk Pembangunan Gedung Bertingkat.

15 145 123

Analisis Teoritis Distribusi Tegangan Pada Boom Reachstacker Dengan Kapasitas Angkat Maksimum 40 Ton

15 113 67

Perencanaan Overhead Travelling Crane Yang Di Pakai Pada Pabrik Peleburan Baja Kapasitas Angkat 10 Ton Dan Tinggi Angkat 12 Meter

0 38 81

Perencanaan Crane Truck Dengan Kapasitas Angkat Maksimum 5 Ton

11 139 112

Kajian Kemiringan Optimal Garpu Dari Forklift Berdaya Mesin 115 (Hp), Tinggi Angkat Maksimum 3000 (Mm), Kecepatan Angkat 200 (Mm/Det), Beban Angkat 2500 (Kg), Hubungannya Dengan Daya Yang Diperlukan Dan Tinggi Angkat Maksimum Saat Pengangkatan

7 99 128

Perencanaan Sebuah Truck Mounted Crane Untuk Pembangunan Pks Yang Berfungsi Untuk Ereksi Dengan Kapasitas Angkat ± 10 Ton Dan Tinggi Angkat ± 15 M

17 104 103

Perancangan Mekanisme Spreader Gantry Crane Dengan Kapasitas 40 Ton Dengan Tinggi Angkat Maksimum 41 Meter Yang Dipakai Di Pelabuhan Laut

23 145 151

Perancangan Tower Crane Dengan Kapasitas Angkat 6 Ton, Tinggi Angkat 45 Meter, Radius 55 Meter, Untuk Pembangunan Gedung Bertingkat

23 143 118

Studi Preventive Maintenance Pada Sistem Angkat Dan Turun (Hoisting System) Anode Baking Crane Di PT. Inalum Dengan Kapasitas Angkat 6,780 Ton Dan Tinggi Angkat 7,5 Meter

3 40 109