Keterangan gambar 1.
Batang torak 2.
Lift cylinder 3.
Poros 4.
Rantai dan sprocket 5.
Kepala torak. Silinder ini merupakan bagian yang berfungsi sebagai pengangkat dan penurun
garpu dan beban. Prinsip kerja dari silinder telah dibahas pada bab terdahulu.
3.3.1. Batang torak
Untuk merancang batang torak terlebih dahulu duketahui beban maksimum yang diangkat dan tinggi angkat maksimum. Dari perhitungan
terdahulu diketahui bahwa beban angkat adalah 2800 kg atau untuk masing – masing rantai mendukung beban 1400 kg. Langkah batang torak ini
direncanakan 1480 mm, ditambah dengan panjang batang torak diluar silinder 285 mm. Jadi panjang total batang torak saat mencapai tinggi angkat maksimum
adalah 1765 mm, akan cenderung melengkung, akibat gaya yang didukungnya. Peristiwa ini dikenal dengan Buckling. Buckling terjadi apabila gaya Buckling
lebih kecil dari gaya yang didukungnya. Apabila terjadi Buckling maka perlu diperhatikan factor keamanan yang besarnya tergantung dari kerampingan batang.
Angka kerampingan akibat dimensi bahan λ perlu dibandingkan dengan angka
kerampingan tetapan dari bahan λ
o
. Jika λ ≥ λ
o
, maka hal ini termasuk Buckling elastis dan dapat digunakan rumus Euler. Jika
λ ≤ λ
o
termasuk Buckling tidak elastis dan tegangan buckling dapat dihitung menurut rumus Tetmayer.
Universitas Sumatera Utara
Dari perhitungan sebelumnya telah diketahui bahwa untuk satu sisi, berat inner mast Ft = 57,6 kg dan berat dukung rantai F
1
= 1400 kg. Karena gaya yang digunakan adalah rantai, maka F
1
= F
2
= 1400 kg. Jadi beban angkat total yang didukung oleh batang torak adalah dua kali Ft + F
1
+ F
2
= 21400+1400+57,6 = 5715,2 kg
≈ 5720 kg.
Gambar 3.32. Gaya pada Batang Torak Bahan yang digunakan untuk batang torak ini adalah baja carbon AISI
1040 dengan tegangan tarik maksimumnya adalah 85 kpsi = 60 kgmm
2
. Dalam hal ini diambil factor keamanan = 4.
Pada batang torak terjadi tekan dan lengkung. Tegangan tekan yang terjadi,
σ
tk
= A
F
Dimana : F = beban yang didukung = 5720 kg
A = luas penampang = π
4
. d
2
d = diameter batang torak = 40 mm, direncanakan
Universitas Sumatera Utara
jadi : σ
tk
=
2
40 .
4 5720
π = 4,55 kgmm
2
Tegangan lengkunglentur yang terjadi, σ
b
=
bt b
W M
Dimana : M
b
= momen lengku nglentur yang terjadi = 1400.95 + 57,6.65 – 1400.35 = 59744 kgmm
W
bt
= momen tahanan lengkunglentur =
π
32
.d
3
= π3240
2
= 6283,2 mm
3
Jadi, σ
b
=
5 ,
9 2
, 6283
59744 =
kgmm
2
Dengan demikian terjadi tegangan kombinasi, =
σ
tk
+ σ
b .................................................................................................................
lit.4 hal 352 Karena bahan yang digunakan mempunyai
σ
t maks
= 60 kgmm
2
maka : σ
t
=
15 4
60
.
= =
v
maks t
σ kgmm
2
σ
tk
= 1,5 – 2,5 . σ
t
= 1,5 . σ
t
dipilih = 1,515
= 22,5 kgmm
2
Universitas Sumatera Utara
Karena tegangan tekan total yang terjadi lebih kecil dari tegangan tekan ijin bahan, maka bahan aman digunakan.
a. Pengecekan terhadap Buckling