Bantalan pada Inner Mast Poros Bantalan pada Inner Mast

3.2.2. Bantalan pada Inner Mast

Dalam perhitungan terhadap analisa gaya pada inner mast, diketahui bahwa gaya yang ditumpu oleh bantalan adalah 4250,1 kg.Gaya ini merupakan gaya radial yang bekerja pada bantalan, sedangkan gaya aksial tidak ada. Bantalan ini berjumlah 2 buah yang dipasang pada bagian bawah inner mast tepatnya di antara inner mast dan outer mast, bantalan ini dipakai untuk alat angkat dan pemakaiannya tidak terus – menerus, sehingga umur bantalan diperoleh 5000 sd 15000 jam. Pr = x . v . Fr + y . Fa Dimana : Pr = beban ekivalen dinamis x = factor koreksi untuk pembebanan radial y = factor koreksi untuk pembebanan aksial v = factor perputaran cincin Fr = beban radial yang bekerja pada bantalan Fr = beban aksial yang bekerja pada bantalan Dalam hal ini, Fr = 4250,1 kg Fa = 0 V = 1,2 untuk cincin bagian luar yang berputar Untuk bantalan baris tunggal, bila e Fr v Fa = . Maka, x = 1 ; y = 0 Universitas Sumatera Utara Sehingga, Pr = 1 1,2 4250,1 + 0 = 5100,12 kg Beban eqivalen dinamis untuk bantalan ini, P = f w . Pr dimana : f w = 1 direncanakan = 1 5100,12 = 5100,12 kg Hubungan beban dan umur bantalan adalah : L h = p p c n     . . 60 10 6 Dimana ; Lh = umur bantalan = 5000 jam, direncanakan, n = putaran bantalan = 50 rpm, direncanakan, p = beban eqivalen dinamis = 5100,12 kg p = 3, untuk bantalan bola C = kapasitas dinamis. Jadi, C = p . 3 1 6 3 1 6 10 5000 50 60 12 , 5100 10 . . 60     =     h L n = 12577,98 kg Dengan demikian, kapasitas dinamis yang terjadi pada bantalan tersebut adalah 12577,98 kg = 123389,9 N. Dari standard bantalan yang ada, dapat diketahui nomor bantalan yang digunakan yaitu 6312 C3, dengan data – data sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara Diameter poros bantalan = 60 mm Diameter luar = 130 mm Lebar = 31 mm Berat = 2,1 kg Kapasitas dinamis = 12578 kg

3.2.3. Poros Bantalan pada Inner Mast

Dari perhitungan sebelumnya, telah diketahui bahwa gaya yang bekerja pada poros bantalan adalah 4250,1 kg Gambar 3.27. Poros Bantalan pada Inner Mast Pada poros terjadi tegangan geser : τ g = A F dimana : τ g = Tegangan geser yang terjadi kgmm 2 F = Gaya radial yang terjadi = 4250,1 kg A = Luas penampang geser = π 4 . d 2 = π 4 . 60 2 = 2827,4 kg Universitas Sumatera Utara Jadi, τ g = 5 , 1 4 , 2827 1 , 4250 = kgmm 2 Bahan yang dipilih adalah baja AISI 1018 dengan tegangan tarik maksimumnya 64 kpsi = 45 kgmm 2 . .............................................................. lit.5 , hal. 485 σ t = 11 4 45 = = v t maks σ kgmm 2 τ g = 0,7 . σ t = 0,7 11 = 7,87 kgmm 2 Karena tegangan geser yang terjadi lebih kecil dari tegangan geser ijin bahan poros, maka baja AISI 1018 aman untuk digunakan. Poros bantalan ditinjau terhadap pengelasan. Gambar 3.28. Pengelasan Poros Bantalan τ g = A F dimana : τ g = Tegangan geser yang terjadi kgmm 2 A = Luas bidang lasan = 1,414 . π.h.r r = 1 2 . d = 12 74 = 37 mm Universitas Sumatera Utara Jadi, τ g = 37 6 414 , 1 1 , 4250 π = 4,3 kgmm 2 Tegangan lengkunglentur yang terjadi : σ b = I r M b . dimana : Mb = momen lengkunglentur yang terjadi = 4250,1 23,5 = 99877,35 kgmm I = momen inersia berdasarkan leher las, = 675034,1 mm 4 ,telah dihitung pada pengelasan sebelumnya pada poros dudukan finger board. Jadi, σ b = 5 , 5 1 , 675034 37 35 , 99877 = kgmm 2 Dengan demikian terjadi tegangan kombinasi, τ gc = 2 2 2 g τ σ +       = 2 2 3 , 4 2 5 , 5 +       = 5,1 kgmm 2 Elektroda yang dipilih adalah E6010, dengan tegangan tarik maksimum 62 kpsi = 43,5 kgmm 2 . Bentuk dari pengelasan ini ditentukan sama dengan Universitas Sumatera Utara bentuk pengelasan pada poros bantalan pada dudukan finger board, yaitu las double sided concave fillet weld T-Joint. τ gw = 8,1 kgmm 2 , telah dihitung τ gp = 6,9 kgmm 2 Karena tegangan geser yang terjadi lebih kecil dari tegangan geser ijin bahan las maka pengelasan aman digunakan.

3.2.4. Beam Atas

Dokumen yang terkait

Perencanaan Elevator Penumpang Dengan Kapasitas Angkat 1000 Kg, Tinggi Angkat 32 Meter, Kecepatan Angkat 90 Meter/Menit Untuk Keperluan Gedung Bertingkat

28 153 189

Mesin Pemindah Bahan : Perencanaan Tower Crane Dengan Kapasitas Angkat 7 Ton, Tinggi Angkat 55 Meter, Radius 60 M, Untuk Pembangunan Gedung Bertingkat.

15 145 123

Analisis Teoritis Distribusi Tegangan Pada Boom Reachstacker Dengan Kapasitas Angkat Maksimum 40 Ton

15 113 67

Perencanaan Overhead Travelling Crane Yang Di Pakai Pada Pabrik Peleburan Baja Kapasitas Angkat 10 Ton Dan Tinggi Angkat 12 Meter

0 38 81

Perencanaan Crane Truck Dengan Kapasitas Angkat Maksimum 5 Ton

11 139 112

Kajian Kemiringan Optimal Garpu Dari Forklift Berdaya Mesin 115 (Hp), Tinggi Angkat Maksimum 3000 (Mm), Kecepatan Angkat 200 (Mm/Det), Beban Angkat 2500 (Kg), Hubungannya Dengan Daya Yang Diperlukan Dan Tinggi Angkat Maksimum Saat Pengangkatan

7 99 128

Perencanaan Sebuah Truck Mounted Crane Untuk Pembangunan Pks Yang Berfungsi Untuk Ereksi Dengan Kapasitas Angkat ± 10 Ton Dan Tinggi Angkat ± 15 M

17 104 103

Perancangan Mekanisme Spreader Gantry Crane Dengan Kapasitas 40 Ton Dengan Tinggi Angkat Maksimum 41 Meter Yang Dipakai Di Pelabuhan Laut

23 145 151

Perancangan Tower Crane Dengan Kapasitas Angkat 6 Ton, Tinggi Angkat 45 Meter, Radius 55 Meter, Untuk Pembangunan Gedung Bertingkat

23 143 118

Studi Preventive Maintenance Pada Sistem Angkat Dan Turun (Hoisting System) Anode Baking Crane Di PT. Inalum Dengan Kapasitas Angkat 6,780 Ton Dan Tinggi Angkat 7,5 Meter

3 40 109