Pembinaan jamaah. LANDASAN TEORI

d. Materials, yakni bahan-bahan yang diperlukan dalam mencapai tujuan atau misi lembaga. Bahan ini harus mendukung proses pencapaian tujuan yang direncanakan oleh sebuah lembaga. e. Machines, yakni alat-alat yang diperlukan, dalam hal ini alat-alat yang digunakan bertujuan untuk memaksimalkan bahan-bahan yang tersedia. f. Market, yakni tempat untuk menawarkan hasil produksi dalam hal ini, misi lembaga dapat diterima oleh masyarakat yang pada gilirannya mereka dapat menerima produk yang telah diciptakan. 18 Faktor manusia dalam manajemen merupakan unsur terpenting sehingga berhasil atau gagalnya suatu manajemen tergantung pada kemampuan manajer untuk mendorong dan menggerakkan orang-orang kearah tujuan yang akan dicapai. Karena begitu pentingnya unsur manusia dalam manajemen, melebihi unsure lainnya, maka boleh dikatakan bahwa manajemen itu merupakan proses social yang mengatasi segala-galanya. 19

B. Pembinaan jamaah.

1. Pengertian Pembinaan Jamaah. Pembinaan berasal dari kata “bina” yang artinya bangun. Apabila diberi awalan me- maka membina, yang artinya membangun, mendirikan, mengusahakan agar lebih baik. Sehingga pembinaan mengandung arti 18 Abdul syani, M anajemen Organisasi. H. 28 19 H. Zaini M ucht arom , M .A. Dasar-Dasar M anajemen Dakw ah Yogyakart a : Al-am in Press,1996, h.43 proses, tindakan, dan kegiatan yang dilakukan secara berdaya guna dan berhasil memperoleh hasil yang lebih baik. 20 Badan Penasehat Pembinaan dan pelestarian Perkawinan BP4 memberikan pengertian pembinaan yaitu segala upaya pengelolaan atau penangana berupa merintis, mengarahkan, serta mengembangkan kemampuan untuk mencapai tujuan denan mengadakan dan menggunakan dengan segala dana dan daya yang dimiliki . 21 Sedangkan menurut Majdi Hilali, pembinaan adalah membangun dan mengisi akal dengan ilmu yang berguna, mengarahkan hati lewat berbagai zikir, serta memompa dan menguatkan lewat introspeksi diri. 22 Menurut Miftah Thoha, pembinaan adalah suatu tindakan, proses, hasil atau pernyataan menjadi lebih baik. Dalam hal ini menunjukkan adanya kemajuan, peningkatan, pertumbuhan, evolusi atas berbagai kemungkinan, berkembang atau peningkatan atas sesuatu. Ada dua unsur dari pengertian ini yakni pembinaan itu sendiri bisa berupa suatu tindakan, proses atau pernyataan dari suatu tujuan dan kedua pembinaan itu bisa menunjukkan kepada perbaikan atas sesuatu. Apa yang dimaksud dengan jama’ah? Secara bahasa kata ‘jama’ah’ memiliki beberapa pengertian antara lain : berkumpul, berkelompok, bersama-sama dan berserikat. Menurut Drs. E. Ayub, dkk yang dimaksud jama’ah adalah “sejumlah besar manusia” atau “sekelompok manusia yang 20 Depart em en Pendidikan dan Kebudayaan , Kamus Besar Bahasa Indonesia, jakart a : Balai Pust aka, 1997, h.134 21 BP4 DKI Jakart a, M embina keluarga Saqinah, Jakart a : Gema Insani Press, 1999, h.138 22 M ajdi Hilali, 38 Sifat Generasi Unggulan, Jakart a : Gem a Insani Press, 1999, h. 138 berhimpun untuk mencapai tujuan yang sama.” 23 Jadi jama’ah adalah kelompok yang terorganisir dan terstruktur dengan baik. 24 Menurut Drs. Ibrahim Muhammad bin Abdullah al Buraikan criteria jamaah ada empat, yakni : a. Orang-orang yang berkumpul. b. Tidak terpecah belah. c. Manhaj atau konsep yang diikuti. d. Qudwah atau teladan. 25 Dengan berdasarkan pengertian pembinaan jama’ah maka pengertian pembinaan jama’ah adalah membangun, mengusahakan, mengembangkan kemampuan secara bersama-sama dalam kegiatan ibadah haji untuk mencapai tujuan haji yang diinginkan dan dicita-citakan. Dengan demikian pengertian manajemen pembinaan jamaah haji adalah mengkoordinasi, mengarahkan dengan mengembangkan kemampuan secara bersama-sama dalam kegiatan ibadah haji. 2. Tujuan Pembinaan Jamaah. Mengamati profil jama’ah haji Indonesia dari tahun ke tahun sebagian besar adalah rakyat biasa dari daerah terpencil, berpendidikan rendah, belum berpengalaman bepergian jauh, hidup dalam kultur lokal, tidak dapat membaca dan tidak dapat berbahasa asing. Kondisi pelaksanaan 23 M oh. E. Ayub, dkk, M anajemen M asjid, Jakart a ; Gem a Insani press, 1996, h. 128 24 Prisma Creat ive, Risalah Penyubur Iman, Jakart a : prism a Creat ive, 2007 25 Ibrahim M uham m ad bin Abdullah al Buraikan alih b ahasa M . Anis M at t a, Pengant ar St udi Aqidah Islam , Jakart a : Robbani Press, 1998 , cet I, h. 114 ibadah haji memaksa mereka untuk berhadapan dengan suatu kenyataan ysng bahkan tidak pernah di bayangkan. Melihat kondisi tersebut, maka pembinaan mengenai hal-hal yang berkaitan dengan berbagai hal yang menimbulkan kekagetan budaya tersebut sangat diperlukan sejak dini bahkan sebelum calon jama’ah haji mendaftarkan diri untuk menunaikan ibadah haji. 26 Pembinaan dilakukan demi keselamatan, kelancaran, ketertiban, dan kesejahteraan jama’ah haji serta kesempurnaan ibadah haji tanpa dikenakan biaya tambahan diluar BPIH yang telah ditetapkan. 3. Strategi Pembinaan Jama’ah Pelaksanaan pembinaan haji bisa dilakukan dengan berbagai metode : tatap muka, media cetak dan elektronik, internet, konsultasi telepon, dan penerbitan buku-buku dan leaflet sejak sebelum masa pendaftaran haji, periode pendaftaran, sampai saat pemberangkatan, selama di Arab Saudi sampai setelah kembali ke tanah air. 27 Materi pembinaan jama’ah haji dapat dikelompokkan dalam enam bahasan pokok, yaitu manasik haji, bimbingan ibadah, perjalanan, 26 Achm ad Nidjam dan Alat ief Hanan, M anajemen Haji : St udi kasus dan Telaah Implement asi Know ledge Workers, Jakart a : Zikrul Hakim , 2001 cet . I, h.71-72 27 Achm ad Nidjam dan Alat ief Hanan, M anajemen Haji : St udi kasus dan Telaah Implement asi Know ledge Workers, Jakart a : Zikrul Hakim , 2001 cet . I, h.73 pelayanan kesehatan, pembinaan haji mabrur, ukhuwah islamiyah dan ibadah social. 28 Materi pembinaan ibadah haji ditetapkan oleh pemerintah dalam bentuk buku bimbingan dan pola pembinaan yang dijadikan sebagai dasar pembinaan dan bimbingan, namun tetap dapat dikembangkan sesuai dengan segmen jama’ah haji yang dibimbingnya. Disamping pembinaan yang dilakukan oleh pemerintah, juga dapat dilakukan secara mandiri atas inisiatif jama’ah haji sendiri, majelis ta’lim dan merupakan kesatuan sistem bimbingan jama’ah haji yang mengacu kepada kemandirian jamaah dan dititik beratkan kepada pemahaman manasik dan pengetahuan perjalanan ibadah haji. 29

C. Pengertian, Hukum, Syarat, Rukun, dan Macam-macam Haji