Jamaah Haji LANDASAN TEORI

b. Tamattu’ yaitu mengerjakan umroh terlebih dahulu, kemudian baru mengerjakan Haji. Cara ini diwajibkan untuk membayar Dam dengan menyembelih seekor kambing atau berpuasa selama 10 hari dengan rincian 3 hari di tanah suci dan 7 hari di tanah air. c. Qiran’ yaitu mengerjakan ibadah Haji dan umroh secara bersamaan. Cara ini diwajibkan juga untuk membayar Dam dengan menyembelih seekor kambing atau bila tidak mampu berpuasa selama 10 hari.

D. Jamaah Haji

1. Pengertian Jama’ah Haji Jama’ah adalah kata bahasa Arab yang artinya “kompak” atau “bersama-sama”, ungkapan shalat berjama’ah berarti shalat yang dikerjakan secara bersama-sama dibawah pimpinan seorang imam. Jama’ah juga berarti sekelompok manusia yang terikat oleh sikap, pendirian, keyakinan, dan tugas serta tujuan yang sama. Islam menganjurkan umat Islam menggalang kekompakan dan kebersamaan, yaitu suatu masyarakat yang terdiri dari pribadi-pribadi muslim, yang berpegang pada norma-norma Islam, menegakkan prinsip “ta’awun” tolong-menolong dan kerja sama untuk tegaknya kekuatan bersama demi tercapainya tujuan yang sama. 32 Secara substansial haji merupakan bagian dari ritual keagamaan kaum Muslim yang bersifat personal. Meskipun demikian, sepanjang 32 Prof. Dr. H. Harun Nasut ion , Ensiklopedi Islam Indonesia, Jakart a, Djembat an, 1992, h. 486-487 sejarahnya pelaksanaan ibadah haji selalu mendapatkan perhatian negara. 33 Dalam buku Fiqih Empat Mazhab bagian ibadat puasa, zakat, haji, kurban, Abdurrahman al-Zaziri menyatakan bahwa yang dimaksud dengan “Haji” secara bahasa menuju kemuliaan, sedangkan pengertian haji secara istilah adalah amalan-amalan tertentu dan cara tertentu pula. 34 Sebagai salah satu rukun Islam, ibadah haji diwajibkan satu kali sepanjang hidup setiap muslim yang telah memenuhi syarat-syarat utamanya yaitu memiliki kemampuan ekonomi maupun fisik. Faktor- faktor lain yang berhubungan dengan syarat tersebut adalah keamanan, transportasi, dan akomodasi selama pelaksanaan haji. Seorang muslim yang melakukan ibadah haji akan melaksanakan rangkaian ritual mulai dari memakai ihram, thawaf, wukuf dan sebagainya, berikut larangan- larangan yang berkaitan dengan ibadah. 35 Sedangkan pengertian jama’ah haji yaitu Warga Negara Indonesia beragama Islam yang telah mendaftarkan diri untuk menunaikan ibadah haji sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan. 36 2. Klasifikasi Jama’ah Haji 33 M uham m ad M . Basyuni, Reformasi M anajemen Haji, Jakart a : FDK Press, 2008, hal. 45 34 Abdurrahm an al-Zaziri, Fiqih 4 M azhab Bagian Ibadat Puasa, Zakat , Haji, Kurban, Jakart a : Darul Ulum Press, 1996, cet . Ke-1, h. 177 35 Abdul Halim , Ensiklopedi Haji dan Umroh, Jakart a : PT. Raja Grafindo Persada, 2002, h. 84 36 Pedoman Teknis Pemeriksaan Kesehat an Jemaah Haji, Pusat Kesehat an Haji Kement rian Kesehat an RI : 2010, h.9 Adapun ruang lingkup jamaah haji adalah sebagai berikut : 1. Jama’ah haji mandiri adalah jama’ah haji yang memiliki kemampuan mengikuti perjalanan ibadah haji tanpa tergantung kepada bantuan alatobat dan orang lain. 2. Jama’ah haji observasi adalah jamaah haji yang memiliki kemampuan mengikuti perjalanan ibadah haji dengan bantuan alat dan atau obat. 3. Jama’ah haji pengawasan adalah jama’ah haji yang memiliki kemampuan mengikuti perjalanan ibadah haji dengan bantuan alat dan atau obat dan orang lain. 4. Jama’ah haji tunda adalah jama’ah haji yang kondisi kesehatannya tidak memenuhi syarat untuk mengikuti perjalanan ibadah haji. 5. Jama’ah haji resiko tinggi adalah jamaah haji dengan kondisi kesehatan yang secara epidemiologi beresiko sakit dan atau mati selama perjalanan ibadah haji, meliputi: a. Jama’ah haji lanjut usia b. Jama’ah haji penderita penyakit menular tertentu yang tidak boleh terbawa keluar dari Indonesia berdasarkan peratutan kesehatan yang berlaku. c. Jama’ah haji wanita hamil d. Jama’ah haji dengan ketidakmampuan tertentu terkait penyakit kronis dan atau penyakit tertentu lainnya. 37 37 Pedoman Teknis Pemeriksaan Kesehat an Jemaah Haji, Pusat Kesehat an Haji Kement rian Kesehat an RI : 2010, h.9-10 36 BAB lll GAMBARAN UMUM TENTANG KBIH ULUL ALBAAB

A. Profil