1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.
Semua agama menjunjung tinggi kebebasan komunikasi dan informasi diantara umat manusia. Bahkan Tuhan memerintahkan manusia selalu
berkomunikasi dengan-Nya, memohon ampunan-Nya, Ridho-Nya atau restu- Nya, perlindungan-Nya, dan petunjuk-Nya adalah merupakan sebuah informasi
dari manusia kepada Tuhan-Nya.
1
Salah satu bentuk komunikasi manusia kepada Tuhannya adalah dengan melakukan ritual ibadah haji. Dengan melakukan ritual
ibadah haji merupakan sarana untuk mengungkapkan rasa syukur atas nikmat yang telah Tuhan berikan kepada manusia.
Haji pada hakikatnya merupakan sarana dan media bagi umat islam untuk melaksanakan ibadah ke Baitullah dan tanah suci. Karena setiap tahun
sebagian kaum muslimin dari seluruh dunia datang untuk menunaikan ibadah haji.
2
Asal makna kata “haji” adalah menyengaja sesuatu. Haji yang dimaksud menurut syara’ adalah sengaja mengunjungi ka’bah untuk melakukan
1
. A. M uis, Komunikasi Islam, Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2001 , cet . Ke-1, h. 180
2
. A. M uis, Komunikasi Islam, Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2001 , cet . Ke-1, h. 21
2
beberapa amal ibadah dengan syarat-syarat tertentu. Haji diwajibkan atas orang- orang yang kuasa, satu kali seumur hidupnya.
3
Firman Allah SWT :
Artinya :
“Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu bagi orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitulloh, maka sesungguhnya Allah
maha kaya tidak memerlukan sesuatu dari semesta alam” QS : Ali Imran : 97
Menurut Ibrahim Muhammad Al jamal dalam bukunya “Fiqh AL Mar’at Al Muslimah” arti haji menurut bahasa adalah menuju suatu tempat yang suci. Sedang
menurut syara’ haji berarti berziarah ke Bait Allah al haram, melakukan wukuf di Arafah, dan Sa’I antara bukit Shafa dan Marwah, dengan cara tertentu dalam waktu
dan niat tertentu pula.
4
Haji pada hakekatnya merupakan aktifitas suci yang pelaksanaannya diwajibkan oleh Allah kepada seluruh ummat Islam yang telah mencapai istitho’ah
mampu, disebut aktifitas suci karena seluruh rangkaian kegiatan adalah ibadah. Haji juga disebut sebagai ibadah puncak yang melambangkan ketaatan serta penyerahan
diri secara total kepada Allah baik secara fisik-material maupun spiritual.
5
Bagi setiap muslim, termasuk muslim di Indonesia, ibadah haji memiliki makna sangat penting. Dalam konteks Indonesia, ibadah haji tidak hanya dilihat
3
.Sulaiman Rasyid, Fiqih Islam, Bandung : Sinar baru Algensindo, 2002, cet .ke 1, hal.35
4
Ibrahim M uhammad al jamal, Fiqih Wanit a, penerjemah anshori umar sit anggal, Semarang
: CV. Asy-Syifa, 1986, h. 286
5
Ali Syari’at i, Haji Bandung: Penerbit Pust aka, 2000 m, hal. 1
3
sebagai salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan kaum Muslimin bagi mereka yang mampu tetapi juga memiliki makna sosiologis dan historis sangat berarti. Secara
sosiologis dan historis, dapat dikatakan bahwa perkembangan Islam Indonesia tidak bisa terlepas dari ibadah haji.
6
Oleh karena haji merupakan ibadah rutin tahunan yang melibatkan banyak orang dan unsur, maka perlu dilakukan pembinaan bagi jama’ah haji guna
memberikan pengetahuan dan informasi yang penting serta berguna bagi calon jama’ah agar proses pelaksanaan ibadah haji dapat berjalan dengan baik.
Yayasan KBIH Kelompok Bimbingan Ibadah Haji ULUL ALBAAB berdiri sejak tahun 2003 di Tangerang, dan mendapat izin penyelenggaraan haji dan
umroh pada tahun 2003. Total Jama’ah yang sudah diberangkatkan sampai dengan tahun 2010 berjumlah 892 orang dan siap diberangkatkan sampai tahun 2015 kurang
lebih sebanyak 680 jama’ah, shingga total jama’ah yang siap diberangkatkan sampai dengan tahun 2015 adalah 1572 jama’ah.
Seiring perkembangan dan berjalannya waktu, pengelolaan haji dan umroh mengalami perubahan dalam upaya peningkatan pelayanan, pembinaan, serta
perlindungannya. Yayasan Ulul Albaab selalu berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik kepada jama’ah dengan menyediakan fasilitas kemudahan,
keamanan, kenyamanan, keterbukaan dan kejujuran. Pembinaan yang berkualitas
6
M uhammad M . Basyuni, Reformasi M anajemen Haji, Jakart a : FDK Press, 2008
4
menjadi salah satu fasilitas yang diberikan oleh KBIH Ulul Albaab kepada jama’ah haji agar kegiatan haji dapat berjalan dengan baik.
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai manajemen dan [rogram-program pembinaan jama’ah haji di KBIH ulul Albaab, maka penulis akan menuangkan dalam
sebuah karya ilmiah “skripsi” yang berjudul, MANAJEMEN PEMBINAAN JAMA’AH HAJI PADA KBIH KELOMPOK BIMBINGAN IBADAH HAJI
ULUL ALBAAB TANGERANG.
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah