d. Thawaf wada’ atau thawaf pamitan, thawaf ini dilakukan pada
saat akan meninggalkan Makkah untuk pulang ke Tanah Air atau melanjutkan perjalanan ke Madinah.
Karena KBIH Ulul Albaab menggunakan pelaksanaan Haji Tamattu, maka selepas bertahallul seluruh jama’ah beserta rombongan bersiap
menuju Madinah. Selama di Madinah seluruh rombongan akan melakukan berbagai kegiatan,
Berbagai kegiatan yang akan dilakukan oleh jama’ah dan pembimbing selama di Madinah, antara lain : ibadah sholat Arba’in, berziarah ke
Makam Nabi Muhammad SAW dan pemakaman Baqi’, berziarah ke Masjid Quba, Qiblatain, dan Jabal Uhud, ceramah Agama, berkunjung ke
percetakan Al-Qur’an, dan jama’ah memiliki waktu untuk berbelanja kurma. Selepas itu seluruh jama’ah dan pembimbing bersiap untuk
kembali ke tanah air berdasarkan jadwal yang telah ditetapkan oleh pemerintah melalui Kementrian Agama.
2. Pengorganisasian Organizing
Adapun langkah-langkah yang diterapkan oleh pimpinan pembinaan jama’ah haji bagi pelaksana bimbingan di KBIH Ulul
Albaab adalah sebagai berikut : a. Adanya pembagian kerja, dimana kegitan-kegiatan yang akan
dilakukan oleh para pengurus pembinaan jama’ah ditentukan dan
dikelompokkan dalam beberapa Pembina, yang merupakan kesatuan organisasi.
Sebagai sebuah lembaga yang dikelola secara professional, masing-masing pengurus memiliki tanggung jawab sesuai dengan
pembagian tugas dan kerjanya. b. Adanya kebijakan wewenang kepada pimpinan ketua untuk
mengambil keputusan. Setelah KBIH menyusun pembagian kerja, masing-masing
pengurus memiliki tugas dan tanggung jawab masing-masing. Adapun
pengambilan keputusan
dilakukan berdasarkan
kesepakatan pengurus. Kesepakatan bisa diartikan sebagai mufakat bulat ataupun melalui voting yang hasilnya merupakan tanggung
jawab bersama. c. Adanya tugas dan tanggung jawab yang ditekankan pada kejelasan
tugas dan wewenang masing-masing bidang yang diterima oleh para pelaksana. Berdasarkan kesanggupan dan kemampuan
masing-masing sesuai dengan jenis pekerjaan Setiap tahun akhir tahun anggaran, KBIH Ulul Albaab melakkan
evaluasi internal untuk menilai kinerja masing-masing pengurus, staff dan kinerja KBIH Ulul Albaab secara keseluruhan.
Agar tujuan KBIH Ulul Albaab dapat tercapai, maka dibentuk organisasi untuk mengelompokkan dan membagi tugas sesuai dengan
kemampuan masing-masing. Maka dalam rangka mencapai tujuan, KBIH Ulul Albaab membentuk struktur organisasi untuk menjalankan seluruh
kegiatan yang tekah direncanakan.
3. Penggerakan Actuating
Setelah rencana kerja dibuat, struktur organisasi sudah ditetapkan dan posisi-posisi jabatan-jabatan dalam struktur organisasi telah diisi,
maka langkah berikutnya adalah menggerakkan para pelaksana pembinaan kepada jama’ah Haji.
Menurut Djati Julitiarsa penggerakan merupakan kegiatan manajemen untuk membuat orang lain dapat bekerja.pada dasarnya
menggerakan orang lain bukanlah pekerjaan mudah, untuk menggerakan rencana-rencana yang akan dilaksanakan pimpinan harus
memiliki kemampuan untuk menggerakan orang lain. Kemampuan atau seni untuk menggerakan orang lain itu disebut dengan
kepemimpinan leadership. a. Pembimbingan
Agar suatu kegiatan pembinaan berjalan secara efektif dan efisien maka ketua regurombongan memberikan bimbingan
kepada jama’ah dengan memberikan saran, penjelasan, dan pengalaman
b. Penjalinan hubungan
Demi terwujudnya
harmonisasi dan
sinkronisasi pembinaan itu, maka diperlukan adanya jalinan hubungan atau
koordinasi yang baik antara seluruh pengurus KBIH Ulul Albaab dengan jama’ah. Dalam hal ini KBIH Ulul Albaab telah berupaya
sebaik mungkin, misalnya dengan melalui pertemuan-pertemuan pada rapat koordinasi antar anggota sehingga tujuan awal dapat
tercapai. c. Pengembangan dan peningkatan pelaksana bimbingan
Dengan adanya kegiatan pengembangan dan pelaksana bimbingan diharapkan proses kegiatan pembinaan dapat berjalan
secara efektif dan efisien, sehingga mengalami perbaikan dan peningkatan kualitas pelaksana bimbingan pembimbingan di
setiap tahunnya
4. Pengawasan Controlling