33
tumbuhan laba
Efendi 2006
Analisis Pengaruh Rasio Keuangan
Terhadap Perubahan Laba
Pada Perusahaan Otomotif dan
Industri Terkait Yang Terdaftar di
Bursa Efek Jakarta current ratio
CR, debt
ratio DR,
total assets turnover
TATO, return on
assets ROA, return on
equity ROE, dan
gross profit margin
GPM Analisis
Regresi Linear
Bergan da
Secara simultan rasio keuangan
berpengaruh terhadap
perubahan laba, sedangkan secara
parsial hanya ROA, ROE, dan
GPM yang berpengaruh
signifikan terhadap
perubahan laba
2.3 Kerangka Konseptual
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kinerja perusahaan. Dalam
penelitian ini yang menjadi variabel independen adalah rasio keuangan yang terdiri dari current ratio CR, debt ratio DR, total assets turnover TATO,
return on assets ROA, dan gross profit margin GPM. Semakin tinggi CR maka perusahaan semakin likuid dan akan semakin mudah memperoleh pendanaan dari
kreditor maupun investor untuk memperlancar kegiatan operasionalnya sehingga laba juga dapat meningkat. Semakin tinggi DR, maka semakin banyak aktiva
perusahaan yang didanai oleh utang sehingga semakin beban bunga yang harus dibayar dan laba perusahaan akan menurun. Semakin tinggi TATO, maka semakin
efisien perusahaan dalam menggunakan aktivanya untuk menghasilkan penjualan dan laba perusahaan juga dapat meningkat. Semakin tinggi ROA, semakin tinggi
laba yang diperoleh perusahaan dari aktiva yang dimilikinya dan akan berpengaruh terhadap perubahan laba. Semakin tinggi GPM, maka semakin
34
efektif dan efisien perusahaan dalam melaksanakan aktivitas operasionalnya sehingga dapat mempengaruhi laba bersih yang akan diperoleh perusahaan.
Dengan demikian, secara simultan rasio keuangan berpengaruh terhadap perubahan laba dan secara parsial, current ratio CR, debt ratio DR, total assets
turnover TATO, return on assets ROA, dan gross profit margin GPM
berpengaruh terhadap perubahan laba.
Berdasarkan latar belakang masalah, tunjuan teoritis, dan tinjauan penelitian terdahulu, maka dirumuskan kerangka konseptual penelitian pada
gambar 2.1
Variabel Independen Variabel Dependen
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
Rasio Keuangan X
Current Ratio X
1
Debt Ratio X
2
Return on Assets X
3
Total Assets Turnover X
4
Gross Profit Margin X
5
Tobin’s Q Y
35
2.4 Hubungan Antar Variabel
2.4.1 Hubungan Current Ratio dengan Kinerja Perusahaan
Current ratio merupakan ukuran yang paling umum digunakan untuk mengetahui kesanggupan memenuhi kewajiban jangka pendek
karena rasio ini menunjukkan seberapa jauh tuntutan dari kreditor jangka pendek dipenuhi oleh aktiva yang diperkirakan menjadi uang tunai dalam
periode yang sama dengan jatuh tempo. Current ratio yang rendah akan memberikan image yang kurang baik. Rendahnya current ratio yang
dimiliki perusahaan mencerminkan adanya masalah dalam likuiditas. Akan tetapi current ratio yang terlalu tinggi juga kurang baik karena
menunjukkan banyaknya dana menganggur yang pada akhirnya dapat mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba.
Berdasarkan paparan di atas, rasio lancar dapat dikatakan sebagai bentuk mengukur tingkat keamanan margin of safety. Jika perusahaan
mampu memenuhi kewajiban jangka pendeknya, maka kinerja perusahaan tersebut baik sehingga Current Ratio berpengaruh positif terhadap kinerja
perusahaan.
2.4.2 Hubungan Debt Ratio dengan Kinerja Perusahaan
Debt ratio digunakan untuk menilai utang dengan aktiva. Rasio ini digunakan untuk mengetahui jumlah dana yang disediakan peminjam
kreditor dengan pemilik perusahaan. Makin besar hutang perusahaan untuk mendanai asset, makin besar pula financial leverage yaitu
pembayaran bunga hutang. debt ratio sangat mempengaruhi pencapaian
36
laba yang diperoleh perusahaan. Semakin tinggi DR menunjukkan semakin besar kepercayaan dari pihak luar, hal ini sangat memungkinkan
meningkatkan kinerja keuangan perusahaan, karena dengan modal yang besar maka kesempatan untuk meraih tingkat keuntungan juga besar.
2.4.3 Hubungan Return On Asset dengan Kinerja Perusahaan
ROA merupakan rasio keuangan untuk mengukur dalam memperoleh keuntungan laba secara keseluruhan. ROA yang tinggi
menunjukkan efisiensi manajemen asset, yang berarti efisiensi manajemen dapat menciptakan laba perusahaan. Tinggi rendahnya ROA juga akan
mempengaruhi perubahan laba. ROA yang tinggi berarti rasio rentabilitas juga tinggi, dengan tingginya rentabilitas berarti perusahaan sukses dalam
menghasilkan laba, dengan pencapaian laba yang tinggi itulah investor dapat mengharapkan keuntungan yang berasal dari deviden. Dan
sebaliknya, ROA yang rendah berarti rentabilitas perusahaan juga rendah, dengan rendahnya rentabilitas berarti perusahaan kurang sukses dalam
menghasilkan laba yang berarti perubahan laba mengalami penurunan. Semakin tinggi ROA, memberikan gambaran semakin baik kinerja
perusahaan tersebut.
2.4.4 Hubungan Total Asset Turnover dengan Kinerja Perusahaan
TATO merupakan perbandingan antar penjualan bersih Net sales terhadap total asset. Rasio ini mengukur seberapa baik efisiensi seluruh
aktiva perusahaan yang digunakan untuk menunjang kegiatan penjualan serta menunjukkan berapa kali aktiva berputar dalam periode tertentu.
37
Apabila rasio ini cenderung meningkat, maka kondisi ini memberikan gambaran bahwa perusahaan semakin efisien dalam menggunakan
aktivanya untuk meningkatkan penjualannya sehingga berpengaruh terhadap laba yang diperoleh. Dengan demikian kinerja perusahaan
semakin baik sehingga Total Assets Turnover berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan dan para investor tertarik untuk menanamkan modalnya
sehingga dapat meningkatkan laba perusahaan.
2.4.5 Hubungan Gross Profit Margin dengan Kinerja Perusahaan
Gross profit margin merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan memperoleh laba bruto dari setiap
rupiah penjualan. Semakin tinggi gross profit margin maka perubahan laba yang diperoleh perusahaan semakin tinggi. Hal ini dikarenakan gross
profit margin yang tinggi menunjukkan perusahaan dapat menjual produknya diatas harga pokok penjualannya sehingga perusahaan tidak
mengalami rugi kinerja perusahaan semakin baik.
2.5 Hipotesis Penelitian
Hipotesis dari penelitian dilakukan berdasarkan permasalahan dan tujuan yang ingin dicapai. Hipotesis adalah posisi yang dirumuskan dengan maksud
untuk diuji secara empiris Erlina dan Mulyani, 2008:4. Hipotesis dari penelitian ini adalah :
H1 : Current Ratio berpengaruh terhadap kinerja perusahaan pada perusahaan manufaktur sektor aneka industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
38
H2 : Debt Ratio berpengaruh terhadap kinerja perusahaan pada perusahaan manufaktur sektor aneka industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
H3 : Return on Assets berpengaruh terhadap kinerja perusahaan pada perusahaan manufaktur sektor aneka industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
H4 : Total Assets Turnover berpengaruh terhadap kinerja perusahaan pada perusahaan manufaktur sektor aneka industri yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. H5 : Gross Profit Margin berpengaruh terhadap kinerja perusahaan pada
perusahaan manufaktur sektor aneka industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
H6 : Current Ratio, Debt Ratio, Return on Assets, Total Assets Turnover, dan Gross Profit Margin secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja
perusahaan pada perusahaan manufaktur sektor aneka industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
39
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian