36
3.8 Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data yang dilakukan adalah menggunakan metode pengumpulan data dokumentasi yaitu mengumpulkan, menganalisa
kemudian mengelompokkan data yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti. Pengumpulan data dilakukan dengan 2 tahap, pertama dengan
melakukan studi pustaka yaitu dengan mengumpulkan informasi-informasi dari buku-buku, jurnal akuntansi, dan sumber lainnya yang berhubungan
dengan penelitian. Kedua, mengumpulkan data sekunder dengan mengakses situs-situs resmi yang berisi laporan keuangan perusahaan industri barang
konsumsi selama tahun 2011-2013 yang telah diaudit oleh akuntan publik dengan cara mengunduh dari situs Bursa Efek Indonesia
www.idx.co.id.
3.9 Metode Analisis Data
3.9.1 Uji Asumsi Klasik
Penelitian ini menggunakan metode analisis statistik dengan menggunakan
software
statistik yaitu
SPSS
versi 16. Peneliti terlebih dahulu melakukan uji asumsi klasik. Uji asumsi klasik ini meliputi uji normalitas,
uji multikolineritas, uji heterokedasitas, dan uji autokorelasi.
3.9.1.1 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel penggangu atau residual memiliki distribusi normal.
ghozali, 2011. Model regresi yang baik adalah yang mempunyai distribusi data normal atau mendekati normal. Uji normalitas pada penelitian ini
Universitas Sumatera Utara
37
didasarkan pada uji statistik sederhana dengan melihat nilai nilai signikan pada uji statistic nonparametik Kolmogorov-Sminor K-S. Uji K-S
dilakukan dengan membuat hipotesis: H
a
: data residual berdistribusi normal H
a
: data residual tidak berdistribusi normal Dasar pengambilan keputusan pada uji K-S ini adalah dengan
melihat nilai probabilitas signifikansi data residual. Jika angka probabilitas kurang dari 0,05 maka variabel ini tidak berdistribusi secara normal.
Sebaliknya, bila angka probabilitas di atas 0,05 maka Ha ditolak yang berarti variabel terdistribusi secara normal Ghozali 2005.
3.9.1.2 Uji Multikolonearitas
Uji Multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel independen. Model
regresi yang baik seharusnya tidak ada korelasi antar variabel independen. Ada tidaknya multikolonieritas dapat dideteksi dengan melihat nilai
tolerance dan VIF. Menurut Ghozali 2005:92, ”nilai
cutoff
yang umum dipakai untuk menunjukan adanya multikolonieritas adalah nilai tolerance
0,10 atau sama dengan nilai VIF 10”.
3.9.1.3 Uji Heterokedasitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan
ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedatisitas dan jika berbeda
Universitas Sumatera Utara
38
disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang Homoskesdatisitas atau tidak terjadi Heteroskesdatisitas Ghozali, 2005.
Uji heteroskedastisitas dapat menggunakan uji glejser. Uji glejser meregresi nilai absolute residual terhadap variabel independen. Uji glejser
menunjukkan tidak mengandung heteroskedastisitas jika nilai signifikansi di atas tingkat kepercayaan 5.
3.9.1.4 Uji Autokorelasi
Uji Autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi tersebut ada korelasi antara kesalahan pengganggu
pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1sebelumnya. Jika terjadi korelasi, dapat disimpulkan adanya problem autokorelasi .
Autokorelasi muncul karena penelitian yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya Ghozali, 2005 .Uji autokorelasi dapat diuji
menggunakan uji
run test
. Uji
run test
menguji apakah antar residual terdapat korelasi yang tinggi. Run test menunjukkan tidak terjadi
autokorelasi antar nilai residual, jika nilai test di atas 0,05.
3.10 Pengujian Hipotesis