Teori Pers Dunia Tinjauan Kepustakaan

yang sesungguhnya dengan pers, orang harus melihat keyakinan dan asumsi dasar yang dimiliki masyarakat itu : hakikat manusia, hakikat masyarakat dan Negara, hubungan antar manusia dengan Negara, hakikat pengetahuan dan kebenaran. Jadi pada akhirnya perbedaan pada system pers adalah perbedaan filsafat. Munculnya teori-teori pers dipicu oleh dialektika antara kebebasan dan tanggung jawab pers terhadap kondisi ruang sosial yang ada. Oleh karenanya beberapa sarjana Amerika Serikat yaitu Fred S. Siebert, Theodore Peterson, dan Wilbur Schramm membentuk “Four Theories of the press”.

2. Teori Pers Dunia

Empat teori pers di dunia ini terdiri dari: 1. Teori Pers Otoritarian Teori ini menganggap Negara sebagai ekspresi tertinggi dari pada kelompok manusia, yang mengungguli masyarakat dan individu atau dengan kata lain Negara yang otoriter, Otoriter dapat diartikan sebagai kekuasaan mutlak dari suatu sistem. Dapat juga dikatakan sebagai pemerintahan yang diktator pemerintahan yang berkuasa secara penuh.. Dalam teori pers, ada teori pers otoritarian. Tujuan utama dari teori ini ialah mendukung dan memajukan kebijakan pemerintah yang berkuasa. Media massa pada teori atau sistem pers ini diawasi melalui paten dari kerajaan atau izin lain yang semacam itu. Dan yang berhak menggunakan media ialah siapa saja yang memiliki izin dari kerajaan. Kritik terhadap mekanisme politik dan para penguasa sangat dilarang. Pada sistem pers otoritarian media massa dianggap sebagai alat untuk melaksanakan kebijakan pemerintah walaupun tidak harus dimiliki pemerintah. Teori ini hampir dipakai oleh semua negara, pada saat masyarakat dan teknologi telah cukup maju dalam menghasilkan apa yang kita namakan media massa dalam komunikasi. Teori ini membentuk dasar bagi sistem-sistem pers di berbagai masyarakat modern, bahkan di negara yang Universitas Sumatera Utara tidak lagi menggunakannya, teori ini terus mempengaruhi praktek-praktek sejumlah pemerintahan yang secara teoritis menyetujui prinsip-prinsip libertarian. Dalam sistem otoritarian, perilaku dan kinerja politik dalam bentuk apa pun akan terawetkan karena memang tidak ada pintu politik untuk perubahan. Berbagai perubahan hanya terjadi jika dikehendaki oleh sang penguasa otoriter dan tentu saja bentuk-bentuk perubahan itu sesuai dengan kehendak dirinya. Analisisnya dalam teori ini pers tidak sesuai dengan konsep dasarnya yaitu sebagai media yang menginformasikan secara fakta dan bersifat netral. Dalam teori ini media terkesan sangat terkekang dan diatur semuanya oleh Negara dan tidak boleh ada suatu informasi yang merugikan bagi Negara dan terkesan sangat berpihak. System pers semacam ini tidak cocok diterapkan di Negara demokratis. 18 a. Media selamanya tunduk pada penguasa . . Teori ini lahir dan dikembangkan sejak abad 16-17 di Inggris yang merupakan falsafah kekuasaan mutlak dari kerajaan atau kekuasaan mutlak dari pemerintah, atau kedua-duanya. Bertujuan guna mendukung dan mengembangkan kebijaksanaan dari pemerintah yang sedang berkuasa, dan untuk mengabdi kepada Negara.. Negara adalah hal yang sangat penting yang dapat membuat manusia menjadi manusia seutuhnya anpa Negara manusia menjadi primitif tidak mencapai tujuan hidupnya.Oleh karena itu pers adalat alat penguasa untuk menyampaikan keinginannya kepada rakyat. Prinsip-prinsipnya : b. Sensor dibenarkan tak dapat diterima. c. Kecaman terhadap penguasa dan penympangannya kebijakannya d. Wartawan tidak memiliki kebebasannya 2. Teori Pers Libertarian 18 http:johanestomysetiawan.blogspot.com200907pengertian-teori-pers-ototarian.html Universitas Sumatera Utara Teori ini berasal dari karya Milton, Locke, Mill dan falsafah umum rationalisme dan hak alam yang dipraktikan di Inggris setelah tahun 1688, dan berkembang di Amerika dan seluruh dunia. Berbeda halnya dengan teori sebelumnya, teori ini bertujuan memberikan peneranganpencerahan, menghibur, dan menjual terutama untuk mengecek dan menemukan aspek kebenaran. 19 a. Melayani kebutuhan ekonomi iklan; Hal ini, mempengaruhi fungsi kontrol pasar terhadap media. Yakni “pembenaran sendiri ke kebenaran” dengan “pasaran bebas idea-idea”, dan dikontrol melalui pengadilan jika terjadi pelanggaran hukum. Teori menganggap bahwa pers merupakan sarana penyalur hati nurani rakyat untuk mengawasi dan menetukan sikap terhadap kebijakan pemerintah. Pers berhadapan dengan pemerintah Pers bukanlah alat kekuasaan pemerintah. Teori ini menganggap sensor sebagai hal yang Inkonstitusional. Tugas-tugasnya : b. Melayani kehidupan politik; c. Mencari keuntungan kelangsungan hidupnya; d. Menjaga hak warga Negara control social; e. Memberi hiburan. Ciri-cirinya : a. Publikasi bebas dari penyensoran; b. Tidak memerlukan ijin penerbitan, pendistribusian; c. Kecaman terhadap pejabat, partai politik tidak dipidana; d. Tidak adak kewajiban untuk mempublikasikan segala hal; 19 http:halil-materipkn.blogspot.com200909bab-3-peranan-pers.html Universitas Sumatera Utara e. Publikasi kesalahan dilindungi sama dengan publikasi kebenaran sepanjang menyangkut opini dan keyakinan; f. Tidak ada batas hukum dalam mencari berita; g. Wartawan mempunyai otonomi professional. 3. Pers Tanggung Jawab Sosial Mengemukakan bahwa kebebasan pers harus disertai dengan tanggung jawab kepada masyarakat, kebebasan pers perlu dibatasi oleh dasar moral, etika dan hati nurani insan pers sebab kemerdekaan pers itu harus disertai tanggung jawab kepada masyarakat. Hampir sama dengan teori Libertarian, teori ini bertujuan memberi penerangan, menghibur, menjual, tetapi mengutamakan untuk membangkitkan konflik ke forum diskusi. Dengan tujuan seperti di atas, maka fungsi kontrol bukan hanya pasar dalam arti pendapat masyarakat dan tindakan dari konsumen. Melainkan terdapat peran penting etika- etika profesi. Jadi, media massa dilarang memberitakan tulisan-tulisan yang melanggar hak- hak pribadi yang diakui oleh hukum dan dilarang melanggar kepentingan vital masyarakat. Jika mengingkari, maka masyarakat akan membuat media tersebut mematuhinya 20 4. Teori Pers komunis Lahir pada era Uni Soviet Russia yang berkembang di negara-negara komunis Eropa Timur dan dikembangkan pula oleh Adolf Hitler di Jerman dengan Nazinya dan oleh Benito Mussolini di Italia dengan Fasismenya. Teori tersebut berdasar pada ajaran Marxisme, Leninisme, Stalinisme dan pembauran pemikiran Hegel serta cara berberpikir Russia abad 19. 20 Ibid Universitas Sumatera Utara Oleh karena ia merupakan produk dan alat penguasa soviet, maka tujuan media diarahkan untuk membantu dan berlangsungnya sistem Sosialisme Soviet, khususnya kelangsungan para diktator partai. Sehingga pengguna media massa hanya diperuntukkan bagi para anggota partai yang setia dan ortodoks. Akibatnya, media massa pun dikontrol dan diawasi dengan ketat seperti dilarang mengkritik tujuan partai dan kebijakan- kebijakannya menyatakan pers adalah alat pemerintah atau partai yang berkuasa dan bagian integral dari negara sehingga pers itu tunduk kepada negara. Ciri-ciri pers Komunis adalah : a. Media dibawah kendali kelas pekerja karena pers melayani kelas tersebut. b. Media tidak dimiliki secara pribadi. c. Masyarakat berhak melakukan sensor. 21

B. Sejarah Lahirnya Pers Dunia

Dikisahkan oleh empunya kisah, bahwa: ada seorang ahli sejarah mengatakan bahwa Nabi Nuh, yaitu seorang Nabi yang terkenal waktu ada banjir di dunia ini yang menyelamatkan marga satwa dari kehancuran total dengan membuat perahu besar atas restu Tuhan. Nabi Nuh Wartawan pertama di dunia ini setelah berhasil mengirimkan berita dengan menggunakan burung merpati. Oleh Van der Meulen dikatakan bahwa orangorang Babylon menurut catatan Flafius – Josephus memiliki para penulis sejarah yang bertugas menyusun berita tentang kejadian sehari-hari. 21 Ibid Universitas Sumatera Utara