menghasilkan kertas yang lebih murah dan menghilangkan hambatan lain untuk pengembangan kemampuan media berita.
Kepentingan kita sebagai insan pers, baik dari negara-negara maju atau berkembang, pada dasarnya adalah sama: Kita adalah deklarasi bersama untuk paling bebas, informasi yang
paling akurat dan tidak memihak yang berada dalam kemampuan profesional kami untuk memproduksi dan mendistribusikan. Kami menolak pandangan pers teoritisi dan para
pejabat nasional atau internasional yang mengklaim bahwa sementara orang-orang di beberapa negara siap untuk kebebasan pers, orang-orang di negara lain cukup berkembang
untuk menikmati kebebasan itu. Kami sangat prihatin dengan kecenderungan yang berkembang di banyak negara dan badan-badan internasional untuk menempatkan
kepentingan pemerintah di atas kepentingan individu, terutama dalam hal informasi. Kami percaya bahwa negara ada untuk individu dan memiliki kewajiban untuk menegakkan hak-
hak individu. Kami percaya bahwa definisi akhir dari kebebasan pers tidak terletak pada tindakan pemerintah atau badan-badan internasional, melainkan dalam profesionalisme,
semangat dan keberanian atau individu jurnalis. Kebebasan pers adalah hak dasar manusia. Kami berjanji diri untuk aksi bersama untuk menegakkan hak ini.
29
2. Berdasarkan Piagam Untuk Kebebasan Pers
Pers yang bebas berarti orang bebas. Untuk tujuan ini, prinsip-prinsip berikut, dasar aliran terkekang berita dan informasi baik di dalam dan lintas batas nasional, layak
29
ibid
Universitas Sumatera Utara
dukungan dari semua pihak berjanji untuk memajukan dan melindungi lembaga-lembaga demokratis.
30
a. Sensor, langsung atau tidak langsung, tidak dapat diterima, sehingga hukum dan
praktek membatasi hak media berita secara bebas untuk mengumpulkan dan mendistribusikan informasi harus dihapuskan, dan pemerintah, nasional atau lokal,
tidak boleh mengganggu isi cetak atau siaran berita, atau membatasi akses ke sumber berita.
b. Media berita independen, baik cetak dan siaran, harus diizinkan untuk muncul dan
beroperasi secara bebas di semua negara. c.
Tidak boleh ada diskriminasi oleh pemerintah dalam pengobatan mereka, ekonomi atau sebaliknya, media berita dalam suatu negara. Di negara-negara tempat media
pemerintah juga ada, media independen harus memiliki akses gratis yang sama sebagai media resmi harus semua materi dan fasilitas yang diperlukan untuk
penerbitan atau penyiaran operasi. d.
Negara tidak harus membatasi akses ke kertas koran, fasilitas pencetakan dan sistem distribusi, pengoperasian kantor berita, dan ketersediaan frekuensi siaran dan
fasilitas. e.
Hukum, teknis dan tarif praktek oleh otoritas komunikasi yang menghambat distribusi berita dan membatasi aliran informasi dikutuk.
f. Media Pemerintah harus menikmati kemerdekaan editorial dan terbuka untuk
keragaman sudut pandang. Hal ini harus ditegaskan dalam hukum dan praktek.
30
http:translate.googleusercontent.comtranslate_c?depth=3nv=1rurl=translate.google.com tl=idu=http:www.wpfc.org3Fq3Dnode34usg=ALkJrhjBTc9FZmUsU4IY2IlpQo6yFxtjhw
Universitas Sumatera Utara
g. Harus ada akses tidak terbatas oleh media cetak dan penyiaran dalam suatu negara
untuk berita luar dan layanan informasi, dan masyarakat harus menikmati kebebasan yang sama untuk menerima publikasi asing dan siaran luar negeri tanpa
gangguan. h.
Batas negara harus terbuka kepada wartawan. Kuota tidak harus menerapkan, dan aplikasi untuk visa, tekan kepercayaan dan diperlukan dokumentasi lain untuk
pekerjaan mereka harus disetujui segera. Wartawan asing harus diizinkan untuk melakukan perjalanan secara bebas dalam suatu negara dan memiliki akses ke
sumber-sumber berita baik resmi maupun tidak resmi, dan diizinkan untuk impor dan ekspor secara bebas semua bahan profesional yang diperlukan dan peralatan.
i. Pembatasan pada gratis masuk ke bidang jurnalisme atau atas praktek, melalui
prosedur sertifikasi lainnya lisensi atau, harus dihilangkan. j.
Jurnalis, seperti semua warga negara, harus aman dalam diri mereka dan diberikan perlindungan penuh hukum. Jurnalis yang bekerja di zona perang diakui sebagai
warga sipil menikmati semua hak dan kekebalan yang diberikan kepada warga sipil lainnya.
31
Piagam ini untuk Free Press merupakan ketentuan yang disetujui oleh wartawan dari 34 negara di Voices of Freedom konferensi dunia tentang masalah sensor di London, 16-18
Januari, 1987. Konferensi ini diadakan oleh Komite Kebebasan Pers Dunia, bekerjasama dengan Asosiasi Surat Kabar Dunia, International Press Institute, Inter American Press
Association, North American National Association Broadcasters dan Federasi Internasional Periodical Press.
31
Piagam Untuk Kebebasan Pers
Universitas Sumatera Utara
Ketentuan mewujudkan konsensus yang luas pada prinsip-prinsip yang diperlukan untuk memastikan bebas, media berita independen. Piagam tersebut telah dikutip setuju
pada OSCE dan pertemuan lainnya, resmi disahkan oleh Sekretaris Jenderal PBB dan UNESCO Direktur Jenderal dan didukung oleh sejumlah organisasi jurnalistik di seluruh
dunia. Kami berharap Piagam ini akan sangat berguna di mana pun prinsip-prinsip kebebasan dan pers yang bebas diperlukan.
3. Perspektif Kemerdekaan Pers